Follow Me

Wednesday, March 29, 2023

Rahasia Produktif Ibnu Taimiyah

March 29, 2023 0 Comments

Bismillah.

Nukil Buku "Muslim Produktif | Mohammed Faris"



"Ini adalah sarapan pagi saya. Saya tidak sarapan pagi kecuali zikir ini. Jika saya ridak melakukan sarapan pagi ini (berzikir kepada Allah), semua kekuatan saya akan hilang." - Syaikhul Islam, Imam Ibnu Taimiyah


***

 

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita belajar dari rahasia ini?

 

Tentu, kita harus belajar mengamalkannya. Tapi bisakah kita langsung dzikir dari pagi hingga hampir tiap hari? Tentu saja tidak bisa. Kita harus mencoba mengamalkan dari dzikir yang sedikit tapi konsisten. Boleh pilih salah satu dzikir pagi, kemudian kita coba amalkan dulu dzikir itu terus menerus. Yang paling mudah mungkin membaca 3 surat yang pendek dan hampir setiap dari kita hafal. Yup, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-nas. Coba itu dulu. Nanti kalau udah, coba ditingkatin.

 

Oh ya, bicara tentang dzikir, aku pernah denger ceramah kaitan dzikir pagi dan petang dengan sebuah ayat di Surat Maryam,


لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا إِلَّا سَلَٰمًاۖ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا

"Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali (ucapan) salam.

Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang." (Al-Quran 19:62)


Sayang banget videonya sudah gak bisa diakses, padahal niatnya mau embedded ke sini. Tapi intinya, di video tersebut disebutkan salah satu kaitan penghuni surga mendapatkan rezeki di pagi dan petang, karena di saat itu mereka biasa berzikir. Allahummaj'alna minhum.


***


Jujur, menulis ini rasanya berat, aku masih sering lupa untuk berzikir pagi dan petang. Aku tahu bagaimana rasanya menjalani hari tanpa dzikir pagi/petang, how it really affect my productivity. Aku juga tahu, saat aku "bersandar" pada dzikirnya, padahal harusnya ke Allah, bukan pada alatnya. Sama seperti larangan untuk meminta di ruqyah, karena banyak yang bersandar pada "obat ruqyah", bukan pada Yang Maha Menyembuhkan. Teringat juga, was-was setan yang membuat malas dzikir pagi petang karena merasa ketiadaan hati saat melakukannya. Lalu qadarullah, betapa baiknya Allah mempertemukanku pada kutipan di buku At Tibyan,


"Janganlah kau tinggalkan zikir karena ketidakhadiran (hati)mu padanya. Berapa banyak zikir yang tidak ada kehadiran (hati) di dalamnya menghantarkanmu pada zikir yang ada kehadiran (hati) di dalamnya."

#daribuku At Tibyan - Imam An-Nawawi, Ummul Qura


Amalan apapun, ada banyak rintangan dan ujiannya, itulah mengapa kita diminta bersabar dalam ketaatan. Semoga kita tidak menyerah pada diri. Fokus ke usaha, lakukan, lagi dan lagi, meski berulangkali jatuh dan gagal. Jangan lupa, untuk meminta bantuan dari Allah, karena sungguh tanpa bantuan-Nya kita tidak memiliki daya dan upaya untuk melakukan amal shalih sekecil apa pun itu.

 

Terakhir, doa nabi Ibrahim dan doa agar dimudahkan berzikir. Rabbi habli hukmaw- wa-alhiqni bishalihin. Allahumma a'inna 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika. Aamiin.


Wallahua'lam.


***

 

Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Tuesday, March 28, 2023

Can't Call to Quit

March 28, 2023 0 Comments

Bismillah.

*warning* personal, abstrak, I'll be glad if you read another post instead

***

November-Januari kesempatan untuk bersuara dan menyatakan untuk mundur sudah ada. Tapi bibirku bungkam, dan aku seperti tidak bisa cari momen untuk mengatakan apa yang beberapa bulan mengganggu hati. Lalu Januari itu, akhirnya orang lain yang maju dan mengutarakan keinginan untuk mundur itu. Saat itu yang muncul pertama perasaan lega, karena aku tidak harus bersuara sendiri. Tapi aku tahu, perasaan lega itu menyembunyikan perasaan lain.

Sebelum orang lain yang maju dan "mewakili suara"ku, aku sebenarnya sudah berkali-kali bertanya pada diri. Mengapa begitu sulit untuk mengucapkannya? Juga sempat berpikir untuk menuliskannya melalui surat, karena aku tahu aku lebih nyaman menulis ketimbang angkat suara. Aku bertanya-tanya, apa karena aku memang masih ragu, sehingga sulit untuk berbicara. Atau aku memang tidak mau bicara, karena sesuatu yang lain.

Sesuatu yang lain. Tentang itu, aku tidak bisa untuk tidak menyangkut pautkannya. Bagiku sama. Satu keyword. Quit, berhenti. Skenarionya sama, aku sudah bertekad, tapi aku tidak mau bersuara. Padahal untuk berhenti yang satu ini, dan juga banyak hal lain, harus ada komunikasi. Tidak bisa berhenti sendiri, lalu pergi dan menghilang, layaknya what people called this day as ghosting. *why changing language though? Wkwkwk.

Intinya, ternyata, setelah sesuatu yang lain itu, ada memori yang melekat, sehingga bagiku, tidak akan mudah untuk berhenti lagi, dari hal-hal selanjutnya yang meski berbeda, tetap saja akan tampak sama, jika syarat untuk berhentinya mengharuskan aku bersuara. Pilihanku masih sama, memilih bersembunyi dibalik shield, what's the Indonesian word for this? Tameng, no, it's a bad choice of diksi. *here I am talking to myself again instead of making a good writing.

I still choose to use a shield. I still walk behind that shield. A different shield this time.

I'll feel guilty once in a while because of my cowardness, but this is me, my weakness. I am still me, who feel comfort behind the curtain, behind the shield. Glad, Allah always give me a strong shield to protect myself. Oh yeah, of course I don't depend on the shield, cause they're just His creation. I depend to Allah only. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Semoga itu selalu tertanam di hati. Inna ma'iya rabbi sayahdin.

Wallahua'lam.

Monday, March 27, 2023

SelfD #17: Who Inspires Me The Most?

March 27, 2023 0 Comments

#SelfDiscovery

Bismillah.


Who inspires me the most? The cliche but truth answer is Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam. 

 

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam

 

Walaupun secara praktis, aku masih perlu belajar lebih banyak tentangnya, tentang sirahnya, tentang sunnahnya, tentang banyak hal. Terakhir baca sirahnya sekian tahun yang lalu. Tahun ini mau coba baca lagi dari buku berbeda, belum mulai halaman 1, baru selesai baca prakata dan pendahuluan-pendahuluan yang totalnya 20-an lembar. Mungkin buat orang lain membaca halaman sebelum daftar isi itu bisa diskip, tapi buatku yang juga punya mimpi menjadi penulis, membaca halaman-halaman depan membuatku mengenal dikit tentang penulis, penerbit, tahu gambaran tujuan dan lain-lain tentang buku itu.

 

Dari halaman prakata itu, aku nyimpen satu quote pendek, let me share it here. 

 

"Sirah memiliki unsur tarbawi (pendidikan) yang lebih kuat dan pengaruh yang lebih besar terhadap jiwa dan pemikiran, sesudah Al-Qur'an."
#daribuku *Sirah Nabawiyah* - Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi, PT Elex Media Komputindo

 

Oh ya, salah satu yang memotivasiku untuk mulai lagi membaca sirah adalah Project HSN (Halaqah Sirah Nabawiyah) batch 2, kolaborasi Komunitas @the.ladybook & @sahabatalquran_sq. Agenda halaqahnya tiap jumat pagi. Tapi kemarin aku absen ><

Anyway, intinya, kadang kita perlu mengelilingi diri dengan lingkungan yang bisa membantu kita supaya gak terbawa arus distraksi. Mohon doanya, semoga aku bisa konsisten lanjutin baca sirah dan belajar mencintai Rasulullah lagi, cinta.. yang bukan kata benda, tapi kata kerja.

 

***

 

Itu jawaban pertama. Lalu aku mencoba memikirkan jawaban lain. Kalau dari perempuan, Maryam salamun 'alaiha dan Aisyah radhiyallahu anha.

 

Alasannya? Yang pertama, karena aku belajar banyak dari kisah hidup Maryam. Apalagi saat mendengarkan penjelasan doa Maryam, di speech How Du'a Works [1] by Nouman Ali Khan. It felt close to home. *sok-sokan pake frase bahasa inggris hahaha. Yang penasaran maksudnya, boleh cek di blog New Leaf [2] (tulisan terakhir, entah kapan mau nulis lagi di sana.)

 

Balik ke doa Maryam. Rasanya tuh pas banget buatku, yang pernah merasa ingin dilupakan dan terlupakan. Nasyan, mansiyya. Doa itu, doa yang akan menguatkan siapapun yang struggling secara psikologis. Terkadang, ada lintasan pikiran, atau doa-doa yang seharusnya gak kita panjatkan. Tapi.. Allah tahu sisi manusia kita. Maka Allah mengabadikan doa Maryam, juga jawaban Allah atas doa tersebut. [3]

 

Yang kedua, karena aku pernah baca buku sirah Aisyah. Dan benar, tak kenal maka tak sayang. Sebaliknya, jika kita mengenal, maka probabilitas untuk sayang makin meningkat. Bagaimana tidak terinspirasi dari Aisyah? Kecerdasannya, bagaimana Allah menghancurkan hadits ifki dengan menurunkan ayat-ayat di QS An Nur. How lovely, and how you can finally understand why Rasulullah loves her. Termasuk perannya selepas kepergian Rasulullah. Menjadi ibunda ummat, mengajarkan begitu banyak ilmu. [4]

 

***


Belum selesai. Aku masih ingin menyebutkan beberapa orang. Dari penulis, ada dr. 'Aidh Al Qarni dan Yasmin Mogahed.

Aku membaca buku semacam La Tahzan untuk wanita (Menjadi Wanita Paling Bahagia), dan menemukan banyak pelajaran serta hiburan. Suka, bagaimana tulisan 'Aidh Al Qarni sederhana, tidak banyak catatan kaki, tapi menyentuh hati. [5]

Aku juga.. membaca buku Reclaim Your Heart. Ikatan emosionalnya besar dengan buku dengan cover kuning, dan pohon dengan dedaunan oranye itu. Aku ingat merampungkan baca saat perjalan pulang ke Purwokerto, dalam rangka pulang. Beneran pulang, dan gatau balik ke Bandung lagi kapan. I return to Bandung some months later, but. Anyway, pas baca aku ingat beberapa kali nangis dan gak malu dilihatin orang haha. Sempat pindah ke kursi lain, cari tempat sepi biar gak malu-malu banget. It was such an unforgettable train ride. Aku ingat ditawarin sama mbah-mbah untuk menikah dengan cucunya, yang kerja di korea dan udah punya rumah wkwkwkwk. What a ride, isn't it? So colorful, it's not all blue, it's also red, yellow, green and purple. *malah curcol, i'll hide it for sure hahaha

Aku suka puisi-puisi di belakang buku itu. Lalu makin terinspirasi lagi saat membaca buku Shattered Glass-nya Yasmin Mogahed. Aku ingin menulis buku serupa senada itu. Meski aku gak punya ilmu lebih banyak tentang psikologi, tapi aku ingin buat buku seperti La Tahzannya 'Aidh Al Qarni, atau buku-buku Yasmin Mogahed. Oh ya, aku juga lagi baca buku Yasmin Mogahed yang Love and Happiness. Masih on progress karena bacanya memang slow mode. [6]

Itu dua, dari penulis. Satu lagi, penulis juga, tapi aku lebih banyak mendengarkannya daripada membaca tulisannya. Ustadz Nouman Ali Khan. Alasannya, karena beliau banyak mengingatkanku untuk kembali ke Al Quran, belajar lagi makna ayat-ayatnya. Yang satu ini, sebenarnya sudah lama vakum gak dengerin ceramah beliau. Yang terbaru, dengerin dari podcast Muslim Central kayanya, audio dari When Allah Test You. Oh ya, karena beliau, aku jadi gabung komunitas NAK Indonesia. Termasuk banyak menulis tadabbur penjelasan ayat Al Quran. [7]


***


Masih ada tiga orang lagi. You can stop reading cause this post already long J. Aku tahu, pertanyaan di SelfD 17 ini 'the most', artinya sebenarnya satu saja cukup. Tapi aku ingin menulis lebih banyak, sebagai bentuk rasa terimakasihku. Jazakumullahu khairan katsiran untuk semua yang pernah memberikan inspirasi dalam hidupku. Maka izinkan aku menambah 3 orang, dari orang-orang terdekatku.


My Grandmother. Single mother, I can say she success in raising all of her children, Termasuk mendidik cucu-cucunya saat beliau masih hidup. I learn a lot from her. Still feeling sad, cause she was gone when I was so busy with myself, probably in the same range of time when I lost myself. [8] 


My Parents. Dua orang yang "membawaku" ke dunia ini. Nggak bisa disebut satu-satu jasa mereka. Feeling sorry cause all I remember was making them disappointed. Still haven't be able to become a good daughter. Have to learn a lot how to treat them better. Betapa berat frase "ihsan". [9]


My Sister. Usianya mungkin cuma 13 bulan lebih tua. Tapi ada begitu banyak inspirasi dan pelajaran yang aku dapat darinya. She's always been the one who force me to move when I got stuck in the past. Aku belajar untuk mengamalkan islam darinya. I can't forget how she wakes up everyone to pray qiyamullail. She's always taking care of our 'alphabet' family, even when she's physically far away. Our family's PR, she connects everyone with our little family, and also with the big family. [10]

***

 

Terakhir, jika ada yang membaca sampai sini. Terima kasih~ I know it's not easy to read this long post about me. But if you don't mind, would you also tell me who inspires you the most? and why?


Sekian. bye~

 

PS: Keterangan 2,dst boleh diabaikan, karena cuma impulsif diri ingin menengok tulisan-tulisan lama hehe

Keterangan:

[1] https://www.youtube.com/watch?v=Qg-MMHtlsFM (ada subtitle indonesianya)

[2] https://akardaunranting.blogspot.com/2019/10/close-to-home.html

[3] Tulisan tentang Maryam di blog ini:

https://betterwordforlife.blogspot.com/2018/01/maryam-alaiha-salam.html

https://betterwordforlife.blogspot.com/2018/04/maryam-salamun-alaiha-2.html

 [4] https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=aisyah --banyak typo di dalam tulisan-tulisan hasil search, perlu diedit ><

[5] https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=wanita+paling+bahagia

[6] https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=yasmin+mogahed 

[7] https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=nouman+ali+khan

[8] Tulisan tentang Mbah di blog ini:

https://betterwordforlife.blogspot.com/2011/03/stay-strong.html

https://betterwordforlife.blogspot.com/2017/09/dua-tahun-berlalu.html

https://betterwordforlife.blogspot.com/2017/01/my-grandma-super-single-mother.html

[9] Tulisan tentang Mamah dan Papah di blog ini:

https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=mamah

https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=papah 

[10] Susah nyari keywordnya. But she's all over in my blog. Sometimes I didn't mention her name, or even add 'my sister' keyword in my post, but she's in there. She's the one who inspire me to write.

[11] If you're interested to read another post in #SelfD series you can go to this link:

https://betterwordforlife.blogspot.com/search?q=selfd

Writing Everyday is...

March 27, 2023 0 Comments

Bismillah.

Kemarin, sempat buat target menulis setiap hari di bulan Ramadhan. Tapi praktiknya, ternyata tidak mudah. Membangun kembali kebiasaan yang pernah hilang itu butuh usaha. Meski aku menyebut menulis adalah sebuah kebutuhan, tetap saja itu butuh usaha.


***


Kegagalan mengajarkanku hal-hal yang tak mungkin kupelajari dari "kesuksesan".

#daribuku *Love and Happiness - Yasmin Mogahid*, Mizan


Terlalu mudah putus asa, kalau aku menyebut 4 hari yang terlewat menulis sebagai kegagalan. Bukankah sudah membuat draft? So why overthink, and not finishing it?


Terakhir, mari belajar fokus* dan konsisten berusaha. ^^


Wallahua'lam.


*https://www.youtube.com/watch?v=ew_ftTvVO40, one of insight about focus. I think I lack in it the most.

Thursday, March 23, 2023

Hidden Reminder Behind Tree (2)

March 23, 2023 0 Comments
Bismillah.

Membacanya di buku Love and Happiness karya Ustadzah Yasmin Mogahed.

Terlalu panjang untuk diketik ulang, tapi sayang kalau tidak dicatat.

***

Aku sukaa.. somehow jadi suka sama pohon 🌳🌳.^^ Sama seperti rasa suka-ku pada hujan. Karena lewatnya, Allah menyimpan pelajaran indah.

Aku paling suka bagian awal, tentang pohon yang diperintahkan untuk tegak. Dan ia berdiri tegak. Padahal kita tahu, semakin tinggi pohon, semakin besar pula angin yang mengguncangnya.

***

Semoga kita bisa belajar dari pohon, bagaimana caranya menjadi hamba yang baik. Lebih-lebih lagi. Semoga kita terus memantapkan diri agar menjadi ibadurrahman.

Terakhir, foto pohon di sebuah jalan yang sudah sekian tahun tidak kukunjungi.

Tertulis di sana 290w. Anggap setahun 48w, maka sudah berapa tahun terlewati sejak fotonya di post? *Quiz matematika dadakan hehe.

Sekian bye 5!

Wallahua'lam.

Saturday, March 18, 2023

Membaca Sepotong Mozaik Hidupnya

March 18, 2023 0 Comments

Bismillah.


It's been so long since I log in to blogger with that email. Email yang saat aku login blogger, di dalamnya terdapat 533 blog dalam daftar bacaanku.

 

 

Salah satu dari lima ratusan blog itu, adalah blog seseorang yang kukenal dulu saat di Bandung. Kini ia tinggal jauh. Sebenarnya aku juga tidak terlalu dekat dengannya, tapi ia adalah sahabat baik dari teman dekatku. So I know her, and I follow her blog. She's aware of that too. Aku tidak ingat pasti, tapi aku pernah meninggalkan jejak komentar di sana, lalu ia juga berkunjung balik, dan mengomentari salah satu postingan tertuaku di blog ini.

 

So I read her blog, since so long ago. Lalu aku tertegun, tentang hal-hal yang ia ceritakan di sana. Her difficulties, her struggle, her past. I feel like I didn't have right to read, tapi saat Allah menakdirkanku untuk membacanya, artinya, ada yang seharusnya aku lakukan. Even if it's just a du'a.


It's not my first time reading some suicidal thought of other people. But it's different when that person, is not a stranger, it's someone we use to know. I can clearly remember how she smiles. I never could imagine that behind that lovely smile.. there's a sorrow hidden beneath. I feel like I should offer my hand, but how can I... I'm afraid that it would offend her. So for now, I can only choose to write, and hopefully I remember to make dua for her.


I know she'll be fine. And hopefuly she's fine now. Karena aku, meski tidak pernah mengalami kesulitan yang ia rasakan. Aku juga pernah mengisi blog ini dengan berbagai emosi gelap dan biru. Yang mungkin jika dibaca orang lain, seolah aku selalu berada di palung kesedihan. But I didn't. Allah Maha Adil. Kondisi manusia naik dan turun, siang dan malam, manis dan pahit. Tidak pernah berhenti di satu titik. That's why it's called state. the state of life. Hanya saja, aku menemukan menulis sebagai 'udara'-ku untuk mengeluarkan sedikit dari emosi negatif tersebut. Karena di dunia nyata, I mean, beside here, and my diary, I'd rather not let anyone know.


