Follow Me

Monday, April 24, 2017

To Discover Our Strength (-20)

April 24, 2017 0 Comments
Bismillah.

#blogwalking
Keempat kisah di atas benar adanya. Bahkan mungkin, ada yang lebih berat ujiannya. Membuat kita berkaca, bahwa bisa jadi ujian kita tidak lebih berat dibanding mereka. Bahwa ternyata, ada orang-orang yang begitu kuat menjalani harinya, seberat apapun dirasa. Kemudian saya baru menyadari, mungkin setiap orang dapat menjadi kuat karena mereka punya alasan dibaliknya. Mereka bukan kuat karena diri mereka, tapi karena ada alasan kuat akan kekuatannya. 
- Dewi N Aisyah, We are Strong for A Reason
Kumpulan kisah, kemudian hikmah yang ia dapat dari kisah-kisah nyata tersebut.
Seorang nenek tua tengah memanggul karung beras yang mungkin beratnya lebih dari 25 kg. Dengan perlahan, ia menapaki jalanan berbukit di pedesaan dalam. Sembari menyapa saat bertatapan dengannya, “Mbah, iku abot, kulo bantu nggeh?” (artinya, mbah itu berat, saya bantu ya). Lalu si mbah dengan keriput yang terlihat jelas di wajahnya tersenyum dan berkata “Rapopo. Sampun sakbendino. Kuat insya Allah…” (Gapapa. Udah biasa setiap hari. Kuat insya Allah). Dan ternyata, nenek itu hidup bersama 2 orang cucunya, sedang anak dan menantunya merantau ke kota. Maka ia tetap bertani dan memanen untuk membesarkan cucu yang dititipkan kepadanya.
- kisah pertama, di tulisan We are Strong for A Reason
***

Ada banyak yang ingin aku tulis, sekedar untuk komentar yang isinya tidak penting kalau dibandingkan keseluruhan isi tulisan yang aku kutip. Namun betapa banyak kata itu, tertahan, ada banyak alasan yang membuatku memilih tidak menuliskannya.

Baca saja Bell... Belajar saja dari tulisan itu. Kutip sebagiannya, agar suatu saat kamu membaca lagi dan lagi. Strong, kata sifat itu memang terlihat begitu asing di dirimu. It's okay. Kamu cuma perlu belajar lagi dan lagi. Seperti yang biasa kau tulis, tidak apa mengakui betapa diri begitu lemah, weak. It's okay, asalkan kamu masih bersandar pada Yang Mahakuat. Bukankah begitu?

Kututup tulisan ini dengan quote sama yang menutup tulisan yang aku kutip di blogwalking kali ini.
“At times Allah tests us, it is not to reveal our weaknesses, but for us to discover our strengths…”
Allahua'lam.

Sekarang Perasaannya Gimana?

April 24, 2017 0 Comments
Bismillah.

pallet | more than one color

Pertanyaan itu, pertanyaan sederhana yang akhirnya menyadarkanku untuk kembali menulis. Pertanyaan yang ingin aku jawab, tapi aku seolah tidak tahu caranya bagaimana, dan dengan kata apa, agar pertanyaan itu bisa terjawab.

"Bella sekarang perasaannya gimana?"

Aku siang itu tidak bisa menjawabnya. Cuma menjelaskan, lebih tepatnya menampiknya, dengan kalimat.. "Gimana? Gimana ya? Gak bisa dijelaskan" jawabku dengan senyum dan tawa. Jurus favorit ketika bingung harus menjawab suatu pertanyaan.

Yang bertanya, akhirnya menjelaskan perasaannya. Tentang kerisauannya, rasa khawatirnya, apa yang sudah selesai dan belum selesai, apa yang membuatnya bingung, apa yang membuatnya merasa bersalah. Ia akhirnya membuka diri terlebih dahulu, padahal ia lebih introvert daripada diriku, mungkin maksudnya, ia ingin aku jujur padanya. Atau mungkin, ia memang bertanya untuk bercerita. Entahlah.

Tapi memang aku pernah cerita padanya, kalau aku baru terbuka jika seseorang membukakan pintu. Aku bisa cerita A, karena orang tersebut pernah cerita tentang A padaku. Tapi ternyata, rumus itu tidak selalu pas untuk situasiku. Kenyataannya, ia yang introvert justru sudah bercerita banyak hal lebih banyak daripada diriku yang "ekstrovert". Di satu sisi aku merasa bersalah, karena belum cerita tentang perasaanku. Namun di sisi lain aku berterimakasih, setidaknya aku jadi mendengar kisahnya, karena biasanya, ia yang selalu menjadi pendengar.

***

"Bella sekarang perasaannya gimana?"

Pertanyaan sederhana itu masih terngiang di telingaku. Seolah mengajak otakku memaksa jemari menari di atas keyboard. Jawablah.. jika tidak bisa lewat nada, coba jawab lewat kata-kata tak bernada nan sunyi. Bukankah kamu berteman dengan kata? kala nada tak mau sapa? Ah.. frase lama yang kuulang-ulang hingga bosan.

Perasaan. Abstrak. Jika aku menulis satu demi satu nama rasa, apakah itu bisa menggambarkan dan menjawab pertanyaan?

Ada senang, sedih, naik, turun, biru, merah, kecewa, berharap, tertarik, semangat, layu, mekar, marah, risau, bingung, yakin, percaya, ... apa lagi ya? Menyebutkan satu persatu jadi malah lupa, ada yang mau bantu mengingatkan kosakata perasaan? Tulis di komentar ya...

***

Bicara tentang perasaan manusia, aku pernah baca di suatu blog. Kalau perasaan manusia itu, kita mengiranya cuma bisa diisi satu jenis perasaan aja. Padahal kenyataannya ga begitu, bisa jadi perasaan manusia itu bercampur aduk. Manusia bisa merasa senang dan sedih sekaligus, meski logikanya, kalau orang senang itu tidak sedih begitu pula sebaliknya. Tapi kenyataannya, kamu bisa senang akan satu hal tanpa meninggalkan kesedihan pada hal lain. Bingung ya? Iya.. aku juga bingung ini nulisnya harus gimana. Intinya mah gitu.. perasaan manusia, ga cuma satu, bisa jadi bercampur. Dan kalau sudah begini, bercampur aduk, jadi tidak bisa digambarkan lewat kata-kata, juga mungkin ga bisa dipresentase-kan.

Jadi ingat pertanyaan seorang teman. Antara worry dan exited. "50:50?", tanyanya. Aku jawab, ga bisa dijadikan angka. Entahlah proporsinya berapa, yang kita tahu kita merasakan itu ada di sana. Kadang yang satu melingkupi yang lain. Unik ya? Perasaan manusia.

***

Terakhir, kalau seseorang bertanya padamu: sekarang perasaannya gimana? Apa jawabanmu?

Allahua'lam.

Posting yang Diunggulkan

April 24, 2017 0 Comments
Bismillah.

#gakpenting #random

Karena perubahan tema, otomatis ada banyak hal yang harus disesuaikan. Termasuk hashtag yang in syaa Allah untuk seteruskan akan ditulis setelah kata 'Bismillah' karena otomatis di-capslock, seolah itu awal paragraf.
red pin
Selain itu, ada juga highlight post, pinned post yang bisa dipilih. Kemarin saya cuma pilih satu tulisan, sekarang akan diganti sistemnya. In syaa Allah mungkin diganti-ganti. Berdasarkan apa? Berdasarkan mood saja, mungkin tergantung perasaan atau berdasarkan topik. Nah.. hari ini saya ganti dengan judul "Dikacangin itu Rasanya..". Mengapa? Ada yang ingin tahu? Hehe. Sekarang peringatan hari isra' mi'raj, pengennya sih aku nulis tulisan baru tentang shalat, atau tentang Rasulullah (shalawat dan salam untuk beliau). Tapi sementara ini.. belum ada motivasi/ide menulis itu. Jadi saya pilih post di atas, isinya mungkin hal-hal sehari-hari yang kita semua rasakan, tapi di bagian akhir.. mengingatkanku akan sunnahnya. Apa coba?

Ya.. Rasulullah memang seharusnya jadi teladan hidup kita. Di setiap sendi kehidupan, dari hal-hal yang penting, sampai hal-hal kecil, semuanya harus ditiru. Seperti mengenakan sepatu, kaki mana dulu, melepasnya, kaki mana dulu. Ketika jalan mendaki mengucapkan apa, jalan menurun mengucapkan apa dst. Semoga kedepannya blog ini, tidak cuma bercerita remeh tentang hikmah suatu kejadian, tapi juga mencari referensi ayat apa yang diingat atau sunnah rasul apa yang seharusnya kita ikuti di kasus tersebut.

***

Aku masih belajar, belajar banyak hal. Aku masih buruk.... masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Belajar tidak cuma tentang menulis, buruk tidak cuma tentang menulis. Tidak mengapa, bodoh ataupun buruk tidak menjadikan hina, selama aku terus memperbaiki diri, terus belajar, terus melangkah mendekat padaNya.

Epilognya ga nyambung ya? Anyway.. itu saja sekilas info ga nyambung dan random. Tinggal beberapa postingan lagi menuju 1000 post, ayo Bell.. jangan kebanyakan ngerandom dan posting ga penting. Draftnya ditengok, diedit, di-publish. Ide baru yang perlu ditulis, mulailah menulis draftnya. Semangat... sebentar lagi Ramadhan menyapa, kamu juga harus bersiap. Ok?

Bye...

Allahua'lam.

Wednesday, April 19, 2017

Sistem Menulis

April 19, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.
Most writers struggle with getting their writing done for one surprising reason. They think writing is a one-step process, when in fact, it’s a three-step process.

What we call “writing” is actually made up of three distinct activities: coming up with ideas, turning those ideas into drafts, and then editing those drafts into publishable pieces.
- Jeff Goins, The System I Used to Write 5 Books and Over 1000 Blog Posts
***

Lengkapnya baca di link di atas ya. Saya mau cerita kemiripan dan perbedaan sistem yang ditulis di sana, dan yang saya lakukan.

#warning panjang tulisannya#

Jadi, di sana.. ditulis kalau ada tiga langkah, atau tiga paket yang dilakukan. Ide, proses menulis, dan editing (termasuk publish). Aku banyak setuju sih. Soalnya saya juga sering melakukan tiga hal tersebut. Bahkan dulu.. saya punya satu file khusus yang berisi kumpulan ide yang bisa dijadikan tulisan. Sayangnya, file-nya sudah tidak bisa diakses, dan praktiknya.. mayoritas berakhir di file itu saja, tidak sampai ditulis di blog ini.

Mungkin setiap orang berbeda-beda sistem menulisnya. Untuk saya, mengumpulkan kumpulan ide di satu tempat tidak efektif. Sekarang ini.. saya lebih merasa efektif meletakkan ide-ide menulis di berbagai tempat. Kadang saya menulis di sini, sebagai draft, terkadang cuma judul, kadang beberapa kalimat tanpa judul. Kadang saya menulis di satu buku tulis yang setiap hari saya bawa, di halaman-halaman penuh coretan, di sana salah satunya ada ide-ide yang saya temui di keseharian. Kadang, kalau sedang mood menulis, saya cari-cari idenya di buku itu. Kadang saya juga tulis ide di chatting-an dengan teman. Atau bisa jadi percakapan dengan teman di chat itu idenya, jadi ga perlu saya tulis. Kadang juga.. cuma saya simpan di otak, meski yang satu ini tidak dianjurkan.

Proses kedua, praktik menulis draft. Ini saya lakukan kalau sedang mood nulis. Saya sangat moody, kadang kalau dipaksa.. hasilnya pasti acak-acakan dan berakhir di draft. Atau hasilnya panjang tapi akhirnya, Ctrl+A dan backspace jadi penghilang jejak. Intinya, kalau mood nulis sedang naik, mau saya di depan laptop atau tidak, saya pasti menulis. Kalau ada laptop dan internet saya tulis di sini, kalau tanpa internet, di OneNote. Kalau tidak ada laptop, saya biasanya cari-cari pena dan kertas, biasanya selalu ada di tas, atau kalau tidak ada, bisa minta ke orang terdekat atau beli pena dan kertas. Kadang di hp juga iya, tapi seringnya kalau via hp, berarti saya menulis di blog magicofrain, berupa puisi atau paragraf pendek. Meski ada aplikasi note di hp, entah mengapa, kalau ga ada laptop saya lebih prefer menulis di kertas.

Proses ketiga, editing dan publish. Ini proses yang hampir tidak pernah saya lakukan. Seringnya, habis nulis langsung publish, meski beberapa saat kemudian ada kemungkinan back to draft, dan menghapus bagian yang ternyata tidak perlu di-publish. Ini saya masih belajar, harus diingatkan. Tapi meski jarang, ada juga tulisan yang melewati proses ketiga ini. Biasanya tulisan-tulisan yang entah mengapa proses menulisnya tidak sekali, jadi berulang kali disimpan lagi di draft karena belum selesai dan dirasa kurang. Karena berkali-kali buka dan nulis, maka pasti akan ada editan. Contohnya tulisan berjudul Rahasia! yang baru-baru saya publish. Aslinya hendak di-publish tanggal 7 April, tapi karena suatu hal (koneksi internet) tidak jadi di-publish. Trus sebenarnya sebelum tanggal 17 saya beberapa kali buka dan mikir apakah tulisan ini pantas di-publish? Aslinya lebih banyak curhatnya, dan saya pikir, mengapa koneksi jumat saat itu tidak ada, karena tidak diizinkan Allah untuk di-publish hehe. Jadi deh, alesan.. cuma dibuka aja dan disimpan di draft tanpa ada perubahan sampai sepuluh hari terlewat. Tapi akhirnya di-publish juga, dengan sedikit perubahan.

***

Panjang ya? Hehe.. Itu yang normal. Ada sistem lain yang ga normal. Maksudku sistem menulis blogwalking. Itu biasanya lebih cepat daripada proses diatas. Ini prosesnya:

Baca feed tulisan blogger lain

Daftar bacaan di Blogger salah satu pendukungnya. Kalau di Wordpress atau medium juga ada, dan itu membantu juga. Medium tulisannya udah dipilihkan, jadi tanpa kita banyak follow, kita bisa baca macem-macem tulisan yang topiknya kita sukai (ditanyakan saat membuat akun). Kalau di Blogger/Wordpress harus yang kita follow bukan sih? Kalau blogger iya, kalau wordpress saya kurang tahu. Semakin banyak yang di follow makin baik, ah.. ada Tumblr juga. Itu juga bagus.

Pilih yang akan dikutip

Dari sekian banyak tulisan yang dibaca, pasti ada lah.. minimal satu yang berhasil berkesan dan membuatmu ingin mengutipnya/sharing hal yang kamu dapat dari sana. Nah... pilih deh tulisan di blog mana, trus pilih juga paragraf/kalimat yang ingin kamu kutip.

Mulai menulis blogwalking

Sederhananya, buat judul, bisa disamakan dengan judul tulisan yang kamu kutip, bisa juga beda. Ah.. bagi yang suka bingung nulis judul, dulu saya pernah buat tulisan tips membuat judul di blog ini. Oh ya, jadi kangen laman Daftar Isi. Sekarang sudah ga ada, tapi kalau mau lihat contoh-contoh judul tulisan bisa lihat di archieve blog ini.

Judul sudah, habis itu bisa langsung ke kutipan, atau kamu buat sendiri kalimat/paragraf pembuka. Sertakan sumber setelah kutipan, biar pembaca blogmu bisa ikutan blogwalking dan baca tulisan lengkapnya. Trus kalau perlu, kamu bisa tambahkan komentarmu tentang tulisan tersebut, atau apa yang kamu dapat di sana, atau apa yang kamu ingin tambahkan atau tulisan itu mengingatkanmu untuk apa dll.

Selesai!

Udah selesai, tinggal di publish. Oh ya, kenapa tulisan di blog ini banyak blogwalkingnya? Aku terinspirasi dari fasilitas reblog-nya Tumblr dan Wordpress sih. Suka aja, satu orang me-reblog tulisan orang lain, lalu menambahkan kata-katanya sendiri. Trus... selain itu, aku paham sekali kalau komentar itu lebih mudah daripada membuat konten baru. Yang ini hiks. Malu.. tapi itu kenyataan. Kenapa di sosmed semacam Facebook/Youtube/Instagram dll ada kolom komentar dan banyak yang komentar? Dari yang penting sampai ga penting, dari yang nyambung sampai yang tidak nyambung/spam. Karena kenyataannya.. manusia suka berkomentar.


Berkomentar itu baik, kalau isi komentarnya juga baik, bukan judging atau hal-hal lain yang buruk. Tapi ya.. kalau bisa dikurangi kebiasaan komentar. Kalau ga penting lebih baik ga ada. Itulah mengapa.. saya meminta pembaca untuk menuju link blogwalking dan tidak meneruskan baca tulisan sampai akhir. Karena.. komentar biasanya lebih remeh temeh, ketimbang konten asli. Bener kan? J

***

Uaah.. panjangnya. Semoga diriku, dan siapapun di luar sana semangat menulis. Setiap orang bisa memiliki sistem menulisnya sendiri, yang paling nyaman dan pas untuk dirinya. Yang penting.. aku, kamu, mereka, dia, dan siapapun.. tetap semangat menulis. Menulis yang baik-baik tentunya.

