Follow Me

Thursday, July 28, 2011

Bukan Mereka

July 28, 2011 0 Comments
"Bilaku harus seperti mereka, akulah buih itu. Bilaku mengikuti mereka, akulah debu pada angin. Bilaku kehilangan diriku sendiri, akulah kelopak bunga. Ditinggal gugur kembang dan keindahannya"

*taken from novel "Diary Minni" terbitan Gema Insani
(maaf, lupa nama penulisnya)

what a nice poem! Nggak tau kenapa.. Puisi ini ngena banget buat aku.

Aku yg notabene selalu ingin menjadi berbeda, seolah dapet semangat lebih untuk tak berhenti menjadi berbeda lewat puisi ini.

Bilaku kehilangan diriku sendiri, akulah kelopak bunga. Ditinggal gugur kembang dan keindahannya.

Jujur, aku pernah hampir merelakan diriku seperti mereka.. Hanya karena seseorang yg memperlakukanku bagai mereka. Bugs. Masih nggak percaya dia bisa bikin aku menjadi sosok yg aku benci. Ckck.

Intinya,
be yourself, cause everyone is already taken. #mandan ga nyambung

Masih Biru

July 28, 2011 0 Comments
Hari ini langit muram
yang terlukis hanya kelabu
kusamnya awan abu2
seolah suarakan hatiku

tersenyum hambar
setawar air hujan
senjata rahasiaku
tuk tutupi gundah, gelisahku

tak ada yang mengerti
melihat dengan hati
sebersit luka penghias hati
hiasi hatiku berawan

sekelam langit pagi ini
sekelabu itu pula
namun tak ada yang tau
tak ada yang memperhatikan

mereka tetap sama
tawa, canda, jerit, tangis
seolah hari secerah biasa
masih biru dan awan putih

*30 september 2007
tulisan jaman SMP :)

Quote

July 28, 2011 0 Comments
A friend is a tissue when you can't stop crying, a shoulder when you feel like dying, a sea who is the home of your river going to, a sky who never too high for you to fly.

we may wear western clothes, speak western language, but we mustn't forget who we are and where we come from (the last samurai)

Don't know how long it's gonna take to feel okay, but i know i had the best day with you today!

I hope you got all the answers and you've come to understand that people and things are always going to change. And you can't stop them now. (Rebecca by the Pat McGee Band)

Do what you will,always walk where you like, your steps, do as you please I'll back you up. (Dave Matthews Band - I'll back you up)

I pull you from your tower, take away your pain, show you all the beauty you posses if you'd only let yourself believe. (Sarah Mclachlan)

we've gone our own ways and I know its for the best, but sometimes I wonder will I ever have a friend like you again? (blink 182)

don't be dismayed at goodbyes. A farewell is before you can meet again. And meeting again after a moment or a lifetime is certain for those who are friends. (Richard Bach)

at the shrine of friendship never say die, let the wine of friendship never run dry. (Les miserables :Jean-mare Natel & Alain Boubil)

as we go on. We remember all the times we had together. And as our lives chage. Come whatever we will still be friends forever (vitamin C-graduation / friends forever)

Surat untuk sahabat

July 28, 2011 0 Comments


Hi! Assalamu'alaikum *******..
Entah knpa aku ingin menyapamu.. Merurai rindu yg mengikatku.

Aku seperti tak lagi mengenalmu, padahal kita pernah berbagi tawa dan tangis. Aku memang bkn temen yg baik.. Tapi aku tau, aku udah bruntung bgt bisa mengenal km. Dan segala hal yg kita bagi.

Haha :) aku sedang mellow. Nyanyian rindu mengisi tiap ruang hati. Jarak ini terasa begitu lebar, padahal masih bisa kulihat kamu diseberang sana.

Aku gak tau kenapa aku tulis ini semua. Yg jelas aku rindu, pada sosokmu yg bs menjadi adik skaligus kakak bgiku. Yg jelas aku merasa aneh, pada jarak yg trbentang tllu jauh sblm kita bnar2 trpisah scara jasad.