Penutup. Terima kasih sudah menulis. Karena jika tidak ditulis, aku pasti tidak akan membacanya. Semoga kau tidak keberatan saat tahu aku membaca sepotong mozaik hidupmu. Jangan takut akan anggapanku tentangmu. Kau tahu? Sepotong puzzle tidak bisa mewakili seluruh gambarannya. I know despite what you write there, you're stronger, you're better. Semoga Allah melindungimu, menguatkanmu, dan membimbing langkahmu. Cause we're lost without His Guidance, that's why He give us shalat to us. Karena Allah tahu seberapa kita membutuhkan hidayahnya. Semoga Allah memberikan kita khusyu' sehingga tiap kali kita membaca "ihdinash-shiratal mustaqim", kita membacanya bukan hanya di bibir, tapi juga di hati. Aamiin.


Salam rindu, dari salah seorang pembaca mozaik hidupmu. Maaf, karena saat ini hanya bisa menjadi silent reader. -kirei

Mendaftar 1Minggu1Cerita Lagi

March 18, 2023 0 Comments

Bismillah.

Ini kali ketiga aku mendaftar 1minggu1cerita, setelah dua kali dihapus akunnya oleh admin, karena tidak setor tulisan selama 6 pekan berturut-turut.


 

Aku lupa pertama kali daftar tahun berapa. Kalau dari histori email, 23 Februari 2019. Entah ini yang pertama atau kedua. Lalu hari ini, 18 Maret 2023. Sepertinya ada satu waktu aku mendaftar menggunakan email lain. Saat itu aku memang mencari komunitas blog. Awalnya Sabtulis, temen-temen sabtulis apa kabar? Yuning, Bagas, Novi. Yuning masih dengan kesibukannya sebagai dosen. Bagus sekarang fokus di KBM (Komunitas Blogger Medium). Novi, lama aku gak menyapa. Doakan aku biar gak lupa silaturahim ya. Semoga menyempatkan menyapa.

 

Lalu aku mengenal 1m1c, mengenal beberapa nama familiar. Orang-orang bandung hehe. Awalnya cuma jadi member. Lalu di pendaftaran kedua, ada pendaftaran Tim Baca, coba daftar dan gabung. Lalu tim bacanya bubar, dan aku juga lama gak setor. Lalu tidak ada niatan daftar lagi, sampai hari ini. Aku menulis, lalu kebiasaan lama mengajak otakku berpikir bahwa tulisan tersebut bisa disetor di 1m1c. Otak impulsifku dan habit lama berhasil memotivasiku untuk mendaftar lagi.


Is it just me, or I don't know.. but I have some trouble while filling the registration form. *kenapa tiba-tiba berubah bahasa hehe. Jadi, aku kesulitan mengisi formulir pendaftaran. Ada beberapa row, yang ketika aku klik, gak langsung bisa diisi. Harus sabar menunggu dan klik berkali-kali. But I did it! And I'm proud cause I'm patient enough to deal with that technical problem. Mungkin perlu kasih tahu adminnya kali ya? Barangkali perlu di cek. Atau gausah aja hehe, nulis di sini aja. Barangkali ada yang membaca hahaha. Kebiasaan buruk, lebih suka bicara sendiri di blog ketimbang harus muncul ke permukaan.

 


Ada 184 anggota yang masih aktif. Tapi aku dapat nomer member 1554. Artinya, udah pernah ada maksimal 1554 orang yang mendaftar 1m1c, dikurangi orang-orang seperti aku yang beberapa kali di'kick', lalu daftar lagi hehe. Harapanku, semoga kali ini aku jadi member yang baik, yang sesuai taglinenya 1m1c, menulislah walau #1minggu1cerita.


Sekian curhatan kali ini. Oh ya, apakah kamu bergabung di suatu komunitas? Kalau iya, komunitas apa? Coba ceritakan...