Menulis.... menulis.. menulis.. semangat menulis! Dan membaca juga~

Allahua'lam.

8/30 Day Writing Challange

April 19, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Senang itu.. salah satu alasannya, kalau ada blog yang rajin di update, setiap hari satu tulisan, meski ga panjang. Sejak blogwalking ke Teh Hajah tentang resume kajian WhatsApp, saya sudah yakin.. kemungkinan tetehnya akan ikut gerakan 30DWC. Jadi, aku juga.. menyiapkan diri jadi pembaca. Dan Alhamdulillah, sudah hari ke-8/30 banyak dapet manfaat dari tulisan-tulisan teh Hajah. Meski gatau day 2-nya kenapa ga di publish.

Anyway.. langsung aja ke kutipannya. Semua diambil dari blognya Teh Hajah Sofyamarwa.

Selama aku disini, aku seringnya sekedar bertegur sapa dengan tetangga, haha hihi yang seperlunya saja. Sebagai ibu yang punya anak balita manajemen waktuku masih belum baik, rasanya aku lebih banyak berkutat di rumah. Sampai aku berpikir, nanti kalau aku meninggal, tetanggaku akan bersikap seperti apa ya? Rasanya kok aku belum memberikan manfaat apa-apa selama disini.
Alhamdulillah kegiatan belajar iqra nya sudah berjalan selama sepekan di rumahku setiap sore. Sejauh ini sangat menyenangkan dan bikin aku jadi merasa harus belajar tahsin lagi. Coba cari-cari lagi buku materi tahsin, cari-cari video tahsin Ust Abu Rabbani, serta meminta suamiku mengoreksi bacaan qur’anku (bagian ini cukup dramatis mengingat gurunya adalah suami sendiri hihi). 
Pada mukadimah kitab al-Mu’allimin karya Ibnu Sahnun, disebutkan bahwasanya al-Qadhi Isa bin Miskin membacakan Al-Quran kepada anak-anak dan cucu-cucunya, ‘Iyadh berkata “Setiap habis ashar, dia memanggil kedua putrinya dan putri saudaranya untuk mengajarkan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan kepada mereka. Hal ini juga dilakukan oleh penakluk Shaqliyah, Asad Ibnul Furat kepada putrinya yang akhirnya memiliki pengetahuan sangat tinggi. 
Disadur dari kitab Tarbiyyatul Aulad (2/167) yang kukutip dari buku Prophetic Parenting hal. 334.
Nah, sekarang kembali pada kamu, suamiku. Pada bungkusan darimu yang berisi setengah dari apa yang sudah kau makan. Mungkin orang-orang bingung mengapa hanya setengah saja kau berikan padaku. Tapi aku begitu paham bagaimana rasanya menahan diri untuk tidak menghabiskan satu buah pisang aroma --misalnya, kesukaanmu. Bukankah lebih mudah menghabiskannya saja, dripada harus menyisakan setengah buatku? Ya, aku begitu paham rasanya. Sama sekali tidak sepele. Mencoba berbagi dengan sesederhana yang dipunya, mencoba mengingat yang dirumah ketika sedang berada di luar. Berbagi, biarpun sedikit.
Sudah cukup bagiku.
Barakallahu, lelaki imamku :)
Abu Salamah. Abu Salamah adalah orang yang pertama hijrah, setahun sebelum masa bai’at aqabah yang kedua (kubra). Sudah mempunyai istri dan anak, namun berhijrah sendiri. Saat istrinya mau menyusul, keluarga sang istri protes. Bagi mereka hijrah adalah kepentingan Abu salamah saja, Tidak merasa masuk di akal mereka, mengapa mereka harus hijrah dari rumahnya di mekkah menuju tempat dimana mereka tak punya apa-apa (Madinah). Akhirnya sang istri di bawa oleh keluarganya. Tahu kondisi begitu, sekarang keluarga Abu salamah tersinggung, “kami tidak akan meninggalkan anggota keluarga kami bersama wanita yang diambil secara paksa”, maka setelah “berebut” akhirnya anak Abu Salamah dibawah keluarganya. Jadi Abu salamah hijrah sendiri, Istri kembali pada keluarganya, sedangkan anaknya di bawa keluarga suaminya.
Ummu salamah setama kurang lebih setahun, sehari-harinya menangis, tentu saja, sendirian berpisah dari suami dan anaknya. Pada akhirnya ada kerabat yang kasihan dan menyuruh Ummu salamah untuk ikut hijrah.
..... Waktu duha, dan ia keluar melewati kami, membawa sebungkus keresek hitam. Lisannya tak berhenti berkata, sepertinya seluruh otaknya terus bekerja untuk mrmbuat kami yakin padanya.

Aku tetap berusaha sopan, dan sepertinya maksudnya kini sudah tercapai. Isi keresek hitam itu kemudian berpindah padaku, dan ia pulang dengan membawa selembaran uang kertas. Bertukar.

Ia berhasil.
- Teh Hajah, dalam tulisannya Bertukar
 ....
Iman. Mari kita tengok kembali kadar keimanan kita. Yang tak bisa dilihat, namun cukup bisa dirasa. Yang tak bisa diukur, namun bisa kita uji. Yang seharusnya bergetar saat namaNya disebutkan. Yang seharusnya menjadi energi dari setiap aktivitas fisik kita.

- Teh Hajah, dalam tulisannya Daya Gerak
Hiu dan Elang
hiu
Ada yang tahu kah, kenapa hiu bisa jadi salah satu hewan paling mematikan dan menakutkan di lautan ?

Tayangan Rimba Pemburu di televisi siang tadi membuatku terkejut. Ternyata dibalik kegagahan seekor hiu spesies tertentu, terdapat fakta-fakta menarik yang membuatku jadi paham : bahwa proses tak pernah mengkhianati hasil.
- Teh Hajah, dalam tulisannya Belajar Makna Proses dari Ikan Hiu
.....
"Kendati terlihat kejam, perilaku tersebut berguna untuk menjamin bahwa akan selalu ada anakan yang bisa bertahan hidup sampai besar dalam kondisi makanan langka & tidak cukup untuk membesarkan beberapa anakan sekaligus." --Rep. Eusosialis Tawon
Masyaallah, menarik ya ?
Maka elang-elang yang berhasil kita lihat itu, sudah memulai seleksi alamnya sejak kecil. Meskipun tak dikaruniai akal, namun sudah punya insting alamiah untuk mempertahankan eksistensi diri.

Semoga kita sebagai manusia bisa memaksimalkan potensi akal, fisik, dan jiwa untuk terus bisa berkarya dan berupaya menjadi yang terbaik dengan cara-cara yang terbaik dan mulia :)
- Teh Hajah, dalam tulisan Anak Elang Emas yang Bertahan Hidup
***

Padahal cuma kopas, kok berasa capek ya? Hihi. Kalau ada tulisan menarik, link-nya ada di judulnya, untuk baca lengkapnya. Semoga kedepannya, blog ini isinya bukan cuma kopas. Tapi diisi banyak hal lain yang bermanfaat, meski tidak sebergizi blog lain.

Oh ya, aku ga akan copas sampai day 30 kok. Cuma ingin bagi-bagi alamat blog yang mungkin menarik untuk kalian baca. In case blog ini sepi dan isinya membosankan, bisa pindah.. Langganan baca-nya ke sana aja, atau ke blog-blog lain yang lebih bermanfaat. Ok?

Bye... 5!

Allahua'lam.

Program Ramadhan NAK Indonesia

April 19, 2017 0 Comments
Bismillah.

Menulis, tentang menulis di blog ini. Maret kemarin padahal semangat sekali, sampai lima puluh tulisan. April ini... sudah lewat pertengahan, tapi baru sepuluh tulisan. Ada apa gerangan? Kemana perginya semangat? Mungkin bukan pergi, hanya layu sejenak, menanti kuncup baru untuk mekar lagi.

Sejak muncul kembali, setelah beberapa pekan di privat blog ini, ada satu hal yang ingin aku laksanakan. Jangan menulis curhat, jangan.. jangan di sini. Itu yang aku ingin laksanakan. Tapi susahnya.. susah hehe, ga mudah memang. Rasanya ingin ada kejadian hari yang aku curhatkan. Itulah alasannya, tulisan sebelum ini banyak berisi curhat. Meski aku setengah yakin setengah ga yakin, kalau ada hikmah yang bisa dipetik dari curhatanku.

Pernah aku berpikir, bagaimana kalau aku berhenti menulis? Nonsense.. pertanyaan aneh yang seharusnya tidak pernah hadir di otak. Bukankah baru kemarin.. belum lama, kamu menulis pada dirimu: Tetaplah Menulis. Sudah lupa mengapa tulisan itu dibuat?

***

Anyway.. ganti topik saja ya.. Jadi NAK Indonesia sedang mengadakan Program Ramadhan, temanya tentang ayat favorit. Penjelasan lengkap tentang projek tersebut bisa di baca di sini. Pendaftaran Batch 1-nya terakhir tanggal 21 April, dua hari lagi.. daftarnya di link ini.



Aku kemungkinan ga daftar sih. Tapi jadi ingin menulis tentang ini. Kalau diminta pilih satu ayat dan penjelasannya, ayat mana yang kamu pilih?

Yang pertama muncul di kepalaku, ayat tentang perumpamaan hujan yang menghidupkan bumi, dan hubungannya dengan Quran yang menghidupkan hati. Ini dibahas di dua surat kalau ga salah, Al Hadid dan Al A'raf. Aku pilih yang Al Hadid aja. Gatau kenapa.. keinget penjelasannya, ketika ayat ini dibacakan dan para sahabat menangis. Kamu Bell? Denger ayat ini.. apakah hatimu tergetar? TT

Terus kepikiran ayat lain masih di surat Al Hadid. Ayat 20, bener ga ya nomor ayatnya? Pokoknya ayat yang menjelaskan kalau hidup itu game, entertainment, beautification, dkk. Sebenernya bukan bagian itunya. Aku banyak teringat tentang perumpamaan petaninya, dan di akhir.. daun kering, yang ketika diinjak kreyes-kreyes bunyinya. Hampir setiap hari kalau jalan kaki kemana, pasti nemuin daun kering. Ya.. daun kering yang orang lalu-lalang ga peduli dan asik nginjek. Penjelasan panjangnya cari sendiri ya. Tapi lepas dari daun kering, kita aku masih terseok-seok mengamalkannya. Meski sudah tahu, kalau dunia, pada akhirnya cuma akan jadi seperti daun kering, tapi masih sering dikejar. Kesenangan sementara itu.. masih juga diprioritaskan dibandingkan kebahagiaan yang haqiqi. Hmm.. harus banyak diingatkan TT

Terus kepikiran ayat tentang bintang quran, di surat Al Waqiah. Allah bersumpah atas nama "tempat bintang", apa ya terjemah yang pas untuk mawaqi'innujum? Kalau di terjemah Quran "tempat beredarnya bintang-bintang". Allah banyak menggunakan sumpah pada Quran, terutama juz 30, coba sebutkan surat apa aja? Hehe. Aku inget penjelasan ustadz NAK, alasan penggunaan sumpah. Demi Masa, Demi Waktu Dhuha, Demi Fajar. Dan semua hal yang dijadikan objek sumpah pasti merupakan hal penting. Trus inget, kalau baru pernah.. Allah bahkan menegaskan bahwa sumpah yang ini (yang di Alwaqiah) bener-bener superb. Di ayat berikutnya.. (cek 56:76) ayat paling bawah. Pokoknya suka ayat itu dan penjelasannya. J

Terus... lagi Bell? Hehe. Ga.. nanti kalau terus mulu, bisa nabrak tiang. Aku mau menyimpulkan.. ayat-ayat yang aku sebut diatas semuanya tentang perumpamaan. Aku sukaa.. suka aja, bagaimana Allah menjelaskan suatu hal dengan perumpamaan. Tuh kan, jadi inget satu ayat lagi.. tentang kenapa manusia bisa lebih rendah dari hewan ternak, kalau matanya tidak dipakai untuk melihat dan telinganya tidak dipakai untuk mendengar, dan hatinya.. hatinya tidak dipakai. Dengan perumpamaan kita jadi lebih mengerti, trus kalau dipelajari bener-bener, semua perumpamaan dalam Quran itu pasti ada makna indah dibaliknya.

Terus jadi ingat ayat lain, tapi yang ini penjelasannya bukan dari ustadz NAK, tapi baca di buku-nya ustadz Salim Gue Never Die. Tentang bahkan manusia.. sebegitu lemahnya, ga bisa mengambil makanan, yang dimakan oleh lalat. Sayangnya yang ini saya lupa ayat berapa dan surat apa. Ada yang bisa bantu?

Ada yang mau ikutan daftar projeknya NAK Indonesia? Boleh daftar di sini, jangan lupa ya.. ditunggu sampai tgl 21 April (: Pakai ide yang di sini juga boleh. Tapi lebih baik, pilih ayat yang bener-bener favorit menurut pendapatmu.

***

Penutup. Ayat-ayat Allah itu semuanya superb dan dahsyat. Mungkin itulah alasan Allah menjadikan Al Quran mu'jizat terakhir kenabian. Untukku terutama, dan untuk siapapun, apa kabar interaksimu dengannya? Ramadhan.. semoga kita semua diizinkan Allah bertemu dengannya, serta meraih keberkahan dan ampunan di dalamnya. Aamiin.


Allahua'lam.

***

PS: Harusnya bagian blank di atas dihapus. Tapi karena satu dua hal, mungkin sementara tidak dihapus. Kalau suatu saat PS ini hilang, in syaa Allah blank di bagian atas juga hilang. J

Monday, April 17, 2017

Rahasia!

April 17, 2017 0 Comments
#hikmah

Bismillah.

Ada hikmah mengapa takdir, Allah rahasiakan dari pengetahuan manusia. Ada hikmah mengapa tidak ada teknologi mesin waktu selain di fiksi. Aku tidak akan membicarakan tentang itu. Ada rahasia lain. Rahasia hikmah sebuah kejadian.

Misalkan hari ini kamu kehilangan sebuah benda, sebutlah buku, itu ada hikmahnya kan? Nah... hikmah itu awalnya bersifat rahasia, kita tidak tahu, kalau ga cari tahu. Atau rahasia karena mungkin hikmahnya baru muncul setelah beberapa hari/bulan/tahun.

***

Aku teringat saat aku kehilangan buku biru, aku kira, aku meninggalkannya di mushola GKU Barat. Paginya, sebelum pulang ke purwokerto, aku sempatkan ba'da shubuh ke mushola itu, untuk akhirnya pulang dengan wajah masam karena yang dicari tidak ada di sana. Tapi qadarullah, beberapa waktu kemudian, aku menerima buku itu dari seorang teteh, yang kelak menjadi korwat departemen SPDK Gamais. Superb.

Aku teringat, dua pekan yang lalu, saat tiba-tiba ayahku kasih kabar kalau beliau mau berkunjung ke Bandung. Saat itu, saat dikasih kabar, dan saat seharian beraktifitas bersama ayah, aku belum tahu hikmah apa yang Allah titipkan bersama takdir 'mengejutkan' tersebut. Tapi hari ini.. aku bisa menyebut satu, dua hikmah yang aku rasakan ba'da kunjungan ayah ke Bandung.

Dua kejadian di atas, hikmahnya sebenarnya sifatnya personal. Mungkin saja bukan hikmah utama yang Allah ingin tunjukkan. Karena toh, hikmah suatu kejadian itu sifatnya rahasia. Seperti bawang merah? Berlapis-lapis? Mungkin kita bisa menebak satu dua hikmah, tapi bisa jadi.. ada hal lain yang ingin Allah tunjukkan pada kita. Kita saja yang belum tahu, karena hikmah tadi masih rahasia.

***

Sekarang.. aku cuma bisa mengeja hikmah. Hikmah mengapa sesuatu hilang. Hikmah mengapa seseorang menjadi temanku. Hikmah mengapa pertanyaan itu ditujukan untukku.

Sekarang... masih ada hikmah yang tidak bisa kuraih. Meski aku berjinjit untuk memetiknya, di ujung tangkai terendah. Masih belum bisa memetiknya, karena aku masih kecil.. masih seperti anak kecil, yang belum tahu banyak hal, yang mungkin belum bisa mengerti maksudnya, jika rahasia itu diberikan padaku.

Rahasia.. Rahasia dariNya. Apapun itu. Izinkan aku belajar, untuk menerimanya sebagai rahasia terindah, dengan menjaga prasangka baik kepada-Nya. (Dia) yang mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang disembunyikan dan yang diperlihatkan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Allahua'lam.

Tuesday, April 11, 2017

Sepotong Kisah Awan Putih

April 11, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.
Di sinilah aku. Akhirnya pulang, kembali mencium udara hangat di langit Makassar sembari menghela napas menenangkan diri. 2 bulan yang sangat singkat itu takkan kulupakan sebagai pengalaman berharga. Mungkin aku memang tidak ditakdirkan menjadi seorang mubalighot dan hafizhah yang sempurna seperti impianku dahulu. Mungkin aku tidak bisa menjadi seperti mereka, para peri yang sangat sempurna, yang hidupnya tak pernah lepas dari sabilillah.

Beberapa hari berlalu. Kejutan dariNya tiba-tiba datang begitu saja. Kesedihanku terhapuskan bagaikan hujan membasahi debu di atas bebatuan. Kejutan dariNya melalui dia. Dia yang semoga kelak dapat membimbingku lebih baik di jalanNya, meski tidak dengan menjadi seorang mubalighot dan hafizhah yang sempurna. Membimbingku menjadi seorang pendamping hidup yang sholihah, yang akan mengisi hari-hariku dengan lantunan kalamNya dan sunnah nabiNya. Dia yang namanya terselip dalam doa di sepertiga malamNya. Dia yang namanya sudah 5 tahun terkubur di halaman yang bermandikan awan putih ini.

Tidak hentinya aku merengkuh dalam sujud syukur padaNya. Memberiku kejutan melalui jalan takdir yang lebih baik. Menghapus sendu dan menggantinya dengan rona merah.

6 hari lagi menuju hari bahagia itu.
Semoga semuanya berjalan dengan lancar.
Mungkin ini memang kehendakNya.
Ridho menjalani takdirNya adalah sebuah anugerah.
Karena terkadang, Dia memberikan apa yang kita butuhkan,
bukan apa yang kita inginkan.

Sidoarjo-Makassar, 10 April 2017
Dari hambaNya yang merona
dalam melangkah di jalan yang diridhoiNya
- Awan Putih dalam tulisannya Tentang Aku, Pondok Tahfizh dan Kamu
***


Langsung ke link di atas ya...

Pertama kali baca, aku agak ragu.. ragu karena isinya tentang cerita diri pemilik blog. Trus malah buka blog lain dulu, trus balik lagi, baca sekilas awalnya, skip beberapa paragraf. Sampai di empat paragraf terakhir yang aku kutip, aku somehow merasa tergerak untuk menyalinnya di sini.

Setidak menarik apapun tulisan cerita kehidupan pribadi penulis, nyatanya.. menulis itu banyak kasih manfaat untuk diri dan orang lain. Aku ga kenal pemiliknya, orang makasar, anak kedokteran, entah angkatan berapa, dan lupa sejak kapan saya follow blognya. Tapi siang menjelang sore ini, Allah menakdirkanku membaca tulisannya, pasti ada hikmahnya kan?

Diingatkan lagi tentang hafalan, apa kabar? Ramadhan sudah tinggal empat puluh sekian hari lagi. Trus diingatkan lagi tentang rencana Allah, takdirNya. Bahwa kita memang tidak tahu, bisa jadi bukan ini, ini bukan untuk kita, karena apa yang kita inginkan tidak selalu yang kita butuhkan. Tapi... lepas dari ketidaktahuan diri kita, kita harus tetap berusaha yang terbaik. Aku terkagum baca tulisan ukhti tersebut, hasil ikhtibar pertama dan terakhirnya. Hmm... Alhamdulillah, bener ga? Atau harusnya Allahu akbar. Intinya.. Subhanallah lah.. (: baca lengkapnya di link.

white cloud
Itu.. sementara itu hikmah yang saya temukan. Bisa jadi ada yang lain, aku saja yang belum bisa lihat, atau sudah terlihat, tapi masih perlu tejinjit untuk memetiknya.

Terakhir, izinkan aku mengaminkan doa di paragraf terakhir tulisan ukhti tersebut.
6 hari lagi menuju hari bahagia itu.
Semoga semuanya berjalan dengan lancar.
- Awan Putih
Aamiin Ya Rabbal 'Alamin...

***

Allahua'lam.

Pixell, Steller, Facebook Friendship Video

April 11, 2017 0 Comments
#random #gakpenting

Bismillah.

Sudah ada di draft sejak lama, kejadian terkait sosmed semuanya. Satu-satu aku kumpulin, biar blog ini ga kebanyakan tulisan random dan ga pentingnya. Ini semua disatuin aja, dari tiga, dikurangin, jadi satu. Kalau tiga tulisan random dan ga penting digabung jadinya kaya apa ya? Makin random dan gak penting? Apa sih Bell? Langsung aja ya...

Steller.co

Aku mengunjungi sosmed ini, ceritanya panjang. Berawal dari blog seseorang (Nobita), berisi puisi perpisahan dengan seseorang yang lain (Doraemon). Nah.. nobita menyebutkan, tulisan-tulisan (puisi) lama kolaborasi mereka berdua, masih bisa dibaca di link X. Aku baca deh deretan puisi kolaborasi Nobita dan Doraemon, terus jadi nemu link blog Doraemon. Aku berkunjung ke sana, baca-baca, trus dapet link steller.co, yang isinya postingan puisi kolaborasi Nobita dan Doraemon tapi dikemas dalam bentuk tulisan dan gambar. Format khas dari steller, mirip-mirip sama slide show ppt, tapi ini sosmed.

screenshoot versi web-nya
Aku tertarik dengan ide yang dibawa Steller. Walaupun di satu sisi, aku yakin, bisa jadi ada sosmed lain yang memiliki fasilitas yang bisa menunjang tujuan yg sama dengan tagline steller.co. Tapi karena aku baru kenal, aku jadi tertarik baca-baca steller yang ada di dashboard, dari yang bahasa inggris, bahasa indonesia, sampai entah bahasa apa. Trus jadi mikir.. kalau aku punya, mau diisi apa ya?

Chatbot Pixell 

Males jelasinnya hehe. Intinya semacam chatbot, yang bisa bantuin buat photogrid, watermark dll. Berguna untuk seller, yang hp-nya terbatas, ini bukan aplikasi tambahan. Cukup add akunnya dan chat deh, hehe. Penjelasan lengkap, foto, tutorial gif-nya bisa di baca di postingan Alifa Nurani Putri yang ini.


Facebook Friendship Video

Facebook gatau kenapa buat service ke penggunanya, sering buatin video otomatis gitu yang bisa diedit-edit. Dulu pernah yang ngucapin tahun baru/lebaran ya? Trus kemarin-kemarin ada yang baru, video facebook friendship. Jadi entah pakai algoritma apa, fb nyari tahu teman di fb mana yang paling banyak interaksinya dengan akun kita, trus dibuatin video deh. Cuma kita bisa lihat, tapi kalau mau di share, bisa dilihat diri sendiri, orang yang ditag, bisa juga dishare ke public.

Aku sama Melyana (Anna), 7 tahun friendship, tiga ratus sekian saling ngelike katanya... Trus ada foto-foto yang kita saling tag, atau sama-sama di tag. Yang so sweet itu.. foto pertamanya adalah poster acara STEI di Masjid Darul Hikam Dago. Aku inget banget, acara saat itu. Jadi kangen (: muslimah stei 2011 pasti inget, pas TPB siapa aja ya yang hadir? hehe

Trus jadi ingin cerita pertemuanku dan Anna. Dulu kita satu SMA namun ga pernah satu kelas, dan ga ikut ekskul yang sama. Suatu siang, siang atau pagi ya? Intinya kita ketemu di lab fisika SMA1 dalam rangka pembinaan fisika, persiapan ikut olimpiade. Saat itu kami duduk di kelas 11. Pesertanya dikit, cuma lima, dan kami dua orang siswi, yang lain mahasiswa, eh, siswa. Semacam itulah.. malem cerita panjang, kasihan yang baca ga nyambung.

Ada yang sesuatu dari video friendship ini. Jadi sabtu kemarin, saya ngobrol dengan adik tingkat ngalor ngidul. Sampai aku menyebutkan tentang video ini, aku pikir ia juga akan seantusias aku. Tapi ternyata... "Masa aku sama si X coba?" Wah.. ngeliat videonya aja udah males karena liat namanya. Jadi ternyata hasil algoritma fb, yang paling sering interaksi adalah akun seorang non mahram, laki-laki. Aku saat itu cuma ber-O ria dan berusaha menghibur. Gapapa kok, ini mah sebelah pihak doang yang tahu. Maksudnya si X ga tahu kalau video friendshipnya adik tingkatku sama dia kalau ga di share.

Temanku yang paling sering interaksi menurut perhitungan facebook memang Anna, tapi bisa jadi teman yang paling sering interaksi dengan Anna bukan diriku. Dan itu ya wajar. Kan kadar interaksi facebook tiap orang berbeda. Apalagi kalau sudah tidak seaktifitas dll, pasti menurun. Kalau misal.. Anna dari SMP ada teman yang sampai sekarang masih sering interaksi di fb, pasti teman itu yang ada di videonya. Begitu...

Hikmah dari itu.. aku jadi merasa lega, sudah menghapus pertemanan dengan yang bukan mahram. Belum semua memang, ada guru SMA, dan guru lain yang ga berani aku unfriend. Lagian ga pernah interaksi juga dengan para guru tersebut, saya cuma banyak dapat manfaat dari beliau semua. Satu arah, jadi gapapa.

***

Maaf panjang, random dan ga penting. Sudah diwanti-wanti dengan hashtag di atas. Kalau tetap baca dan nyesel, jangan salahin saya hehe. Gapapa sih salahin eh nasihati saya.. biar ngisi blog dengan tulisan yang lebih berkualitas, dengan cara yang baik tentunya. 

See you another time..

Allahua'lam.

***

PS: Nama samaran Nobita dan Doraemon terinspirasi dari pertanyaan di grup whatsapp NAK Indonesia. J

Resume Kajian WhatsApp

April 11, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Sebelum baca kutipan tulisan blogwalking kali ini, ingin mengingatkan. Untuk yang sering baca tulisan berlabel blogwalking *yang kemarin sabtu ketemu*, ini cara sehat bacanya: baca quotes, lalu, klik link di bawah quotes, baca dari blog aslinya. Kalau di bawah quotes ada tulisan lain? Ga usah di baca lebih baik, biasanya isinya komentar ga penting nan ga sehat hehe. Coba langsung dipraktekkan ya? ^^

Blogwalking kali ini isinya sama-sama resume kajian WhatsApp dari dua blog berbeda, dan topiknya berbeda juga.

Rahasia Menulis Produktif
Kiprahnya dimulai 5 tahun lalu dari tahun 2012, ketika beliau masih duduk di bangku SMA kelas 12. Beliau bersama teman-temannya memikirkan kenangan terindah bisa mereka berikan saat momentum perpisahan, maka terbitlah sebuah buku antologi yang berjudul Admiral : Generasi, Perjuangan, dan KeajaibanTak sedikit yang meremehkan nilai sebuah buku antologi, “Apa istimewanya?”, namun respon kitalah yang akan membedakannya. Bagi beliau yang merasa masih sangat pemula dalam dunia kepenulisan, momen terbitnya buku pertama benar-benar sangat bermakna. Dari situ ia semakin ingin terus berkarya, dan tekadnya dibuktikan dengan terbitnya buku yang berjudul What Amazing You! Dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional Elex Media Komputindo. Bayangkan, anak baru lulus SMA, sudah bisa menerbitkan buku skala nasional, Keren apa keren banget? Begitulah awalnya hingga saat ini beliau aktif terus menerbitkan karyanya satu persatu, termasuk buku ke 9 yang terbit di bulan Februari 2017 lalu yang berjudul “Jomblo, Mantan & Masa Depan”. Buku terbarunya yang ke 12 nya ini insyaallah akan terbit di bulan April, judulnya “Inilah Capres (Catatan Presiden) Pilihan”, Memaknai Momentum Sertijab Organisasi.
Kalau mau kita perhatikan, Mas Rezky berhasil menerbitkan 12 buku dalam 5 tahun (2012-2017). Artinya kalau kita pukul rata,  minimal dalam setahun berhasil menerbitkan 2 buku, ada pula yang 3 buku! Mungkin banyak dari kita yang punya hasrat untuk bisa sekali seumur hidup menerbitkan buku, tapi tak kunjung terbit karena tak kunjung memulai, ada? *cung* Kira-kira supaya bisa produktif gitu apa ya rahasianya?

Sebagian orang mengira bahwa dalam persoalan khilafiyyah (perbedaan pendapat, ed), seseorang boleh mengambil atau mengikuti pendapat mana saja yang ia kehendaki, atau mengambil pendapat yang mudah-mudah saja dalam semua persoalan, tanpa ada hajat terhadap hal tersebut. Ini adalah sebuah kekeliruan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Dari beberapa pendapat ulama yang berbeda (khilaf tadhad) dalam satu persoalan, ada pendapat yang benar, dan ada pendapat yang keliru.
Karena itu, ketika Imam Malik ditanya tentang ikhtilaf yang terjadi di antara shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata, “Ada yang salah, ada yang benar.
Jadi, realita adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama, yang pendapat-pendapat tersebut saling meniadakan (khilaf tadhad), tentu ada pendapat yang benar, dan ada pendapat yang salah. Tidak kita katakan, semua pendapat itu benar, dan boleh kita ambil/pakai sesuka kita.
- baca selengkapnya di link blog NAK Indonesia ini
***
 
Sudah buka link kedua tulisan di atas? Bagus (: Sekarang tinggal ditutup tab tulisan ini hehe.

***

Pesan untuk diri, terkait menulis, buku, dan produktifitas. Pasti berasa gimana ya baca resume tersebut. Narasumbernya 23 tahun ceunah, udah nerbitin buku dari sebelum lulus, atau menjelang lulus. Kamu Bell? Hehe. Terkait produktif menulis, saya sedang berusaha memupuknya di blog ini. Meski pasti ada naik-turun semangat dan naik-turun kualitas tulisan. Terkait buku.. masih tertanam dalam-dalam kok mimpi itu, *beneran tertanam? bukan dikubur? hehehe. In syaa Allah ga dikubur. Mungkin suatu saat, aku akan serius pilih topik, memfilter tulisan-tulisan di sini, banyak membaca, buat outline dan melengkapi tulisan-tulisan yang kurang, sampai suatu saat jadi deh draft bukunya.

Pesan untuk diri, terkait menulis, buku, dan produktifitas. Buku pertama, itu yang entah mengapa membekas di ingatanku dari tulisan tersebut. Gapapa antologi, saya gatau kenapa dulu selalu ga tertarik ikutan projek antologi yang sering ada di sosmed-sosmed. Mungkin kapan-kapan boleh dicoba, buat sendiri aja antologinya, ajak temen-temen terdekat. Temanya? Nah.. itu perlu dipikirkan lagi lebih matang. Target buku pertama? Tahun berapa? Bulan? *jawab dalam hati.

Pesan untuk diri, terkait perbedaan pendapat, sikap kita. Aku ga berani komen banyak, intinya mah.. harus banyak belajar lagi. Jangan banyak komen dan sok tahu. Diam, sambil dipelajari perbedaannya. Semangat belajar. Trus jangan rusuh.. hehe. Jadi inget tulisan lama, Do not Fight!

Allahua'lam.

Friday, April 7, 2017

Real Self - Ideal Self

April 07, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

real - ideal

Rasanya.. seperti, dijawab. Mengapa ada saat dimana kita begitu benci pada diri kita sendiri, dan itu berefek dengan hubungan kita dengan orang lain.
Maka, ketika istilah ‘kelaparan ego’ diperkenalkan oleh Less Giblin dalam buku Seni Membina Hubungan dengan Orang Lain (diterbitkan oleh Gramedia), saya dibuat terhenyak. Menurut Less Giblin, ego (konsep diri) juga bisa lapar.

Dan orang yang kelaparan egonya, tak akan mungkin mampu berbagi dengan tulus, kepada orang lain. Dengan kata lain, hanya orang yang egonya telah ‘kenyang’lah yang mampu menjalin hubungan mesra, tanpa reserve, dengan orang lain. Orang semacam inilah yang akan mampu membina hubungan baik dengan siapapun, meskipun partner tersebut adalah sosok yang jutek, egois, suka menggosip… yakni orang-orang yang egonya masih lapar.

Penjelasan dari ungkapan Giblin bisa kita ambil dari Teori Kepribadian Sehat dari Carl Rogers. Menurut Rogers,  setiap orang pasti memiliki gambaran diri yang ideal (ideal self), yang pada masing-masing orang berbeda-beda, tergantung ideologi kehidupan yang dianutnya. Pada seorang Muslimah, sosok ideal yang diharapkan melekat pada dirinya adalah sosok mujahidah yang kuat dzikir, kuat fikir, kuat badan, kuat ma’isyah, kuat ibadah, kuat segalanya. Sayang, dalam tataran real, kita harus terbentur pada kenyataan akan diri kita yang sebenarnya (real self). Misalnya, sosok kita yang malas beribadah, sakit-sakitan, otak cupet, senantiasa terbentur masalah ekonomi dan sebagainya.

Semakin dekat atau semakin kongruen antara ideal self dengan real self, maka seseorang akan semakin sehat secara kepribadian. Dia semakin mencintai dirinya sendiri. Ia adalah orang yang kenyang egonya. 

Sedangkan semakin tidak kongruen alias semakin jauh real self dengan ideal self, maka seseorang akan semakin membenci dirinya sendiri. Ia adalah orang yang kelaparan egonya. Yang menginginkan sesuatu yang serba ideal, namun tak berdaya, atau tak kuat usahanya dalam mencapai idealisme tersebut.
- Afifah Afra, Kelaparan Ego
***

Masih ngutip hehe..
Hanya orang yang telah mampu mencintai dirinya yang bisa ikhlas mencintai orang lain. Orang yang mencintai dirinya adalah orang yang telah mengenal siapa dirinya, mengerti apa kekurangan kelebihannya, mengerti hak-hak dan kewajibannya sebagai manusia sebagai hamba Allah. Oleh karenanya, pengenalan terhadap diri sendiri merupakan suatu hal yang diwajibkan sebagaimana firman Allah,“dan pada dirimu, maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Adz-Dzaariyaat: 21).
Akan ada masa kita merasa kesal pada diri sendiri. Saat itu terjadi, mari cek lagi apakah kita sudah mengenal diri? Apakah kita sudah paham kekurangan dan kelebihan diri? Apakah kita tahu hak dan kewajiban kita sebagai hamba Allah? Sudahkah kita penuhi? Apa yang perlu kita lakukan agar real self kita semakin dekat dengan ideal self kita?

Jawaban dari pertanyaan di atas, silahkan ditulis di kertas masing-masing. Berasa ujian essay hehe. Perlu dijawab saat kita sedang merasa lapar ego.

Allahua'lam.

Terbiasa yang Membuat Hati Hilang Kepekaan

April 07, 2017 0 Comments
-Muhasabah Diri-

Bismillah.

Tulisan ini agak nyambung dengan tulisan sebelumnya. Tentang hal-hal biasa, yang membuat kita kehilangan kepekaan.

Contoh pertama, kita terbiasa smsan dan telpon ibu setiap hari, jadi ya,.. ngerasanya biasa aja. Padahal, buat orang lain, hal itu mungkin luar biasa. Apalagi mereka yang Ibunya cuek, banyak yang bilang waah.. seneng ya, saya dulu ga pulang sehari juga ga dicariin.

Contoh lain, terbiasa melihat sampah berserakan. Jadi kalau ditempat umum, bersih padahal, trus ngelihat sampah satu doang, kita jadi kehilangan kepekaan. Ah, biasa, dibiarin aja, kan bukan sampah saya. Hmm...

picture taken from bbc
Silahkan cari contoh lain. Tulisan ini saya buat, karena merasa tercubit ketika membaca beberapa berita tentang anak-anak di suriah yang diserang senjata kimia. Sekilas melihat satu tulisan di facebook misalnya, lagi melihat satu post di tumblr, lalu sore ini, melihat di feed bacaan blogger. Saya bertanya pada diri, sudah hilangkah kepekaan hatimu? Apakah kamu merasa itu hal sepele, hanya karena memang di sana negara tidak aman, berita satu demi satu serangan berkali kali, sudah berapa tahun??

Seolah ada yang mencubit diriku. Sadar Bell!! Seharusnya, tulisan itu, tidak membuatmu terbiasa. Seharusnya kamu merasakan perih yang sama, berhenti sejenak dari scrolling sosmed, dan mengangkat tanganmu mendoakan mereka. Apakah kau menyebut mereka di doa-doamu? Bukankah muslim itu satu ummah? Satu badan? Sudah hilangkah kepekaanmu? Hanya karena jari telunjukmu begitu sering tergores pisau dan berdarah? Sudah hilangkah kepekaanmu?

***

Aku tahu.. kamu mungkin bertanya pada diri.. apalah daku, tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi ingatkah kamu sebuah acara di pusdai yang pernah kau kunjungi beberapa tahun yang lalu. Sang pengisi saat itu menegaskan, ya.. mereka mungkin memang butuh selimut, makanan, tempat tinggal yang layak, dll. Tapi mereka sebenarnya hanya membutuhkan doa darimu..

Bayangkan saja, seluruh manusia di dunia ini yang mengaku muslim berdoa kepada Allah, apa Allah Yang Maha Pemurah lagi Penyayang tidak akan mengabulkan doa kita? Jika semua muslim mendoakan mereka, apa Allah Yang Maha Mendengar tidak menjawab kita?

Doa.. I'm telling you. Lakukanlah satu, satu saja usaha kecil. Hujan hampir setiap hari turun, sekarang hari jumat, setiap waktu, sempatkan mendoakan mereka.

Mereka tidak butuh tweet, like, share. Itu juga penting sih.. tapi.. minimal doa. Ok?

Allahua'lam.

About People with Good Hearts

April 07, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Isi blognya cuma sebuah gambar berisi kutipan berbahasa inggris, lalu penulisnya menuliskan kalimat pendek di bawahnya.
"Sometimes. But do not give up for being a good one." - Genis, dalam tulisannya You're Missing the Moon While Counting Stars

***

Dari tambahan kalimatnya, sepertinya Mba Genis mengambil sudut pandang yang berbeda dari sudut pandangku. Mba Genis membaca kutipan sebagai sudut pandang people with good hearts, yang suatu saat mungkin akan berbalik menjadi dingin. Sedangkan aku.. sebaliknya, aku menempatkan diriku menjadi seseorang, yang lupa/tidak sadar akan orang-orang berhati baik itu.

Membaca kutipan di atas, mengingatkanku pada orang tuaku, kakakku, adikku, sahabat-sahabatku. Hm.. betapa aku sering menjadikan mereka harus membuatkanku 'excuse' saat aku tidak memberi penjelasan. Betapa mereka sering melihat yang terbaik dari diriku, padahal mereka juga tahu begitu banyak keburukanku. Betapa seringkali saat aku dalam kondisi terburuk, mereka meluangkan waktunya, menemaniku agar hariku, diriku membaik. Ya, mereka rela meluangkan waktunya menemaniku yang diam dengan muka masam, meski mereka punya hal-hal penting lain yang seharusnya bisa mereka lakukan, daripada berada di sampingku. Betapa mereka selalu meluangkan waktu untukku sedangkan aku... aku seolah selalu 'sibuk' dengan duniaku. Ah.. ingin segera pulang rasanya menulis ini...

Membaca kutipan di atas, membuatku bertanya pada diriku. Did I miss the sun while counting stars? Bulan kan bukan bintang ya hehe, jadi aku ganti kalimatnya jadi matahari.

Membaca kutipan di atas, membuatku berdoa dalam hati. Semoga... meski sikapku seperti ini, aku tidak membekukan hati yang hangat, tidak mendinginkan hati yang begitu baik. Semoga... aku belajar, untuk menghargai setiap hati baik itu.. Aku memang tidak mudah mengeja rasa, menunjukkan pada mereka betapa mereka berarti dalam hidupku. Tapi.. aku harus belajar. Karena aku tahu, manusia, tetaplah manusia. Suatu saat mereka akan lelah denganku, yang begini-begini saja. Suatu saat mereka akan ada di titik tidak bisa melihat yang terbaik lagi dalam diriku, karena begitu banyak keburukanku yang mereka lihat, dengar atau rasakan.

Membaca kutipan di atas, aku.. semoga kelak aku bisa menjadi salah satu dari orang-orang dengan hati yang baik. Saat ini hatiku memang masih jauh dari baik, masih berpenyakit, dan berkarat. Tapi.. izinkan aku belajar, sedikit demi sedikit. Berjalan, selangkah demi selangkah. 

***

Terakhir, untuk Sang Penguasa Hati.. izinkan aku mengutip doa yang engkau ajarkan dalam kalam-Mu.
Rabbanaa atmimlanaa nuuranaa waghfirlanaa, innaka 'ala kulli sya-in qadiir
- surat 68 ayat 8
Semoga kelak di hari akhir, dijadikan golongan bersama Rasulullah dan orang-orang mu'min yang memiliki cahaya, di depan dan kanan kami. Aamiin.

Allahua'lam.

Tuesday, April 4, 2017

Beneran Sudah Basi

April 04, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

only fool fools on april fool day #jahat

Tanggal berapa ini Bell, masih ngutip tulisan tentang April Mop / April Fool Day? Gapapa ya? Meski basi, semoga tetap bermanfaat dibaca. Kan tulisan itu.. bisa dibaca siapapun, di tempat manapun, di masa yang berbeda, ya kan?
Asal mula April Mop yang tragis

Sebenernya, April Mop itu sejarahnya kayak apa, sih? Kalau kita gali-gali tentang informasi ini, banyak banget versi asal mulanya. Salah satu versinya yang kayak gini:

Sejak Panglima Thariq bin Ziyad memberbesakan Spanyol, Spanyol menjadi salah satu negara yang sejahtera dan makmur di bawah kepemimpinan Islam. Kemudian saat Negara Islam jatuh akibat kalah dalam perang Salib, penduduk Spanyol yang muslim terpaksa bersembunyi di rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Pasukan salib terus mengejar mereka. Saat itu mereka mengatakan bahwa kaum muslim yang bersembunyi bisa keluar dari persembunyian mereka dengan aman. Dan mereka diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan kapal-kapal yang sudah dipersiapkan di pelabuhan.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Spanyol yang bersembunyi keluar dari rumah-rumah mereka menuju pelabuhan. Beberapa orang muslim tidak percaya dengan pasukan salib dan memilih untuk bertahan dan terus bersembunyi di persembunyian mereka. Setelah itu, dengan cepat pasukan salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan kaum muslim dan membakar rumah-rumah tersebut dengan orang-orang muslim yang masih bertahan di dalamnya.

Sedangkan umat muslim yang berada di pelabuhan juga terkejut melihat tentara salib juga membakar kapal-kapal yang akan ditumpangi oleh kaum muslim. Kaum muslim saat itu tidak bersenjata. Kebanyakan mereka juga terdiri dari para perempuan dan anak-anak. Sedangkan para tentara salib membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan.

Tragedi ini terjadi pada tanggal 1 April 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai The April’s Fool Day.

Tragis banget, kan, Bro en Sis. Kaum muslim yang sudah lemah saat itu ditipu oleh para pasukan salib yang licik dan jahat. Dan rasanya tidak pantas kalau kita sebagai seorang muslim ikut-ikutan dalam April Mop ini. Bener nggak?
- O. Solihin, April Mop Sudah Basi!
***

Meski Bukan Untukku

April 04, 2017 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Dari tulisan terbaru di blog sahabatku, saudari yang pernah dikira kembar karena kemana-mana pas TPB sering barengan, ada yang suka ketuker-tuker, manggil aku dengan nama Ida, manggil Ida dengan nama Bella. Wkwkwk. Padahal mah ga mirip, ida jauh lebih anggun, lebih berilmu, lebih cantik pula^^ Tulisannya juga lebih ciamik hehe.

Langsung ke kutipannya ya...
Pandanglah,
Katakan dengan mata mu yang selalu berkaca-kaca itu.
Bahwa menjadi orang yang punya misi dan visi besar dalam hidup adalah suatu keharusan. Bagaimana mungkin tidak menyadari kehidupan yang bahkan sebentar ini, kan tidak masuk akal. 
....
Anak perempuan dan badannya tinggi besar ini sering bilang sesuatu yang seharusnya sudah dia lakukan lebih dulu. Namun, pada faktanya, ia terseok-seok di jalan itu. Tidak, dia tidak merasa itu berat, cuma bingung. Kebanyakan bingung.
Kalian tahu? Kalau kebanyakan bingung, nggak akan dijalanin. Inilah masalahnya dia. Selamat terus belajar. Selamat terus menerima diri juga orang lain. Semoga kelak bisa jadi perempuan yang luar biasa; pola pikirnya cemerlang, pola sikapnya manis luar biasa; agamanya tinggi, akademiknya juara. Selamat menikmati proses. Jangan pedulikan kebingungan itu. Bergerak saja ya, dear.
- Nurfaizatus Sa'idah, Pandanglah
***

Itu ngutip apa kopas Bell? *peace V. Kan disebutkan sumbernya hehe. Tulisan itu bukan ditujukan ke aku, meski uniknya, tulisan itu ditujukan untuk akhawat lain yang badannya sama-sama tinggi hehe. Sama... aku, Ida, dan seseorang yang tidak disebut namanya, kami sama-sama tinggi.

Aku tidak mau berpanjang lebar komentar. Cuma ingin menyalinnya di sini, entahlah.. somehow mengena di hati, in a good way.

a lot
Meski aku tahu.. tulisan itu bukan untukku, tapi izinkan aku ikut mengaminkan.. untuk kalimat ini, "Semoga kelak menjadi perempuan luar biasa;.." aamiin, "...pola pikirnya cemerlang.." aamiin, "..pola sikapnya manis luar biasa;" aamiin, "...agamanya tinggi.." aamiin, "..akademiknya juara" amiin. Aamiin Ya Rabb..

Untukmu (Ida), yang mungkin tidak tahu aku rajin baca blognya. Terimakasih sudah menulis, mengisi blog dengan kata-kata manis nan bergizi. Jazakillah khayraa..


***

Allahua'lam.

Monday, April 3, 2017

Mendung: Pertanda Hujan?

April 03, 2017 0 Comments
#fiksi

Bismillah.

awan gelap
Seekor kucing kecil melingkarkan badannya, lebih rapat lagi. Angin dingin memang berhembus disekitarnya, membuat tidurnya sedikit terganggu. Seorang manusia melihatnya, kemudia ia perlahan duduk di samping kucing tersebut. Sang kucing membuka matanya pelan, sadar ada kehadiran makhluk lain, sebentar, lalu kembali menutup matanya. Kedua mata manusia tersebut masih lekat melihat sosok kucing kecil di sebelah kanannya, terlihat gerakan kulitnya, yang memperlihatkan kucing kecil itu bernafas. Laki-kaki kecilnya tersembunyi, saking eratnya kucing itu melingkarkan tubuhnya. Sang manusia tetiba merasa getaran aneh di dadanya, ia bertanya-tanya, apa kucing itu sedang tidak enak badan? Apakah ia sedang menggigil? Lintasan pikiran itu membuatnya membuka tasnya, mencari-cari alat, yang mungkin bisa menghilangkan dingin, atau setidaknya menguranginya. Tidak ada kain, hanya ada tissue, buku tulis, dan laptop.

Langit sore itu begitu kelabu, angin dingin berhembus kencang. Sang manusia saja, yang tidak memakai jaket, merasa dingin, apalagi kucing kecil di sampingnya. Manusia tadi akhirnya mengambil buku tulis 48 halaman yang sebagian besarnya berisi coretan tinta. Dibukanya buku tersebut di halaman tengahnya, perlahan, ia telungkupkan bukunya di atas kucing cilik itu. Anehnya, kucing tadi tidak membuka matanya karena kaget, ia justru semakin terlihat pulas dalam tidurnya.

'Is it warmer now?' tanya sang manusia dalam hati, seolah berbicara pada kucing kecil yang terlelap.

Sebuah dering pesan masuk, mengagetkan manusia tadi, yang segera men-silent deringnya, berharap tidak mengganggu tidur si kucing. Membaca pesan di layar gadgetnya, wajahnya ikut kelabu.

'I have to go...' pamit sang manusia, masih dalam hati. Dengan berat hati ia mengangkat buku tulisnya, mengelus kucing itu, sebelum akhirnya beranjak pergi.

***

"Tumben telat," tanya temannya. Ia menarik kedua ujung bibirnya hambar, kemudian bercerita tentang kucing yang tadi ia temui.

"Loreng abu hitam kan? Dia jam segitu memang biasa bobo kok, banyak bobo.. ga usah khawatir" ucap temannya yang memang lebih sering ke tempat tersebut.

"Aku aja ya yang lagi mellow? Jadi ngeliat kucing itu mikirnya yang mellow-mellow?"

"Hmm" jawab temannya.

Percakapan mereka terhenti oleh adzan ashar dan hujan yang suaranya beriringan.

"Alhamdulillah..." ucap mereka berdua berbarengan.

Ia memandangat langit gelap, yang meluruhkan air hujan. Awan kelabu itu, kini luruh jadi air. Air, yang semoga membawa manfaat bagi bumi dan isinya. Langit gelap mendung memang sering kali membuat hati yang kalut semakin kelabu. Kalau langit gelap itu pertanda hujan, maka itu rahmat dari Allah. Tapi sayangnya, langit kelabu tidak selalu pertanda hujan....

"Ayo ambil wudhu..." ucap temannya menghentikan lintasan pikirannya. Ia berjalan menuju tempat wudhu, sembari melafalkan doa setelah adzan.

"Tentang mendung", ucapnya membuat temannya memperlambat laju langkah, "kamu ingat kaum yang durhaka kepada Allah? Mereka yang dilanda kekeringan, mereka menunggu hujan, sampai suatu hari langit di negeri mereka begitu gelap, dan mereka berbondong-bondong keluar rumah mengira akan turun hujan...."

".... ternyata yang turun bukan hujan, melainkan azab dari Allah." lanjut temannya, "itulah kenapa ada orang yang mencintai hujan tapi ketika mendung, mereka justru dipenuhi dengan rasa khawatir."

Ia mengangguk. "Mendung tadi adalah pertanda hujan..."

"Lanjut nanti aja bahas mendung, hujan dan kawan-kawannya," sela temannya, "duluan ya.. harus segera wudhu dan banyak-banyak doa".

Ia tersenyum melihat temannya. "Waktu diijabah doa, berbarengan, jumat, hujan, dan di antara dua adzan." ujarnya pada dirinya sendiri, lalu berlari mengejar temannya.

The End.
***

PS: Kenapa cari nama tokoh susah sih??? Aaaaa... nulisnya gemes pengen ngasih nama tapi ga ada ide nama. Trus jadi ga jelas harus nyebut pakai kata apa. Bagian pertama okelah, kan tokohnya manusia dan kucing, bagian kedua ada dua manusia, masa mau disebut manusia pertama dan kedua?? aaa.. Kalau ada ide nama kasih tahu ya, ntar aku ganti. Buat dua nama, bebas gendernya apa. Tapi harus sama gendernya baik orang pertama maupun orang kedua. PS ini akan dihapus kalau sudah ada ide nama hehe.