Pernah suatu hari, kutuliskan dua kalimat 'sok puitis' tentang si letih dan si penat. Ku bilang :
Takkan menyerah, meski letih memaksaku tuk merintih. Takkan menyerah, meski penat datang menyengat.***
Bosan. Penat. Jenuh. Jemu. Empat kata yang sepadan maknanya. Tentang diri yang sudah tidak mau lagi melakukan sesuatu hal karena sudah sering/berulangkali dilakukan.
Adalah hal yang wajar jika kita bosan. Apa saja hal yang membuatmu bosan? Menunggu kah? Berdiam diri kah? Belajar kah? Berlari kah? Apa? Hal apa yang sekarang sedang membuatmu penat?
Ibarat sebuah larutan, saat ia jenuh.. tak bisa zat lain masuk dan larut. Yang ada zat tersebut akan jatuh dan mengendap di bawah.
Begitu pula kita. Saat jenuh, penat dan jemu menyergap. Rasa bosan datang mengusik. Maka percuma memaksa diri tetap melakukan hal itu lagi. Yang ada, kita akan memperoleh endapan-endapan.
Lantas, jika kita bosan.. apakah itu berarti kita boleh seenaknya saja meninggalkan apa yang membuat kita bosan? -.- tentu saja tidak begitu.
Jika penat datang menyengat, dan tentu saja perih dan ngilu yang terasa. Jangan lantas menjadikan hal tersebut alibi untukmu segera pergi dan meninggalkan begitu saja. Yang kita perlukan hanya melakukan sebuah 'refreshing', guna menyegarkan kembali diri. Ibarat larutan jenuh, refreshing means.. menambahkan air ke dalamnya hingga ia kembali encer.^^
***
Aku tahu, saat ini tugas, praktikum, quiz, kepanitiaan, artikel, dan pasukannya membuat si penat mulai menyengat. Tapi please, jangan menyerah. :) Jangan mau kalah oleh sengatan penat.
jika sedang diuji ingatlah ini :
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
“Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji?”(QS: Al-Ankabut:2)
meski sebenarnya :
“Allah tidak menghendaki untuk memberikan kamu sesuatu beban yang berat,
tetapi ia berkehendak untuk membersihkan kamu
dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu
supaya kamu berterimakasih.” (QS:Al-Maidah: 6)
dan ingatlah :
" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(QS. Al Baqarah : 286)
karena :
“Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar Zarrah,
dan jika ada kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya
dan memberikan pahala yang besar dari sisi-NYA.” (QS: An-Nisa:40).
jadi bersabarlah :
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (QS: Al- Insyirah: 5-6)."
Wallahu a'lam^^
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya