Follow Me

Saturday, April 14, 2018

Seasonal Extrovert

Bismillah.

Menjadi ambivert itu... unik. Hehe. Di sini, izinkan aku menuliskan kebiasaan atau tanda-tanda yang muncul, saat si ekstrovert menyeruak.

Judulnya mungkin seasonal extrovert, realitanya, kemunculan sisi ekstrovertku tidak tergantung musim hehe. Kadang menyeruak saja, tanpa penyebab. Mirip suhu, terkadang naik, kadang turun.

Saat ia muncul, aku berubah menjadi ekstrovert, condong ke ekstrovert, bukan di suhu normal ambivert. Biasanya aku jadi lebih banyak berbicara ke banyak orang, baik secara lisan maupun tulisan. Efeknya, banyak teman yang kukontak di masa-masa itu. Grup messaging yang biasanya hanya aku baca, aku jawab seperlunya, kini jadi tempatku mengeluarkan kalimat-kalimatku. Tiba-tiba saja jadi member aktif, bertukar ide, opini, bahkan tidak ragu bercerita tentang diri. Menulis di blog? Mungkin, dan gaya bahasanya biasanya berbeda, kontennya juga mungkin lebih banyak curhat dan bercerita tentang diri. Kalau itu belum cukup, aku kadang menyapa orang-orang yang aku kenal, tapi ga dekat, lalu mengajaknya diskusi serius hehe. Yang pernah jadi korban, dan kaget, saya mohon maaf hehe.

Biasanya, saat si ekstrovert menyeruak, akan banyak aktivitas unik yang aku lakukan. Karena sisi ekstrovert biasanya fokus melakukan tanpa berpikir, siklusnya aksi-berpikir-aksi. Berbeda dengan introvert, yang banyak berpikir, dan ragu untuk memulai aksinya.

Seasonal ekstrovert tidak bertahan lama, biasanya paling lama satu hari, atau setengah hari. Setelah itu balik ke suhu normal, ambivert. Atau kalau sudah terlalu lelah, bisa jadi berbalik ke sisi introvert. Hari berikutnya, saat sudah normal, atau pindah ke sisi introvert, biasanya lebih banyak malu sendiri mengingat yang kemarin dilakukan hehe. Tulisan-tulisan akan dikembalikan ke draft, atau diedit biar tidak banyak cerita tentang diri. Menghindar membuka aplikasi messaging, dan menjadi silent reader lagi. Menjauh dari hp, memilih aktivitas yang sunyi, dan tidak banyak interaksi dengan manusia. 

***

Ini cerita tentang seasonal ekstrovert-ku. Bukan teori, jangan ditelan mentah-mentah hehe. Aku cuma orang biasa, yang tahu istilah ekstrovert, introvert dan ambivert hanya di permukaan. Jadi bisa jadi banyak salah. 

Menulis ini dalam rangka mengekspresikan, betapa menariknya belajar mengenai diri sendiri. Unik saja, setelah memahami pola saat seasonal extrovert menyeruak, berkali-kali. Mungkin memang belum diteliti lebih detil, tentang kapan ia muncul, frekuensinya dalam sebulan, dll. Tapi sekedar mengenali polanya, membuatku sadar... betapa Allah Maha Sempurna, Maha Pencipta. Setiap makhluknya IA kenali. Tidak ada yang sama, ibarat sidik jari yang berbeda, begitu pula personal/karakter setiap orang. Saat kita sendiri bahkan terkadang tidak mengerti tentang diri sendiri, Allah ada, Allah knows.

***

Aku pernah berada di fase kehilangan diri. Saat aku ragu dan bingung, sebenarnya aku itu yang mana? Yang benci keluar dan benci berinteraksi dengan orang lain kah? Atau yang senang bergaul dan bertukar pikiran dengan orang lain kah? Sebenarnya aku yang mana? Yang sombong, tidak bertanggung jawab, egois? Atau yang sebaliknya? Bingung, tersesat dalam pikiran sendiri. Takut bertanya pada orang lain, karena saat mereka bilang aku A, aku terkadang mempercayainya bulat-bulat, tapi saat mereka bilang aku B, aku tahu.. mereka hanya melihatku dari permukaan saja. Jadi? Jadi kebingungan itu, perasaan tersesat itu.. baru bisa perlahan diurai kekusutannya saat aku belajar lagi mendekat pada Allah. Ya, belajar ulang lagi mengeja dan membaca kalam-Nya. Bertanya pada-Nya, kemudian Allah tunjukkan satu demi satu jalan, cara, media, untuk mengurai masalah yang saat itu sudah terlalu kompleks untuk kuselesaikan sendiri, dengan keterbatasan kemampuanku.

Jika ada yang membaca ini, dan masih belajar, seperti aku yang juga masih belajar mengenal diri. Semoga Allah memberikanmu kejernihan pikiran dan kelapangan dada untuk bisa terus belajar, meski jalan mempelajarinya tidak mudah, meski akan kau temukan dirimu terjatuh dan terjembab berkali-kali.


Selamat berjuang, belajar mengenal diri sendiri.. Semoga di perjalanannya, kita jadi lebih banyak mengenal Allah dan Keagungan-Nya. Aamiin. 

Allahua'lam. 

***

PS: Tambahan ga penting dan out of topic. Nulis via hp, tapi bukan pakai aplikasi, melainkan di browser hehe. Rasanya? hahaha. Unik, agak awkward, mungkin akan banyak typo dll. Menulis di sini, karena beberapa hari kemarin baca tulisan, agar jangan banyak excuse, jangan alesan ga nulis hanya karena sudah tidak bisa sering-sering bertemu lappie tersayang hehe. Anyway, have a nice weekend everyone~

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya