Follow Me

Wednesday, September 26, 2012

Salman Camp, Pencetakkan Kader Inti Salman

September 26, 2012 0 Comments


Ada banyak cara untuk membangun kedekatan antarindividu dalam sebuah kelompok, salah satu caranya adalah dengan melakukan kegiatan bersama. Cara inilah yang digunakan Divisi Kemahasiswaaan dan Kaderisasi Masjid Salman ITB untuk mengakrabkan anggota Asrama Salman dan Rumah Visi Salman ITB.
Acara bertajuk Asrama Camp ini dilaksanakan pada Sabtu-Ahad, 22-23 September 2012 lalu di Gunung Puntang. Setting acara sengaja dirancang di alam terbuka untuk mengasah kepekaan peserta terhadap lingkungan. Selain untuk membangun keakraban, asrama camp juga ditujukan untuk membina penghuni asrama dan rumah visi salman angkatan 2012-2013. Sistem pemberian pita coklat dan putih digunakan sebagai simbol award dan punishment.

Sabtu pagi, sekitar pukul 06.30 peserta berkumpul untuk apel pembukaan Asrama Camp di lapangan rumput Salman. Dibagi menjadi delapan kelompok perjalanan, peserta dipersilahkan memulai perjalanannya dengan dibekali uang sepuluh ribu rupiah per orang. Selama perjalanan setiap kelompok diberi tugas untuk mewawancarai masyarakat dan juga melakukan observasi.

Sampai di Gunung Puntang sekitar pukul 11.00, rangkaian acara menarik menanti peserta. Mulai dari membangun tenda, lomba memasak, api unggun, perform, sampai perjalanan malam.

“Perjalanan malam ini tujuannya lebih ke penjagaan, bagaimana masing-masing individu dalam sebuah kelompok saling menjaga.” Ucap Dharma (Korsa –Korps Relawan Salman- yang menjadi panitia lapangan Salman Camp).

Di apel penutupan Asrama Camp, peserta diberi slayer berwarna coklat sebagai penanda telah menjadi keluarga Salman ITB.  Peserta diharapkan tak sekedar beraktifitas di Salman apalagi sekedar menumpang tidur di salman. Tetapi menjadi gerbang terdepan salman, kader inti Salman. 

Friday, September 21, 2012

diam

September 21, 2012 0 Comments

diam
kata tak bernada,
sunyi
tak pernah gaduh

diam
tak ijinkan
sedikit getaran
mengusiknya

diam
sunyi
tak pernah ramai

diam
diam
diam
bukan tanpa arti
diam
hanya tanpa nada

Saat Penat Menyengat

September 21, 2012 0 Comments
Bismillah..

Pernah suatu hari, kutuliskan dua kalimat 'sok puitis' tentang si letih dan si penat. Ku bilang :
Takkan menyerah, meski letih memaksaku tuk merintih. Takkan menyerah, meski penat datang menyengat.
 ***

Bosan. Penat. Jenuh. Jemu. Empat kata yang sepadan maknanya. Tentang diri yang sudah tidak mau lagi melakukan sesuatu hal karena sudah sering/berulangkali dilakukan.

Adalah hal yang wajar jika kita bosan. Apa saja hal yang membuatmu bosan? Menunggu kah? Berdiam diri kah? Belajar kah? Berlari kah? Apa? Hal apa yang sekarang sedang membuatmu penat?

Ibarat sebuah larutan, saat ia jenuh.. tak bisa zat lain masuk dan larut. Yang ada zat tersebut akan jatuh dan mengendap di bawah.

Begitu pula kita. Saat jenuh, penat dan jemu menyergap. Rasa bosan datang mengusik. Maka percuma memaksa diri tetap melakukan hal itu lagi. Yang ada, kita akan memperoleh endapan-endapan.

Lantas, jika kita bosan.. apakah itu berarti kita boleh seenaknya saja meninggalkan apa yang membuat kita bosan? -.- tentu saja tidak begitu.

Jika penat datang menyengat, dan tentu saja perih dan ngilu yang terasa. Jangan lantas menjadikan hal tersebut alibi untukmu segera pergi dan meninggalkan begitu saja. Yang kita perlukan hanya melakukan sebuah 'refreshing', guna menyegarkan kembali diri. Ibarat larutan jenuh, refreshing means.. menambahkan air ke dalamnya hingga ia kembali encer.^^

***

Aku tahu, saat ini tugas, praktikum, quiz, kepanitiaan, artikel, dan pasukannya membuat si penat mulai menyengat. Tapi please, jangan menyerah. :) Jangan mau kalah oleh sengatan penat.


jika sedang diuji ingatlah ini :

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
“Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji?”(QS: Al-Ankabut:2)

meski sebenarnya :

“Allah tidak menghendaki untuk memberikan kamu sesuatu beban yang berat,
tetapi ia berkehendak untuk membersihkan kamu
dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu
supaya kamu berterimakasih.” (QS:Al-Maidah: 6)

dan ingatlah :

" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(QS. Al Baqarah : 286)

karena :

“Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar Zarrah,
dan jika ada kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya
dan memberikan pahala yang besar dari sisi-NYA.” (QS: An-Nisa:40).

jadi bersabarlah :

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS: Al- Insyirah: 5-6)."


Wallahu a'lam^^

Wednesday, September 12, 2012

TPB STEI - Tahap Paling Bahagia STEI ITB

September 12, 2012 0 Comments

Bismillah..
I'm going to tell a little lot about TPB STEI, tahap paling bahagia di STEI :)

***
Masa Tahap Persiapan Bersama atau yang lebih sering disingkat menjadi TPB merupakan masa unik. Unik, karena tidak setiap mahasiswa baru di Indonesia merasakannya.

Seperti kata penyusunnya, TPB bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa baru sebelum memasuki jenjang program studi. Ngapain aja sih, di TPB?

Belajar Kalkifi (Kalkulus, Kimia, Fisika)  


“Kalkifi di TPB itu, kaya SMA kelas 13”, pernah denger kalimat yang senada dengan ini? Dulu, kata-kata tadi sering saya dengar dari senior. Sekilas memang benar, kebanyakan materi yang di ajarkan di kalkifi TPB pernah kita temui di SMA. Namun, di TPB.. materinya dibahas lebih mendalam dan kompleks. 

Di ITB sendiri, ada dua jenis kalkifi : A dan B. Bedanya apa? Kalo yang A katanya “lebih kompleks alias sulit”, kalo B “lebih sering pake bahasa inggris”. Dan beruntunglah di STEI, kalian akan ketemu kalkulus, fisika dan kimia A. 

Untuk tiga matakuliah di atas, kita harus hati-hati (jangan mengecilkan). Karena seringkali mahasiswa baru dibuat syok, mendapati nilai kalkifi mereka. Apalagi, nilai ini tidak hanya dilihat kita, tapi juga dilihat satu ITB (baca: nilai di pajang di mading prodi terkait). Nggak mau malu? Rajin-rajin belajar ya!

Belajar KU 

Selain, kalkifi. Ada juga kuliah umum yang harus kita pelajari. Yang termasuk KU ada TTKI (Tata Tulis Karya Ilmiah), Bahasa Inggris (CR - reading, WR - writing, PR - presentation), SAS (Sistem Alam Semesta) dan KPIP (Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan).

Belajar Mata Kuliah Khas Fakultas/Sekolah 

Yang satu ini juga termasuk KU. Tapi matakuliahnya tergantung fakultas dan sekolah. Untuk STEI, kalian akan ketemu PTI A (Pengantar Teknologi Informasi A) dan DRE (Dasar Rangkaian Elektrik).

Berolahraga 

Masih termasuk kelompok KU. Olahraga, kuliah wajib bagi TPB. Bingung nggak waktu tahu di ITB ada kuliah olahraga? Berasa di SMA ya? Hehe J Iya, ITB menganggap olahraga adalah matakuliah yang harus ada untuk mahasiswa. Kan percuma punya mahasiswa pintar tapi sakit-sakitan.


Mengenal Prodi Lebih Dekat 

ITB tahu, anak SMA itu.. belum bisa kalau tiba-tiba langsung disuruh milih program studi. Bukannya kenapa-napa, pasalnya siswa SMA yang baru lulus biasanya hanya mengetahui sedikit sekali informasi tentang program studi yang ada. Mereka sulit membedakan program studi yang bidangnya mirip atau beririsan. Nah, TPB menyediakan waktu untuk kalian mengenal lebih jauh tentang program studi di fakultas/sekolah kalian. Untuk STEI, ada lima prodi yang bisa kamu ajak kenalan : EL (Teknik Elektro), IF (Teknik Informatika), ET (Teknik Telekomunikasi), EP (Teknik Tenaga Listrik), STI (Sistem Teknologi Informasi).

Others

Selain dunia akademik di atas, TPB juga sebuah momen yang tepat untuk mengikuti sebanyak-banyaknya kegiatan non akademik seperti unit dan kepanitiaan. Mumpung masih TPB, gunakan kesempatan ini untuk aktif di unit dan di kepanitiaan. Jangan sampai di TPB, kamu hanya berteman dengan Brady, Halliday dan Purcell.

Selamat menikmati Tahap Persiapan Bersama :) Jangan lupa nutrisi hati dengan ibadah, dan mengikuti kegiatan keislaman macam MSTEI ini..

Wallahu a'lam

Menulislah, Meski Hanya Satu Ayat

September 12, 2012 0 Comments
*taken from Menulis Karena Allah
Bismillah..
Jika tak bisa merangkai kata yang indah, untuk kemudian ditangkap sebagai makna yang juga indah. Jangan kemudian kita murung dan memilih untuk diam saja (tidak menulis).


Bukankah Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan, meski hanya satu ayat?

Tulis saja apa yang ada dalam Al Qur'an. Bahasanya sungguh indah. Maknanya sungguh menggetarkan hati, hati orang-orang yang beriman.

Tulis saja apa yang ada dalam Al Qur'an. Tanpa perlu memberi penjelasan lebih. That's all better, than keep quiet and write nothing.

"Dan didekatkanlah syurga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah syurga itu dengan aman, itulah hari kekekalan." (TQS 50: 31-34)

Everyword in Al Qur'an is beatiful. Write it down. Tapi bukan sekedar menulis, melainkan menulis dengan sepenuh hati. Menulis karena Allah.

Realize

September 12, 2012 0 Comments
Bismillah

Was just realizing, bahwa terkadang rencana-Nya memang unik dan tak terduga.
Kita bisa saja menerka, menebak dan 'sok menyimpulkan'. Tapi tetap saja, yang mengetahui rahasianya hanya Allah^^

***

Beragam ekspresi mungkin tercipta, muncul seketika kala impuls tertangkap syaraf sensorik.
Beragam ekspresi mungkin tercipta, bisa kau wujudkan dan tunjukkan pada dunia. Atau kau simpan saja dalam hati.

***

Tulisan ini mungkin terlalu abstrak untuk menjabarkan segala kejadian dan hikmah yang beruntun-runtun menemuiku, menyapaku, menjabat tanganku.

Tapi biarlah. Setidaknya dengan tulisan ini, aku kembali meluruskan niatku. Kembali menata hati dan pikiranku. Agar setiap rencananya, tak kusambut dengan buruk sangka, atau keluhan, atau kesimpulan yang terlalu cepat.

:) Allah knows best^^

Wallahu a'lam

Monday, September 10, 2012

The Same Question

September 10, 2012 0 Comments


Bismillah..

Seharusnya kini bukan saatnya bagiku, untuk kemudian mengulang pertanyaan yang sama. Seperti di saat itu, dan juga di saat itu.

***

*selftalk

Hei diri, bolehkah aku bertanya padamu? Perihal pertanyaan yang kini kembali terngiang di telinga?

Ijinkan aku bertanya padamu, tentang alasan yang selama ini menjadikanmu tetap di sini, bertahan dan tidak pergi.

Ijinkan aku bertanya padamu, tentang niat, apakah ia lurus dan tak bengkok?

Ijinkan aku bertanya padamu, apakah ini sekedar mood yang sedang hilang, atau jenuh yang sedang meluap? Apakah ini hanya sekedar ego?

***



*stillselftalk

Biar kujawab!

Jika memang yang membuatku bertahan sampai di sini adalah bukan Allah. Maka bukankah aku lebih baik berhenti dan pergi?

Biar kujawab!

Jika memang yang membuatku masih berada di sini, adalah sekedar mengikuti arus (*walau ritmeku tak bisa diatur ritme mereka). Maka bukankah aku lebih baik berhenti dan pergi? -.-

Biar kujawab!

Iya ini ego. Tentangku yang tak mau menjadi sama.
Iya ini ego. Tentangku, yang merasa tak butuh sekedar status atau pakaian.
Iya ini ego.

Biar kujawab!

Pertanyaan yang kini kembali menggema, barangkali sebuah slentikan pada telinga.
Agar aku berhenti, berbelok lalu pergi.
Atau agar aku melanjutkan langkah mundurku, dengan alasan dan landasan yang lurus.
Atau agar aku berani melangkah maju, siap terluka di tengah jalan, siap -.- TT well i don't ready for that

***

Dan biarkan pertanyaan ini bergema saja, biar saja ia mengusik langkah, hari dan tidurku.
Setidaknya aku tak lagi seperti anak kecil yang hanya bisa mengeluh dan menangis.

Life is a choice, so whenever life told you to choose :
be careful! and make sure that your choice, is also what Allah told you to choose.

*jangan bergalau ria, istikharah saja lah~~

Wednesday, September 5, 2012

About Priority

September 05, 2012 0 Comments

-muhasabah diri-

Bismillah..
now it's all about priority.


Don't want to blame the situation, or the people around me. It's all about priority. And when you put it right, insya Allah so will everything.

***

" (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut" (Q.S Al-Anfal : 9)

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir. (Q.S At-Taubah : 25-26)

***

Dan jangan biarkan alibi-alibi yang berserakkan itu menggodamu untuk memetiknya.
Dan jangan biarkan alasan-alasan yang terbentang ini menggodamu utnuk memungutnya.

In the end, it's all about priority.
Maka dimana pun ia diletakkan, jika landasannya adalah niatan karena Allah.. maka Allah akan membalasnya sesuai dengan niatnya^^

Insya Allah. Insya Allah. :)

“Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar.
Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima.
Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas,
juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas.
Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah.
Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah
(tuntunan dan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).”
(Fudhail bin ‘Iyadh)
 

Laa haula wala quwwata illa billah~

Wallahu a'lam.

Don't Quit : Saat Menunda Menghambat Langkahmu

September 05, 2012 0 Comments
Bismillah..

107 hari lagi.
Dan mimpi yang pernah ku tulis di sini. Bagaimana kah progressnya? Adakah sudah dilaksanakan meski sedikit?

***

Kita memiliki kemampuan yang hebat dalam merangkai cita, merajut mimpi, dan membangun asa. Tapi kemampuan itu, seringkali tidak lebih besar dari kemampuan kita untuk menunda.
Kurang lebih seperti itu inti dari kalimat yang pernah kubaca di buku Jalan Cinta Para Pejuang karya Salim A Fillah.

Menunda, procrastination. :'(

Menunda berarti membesarkan peluang untuk tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan.
Menunda berarti membuang waktu untuk hal lain yang seharusnya tidak menjadi prioritas.

It's all about priority now.
Bagaimana kita bisa menempatkan keperluan di atas keinginan.
Sometimes kita memang sulit untuk mengenali, yang mana yang "perlu" kita lakukan, yang mana yang sekedar "ingin" kita lakukan.

***

Terakhir untuk diri : mulailah mencicil dari sekarang. It's 107 days to go. That number maybe seems still a lot of time. No it's not. It's less than 4 month :'(

Jangan menyerah! Bertahan-lah^^ :)) Do your best!

Monday, September 3, 2012

Pengmas ASCII : Bukan Sekedar Tugas Osjur

September 03, 2012 0 Comments

"Ini bukan sekedar kita memberi pelatihan, dan mereka mendapat pelatihan. Tapi ini tentang kita dan mereka, serta keterikatan yang terbentuk, semacam rasa saling tarik menarik." kurang lebih begitu ucapan salah seorang massa HMIF yang hadir dalam acara pengmas angkatan kami, ASCII (IF dan STI 2011).

***

Awalnya hanya sekedar tugas. Melalui berbagai tahap audiensi. Dan dari hasil tahap demi tahap itu, lahir-lah PRIMA (Pelatihan Komputer dan Internet Untuk Masyarakat).


Hari itu, aku baru bisa hadir ke Gor Angsa Putih (Cisitu - Bandung) pukul satu lebih beberapa menit. Terlambat. But it's all better than never, begitu yakinku pada diri saat melangkah masuk ke GOR.

Terlihat belasan anak kecil duduk rapi di depan laptop ditemani satu atau dua orang mentor. Mereka hikmat mlihat slide dan mendengarkan penjelasan dari pemapar materi inti. Sesekali melihat ke laptop, dan mencoba mempraktikkan apa yang sudah di jelaskan.

***

Pengabdian Masyarakat bukanlah tentang kita memberikan sesuatu kepada masyarakat lalu pergi. Bukan, bukan tentang itu.

Ini tentang melatih syaraf-syaraf nurani. Agar hati ini peka terhadap keadaan masyarakat.

"semoga dengan kegiatan ini, perasaan seperti itu bisa tertanam hingga kita lulus nanti," kakak massa HMIF mengungkapkan harapannya. Lirih ku-amin-i doa tadi.

***

Dan senang saja rasanya, saat membaca kalimat di atas. Still, there's somebody.. yang tak sekedar mengejar pengmas untuk segera mendapatkan acara akhir osjur.

Semangat ASCII~ meski tanpa kya *hehe
Like I said before, aku mungkin sekedar seseorang yang kalian rasa 'kalah' di akhir. Karena terlihat jelas jarak ini melebar. Like I said before, aku mungkin hanya 'pemberat' langkah di akhir. Karena terlihat jelas jumlah ketidakhadiran dan kehadiranku yang begitu timpang.

***

^^Maaf jika terlampau random.
After all, pengmas kemarin bukanlah sekedar pemenuh tugas kita. :) Hanya sebuah langkah awal, untuk mengasah kepekaan hati, pada lingkungan dan masyarakat sekitar.