Follow Me

Tuesday, June 1, 2021

Buku Ramadan Karya Seorang Blogger

Bismillah.


Identitas Buku



Judul: Perjalanan Menuju Cahaya: Renungan Harian Ramadan untuk Muslimah Pembelajar

Penulis: Primadita Rahma Ekida & SistersPenerbit: Bitread Publishing

Tahun terbit : 2018

Jumlah halaman : 69 *nanti aku edit lagi kalau udah bisa pinjem buku di ipusnas


Review Buku


Buku ini aku pinjam di iPusnas. Menjelang Ramadan, ingin membaca bacaan terkait ramadan, aku mengetik keyword "ramadan" dan menemukan buku ini. Ada 30 tulisan di dalamnya, harusnya sih tiap hari baca satu tulisan ya? Tapi karena aku sukanya baca banyak buku di satu waktu, akhirnya buku ini selesai aku baca tanggal 19 Mei. Kita lebaran tanggal berapa? Telat dikit lah ya? Hehe.


Buku ini ditulis oleh seorang blogger, lulusan S2 UGM, pernah menang jadi Muslimah Indonesia tahun berapa gitu. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari blog beliau, tapi dikelompokan gitu dan dibungkus dalam tema Ramadan dan muslimah. Selain tulisan beliau ada juga tulisan dari beberapa sisters. Jadi beliau ngadain semacam lomba menulis dengan tema tertentu trus yang terpilih dimasukan ke buku ini. Cuma beberapa nama kalau gak salah inget *nanti saya lengkapi kalau udah bisa pinjem bukunya di ipusnas, qadarullah belum bisa pinjem meski bukunya ada 10 yang available.


Tulisan-tulisan di awal itu topik yang diangkat sekilas kaya biasa banget, dan bahasanya bener-bener kaya baca blog aja. Tapi karena aku suka banget baca tulisan blog banyak orang, aku enjoy aja bacanya. Ada di banyak momen beliau cerita perjuangan beliau untuk lulus S2. Atau cerita tentang seorang yang gak beliau kenal, tapi mengaku menjadi mualaf setelah baca tulisan beliau (perempuan amerika). Oh ya, Mba Prima ini aktif banget kegiatan, pernah ikut jambore interasional juga. Kereen pokoknya. Dan karena buku itu bukan instagram, aku bisa juga membaca sedikit behind the scene kehidupan beliau. Bahwa diantara begitu banyak pencapaian beliau, ada asin pahit asem kehidupan yang beliau rasakan.


Salah satu tulisan favorit saya juga, kalau gak salah tulisan dari salah seorang sister yang bercerita pengalaman traveling solo di Vietnam. Jadi lebih memaknai lagi nikmat hidayah, nikmat memakai hijab, nikmat masjid atau mushola yang ada di hampir tiap tempat, dan tentunya nikmat ukhuwah. Senyum-senyum pas baca dan ngebayangin traveling solo di negara yang mayoritasnya non muslim, lalu bertemu muslim, berasa ketemu saudara.


Oh ya, disela-sela buku juga ada lembar-lembar interaktif yang bisa diisi. Sayang ya... saya bacanya e-book, jadi cuma bisa menikmati desain dan warna berbeda di lembar-lembar reflektif tersebut.


Terakhir, meski buku tersebut bergandengan dengan tema Ramadan, menurutku buku ini bisa banget di baca di luar bulan Ramadan. Karena pesan yang dibawanya sifatnya general dan bisa tetap relate meski sudah bukan di bulan Ramadan.


PS: Tambahan… *yang diatas gak jadi paragraf terakhir review hehe **peaceV. Aku baru inget salah satu insight baru yang kudapat dari buku ini adalah, kalau kita kesulitan sesuatu, sibukkan diri kita membantu orang lain. Jadi beliau cerita sengaja meluangkan waktu membantu adik tingkatnya ngerjain skripsi, sembari berharap Allah memudahkan proses beliau menulis tesis. Rasanya jleb banget, mengingat aku berkali-kali bertanya terkait hal ini, rasa minder membantu orang lain, saat diri masih kesulitan dengan urusan sendiri.


Kutipan


"Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi bersukur yang membuat kita bahagia"


***


"Pertama, make sure you know your goals. Kabar baiknya, kalau Sister punya komitmen tinggi dan konsisten, tujuan sister pasti tercapai. Kabar buruknya, biarpun perempuan punya kemampuan multi-tasking, kita tidak mungkin mendapatkan semuanya dalam satu waktu. Jangan serakah dan mengatakan 'ya' pada semua kesempatan yang akan datang hanya karena ingin tampak sibuk. Apakah tawaran ini mendekatkan diri Sister kepada tujuan? Kalau tidak, teguhkan hati untuk menolak. Percayalah akan ada sesuatu yang lebih baik nantinya."


***


"Jangan 'perhitungan'. Selama Sister masih hidup, jangan menghitung ibadah dan kebaikan yang sister lakukan. Just do it and forget it."


***


"Lupakan amalmu, tapi selalu ingat keburukanmu." Semata agar kita tak menyombong pada diri sendiri, orang lain dan di hadapan Allah; karena kita terlalu sibuk menghitung amal kebaikan dan melupakan dosa.


***


"Bersungguh-sungguh bertobat, menjauhi perbuatan dosa, dan melakukan perbuatan baik merupakan suatu rangkaian yang tak terpisahkan untuk menggapai rida Allah; baik di dunia maupun di akhirat"


Allahua'lam.


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya