Follow Me

Saturday, May 28, 2022

Perjalanan Menulis Isabella Kirei

May 28, 2022 0 Comments

Bismillah.

Challange dari kulwap malam itu di grup KMK dan EMC. In syaa Allah saya post di grup KMK saja. Satu saja cukup hehe. (back then in 2018 maybe, I thought if I republished this draft, it will be on that date, but... yaudah sih hehe)


***


Saya pernah baca di blognya Mba Sinta Yudisia, salah satu penulis ternama di Indonesia, kalau membaca dan menulis adalah sepasang kekasih. Aku.. pernah jatuh hati kepada keduanya. Masih jatuh hati, pada salah satunya. Dan sedang berusaha jatuh hati lagi pada kekasihnya juga.


Yang pertama kukenal adalah membaca, baru kemudian aku mengenal kekasihnya, menulis. Aku ingat, bagaimana awal aku belajar membaca karena ingin ikut-ikutan semua aktivitas kakak yang usianya hanya 13 bulan lebih tua dariku. Aku ingat, bagaimana ayah membelikan bundel majalah bobo bekas. Bagaimana bundel yang setebal novel Harry Potter tersebut kuhabiskan dalam satu malam. Semuanya, dari surat pembacanya, komik bobo, nirmala, cerpen di dalamnya, semuanya. Pengalaman pertama begadang karena membaca, ya aku jatuh hati pada membaca.


Duduk di sekolah dasar aku mengenal menulis. Mungkin karena mereka sepasang kekasih, tanpa sadar aku mulai jatuh hati pada menulis juga. Aku rutin menulis di diary, kuhabiskan dua tiga buku, dari yang sederhana, sampai yang bergembok. Aku juga suka menulis puisi, mungkin belum pantas disebut puisi, hanya barisan kata yang terpisah dalam bait. Binder anak seusiaku yang biasanya hanya berisi biodata teman sekelas, kupenuhi dengan puisi kanak-kanakku.


Duduk di sekolah menengah pertama. Aku mengkonsumsi banyak buku fiksi. Lalu terdengar kabar ada seleksi siswa yang akan menjadi perwakilan lomba menulis cerpen. Kuberanikan diri menyerahkan cerpenku pada Bu Budi, guru Bahasa Indonesia yang sangat lekat di memoriku. Dibimbing Bu Budi aku diajarkan menulis cerpen yang baik, juga menulis tangan yang rapi. Karena Bu Budi lebih suka aku menyerahkan tulisanku, bukan hasil cetakan, tapi tulisan dari jemariku langsung. Alhamdulillah pernah menyicip juara 1 lomba menulis cerpen tingkat kabupaten dua kali. Di masa ini juga aku belajar menulis non fiksi, karena pernah bergabung di ekstrakulikuler jurnalistik, yang paling melekat saat belajar pengertian dan cara menulis tajuk dari Pak Agus.


Duduk di sekolah menengah akhir. Aku banyak menulis puisi lagi, bukti bahwa selain pada menulis dan membaca, aku juga pernah merasakan jatuh hati pada manusia. They call it first love, but I'd rather call it, strange feeling inside. Di masa itu aku ikut organisasi Suryakanta1,   juga Rohis. Semuanya terkait dengan tulis menulis. Meski tidak mengikuti lomba menulis individu, kami (tim suryakanta1) pernah bertarung membuat mading, dan dapat juara. Di akhir masa putih abu-abu ini juga, aku mulai aktif menulis di blog yang pernah kubuat saat SMP hasil pelajaran TIK.


Kuliah. Banyak menulis di blog. Semua unit kemahasiswaan hampir selalu masuk divisi media. Di sini aku mulai melupakan kekasih menulis. Rasanya membaca tidak ada waktu. Menulisku tetap jalan, karena selain dari membaca, bahan tulisan bisa dari pengalaman, dan informasi yang kutangkap dari ucapan orang-orang sekitar, atau guru-guru kehidupan. Selama masa itu, keinginan menerbitkan buku selalu ada, namun hanya naik turun di level keinginan, belum sama sekali masuk ke level eksekusi.


Pasca kuliah. Aku tahu dan paham kalau menulis di blog adalah zona nyamanku. Aku cukup puas menulis di sana, dibaca oleh orang-orang yang tidak sengaja melintas. Aku tahu dan paham, aku tidak boleh berhenti di sini. Maka aku mulai telusuri lagi, apa yang salah, apa yang tertinggal. Dari sana, aku teringat kekasih menulis. Membaca.


Saat ini. Aku masih berusaha jatuh hati lagi dengan membaca. Draft buku? Sudah ada, bahkan bahannya sudah ada, puluhan tulisan di blog yang bertema senada. Tapi seperti materi yang disampaikan di grup KMK, aku kehilangan poin pertama (strong why) yang bisa membuat keinginanku menerbitkan buku terwujud.


Saat ini. Hanya sebagian kecil dari perjalananku menulis. Doakan aku, semoga jika niat ini baik, semoga Allah menguatkan tekadku untuk merampungkan draft dan segera mengirimkannya ke penerbit.


Terakhir, izinkan aku menuliskan sebaris doa dari Ustadz Fauzil Adhim, yang kubaca dipengantar salah satu buku Ustadz Salim A. Fillah,

Semoga Allah bangkitkan kebaikan dan kekuatan, melalui setiap kata yang mengalir dari ujung jari kita. Sungguh sebuah buku dapat mengubah jiwa manusia dan nasib dunia.. -M. Fauzil Adhim


Isabella Kirei - Purwokerto
Ini tulisanku, mana tulisanmu?


***


Jadi Bel, sudah siap melanjutkan perjalanan menulismu? Atau mau berhenti lama di zona nyaman ini?

Wallahua'lam bishowab.


--end of draft that time

***


Tambahan, waktu sudah berlalu lama sejak materi tersebut aku simak, grup KMK sekarang sudah nonaktif. Aku sudah membuat beberapa e-book, menerbitkan antologi saat memberanikan diri ambil amanah PJ KMO Club, dan sekarang sedang menunggu dan berdoa semoga pengkaryaan guidelight batch 3 segera bisa sampai di tangan. Buku solo? *tiba-tiba teringat, orang-orang yang tidak paham istilah buku solo, karena memang mereka tidak berkecimpung di dunia tulis menulis hehe. Sedihnya, masih sama, strong why-nya masih belum terbentuk. Aku masih terlalu nyaman bersembunyi di sini, sesekali saja mengimport tulisan ke medium, tulisan tentang buku. Keinginan itu memang belum kuat, tapi masih ada, selalu sayup-sayup menggema setiap kali kulihat buku dengan isi dan layout, cover yang ciamik. Aku juga ingin punya yang seperti itu hehe.


Qadarullah juga, beberapa waktu yang lalu pernah sedikit terkejut saat mendengar pertanyaan dari salah seorang anak kecil, yang bertanya apa mimpiku. Dan lebih terkejut lagi saat aku jujur menjawab "penulis". Walaupun sekarang malu sih, karena sudah jarang menulis jika dibandingkan dulu. Lebih sering memilih hal lain yang tidak produktif, dan sama sekali bukan tangga ke 'puncak' yang ingin aku tuju.


Anyway, kupublish ini untuk memotivasi diri lagi. Here's your journey, would you like to level up? Mohon doanya.. TT


Sekian. Maaf banyak cerita tentang diri dan curhat.


Kamu, apa mimpimu? Semoga Allah memudahkan dan memberkahi perjalananmu mewujudkannya yaa~ Semangaat! Bye 5~

Thursday, May 26, 2022

From Draft 26 Februari 2018

May 26, 2022 0 Comments

Bismillah.


Tidak semuanya layak untuk dibaca publik, tapi sedikit, izinkan kusalin di sini, semoga bisa jadi pemicu, jika suatu saat membaca ini, jadi menulik draft lagi. Karena pesan dari kakak yang harus dibaca berulang, pengakuan diri yang harus dibaca berulang juga. Agar tidak tenggelam dan lupa.


***



***


I'm far from good, to learn better. But I don't want to give up. I really, really want to be the better version of me, wishing to die on my best version. Semoga keinginan ini mengakar erat, tumbuh menjadi pohon yang bebunga dan bebuah amal.


Last,.. let me put a dua here.



Semoga Allah menjadikan kita termasuk at-tawwabin, dan menjadikan kita termasuk al mutathohhirin.


إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS Al Baqarah ayat 222)

(:

Wallahua'lam.

A21: A House in Jannah

May 26, 2022 0 Comments

 Bismillah.


#menjadiarketipe #66haribacabuku


☑️ #DAY21-0090


📖 Rasulullah Sang Pendidik, Al-Ustadz Muhammad Rusli Amin


📑 Quote:


"....Dan berilah kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah di dalam surga, yang di dalamnya tidak ada kegaduhan dan tidak ada kesusahan." (HR. Bukhari dari Abi Hurairah)


💡 Insight:


Berita gembira dari Jibril, untuk Ibunda Khadijah. (':


Ingat lagi betapa besar peran beliau radhiyallahu 'anha dalam dakwah Islam. Keimanannya, pengorbanannya.


The question is, don't we also want a house in Jannah?


Let's listen more, obey more and spend more. (recall QS 64:16)


***


Teringat hadits lain, tentang orang-orang yang tidak menginginkan masuk surga. Kita pun heran, bagaimana mungkin seseorang tidak menginginkan masuk surga?


كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى

Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga

Sumber: https://muslim.or.id/23102-orang-yang-enggan-masuk-surga.html


Semoga kita bukan termasuk mereka yang enggan masuk surga. Semoga Allah memberikan kita kemudahan untuk memasukinya. Aamiin.


Wallahua'lam.

Tuesday, May 24, 2022

Link Diblokir/Dikira Spam di Twitter?

May 24, 2022 0 Comments
Bismillah.

Padahal tadinya mau nutup dengan tulisan 1m1c, tapi qadarullah nemu kasus kaya gini. Sayang kalau gak ditulis. Karena bisa jadi bantuan buat yang lain.

***

Jadi aku buka twitter. Niatnya mau copas keterangan 1m1c. Nah, tweet terakhir share link #bacatulisanlama. Anehnya pas aku klik, dapet peringatan coba?

"Why?" Satu kata itu. Sebel banget, padahal itu kontennya jauh banget dari tuduhan yang ditulis di sana.

Lebih kesel lagi pas baca kebijakan URL, terus ya, ketentuan apa-apa aja yang di spam/diblokir/dikasih peringatan.

Aku buka link dari blog ini yang aku posting di 1m1c , dan ya normal. Tapi kenapa??

***

Jadi deh aku laporin ke twitter.

and then this.

ini contoh yang salah. aku kira url yang dikira spam. ternyata url tweet kita. jadi deh, aku coba klik tweetnya dan copas link panjangnya. Bukan link pendek t.co-nya

Done. Tinggal menunggu. I'll inform later in comment or edit this post, if my report is processed or not.

Sekian.

***

PS: ini yang bikin aku sebel sosmed. We can't deny that it is made by nonmuslim and they ban a lot of things from muslim, termasuk berita tentang Palestina. TT Ya Allah sedih kalau inget, kadang kita --i mean, aku, terlalu egosentris sampai lupa mendoakan bagian tubuh kita, yang jauh di sana. Aren't we one ummah? TT anyway. social media are like knives. use it wisely. #ntms

A20: Keep 'Cool' While in Conflict

May 24, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY20-0090

📖 Resolve Conflicts in Your Life, Dale Carnegie

📑 Quote:

"Kapan pun Anda terlibat konflik dengan seseorang, ada satu faktor yang bisa membuat perbedaan antara merusak hubungan Anda dan memperdalam hubungan itu. Faktornya adalah sikap." -William James

💡 Insight:

Keep your manner. Jaga adab dan akhlak meski sedang ada konflik.

Semoga Allah lapangkan dada kita untuk tetap "stay cool". Seperti salah satu ciri 'Ibadurrahman (cek QS 25:63)

***

Pelajaran menjaga sikap saat berkonflik ini ada banyak banget di islam. Dari mulai perintah untuk tidak marah, dan menjaga biar kemarahan gak menguasai diri kita sampai misal kita lupa diri (e.g. say something we didn't mean). Itu satu.

Trus tentang mendiamkan saudari lebih dari 3 hari. Ini jugaa jleb banget pas denger penjelasan haditsnya. Masa sih kita memilih untuk mendiamkan saudara kita (sesama muslim), kalau kita tahu itu bakal jadi penghalang dari amal shalih kita untuk diangkat dan diterima? Ini dua.

Satu lagi yang terlintas di otakku pas nulis ini. Tentang maaf. Ini tuh sesuatu banget. Apalagi kalau denger kisah teladan dari Rasulullah dan Abu Bakar.

Rasulullah, saat setelah perang Uhud. Penjelasan ayat "fabima rahmatimminallahi lintalahum". How to stay soft and gentle to the one who make mistakes. How to forgive, pray for them, and even ask for their opinion, after what happen in Uhud. Salamun 'alaika Ya Rasulullah. Allahumma shalli wa salim wa barik 'alaih.

Dan Abu Bakar, sikapnya saat harus memaafkan saudaranya, yang ikut menyebarkan berita ifki tentang Aisyah Radhiyallahu anhuma[1]. Ayat yang Allah turunkan, dan sikap beliau. Kalau kita mau membayangkan di posisi beliau, kita akan tahu betapa beratnya memaafkan dan tetap melanjutkan memberi sedekah, setelah sebelumnya pernah bernazar untuk berhenti. Tapi kecintaannya pada ampunan dan maaf dari Allah, membuatnya segera memenuhi perintah Allah.

***

Conflicts are inivitable in our life. We will face it, not only once in a while. Jangankan sama orang lain, sama diri sendiri juga akan sering terjadi. Saat itu, semoga kita bisa menjaga sikap kita. How to stay cool while in conflicts? The answer is, by keeping our heart cool. And how is it cool, by remembering Allah and the sunnah. Dan harus banyak belajar agar tahu ilmunya. Dan harus banyak latihan agar makin mudah mempraktekkannya.

Semangat~ Terutama untukmu yang sedang berada dalam sebuah konflik. Seen or unseen. Within yourself or with other people. Semoga Allah memberikan kita kemudahan untuk menjaga sikap meski ditengah bisingnya konflik. Aamiin.

Wallahua'lam.

***

Keterangan:

[1] Dulu, aku pernah bertanya-tanya, kenapa kalau disebut Abdullah bin Umar, "radhiyallahu anhuma" ditambahkan. Pernah mikir, apakah ada dua orang? Sampai nemu jawabannya. Ternyata, sunnahnya saat dibacakan nama anak dari sahabat, kita mendoakan keduanya, untuk anaknya, juga ayahnya. *walaupun untuk tulisan ini, gak tahu bener apa gak pemraktekkannya. cmiiw

[2] Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Why do I...?

May 24, 2022 0 Comments
Bismillah.

Kenapa hanya di saat-saat seperti ini aku teringat begitu banyak hal yang aku ingin lakukan?

***

I'm afraid I'm still wandering without knowing where I will go. Or what exactly the thing that I should put priority to.

***

Ramadhan kemarin, punya target buat konten untuk instagram @betterword_kirei. Membuka lagi lembaran buku Madarijus Salikin. Menyalin beberapa kutipan, kemudian tersadar. Betapa kalimat tersebut tepat sasaran untukku.

Aku tidak mau menjadi orang yang panjang angannya, lebih banyak bicara (menulis) tapi nol dalam aksi.

Saat aku membagikan berbagai kutipan dari buku-buku, aku ingin aku juga belajar mengamalkannya, pelan tak mengapa, tapi jalan. Dan tentunya tidak ada jalan di tempat di jalan yang lurus ini. Saat kita tidak maju, pasti kita mundur ><

***

Aku pernah dan masih bermimpi menyusun sebuah buku. Kemudian aku dipertemukan fakta, bahwa barangkali, lebih baik membagikan tulisan yang sudah ada dalam buku-buku yang banyak tak tersentuh karena who read a book, literally, in this social media era?

Maybe, if I could just pick up their curiosity, with a quotes, people will come and look for the book, and read it. They'll know how shallow is my writing, and found more beautiful lesson from reading a book, instead of scrolling on social media.

**ahh.. who i am talking to?
I think the paragraph above is actually for me. Who struggle to even read a page a day. Bye bye ladybook. Now I am really have to force myself to read even when I'd like to do another thing that looks more entertaining.

***

So this is a late night selftalk. Doakan ya, semoga konten kutipan dari buku Madarijus Salikin segera terbit hehe.

Ada satu buku lagi juga, yang menanti dijadikan konten setelahnya. Biar genap jadi 9 post tentang buku. Habis itu biar bisa move on ke tema yang baru. Entah itu memilih tulisan dari blog ini, dan dikemas ulang. Atau, maybe, write a simple tadabbur.

***

Talking about tadabbur, here's a challenge from @guidelight.id

Malu sebenernya ngajakin ini, tapi aku sendiri lagi di fase jarang banget tadabbur. TT hiks. semoga Allah memudahkan kita untuk mentadabburi ayat-ayatNya.

Bukankah tadabbur berhubungan dengan kondisi hati?

Afala yatabbarunal Qur'an? Am 'ala qulubin aqfaluha?

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? [Surat Muhammad (47) ayat 24]

Terakhir. I know it rather strange. Cause not may people do this. But let's finish this writing --and reading *for someone who somehow end up reading this till the end--.

Let's finish with kafaratul majlis. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

Wallahua'lam.

****

PS: kalau banyak salah, baik secara konten atau grammar, or anything. Boleh banget dikoreksi, silahkan tinggalkan komentar, bisa anonim (:

Sunday, May 22, 2022

Run

May 22, 2022 0 Comments
Bismillah.

*warning* personal, abstract

***

Feels like I've been running from something, somehow, in someway.

Rasanya ingin menghindar dari banyak hal. Rasanya ingin mendistraksi diri dan menyibukkan diri dengan kerjaan, ingin lebih banyak tidur. Ada banyak yang harus dihadapi dan ditindaklanjuti, tapi aku merasa belum siap, maka aku lari, entah dari apa, dan dengan cara apa.

Kuingat lagi tulisan lama tentang firar, kemudian berharap cemas aku tidak berlari dari hal baik ke yang buruk. Berharap aku bisa berlari ke Allah saja. Tapi kenyataannya aku limbung, berputar, lalu kembali lagi, kemudian tersandung, tidak sampai jatuh, tapi cukup memberi rasa perih di ujung kaki.

I'm on run. from something, I may be knew, but I don't want to acknowledge it.

And here I am, comeback to write, to connect myself to reality again. Like back then, when running become my disease. Bedanya dulu aku berlari menuju hutan, makin tersesat. Kali ini masih terkadang berbelok ke arah yang salah, tapi saat sadar, berusaha menyusuri lagi jalan yang benar.

***

I'm gonna end this run. By opening this blog to public again. Didn't actually know the reason why I change it to private few days ago. Padahal aku tidak menambahkan satu tulisan apapun di sini. Ah, mungkin karena aku juga berlari dari menulis. Benangnya terlalu kusut, untuk diurai dalam diksi dan kalimat. Sebenarnya kini pun, masih ingin menutup rapat-rapat pintu, entah pintu apa. Tapi aku tahu, aku harus membukanya, berhenti bersembunyi, kemudian menemui yang harus ditemui.

Sebelum menambah deretan kalimat tidak jelas lainnya. Mari akhiri tulisan ini. Dengan rasa syukur dan haru. Karena sungguh, aku berlari, terkadang menjauh, kemudian menyeret diri mendekat lagi pada-Nya. Dan kutemukan lagi dan lagi pintu-Nya terbuka, dan tidak ada yang lebih menenangkan daripada berkeluh kesah padaNya. I have a complicated feeling here, unresolved, unraveled. Dan Allah Maha Mendengar. He hears, even to the feeling that I can't properly spell. Doaku, semoga tidak kembali berpaling, setelah mengetahui betapa lembut dan melimpah kasih sayang-Nya.

Let's run only to Allah. Let's run only towards goodness.

Laa haula walaa quwwata illa billah.

Wallahua'lam.

A19: Kesabaran

May 22, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY19-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

"Sabar secara bahasa adalah menahan (al-habsu), adapun secara syar'i adalah menahan jiwa dari sikap tidak sabar, lisan dari keluh kesah, dan anggota badan dari kemaksiatan."

💡 Insight:

Mari melatih kesabaran, menabungnya. Semoga kelak bisa diberi ucapan selamat.

Allahummaj'alna minashshabirin. Aamiin.

Wallahua'lam.

Wednesday, May 18, 2022

Sacrifice

May 18, 2022 0 Comments

Bismillah.


Beberapa hari ini aku banyak memikirkan tentang kata ini, pengorbanan.


Ada dua tulisan yang memicu pemikiran tentang keyword tersebut. Pertama, sebuah tulisan orang lain, yang kusimpan di diary-ku, kusalin, dari archive tulisannya. Bukan untuk diplagiasi tentunya hehe, tapi untuk disimpan sebagai pengingat untuk diri. Tulisannya berisi nasihat tentang prioritas waktu, bahwa jika kita benar-benar cinta, seharusnya prioritas itu ada. Di akhir, ia menuliskan sebuah pertanyaan retoris. 'Bukankah cinta butuh pengorbanan?'


Dari tulisan pertama ini, aku belajar, bahwa aku masih cuma mengucap cinta di lisan, tapi masih belum benar-benar berkorban waktu untuk memprioritaskannya. Rasanya malu, karena hingga detik ini, aku masih tertatih untuk mengamalkan nasihat yang dituliskan bertahun-tahun yang lalu.


Yang kedua, aku membaca tulisan lamaku. Sebuah fiksi. Sebenarnya saat pertama membacanya, aku tidak fokus pada pesannya, aku rasanya ingin mengkritik diriku, karena tulisan itu aneh, terlihat jelas belum diedit sebelum dipublish, pun di dalamnya, ada hal-hal yang saat ini aku tidak setuju. But after some times thinking about that keyword. Akhirnya aku belajar untuk memaknai lagi lesson learned-nya dan mencoba mengabaikan tulisanku yang berantakan.


Beberapa diantaranya, yang ingin kuhighlight dari tulisan fiksiku itu...


Kalau ingin mendapatkan sesuatu kamu harus berkorban. Berkorban tenaga, pikiran, uang, waktu, dll. Minimal kamu harus bergerak. Dan saat kamu bergerak, artinya kamu harus berpindah. Dan saat kamu berpindah, artinya ada yang harus kamu tinggalkan.


Juga ini...


"Hidup itu butuh pengorbanan. Termasuk orang yang mengira tidak melakukan pengorbanan apa-apa. Ada yang mengorbankan visi hidupnya, untuk kesenangan sesaat. Ada yang mengorbankan masa mudanya, untuk masa tua yang penuh penyesalan."


Aku dibuat bertanya-tanya, am I one of them? Do I sacrifice something so precious for unworthed things? Tiba-tiba teringat surat al-ashr, sungguh benar Kalamullah. Kita, manusia, benar-benar merugi terutama tentang waktu. Let's not dwell on the negative feeling that we have lost so many things, and focus on fixing what we can do. Allah has taught us the way, we just have to walk upon it. Mari perbaiki iman kita, perbanyak amal shalih kita, dan juga... saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.


Yang ketiga dan keempat ini artinya, kita harus mengelilingi diri kita dengan orang-orang shalih, meski kadang berada disekeliling mereka, kita--i mean, aku, dibuat minder karena kekurangan dan kelemahan diri. Yang harus kita ulangi, lagi dan lagi. Allah tidak pernah membandingkan kita dengan orang lain. Allah see us as one. Satu individu. Allah see our effort, Allah see our progress, even if it's so so slow. That's why, he choose the word 'ahsanu 'amala', better, not best.


إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةًۭ لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا

[Surat Al-Kahfi (18) ayat 7]


Dunia ini, memang dibuat menyilaukan, dan penuh distraksi. Let's remind each other often, so that we don't become blind by it.


Terakhir, semangat menulis! Untuk siapapun, menulislah, meski untuk diri sendiri. Kita tidak pernah tahu, barangkali Allah perjalankan seseorang untuk melihat dan membaca tulisan kita, kemudian mendapatkan manfaat dari sedikit yang kita tulis. Barakallahu fiikum untuk siapapun, yang tulisannya pernah kubaca, dan aku mendapat banyak manfaat darinya. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungimu. Aamiin.


Wallahua'lam.





Monday, May 16, 2022

A18: Amal dari Ilmu

May 16, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY18-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

"Wahai para pengemban ilmu! Amalkanlah yang kalian emban karena seorang alim adalah yang mengamalkan apa yang ia ilmui dan ilmunya selaras dengan amalannya."

💡 Insight:

Tidak apa membaca pelan-pelan. Selembar demi selembar.

Rasa takut tidak bisa mengamalkan itu, biarkan ia tumbuh. Pastikan saja, rasa harap juga tumbuh bersamanya.

Fear is inevitable. It's okay, as long as we know where to ask for protection. Ittaqullah.

Rabbi habli hukman wa alhiqni bishshalihin.

Wallahua'lam.

Wednesday, May 11, 2022

A17: Yang Menyelamatkanmu dari Keduanya

May 11, 2022 0 Comments
Bismillah.

☑️ #DAY17-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

Fudhail bin Iyadh rahimahullah meriwayatkan, ia berkata, "Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya', dan beramal karena manusia adalah syirik. Ikhlas adalah jika Allah menyelamatkanmu dari keduanya."

💡 Insight:

Cek hatimu, tanyakan berulang niatmu. Karena keikhlasan bukan hal yang mudah dilakukan, ada kalanya bengkok tanpa kita sadari.

Banyak berdoa, semoga Allah jaga hati kita untuk selamat dari riya' dan syirik. Sungguh penyakit yang lebih mematikan itu bukan yang terlihat, tapi yang tidak terlihat dan menggerogoti dari dalam.

Wallahu a'lam.

Sunday, May 8, 2022

Gelar Syahidah Ummu Waraqah

May 08, 2022 0 Comments
Bismillah.

#insight10halaman

📖 #daribuku Wanita-Wanita dalam Debu Perjuangan - Tim Penulis Qudwah, Media Tasywiyah

☑️ 100-112



📑 Quote:

"Janji asy-syahadah sedikitpun tidak mengendurkan semangat beliau (Ummu Waraqah) radhiyallahu ta'ala anha dalam mendekatkan dirinya kepada Allah Azza Wa Jalla. Tak ada kata berleha-leha. Tidak pula sikap berbangga.

Justru pemberitaan dari baginda Rasul shalallahu'alaihi wasallam kian mendorongnya untuk lebih bersyukur kepada Allah ta'ala. Giat beribadah seolah menjadi jalan syukur pilihan beliau dalam mengungkapkan rasa terima kasihnya."


💡 Insight:

Jangan lupa untuk menjadikan syahid sebagai cita-cita. Jika hal tersebut tulus, Allah akan mengabulkannya (:

Belajarlah dari para sahabat dan sahabiyah. We might be far from them, but we can take a step, even if it's baby step. Allah will count every step we take.


Wallahua'lam.

New Template for #insight10halaman

May 08, 2022 0 Comments
Bismillah.

Alhamdulillah buku Rasulullah Sang Pendidik selesai juga dibaca setelah lama banget. 24 Oktober - 26 April. Setengah tahun TT

Semangat baca memang ada, tapi sistem bacaku masih kacau. Baca banyak buku bersamaan, trus biasanya bacanya cuma dikit-dikit banget setiap hari.

#insight10halaman yang aku kerjain di akun instagram @quote.daribuku hadir supaya aku lebih cepat lagi nyelesaiin buku bacaanku. Buat proses mencerna juga. Semoga insight yang ditulis, gak cuma jadi tulisan. Tapi diresapi dalam hati, kemudian diamalkan dalam laku. Aamiin.

***

Here's the new template.


and... next book yang bakal dibahas di #insight10halaman adalah buku berjudul Wanita-Wanita dalam Debu Perjuangan. Sempet aku baca juga pas challange arketipe. Baru setengah dibaca. Setengah lagi semoga segera dirampungkan. aamiin.

Quote dan insightnya bisa cek di postingan berikutnya yaa.

Happy reading~

Bye^^

Saturday, May 7, 2022

A16: Jangan Diam, Bekerjalah!

May 07, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY16-0090

📖 Rasulullah Sang Pendidik, Al-Ustadz Muhammad Rusli Amin

📑 Quote:

Sebab, betapapun seseorang memiliki potensi besar pada bidang keahlian tertentu, memiliki bakat besar pada bidang tertentu, jika ia hanya diam dan berpangku tangan, tidak bekerja, maka potensi besar yang dimilikinya tidak akan menghasilkan apa-apa secara nyata.

💡 Insight:

Jangan hanya diam. Berusaha dan bekerja, lagi dan lagi. Jangan mau potensi tersebut terkubur oleh distraksi. Bersihkan lagi niatnya, kuatkan azam, melangkahlah dengan bibir mengucap Asma-Nya. Bismillahirrahmanirrahim.

Wallahua'lam.

Thursday, May 5, 2022

A15: Choose The Right Conflict to Solve

May 05, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY15-0090

📖 Resolve Conflicts in Your Life, Dale Carnegie

📑 Quote:

Orang-orang menjadi defensif ketika mereka harus merespon terlalu banyak masalah pada waktu yang bersamaan.

Kita perlu memilih masalah yang akan membuat paling banyak perbedaan bila berubah, dan biarkan saja "pertempuran" lain, atau memutuskan untuk menyelesaikannya lain waktu.

💡 Insight:

Choose the right conflict to solve. Jangan buang waktu dan pikiran untuk hal-hal yang gak worth to fight.


***

So, what are conflicts bugging your mind? Can you choose wisely, just one of them, to focus on solving it?

I usually choose to solve the conflict within me first, before solving conflict on the outside.

Cause... If I didn't have peace, or calm within myself. It will be so difficult for me to even face conflict outside.

Wallahua'lam.


Tuesday, May 3, 2022

Happy Eid Mubarak ^^

May 03, 2022 0 Comments

Bismillah.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Semoga Allah memberikan kita keistiqomahan di luar bulan Ramadan.

Mohon maaf lahir dan batin.

Happy Eid Mubarak~

- kirei

***

*behind the scene **you can skip this part

I'm googling for a good sentence for a caption. And found one. Tapi... akhirnya pakai kalimat sendiri aja. But, it's really a good sentence. So let me just paste it here.

It might be only copy-paste. But it doesn't mean it's not a sincere words from me. 

***

May this Eid brings fun, happiness and God’s endless blessings. Eid Mubarak to you and your family!


I might not be there with you today, but you are always there in my prayers. May Allah bring peace and happiness to you. A very Happy Eid to you! 🌼🌼


Sunday, May 1, 2022

A14: Penawar Gundah Gulana

May 01, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY14-0090

📖 Kitab Cinta dan Patah Hati, Sinta Yudisia

📑 Quote:

Dalam gundah gulana, bukan dunia maya saja yang menjadi penawar. Shalat, membaca Qur'an, menghadiri majelis pengajian, terbukti ampuh mengobati desar-desir hati dan mengembalikan pemiliknya pada penopang kokoh. Bukankah komitmen semula adalah tetap berada di jalan-Nya?

💡 Insight:

Jangan salah pergi ke "dokter". Pemilik hatimu adalah Allah. Jika ingin hati tenang, berlari lah kepada-Nya. Baca kalam-Nya, mendekat dan berdoa pada-Nya.

Wallahua'lam