Follow Me

Thursday, September 29, 2016

Kecemburuan Sosial (Media)

September 29, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Jealousy
Membaca post dari mba Meutia, kemudian menemukan quotes bagus dari sana.
quote from relevantmagazines.com :

“And on the days when you peer into the screen of your laptop and all you see are other people’s peak experiences that highlight your lack in that moment, remember that life isn’t about the story you tell about yourself on the Internet.

It’s about a million more beautiful and complex things than that, like love and faith and really listening. It’s about using what you’ve been given to craft a life of gratitude and passion and grace.

Remember that the very best things in life can’t be captured in status updates.”
- Meutia Halida dalam tulisannya "Jealousy on Social Media"
***

Buku Kenangan (2)

September 29, 2016 0 Comments
Bismillah.


Memory Book = Buku Kenangan? Hhe maaf atas kesalah translate
Mungkin karena akhir-akhir ini sedang mood nulis fiksi, mungkin karena itu ya. Aku tiba-tiba teringat salah satu buku favorit saat SD-SMP, akhir SD sampai SMP. Pertama kali diperkenalkan tentang genre buku Novel-Komik dari sahabat tercinta, dari SD sampai sekarang, A'yun. Ah.. diriku rindu^^

Salah satu buku genre Novel-Komik favorit terbitan DAR!Mizan adalah serial No-Mik Catatan Harian Olin. Tadinya pengen nempelin salah satu covernya, tapi.... hehe. Searching sendiri aja ya di google, banyak kok^^

Wednesday, September 28, 2016

Si Jaket Biru dan si Jelita

September 28, 2016 0 Comments
#fiksi

Bismillah.

Alkisah di sebuah kampus, seorang mahasiswi baru sedang duduk di pelataran masjid, membaca catatan materi satu pekan lalu karena hari ini akan ada kuis fisika dasar. Nama mahasiswi itu Sika, ia memang lebih suka kemana-mana sendiri, soliter, pendiam, juga seorang observant. Pandangannya dari buku catatan tiba-tiba tertarik pemandangan lain. Sesosok kakak tingkat berjaket biru tua cerah.

JB, Jaket Biru
Mungkin karena sama-sama sering berada di pelataran yang sama, meski jarak jauh sekitar 10 meter, Sika selalu bisa mengenali sosok jaket biru itu (selanjutnya disebut JB). Kak JB ini, pakaiannya selalu khas, menarik mata Sika untuk titen, kalau bukan pakai jaket biru, pasti pakai baju koko. Satu dua pekan, entah sengaja atau tidak, Sika jadi tahu sedikit-sedikit info tentang si JB. Ia ternyata mahasiswa tingkat 3, padahal awalnya Sika mengira Kak JB tingkat 4, muka tua kali ya hehehe. Sika juga tahu kalau JB adalah mahasiswa jurusan yang sama dengan jurusan Sika.

"Fokus Sik.. fokus.. Fisika lebih penting daripada yang disana," ucap Sika dalam hati. Namun ternyata pandangan di sana lebih menarik hati Sika. Apalagi sekarang Sika melihat Kak JB sedang 'berduaan' dengan seorang kakak tingkat, perempuan jelita (selanjutnya disebut Jelita). Jarak kak JB dan kak Jelita tidak bisa disebut jauh, karena mereka sedang sama-sama fokus ke laptop dihadapan mereka. Entahlah, mungkin sedang minta diajarkan pelajaran tertentu, atau sedang mengedit proposal kegiatan tertentu.

Problema Kehidupan

September 28, 2016 0 Comments
#fiksi

Bismillah.
Di saat hati mulai ternodai, problema duniawi
Gelisah terasa lumpuhkan jiwa bahagia pun sirna
Kan kah kau tetap terpaku dalam problema hidupmu?
Hanya menambah keluh..
   
- Problema, Justice Voice




Senandung nasyid jadul yang masih menggunakan akapela ketimbang alat musik menemani seorang mahasiswi yang sedang dibuat pusing oleh berbagai problema yang menghantam hidupnya. Biasanya ia tidak pernah terlalu memperhatikan lirik sebuah lagu, sebuah lagu hanya disetel agar malam yang semakin sunyi menjadi tetap semarak dengannya, menemani Rainy mengerjakan setumpuk tugas dan materi ujian. Namun otaknya yang sudah terasa seperti benang kusut membuatnya berhenti sejenak, mendengarkan dengan seksama lirik nasyid yang sedang gilirannya main.

Monday, September 26, 2016

Rabbi Habli Minash Shalihin

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Barangkali, suatu saat butuh bacaan ini. Lumayan panjang tulisannya, jadi banyak yang di skip, hehe.. skimming. Tapi beneran deh, ga rugi kalau baca lengkapnya.

Ummahatul ghad,
Lewat tangannya, ia mengukir generasi militan
Lewat lisannya, ia melangitkan doa-doa terbaik
Lewat hatinya, ia memeluk mereka,
buah hati, sekaligus pelita harapannya
Ummahatul ghad,
Bermimpi besarlah!
Rabbii hablii minash shalihiin…
- Lanina Lathifa, Ummahatul Ghad
Quotesnya emang puisi tentang harapan menjadi ummahatul ghad, tapi isi tulisannya lebih banyak tentang pemberian nama pada anak, contoh-contoh nama dll.

Semoga ga lupa mengirimkan link tulisan di atas ke kakak tercinta, yang sedang menanti kehadiran sang bayi. Hehe. Aku juga.. menantimu bocah cilik cucu pertama mamah papah.^^

See you next time..

Allahua'lam.

Saling Melempar Kode

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.
code for you

saya menuliskan ini karena sudah begitu resah melihat akhi dan ukhti hari ini…
yang konsentrasinya tak kunjung beranjak dari mencari jawaban pertanyaan kapan nikah,
yang diskusinya tak kunjung beranjak dari meng-ghibahi si ukhti shaleha,
yang bacaannya tak kunjung beranjak dari serial ta’aruf cinta.
yang ukhti pun tak kalah meresahkan, karena terus menebar kode siap nikah ke segala arah, melalui wasilah gambar jpeg yang dibubuhi quote tentang doa diam-diam.
- Mba Nina, dalam tulisannya "Virus"
***

Yang Mana Gaya Bahasamu?

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Sepertinya sudah lama sekali mendengar frasa "gaya bahasa", entah mengapa jadi ingat guru-guru bahasa indonesia SMP dan SMA. Miss you all..

1. Qaulan sadida (QS. An-Nisaa’: 9, Al-Ahzab: 70)
Maknanya, perkataan yang tepat, kena sasaran, sesuai situasi dan kondisi, baik sesuai dari segi konten maupun konteks.
2. Qaulan ma’rufa (QS. An-Nisaa’: 5 dan 8, Al-Baqarah: 235, Al-Anfal: 32)
Maknanya, perkataan yang baik, sopan, halus, indah, benar, penuh penghargaan, menyenangkan, dan sesuai dengan kaidah hukum serta logika.
- 6 Jenis Gaya Bicara Menurut AlQuran
***

asdfghjkl
Sekedar mengutip untuk mengingatkan diri tentang gaya bicara/gaya bahasa yang diajarkan Alquran.

Gaya bahasa itu didapatkan dari pembiasaan, jadi bagimu (terutama bagiku) yang masih belum biasa menggunakan gaya bahasa yang dianjurkan Alquran, mari belajar. Tidak mudah memang, tapi bisa kok in syaa Allah!


Semangat belajar gaya bahasa terbaik...^^

Zai jian!

Allahua'lam.

Ada Konsekuensinya

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Dibuat tersenyum dan mengangguk pelan lewat tulisan beinti ringan dibawakan dengan paragraf-paragraf renyah. Sungguh tulisan seorang teman, meski yang belum pernah bertemu, selalu bermanfaat bagi temannya yang lain. Semangat menulis, untukku dan untukmu!
Selalu ada harga yang harus dibayarkan untuk setiap pilihan hidup yang kita jalani. Yang lugu, lempeng, on the track, ada konsekuensinya. Yang nekad dan nabrak-nabrak, juga ada konsekuensinya.
- Tulisan berjudul "Semir Sepatu" di Ancora Imparo
every action
***

Tetap Bergerak

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Sabar, adalah dengan tetap bergerak,
meski pelan, sedikit demi sedikit, atau memang dengan percepatan.
Asal tetap terarah, terorganisir, dan fokus pada tujuan.
Begitulah seni mengolah kesabaran,
agar ia menjelma menjadi sebenar-benar kesabaran yang indah…
- Mba Nina, dalam tulisannya tentang sabar
***

fight to let go
Cuma mengingatkan, barangkali ada yang baru mampir dan terkejut dengan postingan-postingan berlabel #blogwalking. Jadi saran cara membaca postingan di sini dengan hashtag blogwalking:
1. baca judul, baca prolog (kalau ada)
2. baca quotes, tertarik lanjut baca? Klik ke link tulisan lengkapnya
3. tutup tab postingan dari blog ini (kalau mau lanjut baca gimana? silahkan tapi ga jamin bisa dapet manfaat yang seutuh baca tulisan asli, tulisan dari blogwalking)

***

Menjawab Pertanyaan "Mengapa" kemudian "Bagaimana"

September 26, 2016 0 Comments
#blogwalking
-Muhasabah Diri-

Bismillah.

Why? Where to go?
....teman saya tetap tenang kemudian berkata, "Jawab dulu pertanyaan "mengapa?" maka kata "bagaimana?" akan mudah terjawab..."
Ahaaa..iya. Itu dia, jawab dahulu pertanyaan "mengapa?". Mengapa kami melakukan ini ? Niatnya apa? cuma iseng atau ada cita-cita besar karena-Nya di balik ini semua ?
Lalu mulailah kami mengingat kembali niat dan tujuan kami. Saling menceritakan ulang mimpi besar masing-masing. Saling mengungkapkan. Saling mengaminkan.. Ya,rupa-rupanya disorientasi niat dan tujuanlah yang membuat kami begitu gamang sedari tadi.
- cerita Teh Lintang dalam tulisannya yang ini
***

Thursday, September 22, 2016

The Cry Baby

September 22, 2016 0 Comments
#fiksi

Bismillah.

Cengeng, ciwek, gambreng, sebutan itu sudah menjadi label bagi gadis yang baru lulus SMA itu. Nama gadis itu Ima, gadis yang kini sedang sibuk menyeka wajahnya yang basah kuyup oleh air matanya sendiri.

Gadis itu sebenarnya membenci sifat dirinya yang begitu mudah menangis. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak bisa memungkiri fakta bahwa hampir semua hal dari yang kecil hingga besar bisa membuat matanya basah, dagunya dialiri air hangat.

Saat Ima sedih, air itu mengalir begitu saja, tidak bisa terbendung. Saat Ima merasa sebal, air itu memunculkan kaca berlapis-lapis yang kemudian luruh. Saat Ima teringat memori masa lalu, air itu menggenang lagi di kelopak matanya. Bahkan saat Ima marah, saat seharusnya ia mengeluarkan suara bernada tinggi, yang muncul justru air itu lagi.

Pernah suatu saat Ibu-nya dibuat heran, karena saat kakaknya dimarahi oleh sang Ayah, justru Ima yang menangis.

"Kenapa tho nangis? Wong yang didukani mbakyu kok, dudu Ima.."

***
Cry baby. Kau tahu apa yang paling menyebalkan dari frase itu?
Ketik Ima di layar komputernya.
Yang paling menyebalkan adalah efek setelah menangis. Seharian menangis artinya, kau akan merasakan matamu yang bengkak pegal semalaman.
Ima tersenyum sendiri membaca kalimat yang ia buat. Ia lalu mengalihkan pandangan dari layar laptop, pandangannya tertuju pada dua sendok logam di meja yang sama. Tangannya meraih kedua sendok tadi, menempelkannya ke kelopak matanya. Sendok logam itu memberikan sensasi dingin di kelopak matanya, meredakan sedikit rasas pegal di sana.

