Follow Me

Sunday, December 31, 2023

Ada yang Mau Dibagikan?

December 31, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

#bersihbersihdraft

 

Pertanyaan serupa, dengan diksi berbeda pernah hampir tiap hari dalam sebulan kudengar. Saat itu, entah mengapa aku lebih sering menahan lidah dan menjawab dengan perasaan gamang, "belum ada".

 

Perasaan itulah, yang akhirnya mendorongku membuat draft tulisan ini. Saat itu aku menuliskan,

It's the second time that I become a participant in this kinda program. But this time, I feel for sure that I am not as enthusiastic as I was before.


Waktu berlalu, dan tulisan ini masuk ke antrian draft, lama tak diselesaikan. Dan saat waktu itu berjalan, aku menemukan diriku di situasi yang mirip dan pertanyaan yang sama. Alhamdulillah, kali ini jawabanku lebih antusias. Entah karena kondisiku yang lebih baik, atau karena bahasannya lebih familiar, dan orang di sambungan telepon kali itu energinya menarikku untuk ikut bersemangat. Ada banyak faktor. Tapi kutemukan lagi manisnya berbagi, meski sedikit, dari apa yang kupahami.

 

Oh ya, program yang aku ikuti saat itu mewajibkan peserta untuk membaca tulisan, kemudian berpasangan dan membagikan insight dari tulisan yang dibagikan tiap hari. Sifatnya "sunnah", jadi boleh juga tidak berbagi apa-apa, jika merasa cukup membaca saja.

 

***


Ada yang mau dibagikan?


Tentang memberi... aku pernah di posisi bertanya-tanya, bagaimana bisa berbagi, jika kita merasa tidak memiliki apapun yang dibagikan. Aku ingat saat itu aku menemukan diriku di situasi "tragis", saat aku berusaha membantu orang lain, akan hal-hal yang aku sendiri kesulitan dan butuh bantuan. (I'll search the old posts and share the link, in syaa Allah)


Tapi kemudian aku mendapat insight baru, setelah membaca buku antologi Ramadan seorang blogger. Pengalaman penulis buku tersebut membuatku menemukan hikmah baru. Bahwa bisa jadi lewat kita Allah berikan kesempatan untuk berbagi dan membantu kesulitan orang lain di "masalah yang mirip", justru dari situlah jalan kemudahan untuk urusan kita juga akan dibuka. Saat itulah aku mulai menyadari kesalahan pikiranku, betapa saat itu aku terlalu fokus pada kekurangan, dan lupa untuk mencari hikmah dibalik kejadian itu. Aku lupa, bahwa ada hadits yang mengajarkan kita, bahwa saat kita memudahkan atau membantu saudara muslim yang lain, Allah akan memudahkan dan membantu kita.


***


Ada yang mau dibagikan?

 

Bagaimana jika kita ragu? Apakah saat ragu itu, lebih baik kita menahan untuk berbagi, atau lebih baik tetap berbagi sambil berjuang di balik layar?


Jawabannya... tergantung konteks dan situasi. Untuk pertanyaan ini, aku harus hati-hati. Karena setiap case itu unik.


Kalau keraguan ini karena ilmu kita yang belum seberapa, ingatan yang buram, tidak yakin apakah yang kita sampaikan benar atau tidak, apa kita benar-benar tahu... maka lebih baik menahannya. Jangan terbawa ego untuk menjawab setiap pertanyaan. Ada kalanya kita harus mengakui bahwa diri ini tidak tahu.


Kalau keraguan ini karena dari pengetahuan itu, kita sendiri merasa masih belum bisa mengamalkannya. Ragu karena rasa takut dibenci Allah, mengatakan sesuatu yang belum kita kerjakan. Yang ini, aku masih 50:50. Ada kalanya aku tetap membagikan, sambil berjuang di balik layar, berdoa, semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya. Tapi... aku pun yakin, bahwa ada saatnya kita harus menahan diri dan menahannya. Karena urutan dari ilmu itu.. setelah menyimak, mencatat, dan memahami... adalah mengamalkan terlebih dahulu.


Pernah aku membaca di buku Tazkiyatunnafs ala Tabi'in, disebutkan bahwa saat itu ada yang meminta seorang tabiin/tabiin tabiut untuk khutbah tentang suatu tema. Namun beliau menunda menyampaikan topik tersebut sampai beberapa pertemuan. Jamaahnya pun bertanya kenapa baru disampaikan, beliau menjawab karena kemarin2 masih mengumpulkan uang untuk mengamalkan hal tersebut. Aku agak lupa amalannya apa, tapi kalau nggak salah tentang membebaskan budak.

 

Itu pertimbangan yang membuatku sering memilih diam dan menyimpan sendiri apa-apa yang kudapatkan. Karena aku tahu persis, aku masih terseok-seok dalam mengamalkan, atau lebih buruk, aku takut ternyata aku justru melakukan hal sebaliknya. Membuatku bertanya-tanya sendiri, berharap ayat ini ditujukan pada diri, ata'murunannassa bil birri wa tansauna anfusakum? wa antum tatlunal kitab...

 

۞ أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَـٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

[Surat Al-Baqarah (2) ayat 44]


Tapi di sisi lain, aku tahu betul betapa pentingnya saling menasihati dalam agama Islam. Sungguh, kalau semua orang memilih untuk diam dan tidak saling berbagi, tidak saling mengingatkan dalam haq (kebenaran) dan kesabaran, tentu kita semua dalam kerugian. Tenggelam dalam masalah masing-masing, tidak ada yang membantu saat was-was setan yang menyuruh kita menyerah dan terus membisikkan kebohongan-kebohongan yang membuat kita berputus asa dari rahmat Allah. Tentu kita juga tidak ingin begitu kan?


Semoga Allah memberikan kita kebijaksanaan, untuk tahu kapan kita harus diam dan memilih menyimak. Sibuk membenahi diri, berjuang untuk mengamalkan ilmu. Dan semoga Allah juga memberikan kita keberanian dan kekuatan, untuk berbagi, meski sedikit dari yang sampai pada kita. Sedikit hikmah, sedikit pelajaran, sedikit cerita, sedikit pemahaman, sedikit insight. Tidak mengapa sedikit, sesederhana membagikan satu ayat. Ayat yang "mutiara"-nya pernah kita "lihat" dan membuat mata kita berkaca-kaca karena keindahannya. Ayat yang mengingatkan kita lagi untuk terus berjuang mendekat pada-Nya.


Terakhir, sebuah pertanyaan untukmu: jadi, ada yang mau dibagikan? 

 

Wallahua'lam.

Wednesday, December 27, 2023

Delightful Time with Quran

December 27, 2023 1 Comments

Bismillah.

 


 

 

Judul ini terinspirasi sebuah program di komunitas quran @guidelight.id. Pernah hadir beberapa kali. Biasanya diadakan awal bulan. Sebuah forum diskusi tadabbur.


Sistemnya, peserta masuk kelas online. Lalu pembukaan, dan penjelasan teknis. Lalu personal tadabbur, masing-masing diberi waktu untuk tadabbur, bebas mau ayat apa, surat mana. Kalau bingung harus tadabbur bagaimana, butuh bantuan tambahan referensi, diberi juga beberapa referensi dan link bacaan dari panitia. Aku lupa berapa lama durasinya, 30 menit? Atau hanya 15 menit? Setelah selesai tadabbur masing-masing, baru dimulai sesi sharing. Dipersilahkan untuk membagikan hasil tadabbur masing-masing.


That's it. It's a delightful time with Quran. Berbeda dengan rutinitas membaca quran yang hanya baca text arab qurannya saja. Saat merasa membaca terjemah saja masih kurang. Sesi tadabbur ini membuat kita belajar untuk mengamalkan ayat "afala yatadabbarunal quran", semoga sedikit dari usaha kita menjadi bukti, bahwa kita masih punya hati, hati.. yang semoga tidak terkunci dari hidayah dari-Nya.


***


Delightful time with Quran itu bagiku, penting, banget. Bahkan untuk yang masih terseok-seok mengejar target tilawah dan hafalannya. Sebuah pengingat, bahwa quran ini, bukan seperti buku biasa, yang cukup dibaca. Ia bukan sekedar hafalan, yang cukup dihafal di lidah. Ada hati yang seharusnya bergetar tiap kali kita membacanya. Ada biji-biji niat amal kebaikan yang seharusnya tertanam di hati setiap kali kita menghafalkan ayatnya.


Mari meluangkan waktu itu. Kalau dari satu komunitas, tiba-tiba prokernya sudah tidak ada. Cari lagi dari komunitas lain. Ngafal Ngefeel-nya Kak Siti misalnya.

 


 

Kalau ini, programnya, baca insight, ngafalin, dan setor hafalan setiap hari ke mentor, oh ya, ada quiz juga tiap pekannya. Sistem pendaftarannya memang agak-agak spesial gitu sih. Karena cuma dibuka beberapa jam saja di tanggal yang ditentukan. Dan ada seleksi juga, jadi ya, kalau nggak diterima, mari cukupkan membaca insightnya aja, di web https://www.ngafalngefeel.com/ atau bisa dengerin insight dari podcastnya, ada dua channel : Ngafal Ngefeel dan Quranic Insight.


Oh ya, dari Ngafal Ngefeel, ada juga program komunitas "anak"-nya, namanya SNN. Bedanya sama Ngafal Ngefeel, di sini nggak ada mentor. Sistemnya tiap peserta dipasangkan, lalu saling setoran via telp dan sharing dari insight yang sudah dibaca. 


***


Tapi contoh di atas itu semua kegiatan online ya? Nggak ada yang offline aja?


Nah untuk kamu yang lebih suka kegiatan langsung tatap muka. Boleh banget segera bikin program delightful time with quran dengan teman-temanmu yang satu visi. Mereka yang sama-sama ingin mendekatkan diri dengan Allah lewat Al Quran. Nggak perlu banyak-banyak, cukup tiga-empat orang dulu. Carinya dimana? Cari dari temen-temen terdekatmu dulu. Kalau nggak ada, coba dateng ke kajian di masjid terdekat, kenalan sama temen yang duduk di sebelahmu. Jangan lupa minta tolong ke Allah juga, supaya dimudahkan dapet temen bisa diajakin tadabbur quran bareng, meski cuma satu bulan sekali. Semoga nanti Allah bukakan jalannya, bahkan lewat hal-hal yang nggak kita sangka.

 

Dan misal belum ketemu, bersabarlah berusaha dan berjuang sendiri, berjuang melawan nafsu, dan berusaha mengatur waktu, agar kita punya delightful time with quran. Semangaat...!


Semoga Allah memberikan kita kemudahan dan hidayah, agar tidak lupa menikmati ayat-ayat Al Quran, bukan cuma lewat membaca dan menghafalnya, tapi juga lewat tadabbur, dan berusaha mengamalkan ayat-ayatNya. Aamiin.


Wallahua'lam.


***


Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Saturday, December 16, 2023

Buku Cinta, Buku Sejarah, dan Satu Novel

December 16, 2023 0 Comments

Bismillah.


Agustus-September (2021) yang lalu ada 3 buku yang aku selesaikan. Tiga buku ini aku pinjam dan baca dari aplikasi iPusnas.


Buku Cinta


sumber gambar


Judul: Cinta x Cinta = Cinta^2

Penulis: Sinta Yudisia

Penerbit: Indiva


Bukunya Mba Sinta lagi hehe. Temanya tentang cinta, dan ini buku Psikologi Remaja, sub judulnya "Biar Masa Remajamu Nggak Sia-Sia!". Meski ini buku untuk remaja, dibaca oleh orang dewasa masih cocok kok. Gak terlalu berasa age gapnya. Bahasannya juga bagus, ada beberapa contoh kisah cinta yang terkenal, dan dari situ kita belajar. Sebenarnya aku gak terlalu ingat isinya. Tapi pesan yang aku dapat sih, intinya jangan terlalu disibukkan dengan cinta, terutama untuk usia remaja, sibukkan dirimu dengan aktivitas positif lainnya, sibuk berkarya, dll.

 

Kutipan dari buku ini:

 

"Cari posisimu, posisi masing-masing di alam semesta. Pasti ada yang istimewa dari dirimu! Belum dapat? Coba pelajari dan temukan, juga asah bakat terpendam lain. . . . . . Hamka bahkan ditolak menjadi guru, karena tidak punya ijazah diploma. Tekad kuatnya belajar, menjadikannya ulama dan sastrawan yang dipuja, hingga sekarang. Love yourself, and find something amazing about you!"

#daribuku Cinta x Cinta = Cinta^2 - Sinta Yudisia, Penerbit Indiva


Buku Sejarah


sumber gambar


Judul: Sejarah Peradaban Islam (Sumbangan Peradaban Dinasti-Dinasti Islam)

Penulis: Saeful Bahri

Penerbit: Penerbit Pustaka Aufa Media (PAM Press)


Aku pinjam buku ini di iPusnas, karena merasa pengetahuanku akan sejarah islam yang bisa dibilang mendekati nol. Buku ini bukan buku sejarah yang mendalam, lebih ke overview, aku bahkan baru nyadar ketika mendekati akhir bab 1 bahwa buku ini adalah buku sejarah buat anak sekolah setara SMA kayanya. Karena di akhir bab, ada semacam pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek apa yang sudah kita baca. Buku ini cocok untuk orang kaya aku, yang dari kecil sekolah negri, dan gak pernah dapet pelajaran sejarah islam, kecuali sirah nabawiyah. Buku ini cukup buat kita mengintip dan melihat secara sekilas, bagaimana sejarah kerajaan/dinasti islam, juga tahu karya/peninggalan apa yang ada di masa itu, baik secara pengetahuan/ilmu yang sampai sekarang kepakai, atau bangunan-bangunan, dll.

 

Kutipan dari buku ini:

 

"Motivasi penaklukan Andalusia didorong oleh semangat untuk membantu kelompok yang tertindas, yaitu seorang yang bernama Julian, Gubernur Ceuta (Sebtah) bersama pengikutnya yang terintimidasi oleh penguasa kawasan itu yang bernama Roderick."

#daribuku *Sejarah Peradaban Islam* (Sumbangan Peradaban Dinasti-Dinasti Islam) - Saeful Bahri, Penerbit Pustaka Aufa Media (PAM Press)



Satu Novel


sumber gambar

Judul: Sirius Seoul

Penulis: Sinta Yudisia

Penerbit: Pastel Books

 

Novel ketiga Sinta Yudisia yang kubaca dari iPusnas, setelah Reem dan Polaris Fukuoka. Lanjutan Polaris Fukuoka, karena karakter utamanya masih sama. Tapi kalaupun belum baca Polaris Fukuoka juga gapapa, tetep bisa kok menikmati novel ini. Bercerita tentang Sofia yang ke Korea untuk bertemu sepupunya. Aku suka novel ini karena banyak membahas tentang psikologi. Aku gatau gimana perasaan seorang anak perempuan yang tidak mengenal ayahnya, ditinggal ayahnya. Aku belajar lewat novel ini. Betapa pentingnya peran ayah pada anak perempuan. Agak kaget juga saat membaca bagian akhir novelnya. Sepertinya begitulah rasanya berbincang dengan mereka yang punya masalah mental, perlu kesabaran sampai ada saat mereka akhirnya mau membuka diri dan bercerita yang sesungguhnya.


Kalau di Polaris Fukuoka dibuka dengan puisi kematian, sesuatu yang sudah tidak bisa dicegah, karena Isao sudah pergi tanpa Sofia pernah benar-benar mengenalinya. Tapi di Sirius Seoul, setidaknya Sofia berusaha untuk bertemu dengan sepupunya, dan mencoba mengenali dan memahami jalan pikiran sepupunya itu. I wish there's another sequel of this novel. Aku ingin tahu bagaimana kisah lain di hidup Sofia.

 

Kutipan dari buku ini:

 

Dia belum pernah ke Gyeokbukgung, tetapi membayangkan kompleks istana dengan museum dan pusat sejarah di sampingnya, membuatnya iri untuk kesekian kali. Apakah sejarah kerajaan besar di Indonesia seperti Majapahit, Mataram, Sriwijaya, juga dijelaskan pada khalayak dengan berbagai bahasa dunia agar orang dapat mempelajari keunggulan sejarah Indonesia?

#daribuku *Sirius Seoul* - Sinta Yudisia, Pastel Books


***

 

Menyelesaikan draft ini sebenarnya sesuatu... hehe. Draft ini tadinya cuma berisi foto cover dan keterangan buku. Benar-benar menulis dari awal, dan sudah 2 tahun sejak aku membaca 3 buku tersebut.

 

Selain itu, menyelesaikan draft ini juga mengingatkanku bahwa tahun 2021, aku lagi semangat-semangatnya membaca dan membagikan apa yang kubaca. Berbeda sekali dengan tahun ini, ehm. Anyway, mari kita tutup tulisannya.


Semoga Allah memudahkan kita untuk terus membaca dan menulis, sesedikit apapun. Setidaknya kita berusaha untuk terus belajar dan mencatat hasil belajar tersebut, supaya kita tidak lupa. Semangat membaca dan menulis~


Wallahua'lam.

 

*** 


Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.


PS: Menemukan draft November 2021 saat hendak import tulisan tentang buku ke Medium. Alhamdulillah punya medium, meski cuma perpanjangan tangan dan reblog dari tulisan blog ini dengan niche buku. Setidaknya dengan itu, aku belajar ulang, apa yang pernah aku baca dari buku, dan juga, siapa tahu kaya gini: nemu draft yang belum diselesaikan setelah 2 tahun hehe.

Sunday, December 10, 2023

A31: Istikharah dan Musyawarah

December 10, 2023 0 Comments

 Bismillah.

 #menjadiarketipe #66haribacabuku

 


 

 

☑️ #DAY31-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

 

📑 Quote:

Tidak akan rugi orang yang beristikharah, dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah. 


💡 Insight:

Hidup kita penuh dengan pilihan, dari yang sifatnya personal, sampai yang menyangkut urusan banyak orang. Dan saat kita bingung harus memilih yang sama, Allah sudah menyediakan bagi kita 2 cara yang baik untuk kita, istikharah dan musyawarah. Mari manfaatkan dua hal tersebut ^^

Karena akan ada banyak pilihan yang membuat kita bingung dan ragu. Semoga kita dihindarkan dari mengambil keputusan yang membuat kita rugi dan menyesal.

 

***

 

Keterangan: Tulisan ini merupakan bagian dari serial kutipan buku yang kulaporkan untuk program 66 hari baca buku @menjadi.arketipe 1 Februari - 7 April 2022. Tulisan lainnya bisa dibaca di #66haribacabuku atau di page 66 Hari Baca Buku 






Friday, December 1, 2023

Hi December~

December 01, 2023 0 Comments

Bismillah.


📸 sumber
 

Hi December~


Lama tidak membuat tulisan ringan yang isinya cuma sapaan.


Alhamdulillah, setelah lama tenggelam dalam perasaan negatif yang membuatku makin enggan menulis... Akhirnya aku berusaha dan mencoba untuk keluar dari tempurung. I don't want to be a frog hehe.


Bulan ini, penghujung tahun syamsiyah, semoga ditutup dengan hal-hal baik. Seperti biasa, ada banyak ekspektasi, rencana, dll. Semoga Allah memudahkan kita semua menjalaninya selangkah demi selangkah. Jangan terlalu tergesa dan panik, biasanya jadi mudah jatuh.