Aku minta maaf, kalo slma ini g pernah jd tmn yg baik. Maaf.. tentang jarak yg akhir2 ini trlihat makin lebar. Maaf, maaf, maaf.

Aku bhagia bs mengenalmu. Trimakasih untk smuanya :)

pesanku : sjauh apapun jarak ini trbentang, ttaplah menjadi sosok ******* yg kukenal.. Yg rjin dhuha, yg rjin thjud, yg plg suka surat Al Kahfi, yg ga gmpang nyerah, yg snyumnya me'riang'kan, yg tingkhnya mnggemaskan, yg pmikirannya matang, yg dewasa.. :) agar ketika jarak ini sirna, aku masih dapat mengenalimu dgn baik.

hey! Aku hanya takut kehilanganmu, dan segala tentangmu. :) _kirei_

##ditulis saat aku mendengar berita buruk ttg sahabatku. Aku sekarang percaya^^ dia adlh sahabatku. Cz she told me the truth tough i don't ask her to.

Sulit? Tapi BISA kan?

July 28, 2011 0 Comments
Bismillah..

Ada dua buah kalimat yg kata-kata penyusunnya sama, namun makna dan ruh yg trkandung di dalamnya berbeda. Mereka adalah "Sulit, tetapi bisa" dan "Bisa, tetapi sulit".

Mereka yg mengatakan, "Sulit, tetapi bisa" akan tergerak untuk mengenali kebisaan-kebisaan yg dipunyai hingga bisa mengatasi yg sulit. Sedangkan, orang yg mengatakan "Bisa, tetapi sulit" cenderung membesar-besarkan penghalang dan aral, sehingga ia tak jadi bertindak. (Salim A. Fillah)

dua buah kalimat yg unik bagiku. Tak perlu kuingat keduanya, cukup satu saja yg kau ambil, kau hafal, kau tanam dlm hati, maknai lalu amalkan..

Sulit tetapi bisa. Sungguh betapa pun sulit cobaan, ujian atau kondisi yg harus kau hadapi.. Betapa pun sulit, sahabatku.. Yakinlah kita bisa menghadapinya, kita bisa mengatasinya, kita bisa!

Kau masih ragu..? Maka ingatlah firman Allah.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dgn kesanggupannya..." (Al Baqarah : 286)
Sungguh Allah Maha Mengetahui sahabatku, kalau DIA menghadapkanmu pada suatu cobaan. Betapa pun sulit, DIA tahu kamu bisa melaluinya. Dan memang kamu bisa!

Maka ketika letih mulai menggayuti langkahmu.. Bukan berarti cobaan ini terlampau sulit untukmu. Bukan.. Sekali lagi, mari ingat janji Sang Maha Pengasih.


"Maka sungguh beserta kesulitan ada kemudahan. Sungguh beserta kesulitan ada kemudahan." (Al Insyirah : 5-6)

Karena sungguh, segala daya hanya milik-Nya.. Maka berdoalah pada-Nya, memohon bantuan dan kekuatan pada Sang Mahakuat..

And yes you can do it. And yes you can make it through..

Kalau yg km perjuangkan adalah hal yg baik, maka jgn ragu.. DIA akan menolongmu. Sungguh DIA lah sebaik-baiknya penolong, Allah swt.

See? It may be hard.. But sure you can! So, let's sing it loud together :
Aku BISA, aku pasti BISA.. :)

*teruntuk sahabat-sahabatku yg belakangan ini ku'lihat' senyumnya memudar, cahayanya meredup karena tak yakin kalau ia bisa.. :)
hei! I want you to smile, and say to me "Ini memang sulit bel, tapi aku tau aku BISA." cz sure, i do believe you can make it through..

Maha Suci Allah

July 28, 2011 0 Comments
Subhanallah.. :) Subhanallah..
 As I traveled through the earth,
I can't help but notice.. the symphony i hear all around
from smallest grain of sand, to the faraway planets..
to a flower put in roots in the ground,
every bird in the sky, every rock
and every raindrop
says as it falls from the clouds..
every ant, every plant, every breeze and all the seas
they all sing... Subhanaka Rabbi Subhanak..