Karakter atau sifat seseorang memang bisa jadi bawaan lahir, bisa juga bentukan lingkungan dan cara didikan, tapi Ima tahu, ia tidak bisa menyalahkan siapapun atas sifat cengengnya. Ia sekarang ini hanya ingin berdamai dengan matanya, yang seharian bak cuaca hari itu, hujan deras, berhenti, hujan deras lagi.
Tapi meskipun menyebalkan, aku masih saja tidak bisa menghentikan air itu untuk turun. Mungkin sekarang bisa, tapi entahlah beberapa menit setelahnya. Aku hanya ingin berdamai dengannya, jangan turun di saat aku di tengah keramaian. Itu saja pintaku.
Setelah mengatur privasi menjadi only me, Ima menekan button post.

The End.

Bawaannya Jadi Stres

September 22, 2016 0 Comments
#fiksi

Bismillah.

"Kita, yang biasa aktif di sana-sini, kalau di cut aktifitasnya malah bikin stress. Belajar juga tetep durasinya segitu-segitu aja, tapi malah tambah stres," ucap gadis yang mengenakan khimar berwarna mocca.

Dua teman di hadapannya, si khimar hitam, dan si khirmar magenta menanggapi dengan argumen setuju.

"Trus kamu gimana sekarang?" tanya mocca pada hitam yang belum menjawab aktivitas yang sekarang digeluti.

Masih Belajar Tentang Itu

September 22, 2016 0 Comments
#random

Bismillah.

Keep learning...
Tentang kepercayaan. Just want to write here to remind myself. Don't stop learning. I know it's not an easy thing, especially for you who have that old scary scar.

"Kamu harus belajar mempercayai orang lain," ucapnya dengan wajah tulus.


***

Sapa Ramah Darinya

September 22, 2016 0 Comments
Bismillah.

Just want to tell you something I felt this morning.

Daun kering di trotoar itu

Pagi itu aku menelusuri trotoar di Jalan Gelapnyawang, padahal biasanya aku lebih memilih berjalan di sisi jalan yang tidak ada trotoarnya. Dari jauh kulihat seorang bapak yang sedang memasukkan daun-daun berguguran ke dalam karung putih. Jujur aku ragu apa yang yang harus kulakukan saat berpapasan dengan bapak itu, apakah akan tersenyum, atau lewat saja seperti kebiasaan diriku yang sering cuek terhadap lingkungan. Di satu sisi aku ingin tersenyum, sekedar berbagi sedekah di pagi hari, namun aku takut senyumku tak sampai, karena bapak tadi sedang fokus pada pekerjaanya.

Satu, dua, kami berpapasan. Ah, langkahku terlalu lebar sehingga aku dalam sekejap sudah melewati bapak itu.

"Pagi neng," kudengar suara dari belakangku. Sebenarnya aku tidak mendengar secara utuh, tapi refleks aku menjawab dengan nada lembut, "Iya pak", sembari menoleh ke belakang, tersenyum. Aku melanjutkan langkahku menuju kampus dengan hati lebih riang.

Unik memang, sekedar sapaan ramah dapat memberi warna indah di pagiku. Padahal pagi ini langit begitu kelabu, membuatku berharap hujan segera turun. Karena aku ingat, langit kelabu bukan cuma pertanda hujan akan segera datang, tapi bisa jadi pertanda petaka segera datang, na'udzubillahi min dzalik.

***

Wednesday, September 21, 2016

Jawaban yang Bukan Jawaban

September 21, 2016 0 Comments
Bismillah.

Pernahkah kamu bertanya tentang suatu hal dan mendapat jawaban yang bukan jawaban? I mean, they answer it, but not the way you that you want.

Ada banyak alasan mengapa orang memilih menjawab 'memutar' daripada menjawab 'to the point'. Aku ga tahu persisnya apa saja, tapi aku tahu satu hal alasannya. Mereka sebenarnya tidak ingin memberikan padamu jawaban yang sebenarnya.

Tuesday, September 20, 2016

Stupid Thing I Did

September 20, 2016 0 Comments
#blogwalking
-Muhasabah Diri-

Bismillah.
sumber gambar
"Dulu kakaknya juga sempat mengalami masa seperti itu, merusak barang-barang, suka banting-banting pintu, meletusin balon yoga tantenya, dan lain-lain."
- Tulisan tentang kemarahan remaja di Dakwatuna
Membaca tulisan lengkap di link di atas membuatku mengingat memori stupid things I did. Memori kemarahan jaman SD atau TK. Betapa hal sepele membuatku marah besar dan mematahkan crayon warna-warni kesayangan. L

Saturday, September 17, 2016

Salah Satu Adab Berdebat

September 17, 2016 0 Comments
Bismillah.

Kali ini bukan blog walking tapi membaca beberapa tulisan dari channel KAROM di thread WhatsApp. Dulu bentuknya cuma SMS dengan headline Kuriositas, jadi nomer hapenya kusimpan dengan nama yang sama.

Jujur aku termasuk satu dari kebanyaan orang yang suka mengabaikan pesan jarkoman, atau pesan-pesan yang terlalu sering dikirim dari satu orang meski pesan itu isinya baik dan bermanfaat. Cuma... gitulah rasanya bosan dan malas aja. Hihi. Tapi kemarin malam aku buka thread KAROM di wa dan baca beberapa tulisan. Salut sama keistiqomahan KAROM meski pernah kukritik karena terlalu frekuensinya terlalu sering. Hebat!

***

Jadi ternyata salah satu adab dalam berdebat adalah memuji lawan debat kita. Mungkin harus dicoba saat tanpa sengaja terlibat debat.

Pentingnya Cerita dalam Mengopinikan Pendapat

September 17, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Another blogwalking from one to another blog of Alumni IF ITB.

Ada yang tahu padanan frase ini di bahasa Indonesia?
There’s a reason all the fairy tales begin, “Once upon a time.” Very few children enjoy getting a lecture.
Let’s face it : “The Tree Little Pigs” wouldn’t have gotten off the ground if it began, “Today I’m going to tell you why you should build your house out of bricks instead of straw”).
- Abraham Krisnanda dalam tulisannya "How to Wow - Beberapa Tips Praktikal"
Saya sarankan baca lengkapnya di link di atas. Karena tulisan aslinya ada banyak hal yang di bahas dan in syaa Allah bermanfaat. Di sini, aku cuma ingin sedikit curhat tentang contoh dan alasan aku masih memilih menulis fiksi meski dibanyak situasi aku lebih suka memilih non-fiksi.

***

Indonesia dan Keunikannya

September 17, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Akan ada banyak hal yang bisa disebutkan dan dijelaskan tentang keunikan Indonesia. Dan lewat blogwalking, aku diingatkan tentang salah satu keunikannya.
"My country, Indonesia, can be said a bit weird. We adopt the tons of technologies from the west, it is not weird. We use them daily, it is not weird. We use it our own way, in a a kind of weird way."
- Edgar Drake dalam tulisannya "Indonesia and Our Way of Doing"
***

Tentang Identitas Digital

Teman-teman, berapa alamat email yang kamu punya? Yang pakai nama asli? Nama alias? Nama Alay? Hehe.. ini cuplikan keheranan penulis. Lengkapnya baca di tulisan aslinya.

"I always thought that email address is one way for you to identify who you really are in the internet. Having a real name in email address is very important for serious matter which requires attention. Well, that, my friend, doesn’t apply here." -Edgar Drake
Masih identitas digital, kali ini tentang nomer hp yang kamu gunakan. Punya berapa nomer hp? Sudah berapa kali ganti?
In most developed country, phone number is just like a social security number, your number points to who you really are and vice versa. Well, not here either. Many people either have one, two, or even more than three phone numbers because prepaid card is selling like crazy and neither require authorized activation (not until recently). People use different card for different purpose, like SIM A for internet, SIM B for SMS. LOL.

Friday, September 16, 2016

Marathon, Sprint, dan Kerja Otak yang Impulsif

September 16, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.
marathon : lari jarak jauh

Pertama, sadari bahwa hidup ini adalah marathon, bukan sprint. Saat ini mungkin kamu sedang kalah dari teman-temanmu, tapi bukan tidak mungkin ke depannya kamu bisa jadi yang mereka pandang tinggi kan? Kedua, meski kamu sudah lebih tinggi pada akhirnya, janganlah menjadi jumawa karenanya. Toh, semua itu selalu karena izin Tuhan kan? Ketiga, setiap orang itu punya fungsi masing-masing, jadi ditinggikannya kamu dibandingkan orang lain itu pasti punya maksud tersendiri. Pun demikian halnya dengan dijadikannya kamu lebih rendah dari orang lain.
- Belajar Bersyukur di JurnALIsme
 ***

Sebelum kutipan di atas, penulis meng-italic-kan sebuah kalimat. Stop comparing yourself to others.

Tentang comparing, perbandingan, yang kita lakukan diri kita pada orang lain memang selalu memiliki dua hasil yang berbeda motivasi atau demotivasi. Bagaimana memandang ke bawah bisa membuatmu bersyukur sedangkan memandang ke atas bisa jadi membuatmu kurang bersyukur. Atau di sisi lain, memandang kebelakang merasa cukup dengan kecepatan lari saat ini, sedangkan memandang ke depan membuatmu termotivasi untuk menambah kecepatan lari.

Apakah Kita Sudah Berkarya?

September 16, 2016 0 Comments
#blogwalking

-Muhasabah Diri-
 
Bismillah.
Sudahkah berkarya?
Another interesting post from JurnALIsme, titled "Media". Di penutup tulisannya sang penulis bertanya kepada pembaca,

"Apakah kita sudah cukup berkarya hari ini?"

Apa hubungan pertanyaan itu dengan media? Ini tentang perkembangan media, terutama perkembangan media sosial di dunia maya. Tentang bagaimana media konvensional mulai terancam akan hadirnya media sosial. Tentang bagaimana di media sosial memperlihatkan kepada kita orang-orang yang asal bicara meski tidak punya ilmu, sok berpendapat tanpa landasan yang jelas (*plak, dibuat malu, mungkin aku salah satunya), juga tentang kita yang harusnya menjadikan media jadi alat untuk kita berkarya. Selengkapnya baca langsung di tulisannya aja ya.

***

Ayo Ketemu dan Ngobrol!

September 16, 2016 0 Comments
#fiksi #random

Bismillah.

Kenapa harus apel?
Alkisah di sebuah Kerajaan setiap tahunnya diadakan sebuah tradisi tiga hari hanya makan buah apel, yaitu bertepatan pada musim apel di saat bulan purnama. Sama seperti kebanyakan tradisi lain, generasi berganti, dan beberapa generasi muda mulai mengabaikan tradisi yang tidak masuk akal bagi mereka.

Ada sebagian generasi muda yang suka sembunyi-sembunyi makan gandum selain makan apel di hari-hari itu. Ada juga yang terbuka di wilayah umum makan roti, membuat banyak generasi tua yang geleng-geleng kepala. Namun ada juga generasi muda yang tetap menjaga tradisi atau biasa juga disebut gerakan apel. Salah satu dari aktivis tervokal dari gerakan apel suatu hari sekitar dua pekan sebelum perayaan tradisi memberikan pengumuman di pusat keramaian anak muda.

