Follow Me

Monday, July 18, 2022

A25: Ilmu Akan Memperbaiki

July 18, 2022 0 Comments

Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku


☑️ #DAY25-0090


📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi


📑 Quote:


... karena ilmu akan memperbaiki, mendidik dan membetulkan yang salah, meluruskan niat, dan membimbing kepada setiap kebaikan. Jadi, ilmu itu terkadang menggiring penuntutnya untuk memperbaiki niatnya.


💡 Insight:


Jangan berhenti belajar saat kita merasa niat kita bengkok, lanjutkan belajar sembari meluruskan niatnya lagi.


Mohon bantuanNya. Hati kita memang begitu, itulah mengapa Allah menyebutnya al-qalb. Itulah mengapa Rasulullah mengajarkan kita doa ini


"Ya Muqallibal Qulub tsabbit qalbi 'ala dinik".


Wallahua'lam.

Thursday, July 14, 2022

A24: Efek Positif dari Konflik

July 14, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY24-0090

📖 Resolve Conflicts in Your Life, Dale Carnegie

📑 Quote:

Penelitian menunjukkan bahwa ketidaksepakatan dan masalah dengan rekan kerja atau dalam kehidupan pribadi kita yang terselesaikan secara sukses pada akhirnya menghasilkan rasa saling menghormati yang lebih besar dan hubungan yang lebih positif.

***

Adakah yang pernah berkonflik atau berantem dengan seseorang, tapi setelah konflik itu selesai, kamu justru makin baik hubungannya dengan orang tersebut. Lebih dekat, lebih mengerti orangnya, dan lebih saling menghormati dan menghargai. Coba ingat kembali, apa konfliknya dan bagaimana kamu menyelesaikan konflik tersebut. Termasuk setelah konflik tersebut selesai, bagaimana ada banyak hal positif yang kau dapatkan setelahnya.

Orang-orang yang terdekat denganku, tentu adalah mereka yang paling banyak berkonflik denganku. Beberapa malah menjadi dekat karena konflik. Aku teringat seorang sahabat terdekatku, sejak SD, dan alhamdulillah sampai sekarang masih dekat. Aku ingat konflik awal yang membuat kami renggang, tapi kemudian menjadi dekat lagi setelah konfliknya selesai. Ada bantuan mediator di sana, ada dua orang yang mendamaikan kami setelah lama diam-diaman. Dan alhamdulillah saat ini 4 orang tersebut (aku termasuk hitungan 4) masih berkomunikasi, dan bahkan beberapa bulan yang lalu ngadain projek tukar hadiah. Seru, tiap bulan dapet hadiah dan surat tulis tangan dari temen SD. So sweet isn't it.

Kutipan buku di prolog tulisan ini memang terlalu singkat, jika hanya sekedar dibaca. Tapi semoga kita gak cuma membaca suatu kalimat. Sesekali kita harus merefleksikannya dalam diri kita, menilik ulang, barangkali kita pernah merasakannya. Atau jika belum, kalimat itu seharusnya memotivasi kita untuk memandang sebuah konflik dari kacamata positif. Saat ini kita mungkin memiliki konflik dengan pihak B, tapi kita yakin, saat kita menjaga attitude dan behaviour selama proses penyelesaian konflik, kita kelak akan menemukan bahwa konflik saat ini akan membantu kita memiliki hubungan yang lebih baik dengan pihak B tersebut.

***

That's all I got to write. It's already 8.33. Have a nice morning~ and have a beautiful day^^ Barakallahu fiik^^

Bye 5!

Saturday, July 9, 2022

Arti Sebuah Toga

July 09, 2022 1 Comments
Bismillah.


Sudah beberapa pekan aku tidak menulis untuk #1m1c. Dan saat aku harus menulis, karena sudah terlalu banyak membolos, qadarullah dapet di week dengan tema khusus. Dan tema saat ini, empat huruf yang ada di judul: Toga.

***

It sounds like coincidence. But I know for sure, Allah made sure it happens this way so that I can write about it, finally.

Arti sebuah toga? Sebelumnya aku belum pernah memikirkannya terlalu dalam. Aku sama seperti kebanyakan orang, seolah itu adalah sesuatu yang wajar dari proses hidup seseorang. Dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, lalu mengenakan toga. Sesederhana itu.

Tapi kemudian dalam alur hidupku, ada plot twist, *ada yang tahu istilah bahasa Indonesia yang baku untuk frase plot twist? Hehe (:

Dari plot twist tersebut, aku jadi paham, kalau toga bisa berarti lebih rumit dari sekedar proses normal yang biasanya dilalui banyak orang.

Ada yang jatuh bangun untuk mengenakannya. Ada yang memandang jauh, karena tidak bisa mengenakannya. Namun ada juga yang tidak terlalu memikirkannya. Sebuah toga, punya nilai berbeda di mata orang yang berbeda.

***

Membahas tentang toga, aku teringat fakta kecil yang pernah diucap tentang toga. Pertanyaan seseorang apakah topi toga di ITB masih segi empat. Bagaimana pakaian tersebut terkait dengan Islam, meski kini banyak dimodif seolah-olah justru menyerupai pakaian non muslim.

Aku juga teringat sebuah bacaan di buku Mahasiswa-Mahasiswa Penghafal Quran yang diterbitkan Yayasan Quran Foundation. Aku lupa penulisnya, tidak menghafal kutipan di dalamnya juga. Tapi ada sebuah tulisan, yang mendeskripsikan haru biru saat ia diwisuda ba'da menyelesaikan hafalannya. Mulai dari perjalanan ia ke kampungnya, menyampaikan ke orangtua, shalat berjamaah, lalu saat wisuda, bagaimana reaksi orangtuanya, bagaimana perasaannya saat berdiri di depan. Dan yang terpenting dan paling membekas di memoriku... Bagaimana penulis mengaitkan peristiwa tersebut dengan sebuah hadits yang biasa dibacakan untuk memotivasi seseorang untuk menjadi penghafal Al Qur'an. Mahkota, dan jubah.

Menulis tentang hal tersebut membuatku ingin menangis TT. Entah aku sedang sensi atau memang baper saja. Rasanya tersindir. Apa kabar dirimu? Sudahkah kau memperjuangkan "toga" yang arti dan nilainya, jauh lebih baik dan berharga ketimbang toga biasa.

Let's not only talk or write about this. Let's pray and try hard for this. Fear but also feeling hopeful. Your heart might be beating fast, but strangely still calm, knowing that Allah sees effort, and continuity.

Semoga Allah memudahkan kita meraih "toga" tersebut. Semoga Allah memberikan kita keistiqomahan untuk selalu dekat dengan kalam-Nya. Allahummarhamna bil Qur'an... aamiin.

Wallahua'lam.

***

Keterangan:

Tulisan ini diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Friday, July 1, 2022

D+6 Our Mitsaqan Ghaliza

July 01, 2022 1 Comments
Bismillah.

Tidak pernah aku mengira bahwa jawaban doa-doa itu hadir begitu cepat. Sekelebat, sekilas, hingga aku merasa kewalahan untuk memilih respon yang tepat.

Ramadan kemarin, doa yang naik, dan ketentuannya.

Aku teringat, agak tergesa berjalan menuju Alun-alun Purwokerto saat hendak shalat Eid. Menggandeng tangan mamah, sembari meyakinkannya dengan tekanan tangan, bahwa tidak akan terlambat. Tidak perlu berlari, berjalan cepat saja.

Aku teringat, saat pulang menuju rumah, lewat jalur berbeda setelah shalat eid. Dan mamah memberitahuku rahasia, tentang sebuah nama, yang kelak akan bersanding dengan namaku. Saat itu semua masih belum jelas, baru rencana bahwa Ayah hendak memperkenalkanku dengannya. Tapi disembunyikan, entah sejak kapan. Tapi mamah memberi bocoran, supaya aku tidak terlalu kaget dan malah salah memilih respon.

Maka hari itu, selepas sungkem minta maaf, ba'da makan opor ayam. Ayah bercerita tentang sosoknya. Memang bukan CV berlembar-lembar yang aku baca. Tapi penjelasan dari Papah kudengarkan dengan seksama, dengan degub hati yang masih belum jelas arahnya kemana. Yang aku tahu saat itu, sama seperti yang aku tahu sebelumnya, bahwa jika jodoh, in syaa Allah akan dimudahkan.

Lalu waktu berjalan pelan, nazhar. Lalu waktu berjalan cepat, khitbah. Lalu hari itu tiba. 25 Juni 2022. Di Masjid Jendral Soedirman Purwokerto. Mitsaqan ghaliza itu terucap dari lisannya.

***

Alhamdulillah bini'matihi tatimushalihaat.

Terima kasih untuk mamah papah, yang selalu menjadi orangtua terbaik untukku yang serba "kekurangan" ini.

Terima kasih untuknya, yang menjadi jawaban doaku. Semoga janji tersebut teguh, kemudian bersama, kita meniti jalan lurus meraih ridhaNya. Terus mendekat pada-Nya bersama-sama. Tolong menolong dalam kebaikan, saling mengingatkan agar tidak terpeleset ke dalam keburukan. Bersama di dunia, juga di Jannah-Nya lagi nanti. Aamiin.


****

PS:
- Untuk siapapun yang merasa kabar ini terlambat sampai, mohon maaf. Semata karena kekuranganku. Entah berapa banyak nama yang kulewatkan tidak kuberitahu tentang ini. TT
- you are allowed to scold me directly in pm hehe. I never intend to forget, I just so overwhelmed with the whole process, that I skip many things.
- Mohon doanya semuanyaa..

Overwhelmed

July 01, 2022 0 Comments
A lot of things pouring down
like rain, or waterfall
but my immediate respond is run

So I run, pretending the rain is not above my head
as if I am not wet and getting cold

Then I stopped. Then I realize running will never solve anything.

So I turn towards Him, and He open His Doors, ready to accept whatever condition I am.

***

When I stop running, I know for sure, that these are all Allah answer to my prayer.

I might feels like I'm not ready to accept it, that's why I run.

But He knows all. He knows it too... That I am ready. I just need a little bravery to face it.

***

Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulilah.