Follow Me

Wednesday, October 31, 2012

Tidak Ada Yang Menahan

October 31, 2012 0 Comments


Allah baik sekali :) Aku diingatkan lagi.. tentang ini dan juga ini.

***
Di sebuah jejaring sosial, aku melihat gambar di bawah ini :


Cukup lama, aku mencoba mencerna kata berbahasa asing di atas. Kemudian aku teringat akan sebuah surat, Al Mulk yang isinya mirip-mirip. Tapi tak kulihat angka 67, melainkan 16 sebagai nomor surat dalam Al Quran. Segera aku buka Al Quran Digital di lappie.

Tuesday, October 30, 2012

Berkaca : Canda dan Luka

October 30, 2012 0 Comments
-muhasabah diri-

Bismillah..

Trmksh Isabella Julia Putri & NamaSeorangIkhwan,
smga Allah tuliskn kbhgiaan utk kalian.

Si pengirim hanya bermaksud untuk melucu. Dibuktikan dengan sebuah emoticon :P di akhir pesan sebelum nama si pengirim. Tapi aku? -.- Seperti biasa.. Miss Sensi ini tak bisa diam. Hampir-hampir sebuah sms melayang. hampir.. hampir..

Sunday, October 28, 2012

Meragu

October 28, 2012 0 Comments

Bismillah
*pasti bosan rasanya : karena diri terlampau sering meragu. Tapi ya, mau gimana lagi?

***

Suatu hari, ditengah siang yang terik *mungkin. Kubaca status Darwis Tere Liye di jejaring sosial yang biasa kita singkat dengan dua buah huruf f dan b. Begini bunyinya :
Khusus buat remaja2, jika kalian punya blog, selalu update tulisan, punya ratusan tulisan2 pendek di blog, mungkin sudah saatnya memilih 40-50 tulisan, diprint, dijilid, lantas dikirimkan ke editor penerbit2 besar. Kalian yg lebih tahu dunia kalian saat ini, dan lewat tulisan, semua orang bisa lebih paham. Editor penerbit tdk pernah melihat usia seseorang saat menilai layak tdknya sebuah naskah, jadi jangan ragu2. --Darwis Tere Liye--

Thursday, October 25, 2012

Walillahilhamd

October 25, 2012 0 Comments
Dan hanya kepada Allah lah segala pujian :)

Allahuakbar 3x
Laailaahailallah..
Allahuakbar2x
walillahilhamd..

Gema takbir ini.. :))
biarkan saja sendu menelusup, dan rindu menyelimuti. Di bumi mana pun kita berpijak, di langit mana pun kita bernaung. Alam raya senantiasa mengagungkan namaNya. Khusyuk memuji asmaNya.



Speak Behind

October 25, 2012 0 Comments

-muhasabah diri-
Bismillah..


"Harusnya tadi kamu bilang. Kalau akhwat ada yang nggak setuju pasti dipertimbangin. Tadi kan yang ngusulin ikhwan," ucap seorang teteh. Dan aku, >.< merutuki diri sendiri yang hanya bisa bergumam kecil saat forum, memilih diam, padahal bisa saja aku berbicara. Dan aku, merutuki diri sendiri, yang lebih memilih bicara di belakang, padahal.......

Wednesday, October 24, 2012

Daripada Bingung

October 24, 2012 0 Comments

Bismillah

"3 menit lagi!"
"jangan dibiasakan"
 "ya kita tutup.."

Kutipan random di atas, memang masih abstrak. Tapi jujur, aku kali ini tak hendak menjadikannya gamblang. Aku hanya ingin menuliskannya. Hingga saat kubaca lagi. Biar saja otakku yang bekerja keras menggali si memori.


Terbaik Untukmu

October 24, 2012 0 Comments

-muhasabah diri-
Bismillah.

Jika satu atau dua kegagalan atau kejadian tak sedap tidak menimpaku. Maka aku masih akan seperti yang dulu. Tak belajar, tak berubah.