Thursday, September 15, 2016

Seperti Buku Terbuka

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Well I don't want to be an opened book

"Dengan mengagihkan pos ini ke media sosial, semakin banyak orang di lingkaran saya yang bisa membaca, membuat saya layaknya sebuah buku yang terbuka, sangat terprediksi. Namun, ternyata saya suka lupa dengan hal itu. Ada saja tiba-tiba teman yang tahu isi pikiran saya, padahal saya merasa tidak pernah bercerita apa-apa atau berinteraksi secara intens dengannya."
- JurnALIsme dalam tulisannya "Mengapa Menulis?"
***

Baru tahu mengapa menulis jadi salah satu kebutuhan kita, termasuk di dalamnya berbagi di sosmed.
"Pada akhirnya, kita memang makhluk sosial. Perlu tempat untuk berbagi, bercerita. Ada yang punya teman banyak, ada juga yang temannya sedikit tapi sangat intens. Namun, di luar teman, ada hal-hal yang terkadang cuma ingin disampaikan saja, entah siapa yang mempedulikannya."
- Pembuka tulisan yang sama
Di paragraf berikutnya aku jadi tahu nama Jack Dorsey, yang ternyata CEO twitter. Hehe, jadi malu anak informatika tapi ga banyak tahu nama-nama "semacam itu".
Konon kabarnya, Jack Dorsey dulu hanya ingin punya media yang dapat dipakai tempat bercerita sehingga semua teman-temannya bisa tahu dia sedang di mana dan sedang melakukan apa. Media-media tersebut, mungkin pada akhirnya merupakan seorang teman imajinasi. Tidak pernah tahu — atau tidak pernah peduli — siapa yang sebenarnya berada di baliknya.

Konsep Mengetuk Pintu, dan Upload di Dunia Maya

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Rasanya miris banget lihat kelakuan anak-anak abege tanggung plus abege tua jaman sekarang di medsos, especially IG. Nggak malu-malu lagi kissing, necking, making out di sembarang tempat.
Di public space, kamar, kolam renang, lantas diunggah di akun mereka. Privacynya disetting public pula. Semua orang bisa lihat dan berkomentar.
Yang lebih ngenes lagi, baca komennya dedek-dedek yang baru ‘meletek’ kemaren sore macam ini,

“Ih kaka #relationshipgoals banget deh.. Huhuhu envyyy..”
-Meutia Halida dalam tulisannya "'Relationship Goals' Menurut Mereka"
Ingin menambahkan sudut pandang lain dari tema serupa. Tentang konsep mengetuk pintu dan upload di dunia maya. Jadi sepengetahuan saya, Islam mengatur hubungan romantisme fisik antara suami dan istri untuk di ruang privat, dan juga mengatur konsep mengetuk pintu. Bagaimana seorang anak meski masih kecil harus diberitahu adab mengetuk pintu jika ingin masuk kamar orangtuanya. Sayangnya, kebanyakan orang lupa, bahwa mengumbar kemesraan itu di dunia maya meski di dunia nyata menggunakan konsep mengetuk pintu adalah dua hal yang bertolak belakang.

Ya, meski sang istri adalah pasangan sah, dan halal, bukan berarti kita bebas mengupload foto/video kemesraan di sosmed dengan setting privacy public. Kalau kata ustadz nouman ini adalah salah satu hal yang membuat ia 'risih' memakai facebook. Meski sudah berteman hanya laki-laki, tapi tetep aja temennya itu upload fotonya merangkul istrinya. Lengkapnya bisa nonton di video kocak dibawah ini:

Pergantian Siang-Malam, dan Ke-empat Musim

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.
Day and Night
 
Diingatkan lagi tentang ayat-ayat kebesaran Allah yang setiap hari kita rasakan, namun seringkali kita lupakan. Kali ini diingatkan lewat another blogwalking.
"Di sini, proporsi malam dan siang bisa berganti sangat jauh. Aneh rasanya ketika saya ingin tidur cepat (karena terbiasa tidur sekitar pukul 9-10 malam) padahal langit masih cukup terang di musim panas seperti ini. Pun demikian ketika musim dingin, pukul 5 sore langit sudah gelap, aktivitas seolah-olah sudah harus berhenti lebih cepat."
- JurnALIsme dalam tulisanya "Bergilir"
Sebelum paragraf itu, ia mengutip ayat Al Quran Surah Al Qasas : 71-73 silahkan cek di Quran masing-masing ya hehe. Aku ingin mengutip ayat di surat lain, surat yang lebih familiar, surat An-Naba, masih tentang siang dan malam.
"Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian, dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan"
- Kalamullah, surah An Naba ayat 9-11
Ayat tadi menggambarkan fitrah yang diciptakan Allah untuk manusia, dan fenomena yang dirasakan si pemilik blog. Bahwa pergantian siang dan malam bukan ditentukan dari jam buatan manusia, tapi ditentukan oleh Sang Pencipta Waktu, pencipta alam semesta, Allah Al Khaliq.

***

Anak yang Tak Punya Arti

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

bandaged heart
“Jadi selama ini , apa yang aku lakukan buat Ummi nggak ada artinya ya?”

Pertanyaan itu, dan penjelasan sang anak kepada ibunya membuatku berhasil meneruskan tulisan panjang bertema parenting itu. Aku dibuat ikut berkaca, seolah mengerti apa yang dirasakan sang ibu. Dan dalam hatiku aku berguman, "ah... aku harus menuliskan ini".

***

Tulisan itu di publish di blog salah satu penulis muslimah ternama di Indonesia, Sinta Yudisia. Blog yang artikelnya memang kebanyakan panjang-panjang, namun tak menghentikan pembaca malas seperti saya untuk memetik manfaat dari sana.

Judul tulisannya Super Child: Anak tak boleh Salah dan Kalah, diawali dengan harapan memiliki anak super.

"Anak impian kita yang merupakan gabungan Jenderal perang Qutuz, Shalahuddin al Ayyubi, Muhammad al Fatih. Anak yang mampu menggabungkan teknologi dan wirausaha ala Bill Gates dan Steve Jobs. Anak yang memiliki pengalaman kenegaraan seperti Mahathma Gandhi dan Nelson Mandela. Anak yang memiliki kefahaman ilmu agama seperti Syaikh Yusuf Qardhawi dan Syaikh Aidh al Qarni. Anak yang mampu berkomunikasi dengan fasih, menjalin hubungan interpersonal yang baik, diterima di tengah khalayak dengan terbuka."
- Sinta Yudisia

Tentang Ekspresi, Menulis, dan Diriku

September 15, 2016 0 Comments
Bismillah.