Semoga, melihat berita dan bantu share tentang Palestina, membuat kita lebih semangat menghidupi hidup kita. Malu sebenarnya dengan keimanan penduduk palestina. Tapi sekedar malu saja, lalu kembali tenggelam dalam distraksi, apa bedanya? Bukankah yang terpenting adalah mengambil pelajaran dan inspirasi dari mereka, kemudian menanamkan hikmahnya dalam hidup kita? Ayo bell! Banguun!! You've been asleep for too long.


Anyway, sekian. Mohon doanya, semoga bulan ini bisa produktif nulis, baca, dan berquran. Semoga Allah juga memudahkanmu untuk produktif dengan hal-hal yang menjadi fokus dan visi misi hidupmu. Aamiin.

 

Oh ya, kalau ada, ide atau kesempatan bisa kolaborasi kebaikan, jangan sungkan untuk kontak ya. Boleh komen di sini, atau dm @betterword_kirei. Aku tipe orangnya suka banget berkomunitas, dan ngerasa butuh banget temen biar ngejaga naik turun diri dalam banyak hal. Jadi jangan ragu.


Ini beneran sekian. That's all, and take care^^ Bye 5!


Wallahua'lam.

Weekly Insight Surat Taha 1-40 Ngafal Ngefeel

December 01, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

Surat Taha. Aku teringat memori saat kuliah dulu. Menemukan beberapa teman yang sudah punya hafalan banyak, dan memilih surat taha sebagai surat favorit. Saat itu aku cuma bertanya-tanya. Belum benar-benar mencari jawaban dan menyelami, mutiara apa yang membuat mereka melihat surat Taha sebagai surat yang spesial.

Aku juga teringat, suatu masa dalam hidupku. Saat doa sederhana yang sudah kuhafal dari kecil, mulai sering kulafalkan, dan menjadi penenang saat anxiety membuat dada sesak, mata panas, dan lidah kelu. 

Maka setelah bergabung pertama kali, mencoba ikut Ngafal Ngefeel Surat Qaf Juli 2023 lalu... kemudian membaca kalender Ngafal Ngefeel dan menemukan surat Taha, aku bertekad untuk mendaftar lagi.

Satu bulan, belajar dan membaca berulang surat Taha ayat 1-40. Ada banyak insight, salah satunya yang dibagikan resmi dari Team NN. Silahkan dibaca di bawah ini yaa...

 


Setelah ayat 1 ini, adalah ayat favorit temanku.

 

مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ

Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;

[Surat Ta-Ha (20) ayat 2]

***


Belajar tentang ayat ini, mengingatkanku PR besarku. Adab. Barangkali, karena adabnya kurang dan tidak dijaga, karena itulah ilmu yang dipelajari menjadi tidak berkah, hanya sekedar konsumsi otak dan bukan hati. Na'udzubillahi min dzalik. Allahummaghfirli.. Semoga Allah memudahkan kita untuk mempelajari adab juga, sebelum ilmu.


***


Ayat ini... pengingat, bahwa emosi kita gak boleh jadi penggerak utama diri kita. No matter how anxious, how scared, how sad we are. Keimanan kita harusnya bisa membuat kita memaksakan diri melangkah di jalan-Nya. Tapi... adakah yang pernah berjuang melawan emosi diri? Melawan kekhawatiran yang membuat kaki limbung. Melawan overthinking yang membuat ingin putus asa. It's not an easy fight. Cause your enemy is not someone else. It's you. Maka saat merasa begitu lemah, coba lafalkan doa ini..


     

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Artinya: “Ya rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,

dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”


Menulis ini mengingatkanku pada sore gerimis di sore hari, berjalan di bawah segarnya air hujan yang menghidupkan, sembari menahan tangis dan melafalkan doa ini. Melangkah pelan membelah lapangan rumput Aula Barat.


Betapa doa sederhana, yang Alhamdulillah sudah diajarkan sejak kecil ini, begitu bermanfaat. Terutama buatku, yang saat itu sedang belajar lagi cara berdoa, belajar bersandar sepenuhnya pada Allah, tapi juga belajar untuk menurunkan ego minta bantuan pada manusia, belajar berkomunikasi lagi setelah lama hilang dari peredaran hehe. Aku bahkan lupa, dari siapa awalnya aku belajar doa ini. It seems small, tapi pahalanya terus mengalir.


***


Dari ayat 1-40, yang mana yang paling favorit? Bagiku ayat doa tersebut. Tapi jika boleh memilih satu ayat lagi yang belum disebutkan diatas, aku ingin menuliskan juga ayat 13.


وَأَنَا ٱخْتَرْتُكَ فَٱسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰٓ

Dan Aku telah memilih kamu,

maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). [Surat Ta-Ha (20) ayat 13]


Alasannya? Karena tadabbur dari amazed by the quran dan penjelasan di dalamnya masih begitu lekat.  


Baca juga: Allah is Never Far Away (tentang Surat Taha ayat 13)

 

Aku seolah bisa membayangkan betapa gelap dan sulitnya perjalanan mendaki, kemudian saat tiba diatas, disambut oleh kalam Allah. Bahwa Allah memilih kita. Kalau di surat Taha memang Allah memilih Nabi Musa sebagai Nabi, satu-satunya Nabi dan Rasul yang diberikan keistimewaan berdialog langsung dengan Allah di bumi. Tapi kata wa anakhtartuka, entah mengapa mengingatkanku. Bahwa Allah, juga memilih kita. Bukan asal memilih, diksi memilih yang dipilih itu mengandung kata khair, artinya memilih karena ada kualitas kebaikan di yang dipilih.


Tahukah, bahwa kita dipilih Allah untuk menjadi manusia? Dan bukan daun, bukan batu, bukan hewan, bukan awan.


Tahukah, bahwa Allah memilih kita untuk menjadi seorang muslim? Allah memilih menghadiahkan iman dan islam dalam hati kita. 


Tahukah mengapa? Karena Allah melihat kebaikan di hati kita.


Maka saat ujian bertubi hadir di hidup kita. Saat semua terasa gelap, dan rasanya begitu terjal untuk menyusuri jalan medaki ini. Percayalah bahwa Allah tidak pernah jauh. Berbaik sangkalah, bahwa Allah tidak pernah menginginkan kesulitan untukmu. Seperti hal-nya Al Quran tidak diturunkan untuk menyusahkan kita. Begitu pula setiap hal yang terjadi di hidup kita (:


Terakhir. Semoga Allah menjadikan Quran sebagai musim semi di hati kita. Allahummarhamna bil Qur'an. Aamiin.


Wallahua'lam bishowab.


***


Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Memories from Facebook (28 November)

December 01, 2023 0 Comments
Bismillah.

Lama gak buka Facebook, lalu menemukan beberapa memori.

Ternyata tanggal 28 Nov aku sering buka Facebook.

5x, kalau termasuk tahun ini, jadi lima kali.

2009 chat wall dari temen SMP, lama tidak jumpa dan mengobrol. Sebuah pengingat untukku jalin silaturahim padanya.

2011 tantangan buat resensi buku baru, dibeliin bukunya, mention dari senior Aksara, yang sekarang jadi "petinggi" di YPM Salman.

2012. Pengingat untukku, tentang urutan terkait ilmu. Seringkali aku lupa urutannya dan ingin segera melompat ke langkah terakhir.

2013. Tag dari teman satu fakultas. Pengingat bahwa seharusnya jarak tidak mengurangi nilai pertemanan. *Izin share dengan nama asli ya Ro hehe.

Satu lagi tahun 2016. Yang ini kemarin lupa gak aku catet tentang apa. Mungkin share publikasi acara, atau share quotes.

***

Hanya ingin mencatat ini di sini, biar tidak lupa.

Sesekali, tidak mengapa buka FB. Back then you were so active in that social media. Barangkali hikmah dan pelajarannya, masih menanti untuk dipetik lagi. (:

Wallahu a'lam bishowab.