Begitulah kiranya alunan nada dgn lirik indah dari bibir Maher Zain dalam lagu 'Subhanallah'nya.

Sungguh, Maha Suci Allah :) semua makhluk mengakuinya. Semua bertasbih menyucikan namaNya.

Maka lihatlah, tasbihnya bunga adlh mekar dan smerbak, tasbihnya angin adlh berhembus sepoi maupun kencang, tasbihnya kilat adlh menerangi langit skejap dilanjutkan tasbih guntuh yg menggelegar, maka batu tasbihnya adalah dia.. Smua, smua bertasbih, Ya Allah Maha Suci Engkau!

Lalu, masihkah kita (manusia) enggan menyucikan namaNya?

Ya Allah, Ya Rabbi..
Maha Suci Engkau,
yang menjadikan kepasrahan kepada-Nya sebagai kekuatan,
yang menjadikan rasa butuh kepada-Nya sebagai kekayaan.

Sungguh, Maha Suci Allah..
yang menjadikan permohonan kepada-Nya sebagai kemuliaan,
yang menjadikan rasa rendah diri kepada-Nya sebagai ketinggian,
dan tawakal kepada-Nya sebagai kecukupan.

Subhanallah.. :)

About Friendship

July 28, 2011 0 Comments
Bismillah...

You know how sensitive i am about this..

Persahabatan...



Aku tidak tahu persisnya kapan aku belajar tentang makna kata diatas. Mungkin saat aku diajari untuk mengubah status "orang asing" pada diri seseorang menjadi "teman". Mungkin juga jauh sebelum itu.

Persahabatan. My first best friend... Adalah dia, yg pernah menabur pedas pada buku ku. Dari halaman akhir, sampai tak ada lagi lembar yang tersisa.
Darinya aku belajar untuk mengatakan kejujuran walau itu menusuk telinga. Belajar menerima kritik pedas tanpa perlu membela diri walau ingin sekali kusangkal.

Persahabatan. Aku mulai tak percaya kalau makna kata itu benar-benar ada. Waktu kutemui kenyataan, bahwa mereka yang kuanggap "teman" ternyata cuma orang asing yang tak sadar bahwa pisau mereka melukaiku dari belakang.

Persahabatan. Aku terus mencari makna kata di atas. Tanpa menyadari aku telah meninggalkan seorang teman yang menganggapku sahabatnya.

Persahabatan. Aku kembali dibuat jatuh, saat ketidakjujuran kutemukan pada ia yang hampir kuubah status "teman" nya menjadi "sahabat".

Persahabatan. Ternyata lebih indah membiarkan pergantian kata teman ke sahabat tanpa campur tanganku. Karena seringkali yang kuanggap sahabat hanya lah orang asing, dan mereka yang kukira hanya orang asing adalah sahabat yang sebenarnya.

Persahabatan. Mungkin kini aku sudah menemukan maknanya.

"Ruh-ruh itu ibarat prajurit-prajurit yang dibaris-bariskan. Yang saling mengenal di antara mereka pasti akan melembut dan menyatu. Yang tidak paling mengenal di antara mereka pasti akan saling berbeda dan berpisah." (H.R. Al Bukhari [3336] secara mu'allaq dari 'Aisyah, dan Muslim [2638], dari Abu Hurairah)

aku menemukan makna persahabatan, bukan lewat kata itu sendiri. Justru lewat kata lain yang terdengar lebih syahdu bagiku. Ukhuwah.

Ukhuwah, tak perlu banyak identitas untuk terjalin. Ia melembut dan menyatu dengan sendirinya ketika bertemu mereka yg ruhnya seiya sekata dengan kita. Iman. Subhanallah, sungguh indah ketika ukhuwah didasari iman kepadaMu. Maka tak peduli kita baru bertemu hari ini atau sudah sejak lama. Akan selalu ada rasa indah ketika bersama kalian (baca : sahabat yang kita cintai karena Allah)

Persahabatan. Ada kalanya ukhuwah kita terasa renggang.

