Maaf baru menyapa lagi, bulan Februari lalu lewat tanpa satupun tulisan. Bahkan buat draft tulisan juga tidak menyempatkan. Hehe.
***
***
Jujur, aku sedang latihan menulis lagi. Menulis dengan tangan #eh, ini juga dengan tangan ya? Maksudku tulisan tangan, latihan terbiasa menulis di kertas dan tinta. Teknologi memang mendukung untuk menulis rapi tanpa banyak usaha, cuma perlu asik menekan keyboard atau keypad. Hasilnya? Tulisan tangan kita semakin awut-awutan, kacau balau.
Pernah di kuliah Visualisasi Data (kuliah di jurusan IF) disebutkan fakta tentang menurunnya kualitas tulisan tangan pemuda di Jepang. Pemuda di Jepang tulisan tangannya mayoritas sulit untuk dibaca, karena mereka terbiasa menulis kanji di komputer/handphone.
Aku sekarang sedang latihan menulis lagi, di sebuah buku bersampul merah. Isi tulisannya bukan untuk umum, hehe, jadi tidak bisa kusalin di sini. Padahal bukan diary, tapi tetap saja menurutku belum pantas di post di sini.
Curhat ya, hehe. Jujur menulis di sini rasanya berat. Karena dibaca bukan olehku saja. Karena artinya orang akan berpersepsi, karena artinya tulisanku tidak boleh sekedar tulisan. Seharusnya juga dipraktikan dalam sehari-hari.
Aku akan tetap menulis di sini, in syaa Allah. Namun tidak akan sesering dahulu. Namun semoga sedikit tulisan di sini bermanfaat^^
Jadi malu baca tulisan ini >_<
ReplyDeleteAku punya blog yang kalau dilihat dari nama domainnya terkesan yang punya jago nul.is, padahal jauh hee
Soal tulisan tangan, bener juga tuh, sekarang tulisan tangan saya kacau luar binasa tapi sejak belajar menulis bahasa arab lama2 mulai bagus lagi.
izin berkunjung ke blognya ya..
Deleteistilah "jago nulis" emang muti tafsir, jago menulis yang artinya jago merangkai kata. sama jago nulis yang artinya tulisan tangannya bagus.
wah baru tahu, kalau nulis bhs arab bagus, tulisan latin juga bagus ya? itu kayanya ga berlaku sebaliknya ya? hehe..