#blogwalking
"Tiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan perasaannya."
"Writing to me is some kind of soothing activity. It is relieving. Reviving. Renewing. Making me feel a lot better. Help me to rise after fall, to be a better version of myself.
Ketika saya menulis, maka saya memposisikan diri sebagai the only audience. Hanya saya seorang. I write for me. Not for anyone else."
"Writing helps me overcome unexpected situations. And re-reading my old writings helps me to feel even better. Everytime I was feeling down, I took a look at my own writings. I contemplate. I reminisce. I recall those moments of the past."
"Words can heal. Words can convince. Words can build hope instead of fear. Words can elevate you rise above. Words can shape you up into a better or a worse version of you."
"So be wise picking your words. Someday, somehow, you’ll use them. Either to help you, or to destroy you."
- Meutia Halida dalam Ekspresi

Nulis Sendiri, Dikritik Sendiri

September 15, 2016 0 Comments
#random #blogwalking

Bismillah.
a certain amount
(Nulis-nulis sendiri, dikritik-kritik sendiri. Biarin. Namanya juga belajar.)
Kutipan di atas diambil dari penutup seseorang di kalimat penutup artikel di blognya, yang isinya mengkritik tulisannya di web lain.

***

Pakai Perasaan

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking #random

Bismillah.
Heart and Mind


Baca tulisan monolog cukup panjang tentang kisah penulis dengan "perasaan" yang berjudul "Kepadamu, Perempuan Baper". Awalnya aku heran, karena hanya lewat sebuah kalimat, sang penulis memilih muntaber, hehe. Males jelasinnya, baca lengkapnya di link.

Ya, sebuah kalimat sederhana. “Loh, perasaan tadi masih banyak deh kentangnya?!”

Lanjutin baca ke paragraf berikutnya, masih dengan pertanyaan di otakku, sebenarnya "perasaan" yang mana yang sedang dibicarakan penulis? Akhirnya terjawab lewat kalimat sederhana juga, “Emmm, perasaan baru kemarin malam deh Mas ngisi seratus?”

Pertanyaan itu lagi, tulisnya. Dari sana, aku tahu (soktahu) keheranan si penulis. Ini tentang penggunaan kata perasaan, tentang betapa mudahnya perempuan menggunakan perasaan untuk hal-hal kecil yang menurut laki-laki seharusnya ga perlu pakai perasaan.

Dear You, Who are Struggling

September 15, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

struggling means progressing?
Dear friend, have faith, take the steps to know your Creator. He knows you intimately and He will not disappoint you. God’s mercy is more than seventy mothers’. He may have sent you comforts in ways you never even recognized. Reflect in His signs and relish in His glory. God is perfect and humans are not. Embrace your imperfection and yearn to be reunited with God, the Eternal the Everlasting.
“Patiently, then, persevere – for the Promise of Allah is true, and ask forgiveness for your faults, and celebrate the praises of your Lord in the evening and in the morning.” (Quran 40:55)
Peace,
From A Person Who Continues to Struggle
- dari salah satu tulisan di section Personal Experience WhyIslam?
***

Wednesday, September 14, 2016

Aku Juga Suka Diam-Diam

September 14, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Aku lebih suka diam-diam, bahagia. Diam-diam, mengamati. Diam-diam, mengambil manfaat. Diam-diam, suka. lho? hehe.
- Nur Efi, dalam tulisannya Aku Tak Terlalu Suka Publish
***

Me too...!
Aku juga! Aku juga! Itu yang ingin kukatakan pada sang pemilik blog Cerita Ukh Nufi. Aku memang pernah jadi maniak sosmed, tapi itu dulu. Dan sering post pun bukan di akun pribadi. Suka aja mengelola banyak akun.

Prasangka Mereka dan Realita Kita

September 14, 2016 0 Comments
#fiksi

Bismillah.

jemari mereka, prasangka mereka, dan realita kita


Adalah hal yang wajar ketika seseorang berprasangka pada orang lain. Lintasan-lintasan pikiran mereka, pikiran mereka, kita tidak pernah bisa mengaturnya. Vinda paham betul tentang konsep prasangka dan bagaimana ia tidak bisa mengatur prasangka orang lain tentangnya. Tetapi somehow, prasangka mereka terhadap dirinya, lagi dan lagi kembali menyakiti dirinya. Prasangka yang mereka ucapkan dari bibir mereka kepadanya berhasil membuat mata Vinda memerah, memaksa wajahnya untuk menengadah agar bulir-bulir air yang berdesakkan di kelopak matanya tidak jatuh dan meninggalkan jejak.

Dari Lonely, Hufflepuffs sampai HAKI

September 14, 2016 0 Comments
#blogwalking #quotes

Bismillah.

motto/slogan ITB
"Loneliness does not come from having no people around, but from being unable to communicate things that matter to you."
"The world has had its Einstein’s and Elons, and will have many more, but the world needs more loving dads, nurturing mothers, passionate teachers and loving neighbors. Those don’t require money or amazing jobs, and they don’t change the world in a huge way, but they do make the world a lovelier place."
"..but you can also be a Hufflepuff-Slytherin. Huff-Slys care about people around them and want to improve their life (Huff) and they find new and creative ways to do it (Sly)."
"A healthy society consists of both workers and scholars, warriors and entrepreneurs. Balance is the key. In harmonia progressio."
"HAKI itu konsep bisnis. HAKI dipakai oleh para profit-oriented businessman untuk menguasai sumber produksi dan mendapatkan sebanyak mungkin wealth."
- Okihita dalam beberapa tulisan di White Blue Sky-nya
***

Tuesday, September 6, 2016

Akhirnya Selesai Baca

September 06, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

chat, chat, refrain, refrain
Akhirnya selesai baca, dan inilah quotes yang menarik jemariku untuk meng-copast di sini..
"My little star, one day, when you will be engrossed with the cyberworld, refrain from talking with the opposite sex. If someone would approach you, advice them to fear Allah and I ask you to open it up with me, if not with your daddy then know that mommy is all ears for you. This is not because I want to reprimand you but Mommy just wants to be aware and give you guidance as Mommy doesn’t want you to indulge into something haraam and might hurt you at the end."
- Ukhti Cantik dalam tulisannya "A Letter for My Future Daughter"
***

Monday, September 5, 2016

You Can be Weak, but Never Surrender

September 05, 2016 0 Comments

#blogwalking #quotes

Bismillah.

Kutipan ini dari tulisan ini yang mengutip interview di web itu dari karakter utama film “The Billionaire”, Top Ittipat.

"You can be weak, but never surrender in order to keep the game going"

"My tips for success are that based on four points which is Love, Giving, Sacrifice and Happiness."
"If you love what you do, you will automatically have a success rate of 50%. That 50% will help you deal with things that you don’t love..."
"The second is that you need to be Giving, especially when it comes to money and time. Sacrifice comes next, you need to lose something before getting something."
"Lastly, you need to be happy with what you have. If you get rich and successful but are not happy then whatever you do will be meaningless."
"Do not be discouraged no matter what happens, if we give up, so then there were none”
- Top Ittipat

Dealing with Critics

September 05, 2016 0 Comments
#blogwalking #quotes
disregard, don't let it irritate, smile, learn from it
Sometimes it’s really easy to shrug it off and other times, things have pinched more. I think most of us are like that, right?’
Adding: ‘Someone lobs a snide remark your way, and sometimes you can laugh about it, while other times you can actually feel the sting,’
‘I’m actively working hard on learning to appreciate yourself no matter what. If what someone else says can easily derail you, it means your sense of self isn’t that firmly established in the first place,’ she added.
- Emma Stone


***

Media MSTEI

September 05, 2016 0 Comments
#blogwalking 

Bismillah.

Berkunjung ke blog sahabat Ansharnya teh Zae lewat link tulisan "A Letter for My Future Daughter". Satu, dua, tiga paragraf. Baru pembuka tapi entah mengapa mata udah cape, akhirnya cuma scroll sampe kolom komen. Waah.. ternyata baca tulisan berbahasa inggris full itu... hehe.

Logo MSTEI, dari fb: mstei.itb
Sembari menenangkan otakku yang ingin menutup tab tulisan itu, aku buka tab baru dan membaca judul-judul tulisan di home-nya ukhti yang suaranya imut menurutku hehe. Dan dari sanalah, aku terkaget membaca salah satu tulisan. jeng jeng..

Bismillah
Sahabat MSTEI, ilmu teknik adalah salah satu ilmu yang banyak disukai oleh pemuda – pemuda Islam.
Lalu bagaimana hukum belajar ilmu teknik ?
Apakah berpahala ?

Atau ……. ?
- Hukum Belajar Ilmu Teknik
***

Apa Kabar Niat?

September 05, 2016 0 Comments
-Muhasabah Diri-

Bismillah.

Hanya ingin mempertanyakan lagi pada diri, tentang niat.
Terkadang niat dan alasan itulah satu-satunya yang tertinggal dalam diri seseorang, yang membuatnya kembali bangkit sekalipun ia tidak selalu berhasil, membuatnya tidak pernah putus harapan bahwa apa yang mereka usahakan adalah untuk kebaikan orang lain. Sesuatu yang lebih tulus dan halus bahkan dibandingkan hasil pekerjaan itu sendiri, karena ya akan selalu ada ruang untuk ‘ketidak berhasilan',"
 - Zainab Nururrohman dalam "Dibalik Alasan"
#quote

Jawaban dari "Tak Terungkap"

September 05, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

Membaca tulisannya, membuatku merasa ia menjawab tulisanku.

Manusia bagi saya adalah makhluk yang sangat kompleks. Pembeda yang sangat nyata dengan makhluk lain yang Allah ciptakan.
They have the depth that couldn’t understand wholly by other people, no ones. Even if you are their best friend, their parents, their siblings, or their other close relations. I bet they couldn’t. Like what Sean told to Will in Good Will Hunting “No one could understand the depth of you”.

Allah mendesain diri kita secara sempurna, bahwa sebagaimanapun diri kita bagi orang lain, mereka tidak akan mampu menjadi tempat kita untuk menceritakan seutuhnya apa yang kita rasakan.

Kita didesain sedemikian rupa untuk mengadu pada Dzat yang tidak perlu kita menceritakan seutuhnya diri kita agar ia paham, karena Ia telah paham sepenuhnya, bahkan lebih daripada diri kita sendiri.
- Zainab Nururrohmah, dalam tulisannya "Manusia"
 ***

Persaudaraan "Muhajirin" dan "Anshar"

September 05, 2016 0 Comments
logo mata dari web P3R 1433

Bismillah.

Adakah yang ingat kisah setelah Rasulullah (shalawat serta salam untuknya) hijrah? Apa yang beliau shalallahu 'alaihi wassallam pertama kali lakukan? Ada beberapa hal seingatku, dan salah satu diantaranya adalah mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar.

Di sini, aku tidak akan membahas lebih jauh tentang persaudaraan para sahabat Muhajirin dan Anshar radhiyallahu anhum. Ini tentang persaudaraan "Muhajirin" dan "Anshar" yang lain..

Berawal dari baca komentar dua orang ukhti di tulisan ini.
Ukhti A: Bbbb, my “muhajirin” sister.. Let’s “berlari” together

Ukhti B: Aaaa, my ‘Anshar’ beloved sister. Let’s berlari together. kangen A, kangen sekali… semoga A selalu baik

Ya, berawal dari sana, aku dibuat iri. Setauku (kalau bukan soktau), ini tentang persaudaraan yang dibentuk di awal pembinaan Majelis Ta'lim Salman (selanjutnya disebut Mata'). Mohon koreksinya ya kalau salah. Dulu kakak-kakak pengurus Mata' membentuk pasangan saudara-saudara, atau saudari-saudari, 'muhajirin' dan 'anshar' untuk para AM[1]. Alhamdulillah, baca komentar dua ukhti 2010, artinya persaudaraan istimewa itu masih terjalin.

