Follow Me

Saturday, April 22, 2023

Selamat Idul Fitri 1444H

April 22, 2023 0 Comments

Bismillah.


First of all, happy eid mubarak everyone~

Taqaballallahu minna wa minkum. Mohon maaf atas setiap salah dan khilaf.

 

***

 

*warning: curhat semua. boleh diskip hehe

 

 

Ini adalah ucapan idul fitri tahun lalu, 3 Mei 2022.

 

(switch to: english mode) wkwkwk

It's been a while since I update post in @betterword_kirei instagram. I only active to upload stories. Cause I haven't find the courage or priority to make another 'better' post about books I read and the quotes I got from it.

 

(alih ke: mode bahasa indonesia) *peace V

Sebenarnya sih udah ada target buku apa yang mau aku buat kontennya, setelah buku Keajaiban Hati dan Madarijus Salikin. Tapi gitu ya, kebanyakan excuse daripada usaha. Dan karena aku belum beres nyelesaiin ide konten itu, aku jadi ingin posting ulang ucapan tahun lalu saja. Sampai akhirnya aku buka aplikasi canva di peramban laptop. Dan mengejutkannya, membuka dan mencari format desain tahun lalu membuatku jadi terpancing untuk buat kontennya. Apalagi, kulihat buku target kontenku ada di didekatku. Di rak putih yang mayoritas berisi buku yang belum kubaca, kecuali 3 buku. Satu buku untuk konten ig, dua lagi harusnya dibuat untuk konten blog ini. Aku belum tahu kapan selesai buat desain untuk konten ig. Juga kapan aku membahas 2 buku hadiah yang sudah selesai kubaca tahun lalu. Mohon doanya ya hehe.

 

Balik ke ucapan idul fitri. Aku buat baru. Meski formatnya masih sama sih. Cuma ganti gambar aja sama ada perbedaan lain juga, coba cari hehe..


***


Lalu hari ini, giliran ingin buat konten @isabellakirei_ cari-cari template, trus kepikiran buat video. Dan akhirnya jadilah ini.

 

Tiga slide. Kalau yang aku post di ig jadi 3, ini aku jadiin 1 video. Cuma edit dari template gratisan, tapi jadi penasaran pengen ngulik bikin video di canva yang lebih bagus. Gimana biar tulisannya berubah dan ganti, tapi masih di satu slide. Atau kalaupun jadi 3 slide, gimana bagi2 part videonya.


Ada yang biasa buat video pendek di canva? Ada yang mau bagi-bagi tips?

Friday, April 14, 2023

Berhenti Menulis

April 14, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

Keinginan itu selalu terlintas, terutama setiap kali aku melihat ke "cermin". Sungguh benar perkataan orang, lebih baik diam dan sibuk memperbaiki diri. Daripada banyak menulis, namun lilinnya terbakar habis.


Seperti saat-saat aku memilih untuk mengunci blog ini. Kemudian menulis,


I lock this blog off. From the eyes who never visits.

I am too afraid whenever I see the mirror.
I see it far from good.

I am afraid whenever I see the mirror.
As if it is reminding me, how awful it is when words are just merely words. Without any meaning, or sincerity. Like mask or worse.

*I know this is not magicofrain. But I'll put this here, cause I already locked it off.


Sekarang, blog ini tidak terkunci, tapi aku ingin menyalin tulisan itu di sini. Sebagai pengingat, agar setiap kali keinginan berhenti menulis itu hadir, yang kulakukan bukan mengunci blog, tapi justru membuka kunci, bukan kunci blog, tapi membuka hati yang terkunci.

 

Bukankah Fir'aun juga diberi kesempatan untuk membersihkan hatinya? (Baca: Sealed Heart; Hati yang Terkunci)

 

Bukankah kamu diberikan kesempatan merasa tersesat, agar keluar dari badai dalam keadaan bersih? (Baca: Maybe You Lost Yourself


Bukankah kamu ingin menjadi salah satu yang terpilih untuk berada di jalan cinta para pejuang? Tidakkah kau ingat, mengapa Allah berfirman falidzalika fad'u kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam? (Baca: Falidzalika Fad'u)


Jadi... apakah kamu benar-benar akan berhenti menulis? Ya, tentu kamu boleh berhenti menulis. Sejenak. Berhenti untuk bersih-bersih. Berhenti untuk mengasah. Berhenti untuk memasang strategi. Bukankah Allah juga mengizinkan pasukan muslim untuk mundur, tapi bukan mundur untuk menyerah.


It's okay to stop writing for awhile. But don't quit. You've waste much of your time. Let's at least fulfill the minimal, check suratul 'asr.


Terakhir, sebuah doa. Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fuanna... Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fuanna... Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fuanna. Aamiin.

Wednesday, April 12, 2023

Masih Sulit

April 12, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

It's still difficult for me to open up. Selalu saja ada yang salah, setiap kali aku membuka diri dan bercerita tentang diri. Dan saat itu terjadi, rasanya aku ingin segera bungkam dan tidak mengulanginya lagi. Rasa sesalnya terlalu besar, sungguh lebih baik diam dari pada bercerita tentang diri.

 

***

 

Rasanya mungkin seperti seorang introvert. Hmm.. I used to think I'm an extrovert, then as time goes, I think I'm an ambivert. Dan sekarang, entahlah. Aku tidak tahu. Mungkin sekarang aku sedang berada di fase introvert. Seasonal introvert haha. Just like what I write in 2018. 

 

Aku bertanya-tanya, apakah aku masih belum bisa berdamai dan menerima 'identitas diri', sehingga sulit untukku membuka diri? Atau ego-ku terlalu tinggi, sehingga jika kelepasan, yang muncul adalah dusta. Padahal dusta, adalah tanda-tanda hati yang sakit. Hmm.. is my heart still sick? with hypocracy?


Aku bertanya-tanya, bisakah aku terhubung dan bersosialisasi dengan baik, tanpa perlu banyak bercerita tentang diri? Bisakah aku mengalihkan pertanyaan-pertanyaan basa-basi klise, tentang belakang layarku. Aku hanya ingin membiarkan orang-orang terdekat saja yang tahu. Keluarga, dan teman-teman yang sudah mengenalku lama. Adapun wajah-wajah baru, biarkan aku memperkenalkanmu pada diriku saat ini. Bukan yang ada di masa lalu. Apa yang ada di belakang layarku, biarkan ia di sana. Let's talk about something deeper, ketimbang cuma info-info klise yang biasa ditanyakan. Let's just talk about why we are here and how we meet. Pasti karena ada kesamaan. Kesamaan ingin belajar, kesamaan rasa tertarik tentang sesuatu.


***


It's hard to open up. I prefer to be mysterious. And still, if someone really want to know more about my background, you can read it here. Cause I prefer to write than to speak. 


***


Tiba-tiba aku teringat, tentang orang-orang yang tulisannya kutemui di Medium. Bagaimana Allah menakdirkan aku untuk membaca tulisan mereka, dan mengetahui sedikit tentang mereka, sesuatu yang mungkin tidak bisa mereka ucapkan dengan lebih lugas. Sampai sekarang, aku masih bertanya-tanya, apa pelajaran yang Allah titipkan dari itu. Mengapa, Allah, mempertemukanku dengan sosok-sosok yang pernah juga melalui "jalan setapak" yang sama.


Aku baru juga membaca tulisan lama di blog ini tentang "berkarya", teringat motivasi dari seorang motivator penulis tentang "kolaborasi kebaikan". Hm.. sisi ekstrovertku sebenarnya ingin sekali memulai komunikasi, membangun network, dan mengajak orang lain untuk menulis tema tertentu. Tapi sebagian diriku kerdil, rasanya ingin sendiri, dan menepi saja dalam sunyi.