***


Dalam hidup kita. Ada hal-hal luar biasa yang menjadi titik poin perubahan diri kita, menjadi lebih baik tentunya. Saat itu, seringkali adalah saat kita tersandung, terjatuh, kemudian berjalan tersaruk. Saat itu, seringkali adalah saat kita terluka, berdarah, hingga perih memancing sang tangis. Saat itu, seringkali sesal memuncak, kesal menumpuk, dan amarah meluap. Saat itu, pasti adalah saat-saat berat untuk kita.


Tuesday, October 23, 2012

Naik Tingkat

October 23, 2012 0 Comments
Bismillahirrahmaniirahim.

Naik tingkat? Siapa pula yang tak mau? Baik naik tingkat secara akademis, olahraga beladiri maupun naik tingkat yang lain. Untuk naik tingkat, ada parameter tertentu yang dilihat. Misalnya nih, naik tingkat di ITB. Parameternya adalah IP, adalah nilai di setiap makul (mata kuliah) yang diambil atau kombinasi antara keduanya. Naik tingkat, di mata Allah.. parameternya apa? Yang pasti bukan berupa angka, huruf, atau rupa (baca: wajah), tapi keimanan dan ketaqwaan dalam hati.
Derajat kita di mata Allah, seringkali mengalami naik turun. Setiap kali seseorang melakukan kemaksiatan, maka derajat seseorang akan turun dan turun, sampai ke tingkat ‘asfala safilin’ (yang paling rendah). Sebaliknya setiap kali seseorang melakukan ketaatan, maka tingkatnya akan naik dan akan terus naik, sampai ke tingkat yang paling tinggi ‘illiyyin’.

Pemuda Peka Zaman

October 23, 2012 0 Comments
Bismillah..
Opini publik sekarang masa muda adalah waktu untuk berhura-hura dan bersenang-senang di dunia. Maka kebanyakan orang menghalalkan maksiat bagi pemuda dan pemudi, memakluminya sebagai kewajaran. Sedangkan sebagaian kecil pemuda-pemudi, yang menjauhkan diri dari maksiat dianggap aneh oleh kebanyakan orang.

Problem Generasi Muda Kita 
Tidak sampai di sana permasalahan pemuda saat ini. Dr. Raghib As-Sirjani tersentak ketika mendapati kenyataan bahwa problematika pemuda yang ia pikirkan tidak sama dengan yang dipikirkan mahasiswa yang menjadi peserta seminarnya. Kebanyakan problem yang mereka pikirkan hanyalah problema pribadi. Padahal, ada banyak masalah umat yang menanti untuk diselesaikan oleh generasi muda saat ini.

Masalah umat saat ini antara lain :
- Tidak diterapkannya syariat Allah azza wajalla,
- Terjajahnya negara-negara Islam seperti Palestina, Irak, Kashmir, Chechnya dan Afganistan,
- Serangan dan hantaman pers dan media massa yang keji terhadap Islam,
- Utang yang membelit hampir semua negara Islam,
- Kerusakan manajemen pemerintahan, birokrasi dan transparasi. Yang kemudian memosisikan Islam dalam kategori negara terbelakang dibanding negara maju (Barat).
- Keterbelakangan ilmu (pendidikan), serta alokasi biaya yang kecil untuk pengembangan ilmu.
- Tidak sampainya ajaran Islam yang agung ke daerah-daerah jauh, bahkan banyak yang mendengarkan ajaran Islam yang telah dimanipulasi.
 
Para pemuda saat ini sebagian besar tidak peduli pada masalah besar umatnya sendiri.  Mereka tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup mereka kecil, hanya berkisar masalah materi dan kehidupan dunia. Seakan-akan mereka berkata :
“Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi.” (Al Mu’minun: 37)
Keadaan ini, juga karena ketidakjelasan posisi remaja di masyarakat umum. Apakah mereka tergolong dewasa atau anak kecil. Kalau kita mau melihat dari kacamata islam, maka masalah tadi bisa selesai. Islam tidak mengenal kata remaja, yang ada adalah sudah baligh atau belum baligh. Jika seseorang sudah baligh maka ia sudah terhitung mukallaf (wajib menjalankan hukum-hukum islam) dan bertanggung jawab atas semua yang ia lakukan.
 