"Karena saat ikatan lemah," kata Salim A. Fillah. "saat keakraban kita merapuh, saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan, dan kebaikan yg justru melukai.
Aku tahu... yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya iman kita sedang sakit, atau mengerdil, mungkin dua-duanya.. Atau mungkin, imanku lah yang compang-camping."

maka maaf kan aku, yang sering kali tak bisa menjadi sahabat yang baik untuk kalian. Maaf untuk silaturahim yang mungkin jarang ku sambung kembali dengan alibi jarak, kesibukan, atau alibi-alibi lainnya.

"Dalam dekapan ukhuwah, kita tersambung.. Bukan untuk terikat membebani, melainkan untuk tersenyum saling memahami dan saling mengerti dengan kelembutan nurani." Salim A. Fillah

Persahabatan. Atau lebih suka kusebut ukhuwah. Semoga tetap kekal karena kita saling mencintai karena Allah.

Bismillah.. Aku mencintai kalian karena Allah. :)

Tuesday, July 19, 2011

Ramah? Would that be me?

July 19, 2011 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..



Ini memang bukan pertama kalinya aku dikejutkan tentang betapa orang yang kuanggap asing, bisa begitu ramah padaku. Tapi tetap saja aku berhasil dibuatnya terpaku sejenak, otakku berputar pelan lalu menemukan wajahnya di deretan memori wajah teman sekelasku. Ya.. dia memang teman sekelasku, baru dua hari (mungkin) kami bertemu, tapi dia tanpa ragu memanggil namaku, menyapaku. “Isabella, lagi ngapain?” ucapnya kala itu. Bug! Seolah ada beban 1 ton jatuh menimpaku. Aku bahkan tidak ingat siapa namanya. Sekali lagi! Aku dibuat merasa bersalah karena keramahan orang lain.


Kira-kira seperti itulah gambaran kejadian lampau yang membuatku sadar, betapa aku –sungguh begitu- jauh dari sikap ramah seperti yang ditunjukkan orang tersebut di atas. Sebuah intropeksi sendiri buatku, yang lebih sering memilih diam dan pura-pura tak lihat kalau bertemu orang yang belum akrab denganku, apalagi yang baru kukenal. Aku harus belajar lebih banyak lagi, membenahi diri agar menjadi pribadi yang ramah.


Sebentar lagi kita akan memasuki tahap kehidupan yang baru (dunia perkuliahan). Akan bertemu banyak orang dari segala penjuru Indonesia, bahkan dari luar Indonesia. Tentu saja, agar bisa beradaptasi dengan baik, kita harus bisa bersosialisasi dengan baik, which is mean.. we have to be a friendly person (baca: orang yang ramah, bener ga bahasa inggrisnya?).


How? Bagaimana caranya? Berdasarkan observasi dan analisisku, ini sedikit hasilnya :

1. Be the first.

Buang jauh-jauh rasa sombong atau gengsi. Tak ada salahnya angkat suara lebih dulu dan bertanya nama. Jabat tangannya, tersenyumlah, sebut namamu dan ingatlah namanya. Kalau dia ngomongnya kurang jelas, jangan sungkan meminta dia mengulang namanya. (Haha  jadi keinget pelajaran bahasa inggris jaman SD, “spelling name”, kalau perlu kenapa tidak. Aku sendiri selalu risih melihat orang lain salah menulis namaku. It’s Isabella, neither Isabela nor Issabela)
# tambahan : jangan pernah takut dibilang sombong hanya karena kita tidak menyambut uluran tangan dia yang bukan mahram kita.  tetap be yourself. Prinsip adalah prinsip. Baru kenal atau sudah kenal, sebagai muslim yang baik kita tau hukumnya. Percayalah, mungkin mereka akan menyernyitkan dahi. Heran. Tapi hanya sebatas itu. They will understand. Believe me!

2. Mengingat nama, penting.

Kamu sudah berjabat tangan, saling menyebut nama masing-masing... tapi setelah dia –si teman baru- sudah agak jauh, kamu lalu berbisik pada teman sebelahmu “Siapa tadi nama dia?”. Waduh... ini nih penyakit orang baru kenalan (terutama saya); hanya formalitas, basa-basi agar tak terkesan sombong. Mengingat nama itu penting, seseorang akan merasa senang ketika orang lain –baik yang baru dikenal, maupun yang sudah lama kenal- memakai namanya sebagai kata sapaan, ‘nama’, bukan ‘kamu’, ‘loe’ atau kata sapaan lain. Nggak percaya? Buktikan sendiri!

3. Appreciate diversity.

Jangan sekali-kali menatap orang dari atas sampai bawah, lalu mengekspresikan keheranan di wajahmu karena penampilan atau gaya dia yang berbeda –kalau tidak bisa dikatakan aneh-. Juga, jangan tertawakan logat atau bahasa daerah orang lain. Karena bisa jadi mereka juga terbahak mendengar gaya dan logat bicara kita. Intinya.. hargai keanekaragaman. Berbeda itu indah.

4. Listen more, talk less.

“Berceritalah tentang diri,” kata Salim A. Fillah “tapi tak usah banyak-banyak. Sebab yang cinta tak memerlukan, yang benci tak akan percaya”. Semua orang memang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan (bener ga?), walaupun sebenarnya kita –dan semua orang- diciptakan untuk lebih banyak mendengarkan ketimbang berbicara (itulah mengapa kita diberi sepasang telinga dan hanya sebuah mulut). Biarkan mereka yang lebih banyak bercerita tentang diri mereka, tahan sedikit ego yang ingin bercerita tentang diri dari A sampai Z. Kalaupun mereka –yang kita ajak bicara – adalah seorang yang pendiam, kita bisa memancing mereka dengan ‘sedikit’ kisah kita, kemudian lanjutkan dengan pertanyaan “how about you?”.

5. Senyum, salam, sapa

Beri senyum ketika berpapasan, jika sempat ucapkan salam (salam terbaik yang mengandung doa : Assalamu’alaikum wr.wb). Kalau masih ada waktu.. sapa sejenak, pertanyaan kecil seperti “sedang apa?”, “mau kemana?”, lalu akhiri dengan “Duluan ya!”.

# tambahan : hati-hati! Terutama senyum, salam dan sapa pada mereka yang bukan mahram kita. Pernah baca dimana (aku lupa), ‘Senyum mu kepada saudaramu adalah sedekah, senyum kepada semua orang adalah petaka’. Aku dibuat mikir lama gara-gara kalimat tadi, kenapa bisa gitu? Akhirnya aku sadar, kalau senyum pada semua tak selalu baik akibatnya, terutama pada lawan jenis –yang bukan mahram kita-. Gimana enggak, awalnya si ‘dia’ biasa aja sama kita, tapi tiap ketemu kita selalu ngasih senyum manis, belum lagi sapaan dan keramahan lain. Lama-lama si ‘dia’ jadi GR kalau kita ada ‘rasa’ ke ‘dia’. Ya kalau emang beneran ada, kalau enggak? Apa bukan nyakitin namanya, hati orang dijadiin layangan (ditarik-ulur, membuat ia merasa ia bisa terbang ke angkasa). Maksud hati ingin berbuat baik, eh malah nyakitin hati orang. Waduh! Bukan nambah temen malah nambah musuh. Nggak mau kan? Kesimpulannya, untuk mereka yang bukan mahram kita: nggak perlu terlalu ramah. Beri saja kesan pertama kalau kita ramah, selanjutnya seperlunya saja. Senyum-sapa tiap ketemu, nggak bisa masuk dalam hitungan ‘seperlunya’.

Ramah? Would that be me? Semoga saja iya..  (NB : kalau ada yang mau nambahin silahkan nambahin di komentar.)