Ah, ya.. Aku bersyukur, saat coba googling nama lengkap asliku, dan hanya menemukan satu dua jejak beneran refer ke aku. Sebuah file excel, dan sebuah nama di blogroll seorang sahabat. She named her blog as Katumbiri*, which I still didn't know its meaning. Ah.. lama tidak menyambung silaturahim dengannya. Hmm.

 

***

 

Maaf ngelantur panjang. Semoga tidak ada yang baca hehe. Ini ditulis untuk catatan diri saja. Pengingat agar tidak menyerah meski masih sulit. Aku tahu, aku hanya terlalu mudah sensi. Seperti kata my hubby, saat aku segera membalik jaketku hanya karena ada yang membaca dengan keras tulisan di punggungnya. Wkwkwk.

 

Anyway, let's learn and practice more so it wouldn't be as difficult as now. Let's learn to be honest. Let's learn to be humble. Let's learn to listen more, and speak less. And write more ofcourse. ^^

 

Sekian. Wallahua'lam.


***


PS: my blog in Katumbiri is still sweetvioletta.blogspot.com

Monday, April 10, 2023

Berjalan dengan Rasa Takut

April 10, 2023 0 Comments

Bismillah.

*prolog curcol, skip wae hehe*

Just opened tumblr, found a post to be reblog, but still want to add some sentence. Tapi karena tumblr bukan tempatku benarasi, izinkan aku mempublishnya di sini. Biarlah tumblrku hanya berisi reblog dari tumblr lain.


***


 

Menulis itu sembari mengingat masa-masa saat pertama kali keluar dari "gua", berusaha mengambil langkah kecil untuk "kembali ke peredaran". I know, someone else out there is still striving with their own struggle. It's never easy, but Allah will make it easier. Kuncinya, jaga prasangka baik pada-Nya. If you feel like you want to run away, run to Allah.


Wallahua'lam.

Wednesday, April 5, 2023

Yang Paling Kita Cintai, Yang Paling Menyakitkan

April 05, 2023 0 Comments

Bismillah.

-Muhasabah Diri-

 

"Kita sering bertanya-tanya, mengapa hal-hal yang paling kita cintai juga adalah hal yang paling menyakitkan.
.
.
.
Hati diciptakan oleh dan untuk Allah. Hati diciptakan untuk mengenal dan mencintai Allah.
.
.
.
Hati yang diberikan kepada atau diisi oleh selain Allah, akan menderita kepapaan dan kematian yang paling menyakitkan."

#daribuku *Love and Happiness - Yasmin Mogahid*, Mizan


***


Pernahkan kita menengok hal-hal apa yang begitu menyakitkan bagi diri kita? Mengapa Allah seringkali menguji kita pada hal-hal/orang-orang yang paling kita cintai?


Barangkali kita terlalu mencintai diri kita, ego kita, sehingga setiap kali ada yang menyikutnya, kita merasa begitu tersakiti.

 

Barangkali kita begitu mencintai orang tertentu, sehingga Allah tampakkan keburukannya, dan kita menjadi kecewa dan terluka.

 

Barangkali kita sangat mencintai sesuatu, sehingga Allah ambil hal tersebut dari kehidupan kita, dan kita meratap karena sulit untuk melepaskannya.

 

***

 

Pernahkan kita menelusuri garis waktu hidup kita, hal apa yang Allah uji pada kita 5 tahun yang lalu? Atau 10 tahun yang lalu? Atau setahun yang lalu?


Coba ingat dan periksa.. barangkali ujian kita, adalah bentuk pengingat dari Allah. Bahwa ada hal/seseorang yang kita cintai melebihi kadar yang seharusnya. Sampai kita lupa, bahwa hal tersebut seharusnya ada di tangan kita, dan tidak memenuhi ruang hati kita. Sampai kita lupa untuk lebih banyak mengingat nama-Nya ketimbang hal/orang tersebut.



Kita baru menyadarinya saat "vasnya pecah". Bahwa kita yang salah karena meletakkannya di ujung meja. Dan jari yang terluka saat memunguti pecahannya, sungguh itu tidak seberapa, jika dibandingkan dengan luka di hati kita, saat ia tidak dipenuhi dengan kecintaan dan mengenal Allah.

 

***


Kututup dengan sebuah kutipan dari Jibril 'alaihi salam,

(Hai Diri!)

Hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau akan menjadi mayit. Cintailah siapa saja yang engkau senangi, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau akan menuai balasannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada salat malam dan kehormatannya adalah rasa kecukupan dari manusia.’” (HR. Thabrani dan dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 831) [1]

 

Apa kabar malam-malam Ramadanmu?

Wallahua'lam.


***

 

Keterangan:

[1] https://muslim.or.id/76914-5-pesan-jibril-kepada-manusia-paling-mulia.html

[2] Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Saturday, April 1, 2023

On Attachment

April 01, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

"...try to see your attachment like you would an itch, your instinct might be to frantically scratch the itch hoping that it would go away.

And yet, what you're doing is making the itch bigger and more intense. Probably it might even cause a wound that causes you even more pain.

The next time you feel that itch (when the desire rises within you, or a sense of anxiety at losing your job or your pride, or resentment when somebody doesn't think much of your opinion)), instead of scratching it, just recognize it for what it is: a temporary sensation that will soon go away if you just ignore it or leave it alone.

You don't have to succumb to it's call, however tempting, or to its command, however insistent. Because at the end of the day, nothing is permanent and it too will pass."

*The Art of Solitude* - Desi Anwar, GPU

 

***

 

Teorinya begitu. Mudah ya. Menganggap sebuah attachment yang kita miliki seperti rasa gatal. Tapi tentu praktiknya tidak semudah itu. Saat ikatan 'attachmen'-nya begitu kuat, hingga menjadi kebiasaan buruk, atau obsesi, maka untuk melepaskannya pun, perlu strategi lebih dan usaha lebih keras.

 

I think I fail on this one. Ustadz Omar Suleiman mengingatkan untuk menulis juga to not do list kita selama Ramadan. I don't make one. Dan hm.. I regret not making it before Ramadan. Beberapa hari kepikiran terus, tapi gak juga buat, sebagian hati merasa terlambat, sebagian ingin mengumpulkan excuse. But... let's just write about the topic of attachment here, so I know how it will slow down our to do list.


My attachment is... handphone. I wish I could control myself to react to every distraction it contains of. I should have use laptop more, and do more productive things, like reading and writing, and joining 'classes'. I miss last year's Ramadhan where I used a share phone. Like literally. So I only use handphone around a particular time.


Let's not make another excuse. Let's just post this. And make a personal not to do list somewhere else, with the mind to act upon it.


***


Oh ya, buku The Art of Solitude ada versi bahasa Indonesianya kok. Aku sengaja pilih yang versi bahasa inggris karena pengen baca buku bahasa inggris di iPusnas, dan langka (read it as indonesian word, and not javanesse wkwkwk). Kadang mikir, ada gak ya, aplikasi cem iPusnas, yang bisa pinjem buku, tapi buku-buku bahasa inggris yang free hehe. Kalau ada yang tahu, boleh di share yaa. Pengen banyak baca buku bahasa inggris biar kosakatanya naik, dan kemampuan readingnya juga naik.

 

Sekian. Mohon maaf atas semua kesalahan. Tetep semangat Ramadan yaa.. it's okay to feel up and down, but down be drown to the feelings. buat kamu yg F-hehe. Kalau yang orang T mah lempeng ya? haha.

 

Syukuri prosesnya, kuatin usahanya, hasilnya biar di tangan Allah. Banyakin doa semoga amalan kita terima. Iya, aku lagi ngingetin kamu Bell! Ini beneran sekian. Bye 5~ Have a good evening^^

Wallahua'lam.