Masa muda, dalam islam merupakan masa yang penting. Hal ini ditunjukkan dalam hadist yang diriwayatkan dari Imam At-Tirmidzi, dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi Muhammad saw bersabda :
“Kelak pada hari kiamat, kaki seorang anak manusia tidak akan tergelincir (ke surga atau ke neraka) dari sisi Rabbnya, hingga lima perkara ditanyakan kepadanya: tentang usianya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya apa yang ia perbuat dengannya.” (HR. At-Tirmidzi)


Bercermin kepada Generasi Pertama Islam 
Hendaknya para pemuda masa kini bercermin kepada generasi pertama islam. Pada Zubair bin Awwam yang masuk Islam pada usia 15 tahun. Pada Thalhah bin Ubaidillah yang menjadi salah seorang tonggak utama berdirinya jamaah Islam di Mekkah. Pada Sa’ad bin Abi Waqqash yang masuk Islam pada usia 17 dan doanya di kabulkan oleh Allah. Pada Arqam bin Abi Arqam Al-Makhzumi yang tidak takut menyambut kedatangan Rasulullah padahal ia berasal dari Bani Hasyim saat usianya baru 16 tahun. Pada Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Tsabit, Usamah bin Zaid dan tak lupa Muadz bin Amr bin Jamuh serta sohibnya Mu’awwidz bin Afra’. Ada banyak sekali teladan yang bisa di contoh, untuk menyadarkan pemuda tentang peran dan tugas mereka.
 
Pemandangan Kontradiktif. Mengapa Bisa Terjadi? 
Kondisi generasi muda sekarang dengan kondisi yang seharusnya mereka lakoni sangat kontradiktif. Penyebabnya antara lain yaitu : (1) Hilangnya ruh tarbiyah islamiyah (pembinaan diri menjadi muslim sejati) secara utuh, (2) Hilangnya suri teladan dan panutan yang baik, (3) Frustasi dan kecewa, dan (4) Media dan informasi.
 
10 Motivasi bagi Pemuda Islam 
Ada 10 nasihat, yang ingin penulis tuliskan dalam buku ini, agar pemuda masa kini kembali bangkit dan menjadi pemuda yang peka zaman. Antara lain :
1.    Tinggalkan perbuatan dosa dan maksiat, sekarang juga!
2.    Kenalilah agamamu!
3.    Tambatkan hatimu dengan masjid!
4.    Jadilah pemuda berprestasi!
5.    Sambunglah silaturahim!
6.    Selektiflah dalam memilih teman!
7.    Peduli terhadap realitas umat!
8.    Jadilah olahragawan!
9.    Ajaklah orang lain!
10.    Atur dan rapikanlah waktumu!

Wallahua'lam.

*resume buku karya Dr. Raghib As-Sirjani dengan judul "Menjadi Pemuda Peka Zaman"

Monday, October 22, 2012

Advokasi

October 22, 2012
Perihal malam ini,
advokasi.

***

maaf.
jika selama ini aku terlihat menjauh.
dan hanya hadir di saat-saat tertentu.
maaf.
jika selama ini aku tak lebih dari sebuah kerikil.
menghalangi jalanmu.
membuatmu sulit untuk melangkah.

maaf.
karena aku tak pernah bisa melunak.
kalau ini tentang pulang malam.
maaf.
kalau namaku nanti disebut sebagai orang yang membutuhkan advokasi.
hingga terbata kau ciptakan pembelaan.
hingga tak ada alasan lagi kau dapat.

karena toh aku tak pernah bersuara.
perihal mengapa aku tak hadir.
selain kau tahu, aku tak bisa pergi malam ini
selain kau tahu, aku seorang yang egois lagi keras kepala
selain kau tahu, aku seorang yang lebih suka bersoliter

karena toh aku tak pernah bersuara.
perihal alasan-alasan.
perihal kegiatan-kegiatan.
perihal amanah-amanah.

***

maaf.
dan jikapun malam ini.
mereka berniat mencoret namaku.
dan benar-benar mencoret namaku.

mungkin tak ada yang salah
mungkin benar adanya,

that i just don't belong here.

Sunday, October 21, 2012

Saturday, October 20, 2012

Kata dan Frasa

October 20, 2012 0 Comments
jika berjanji
maka tepati
jika berhutang
maka lunasi

hei diri!
sedang apa kau?
segera tepati
segera lunasi

jangan hanya menatap layar
lalu lupa
pada kata dan frasa
yang harus kau olah

jangan hanya menatap layar
lalu lupa
pada kata dan frasa
yang harus kau rajut

ayo!!!!
tunggu apa lagi!!

Wednesday, October 17, 2012

Lagu, Novel, Film = YES; Al Quran ??

October 17, 2012 0 Comments


-muhasabah diri-

Bismillah..
Berapa banyak lagu yang kamu hafal liriknya?
Berapa banyak novel yang kamu hafal alur ceritanya?
Berapa banyak sinetron, film, dorama, yang kamu hafal scene per scenenya?

Berapa banyak ayat Al Quran yang kamu hafal? TT
Sebanyak yang kau sebut sebelumnya kah?

***
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Ia itu ahli Qur’an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur’an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.
Apakabar hafalan Al Quran mu? Terhentikah di surat al ikhlas, an nas, dan al falaq? TT
Al Quran ini kitab Allah yang tujukan untukmu, untuk menjadi pedoman hidupmu, petunjuk hidupmu.. Bukankah seharusnya, ia yang paling sering kita baca hingga ayat-ayatnya kita hafal?

Tidakkah kau malu? Malu pada Allah yang menciptakanmu dari segumpal darah?
Tidakkah kau malu? Malu pada Allah yang tak henti mencurahkan kasih sayangNya padamu?
Tidakkah kau malu? Malu pada Allah yang tak bosan memberikan nikmatNya padamu, padahal setiap hari kamu bermaksiat TT

***

Membaca pun aku masih terbata. Bukankah Allah memberi dua pahala bagi ia yang membaca al quran walau terbata (pahala membaca dan pahala belajar)?
Bagaimana mau hafal, jika kau tidak merutinkan diri untuk membaca al quran?
Bagaimana mau hafal, jika tak kau sediakan waktu untuk Al Quran?
24 jam sehari, masa tak bisa kau luangkan waktu sebentar saja.. sebentar saja untuk Al Quran?

***



Ayo! Baca al quran, cobalah memahami maknanya, dan hafalkan!
Jangan biarkan setan terkekeh melihatmu shalat dengan surat itu-itu saja. Jangan biarkan setan terbahak melihatmu menghabiskan harimu tanpa menyentuh, apalagi membaca Al quran.
Sediakan waktu untuk Al Quran, tapi bukan waktu sisa. Hidupmu bukan perihal kalkulus, fisika, apalagi PTI-A.

hafalkan.. hafalkan.. lalu istiqomah.. :) Semangat!

Sunday, October 14, 2012

Should I Answer Honestly?

October 14, 2012 0 Comments

 
[an abstract post]

-muhasabah diri-

Seseorang bertanya, apa motivasimu di sini?. Dan aku, jujur lebih suka memilih diam ketimbang harus menjawab pertanyaan tadi. Kalau mau jujur, jawabku : i have no motivation. Tapi jika kujawab seperti itu, aku tak bisa menjawab pertanyaan yang kemungkinan besar ditanyakan : lantas, mengapa masih di sini?

***

Aku tak mau ini sekedar formalitas, sekedar mengikuti arus, sekedar apapun lah namanya. Intinya, jika ku memilih untuk tetap disini alasannya harus jelas. Jika pertanyaan ini masih terngiang, maka cari jawabnya! Bukan pada mereka, they know nothing. Bertanyalah pada Yang Maha Mengetahui.

Aku tak mau ini sekedar formalitas, sekedar mengikuti arus, sekedar apapun lah namanya. Tapi tak bisa aku membenarkan sikapku, yang ingin diabaikan dan disingkirkan (?). Bingung? :P.

Jujur aku hanya meragukan diri. Jika aku sampai di akhir hari (bukan dalam arti yang sebenarnya).. benarkah ragaku sepenuhnya di sana?

Meragukan diri. Karena jemari terlampau mudah terluka. ~ah keping ini : mengapa aku terus bertanya? dan tak segera ambil langkah saja.

Meragukan diri. Hati lebih tepatnya. Takut bermain dengan alibi toleransi, yang pastinya akan sering kutemui *jika aku sampai di akhir hari.

***

Terkadang kita harus keluar dari zona nyaman, mau tidak mau menghadapi realita “yang seperti ini”, suka tidak suka. Wake up! You’re not in the dreamland, where everything is good to be seen, good to be heard. (pesan dari Teteh yang baru balik dari Korea).

Thursday, October 11, 2012

Berubah!

October 11, 2012 0 Comments
Bismillah

Berubahlah :)
Seperti power ranger,

siap menghadapi lawan yang menghadang.


Berubahlah,
seperti ulat
meski harus bersabar untuk menjadi seindah kupu-kupu.

Berubahlah,
menjadi lebih baik.. lebih baik, lebih baik!
Karena jika bukan kita yang berusaha untuk berubah, lantas siapa? Akan kah menunggu lingkungan dan orang-orang sekitar memaksamu untuk berubah?

Berubahlah!
Bahkan Allah hanya mengubah suatu kaum jika mereka berusaha untuk berubah.
:) jadi tunggu apa lagi?


Berubahlah! Menjadi lebih indah! Di mata Allah tentunya..^^

".. Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni'mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, ..."
(Q.S. Al-Anfal 8:53)

Wallahua'lam.

Wednesday, October 10, 2012

Generasi Blogger

October 10, 2012 0 Comments
Bismillah..
Mereka bilang, "ternyata masih ada generasi blogger".. dengan senyum nakal di wajah. Kemudian keluarlah statement lain, generasi friendster lah, generasi ini lah, generasi itu lah. >.<

***

I know they doesn't mean to hurt me. Yes they laugh, but they doesn't mean that. It just a joke for them.

Kembali terbawa emosi. Ini sesi sensiMe, sama seperti postingan sebelumnya, dan sebelumnya..
Just want to tell the world my opinion about generation.

***

Setiap generasi punya kelemahan dan kelebihan masing-masing pada masanya. Tentu saja, saat ini.. friendster yang dulu nggak ada apa-apanya jika mau dibandingkan dengan facebook. Maka bagiku, tak perlu lah kita menertawakan generasi terdahulu, yang saat ini.. tentu saja sudah kalah keren dibanding dengan generasi sekarang.

Yang harus kita lakukan bukan menertawakan generasi tua, tapi belajar darinya. Belajar untuk menjadi lebih baik dari generasi tua. Tidak mengulangi kesalahannya, mencoba mengembangkan kebaikannya.

Generasi blogger. Generasi wordpress.

Yeay. Aku aku memang lebih aktif di blogger, walau punya juga akun wordpress. Teknologinya memang berbeda. Fitur yang disajikan memang berbeda. Tapi jujur, untuk berkata yang satu lebih baik dari yang lain, aku tidak berani. Bukan bidangku.

Setiap orang punya pilihan sendiri, mereka bebas memilih. Untuk tetap menggunakan blog berbasis blogger, atau berpindah ke wordpress yang lebih populer saat ini. Yaudah sih yaa... jangan dipermasalakan (*emang siapa yang mempermasalah kan :P)

***


Intinya : aku tak suka ucapan mereka. Nadanya memukul gendang telingaku keras. I know I'm just too sensitive, I know I'm just taking anything so seriously. But still my conclusion : Setiap generasi punya masanya, jangan di cerca, jangan di tertawakan. Tanpa generasi lama, generasi baru tak akan muncul.

Wallahua'lam.


Just Smile

October 10, 2012 0 Comments
Bismillah..
Just smile.. :) even just a smile, it can values as a sadaqah^^

***

Bukan sekali dua kali, aku ditegur teman.. karena bermuka masam. Tanyakan padaku : Are you okay?

Mereka bilang, aku terlihat lesu. Mereka kira aku sakit. Sebenarnya?
Entahlah ini alibi atau bukan, aku selalu menjawab : mungkin aku hanya kelelahan (*mengingat 3 hari kemarin ada kegiatan yang menguras tenaga fisik).

***

Just want to remind myself. Tentang sebuah senyum, sesuatu yang simpel. Tak repot kok, sekedar menaikkan sedikit ujung-ujung bibir kita. Tak akan membuang banyak waktu, energi atau bahkan uang. Hanya sebuah senyum :)

Maka tersenyumlah :) Just smile J
Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).
Maka tersenyumlah :) Jangan tunjukan wajah tak ramah-mu!
Dari Abu Dzarr ra., ia berkata :
"Nabi SAW bersabda : 'Janganlah sekali-kali kau meremehkan suatu kebaikan, walaupun hanya menemui saudaramu dengan wajah yang ramah'" (HR Muslim)
Ayo.. katanya mau belajar ramah?
Just smile, just smile :))


Wallahua'lam

Tuesday, October 9, 2012

Osify

October 09, 2012 0 Comments
-muhasabah diri-

Hatiku mengerak, keras. Tak bergetarkah? Tak bergemingkah?

Padahal derap ini memicu pilu, tapi tak kunjung ia berair. Padahal langkah ini memicu sendu, tapi tak kunjung ia sembilu. Ia memang biru, tapi bukan biru yang itu! Ia membeku lagi keras.

***
Al-Imam Fudhail bin 'Iyyadh rahimahullaahu ta'ala berkata,
"Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafiq adalah dengan kepalanya bukan dengan hatinya."
(Mawa'izh lil Imam Imam Al Fudhail bin 'Iyyadh, hal. 54)
***

Jujur tak tahu harus menulis apa. Yang bersliweran, mondar-mandir di sini adalah sebuah rasa bersalah dan kecamuk ingin memaki diri.

Monday, October 8, 2012

Jangan Jadi Hakim Gadungan

October 08, 2012 0 Comments
-muhasabah diri-

Bismillah..
Jangan menghakimi orang, kamu tak tahu apa yang telah dilaluinya.
Kamu mungkin mendengar ceritanya,
tapi kamu tak tahu apa yang dirasakan hatinya.
(Lintang Wahyu Mukti)
***

Jangan menghakimi orang! Don’t judge them. You don’t know who are them either.
Aku memang tak suka pada orang yang sok tahu, yang suka menghakimi sesuatu hal seenak kata. Tapi diantara orang yang sok tahu, aku paling ‘benci – tidak suka’, pada ia yang sok tahu tentang diri. Siapa dia? Ibuku bukan, nenekku bukan, dan tentu saja bukan Tuhanku!

***

Bahkan sekedar menjadi teman dekat seseorang, kita tak berhak merasa sudah tahu banyak tentang seseorang tersebut. Iya, kalau apa yang kita katakan tentangnya itu benar? Kalau tidak? Does it means, we judge them?

Pada ia yang kita pikir pendiam, karena lebih sering ia mengatupkan kedua bibirnya. Karena lebih sering terlihat sunyi saat riuh mengajaknya bersuara. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang pendiam? Atau pendiam hanyalah judge dari kita?

Pada ia yang kita pikir nakal, karena sering membuatmu kesal akan sikapnya. Karena tak jarang, ia berpolah hingga semua orang mengenalnya. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang nakal? Atau nakal hanyalah judge dari kita?

Pada ia yang kita pikir jutek, karena sering kau bersua dengan wajah kusutnya. Karena tak jarang, ia seolah menatap sinis dan berkomentar pedas pada tiap laku kocakmu. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang jutek? Atau jutek hanyalah judge dari kita?

***



Jangan menghakimi! Sungguh diri tidak tahu apa yang telah dilaluinya. Sungguh diri hanya mengamati dari jauh, tak tahu apa yang dirasakannya. Jangan mengikuti prasangka, lantas dengan mudahnya men-judge orang. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk menjauhi prasangka?

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (49:12)

Wallahua’lam bishowab.