Tentang Nasihat Mereka Untuk Kita

September 05, 2016 0 Comments
-Muhasabah Diri- 
#blogwalking

Bismillah.

comforting, comforted

"There could be a moment when we couldn’t comfort other people by our advices. It might be because of our lacking position, because the timing isn’t right, or because we don’t have any good advices at all. It’s alright, in those cases.
But I thought it would be the other way if ourselves -it self- who couldn’t be comforted by other’s advices."
- Zainab Nururrohmah, "Percieve The Others"
***

It's About The Faith

September 05, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

faith <3 a="">

So, if I am as a person understand the limit of my self, and how I relates one ‘miracle’ to another ‘unreasonable phenomenon’ then, the answer of those big questions doesn’t matter again. Because I know I can’t answer those right now...

You can still believe in God, even if He don’t bring the answer that come into your sense.
The important matter is how you believe in every phenomenon that Allah shows you, but how come you don’t believe on ‘something behind it’?
It’s not a matter of having eyes or not, it’s about having vision.
It’s not about logic or not, it’s about the faith.
- Ukhti yang kurindukan, dalam tulisannya "Blind, Deaf, and Mute"
***

Dekat Itu Menjadikan "Ringan" atau "Berat"

September 05, 2016 0 Comments
#blogwalking

Bismillah.

close yet far
Masih dari blog ukhti di post sebelumnya, ukhti.. yang menurutku kami memiliki kesamaan postur tubuh, sama-sama tinggi dan kurus. "Tinggi" di sini jika dibandingkan dengan kebanyakan akhawat ITB, dan "kurus" juga sifatnya relatif, karena banyak yang bilang aku sekarang gemukan pipinya hehe. Kangen sama teh Zae, masihkah sekurus yang ada di memoriku?

Back to topic, maaf kalau judulnya agak aneh. Aku baru teringat ada sudut pandang berbeda tentang hubungan kata 'dekat', 'ringan', dan 'berat'. Ini tentang hubungan antarmanusia, bahwa kedekatan seringkali membuat kita meringankan hal-hal yang tidak seharusnya tidak ringan.

***
"Karena saya mengenal ia dengan baik… karena saya keluarganya… karena saya mengenalnya sejak lama…" Alasan-alasan itu seringkali membuat mereka lebih mudah menyakiti satu sama lain.

“Saya tidak akan berlaku demikian kalau kami tidak sedekat ini”. Ia bisa dengan mudah membentak, mengeluarkan keluh kesahnya tanpa berpikir panjang, bisa mengatakan apapun yang ia pikirkan tentang orang tersebut… karena mereka sudah cukup dekat. Sebaliknya mereka justru akan malu dan sungkan melakukan hal serupa dengan orang yang tidak mereka kenal baik.
- Teh Zainab dalam tulisannya "Dekat"
Ah.. makasih Teh, dengan tulisan singkat padat dan jelas Teteh, aku kembali diingatkan untuk mengoreksi lagi setiap perlakuanku pada mereka yang kuanggap dekat. Apakah kedekatan itu menjadikanku ringan menyakiti mereka, baik secara sengaja maupun tidak? Atau kedekatan itu menjadikanku berat untuk menyakiti mereka, karena tidak rela untuk merenggangkan ikatan ukhuwah kami.

Untuk pembaca, khususnya para akhawat, barangkali ada yang merasa aku seperti itu, entah masuk kategori yang ringan atau berat, baik saat jauh, atau saat dekat, mohon nasihatnya dan diingatkan ya. Lewat komentar boleh, anonim juga gapapa. Karena jujur... saya pribadi merasa ada banyak yang dekat maupun yang jauh yang mungkin pernah terluka atas ucapan, tulisan, atau mungkin sikap saya. Maaf, maaf, maaf.

***

Bersyukurlah Wahai Diri 2

September 05, 2016 0 Comments
-Muhasabah Diri-

#blogwalking

feeling blessed read your blog
Bismillah. Masih pengingat umum yang sama untuk diri penulis. Bersyukurlah! Izinkan kukutip tulisan indah, salah seorang ukhti yang sudah lama tak berjumpa.

***

Terkadang apa yang orang lain katakan pada diri kita dengan label “keberuntungan” atau serupanya, justru bukan hal yang kita rasakan. Saya sulit membedakan kondisi seperti apa yang membuat saya lebih baik atau lebih beruntung dari orang lain.
“Kamu beruntung karena sudah menemukan jurusan yang kamu cintai”
dan saya hanya diam dan membatin “Dan kamu sudah menemukan pekerjaan yang kamu inginkan”
“Kamu beruntung karena kamu bukan orang yang mudah iri dengan pencapaian orang lain”
dan saya terdiam, Tapi karena itu saya tidak mudah termotivasi, dan itu menyedihkan. Saat seharusnya saya tergetar dan terpecut untuk menghapal Qur’an karena teman-teman terdekat saya melakukannya, motivasi itu tidak lantas datang begitu saja. Saya bersyukur karena dengannya rasa iri dan dengki itu tidak mudah hinggap, tapi terkadang saya terlalu tidak peduli bahkan untuk motivasi kebaikan sekalipun.
-Teh Zainab dalam tulisannya "Bersyukur"
***

Ada beberapa kutipan contoh lain tentang ucapan orang lain, dan  bagaimana diamnya penerima ucapan menanggapi dalam hati. Di akhir tulisannya, ukhti yang mirip sama sahabat terdekatku ini mengutip perkataan Al-Manshur Saifuddin Qalawun, "Kami tak tahu, ini rahmat ata musibah. Kami hanya berprasangka baik kepada Allah."

Jika baru pernah baca kutipan tadi, mungkin maknanya agak samar. Tapi jika engkau baca kisah dibalik kutipan itu di buku Dalam Dekapan Ukhuwah-nya Ustadz Salim, in syaa Allah akan lebih mengena[1][2].