Aku tersenyum. Walau keadaan tidak memungkinkanku untuk tersenyum. Ahhh.. kau tahu? Senyum seperti sebuah keajaiban tersendiri bagiku. Cuma dengan energi yang tak banyak, untuk melengkungkan senyum di bibir, seketika dapat menghadirkan ribuah energi. waw!
Percaya tidak percaya, senyum adalah aktivitas unik yang banyak membawa berkah. Ingatkah kau hadist tentang senyum, bahwa senyum adalah sedekah. Cuma dengan sebuah senyum kita bisa bersedekah tiap hari. Ringan bukan?
Pernah denger, pernyataan kalau bukan hanya perasaan yang diwujudkan oleh ekspresi wajah, tapi juga sebaliknya. sebuah ekspresi wajah juga akan memunculkan rasa.
percaya nggak percaya, aku ngerasain dan ngebuktiin kalau bukan hanya karena kita bahagia kita lantas tersenyum. tapi juga karena kita tersenyum, lantas buncah kebahagiaan muncul di hati.
Tersenyum memberi ketenangan dan rasa indah di hati kita maupun hati orang lain. pernahkah merasakan ikut senang ketika melihat orang lain tersenyum bahagia? atau ikut menjadi bad mood gara-gara orang lain cemberut? seperti itulah.. senyum tidak hanya berdampak bagi kita, tapi juga untuk orang lain.
Itulah mengapa aku memilih menjadi pecinta senyum, alhamdulillah hampir semua sahabatku mengakui, kalau aku lebih sering terlihat ceria ketimbang murung. sekalipun kondisinya tidak memungkinkan, aku akan tetap berusaha untuk tersenyum pada siapapun. I don't want to show my sadness. Bukan hanya karena aku memang dasarnya seorang yang tertutup. Bukan hanya itu, tapi karena aku tahu betapa tersiksanya ketika melihat orang lain murung. Aku bisa saja ikut menangis saat melihat orang lain menangis, ikut badmood kalau temenku lagi uring-uringan. Rasanya nggak enak banget di sini (baca: di hati).
Tapi bukankah semua orang butuh air mata juga? Ia juga butuh mengekspresikan kesedihannya pada seseorang?
Tentu jawabannya iya. Semua orang butuh menangis, hanya saja bagiku.. ada waktu-waktu tertentu untuk itu. Bukan setiap saat kita selalu mengikuti perasaan hati yang sedang kelabu, lantas cemberut, pundung, dan menangis. Sometimes you need to, but not everytime you want to.
kalau aku sendiri, cukuplah hanya orang-orang terdekat dan terpercaya yang melihatku menangis. Yang menyeka tangisku walau hanya dengan kata-kata penyemangat, atau dengan diam dan menyimak.
Bagiku, kalau kita bisa tidak mengikutkan orang-orang terdekat dalam kesedihan kita, kenapa tidak? Saat tangis tak dapat lagi terbendung. berkhalwatlah dengan Allah. Bacalah alquran, berbincanglah dengannya. Menangislah di hadapan Allah.. ceritakan padanya semua beban yang memberatkan langkahmu, semua keluh kesahmu, bukankah ia sebaik-baiknya tempat mengadu? Mintalah padaNya, agar IA memberimu kekuatan dalam menghadapi semua hal, karena sungguh segala daya hanya milik Allah. Memohonlah.. dengan santun, memohonlah bantuannya, sesungguhNya ia sebaik-baik Penolong. Jangan khawatir, Ia akan selalu mendengar doamu. selalu.
"Tersenyumlah.. walau hatimu mungkin menangis.
Tersenyumlah.. bukan berarti ia palsu
Karena tersenyum.. terkadang lebih halus menyentuh luka,
tanpa perlu picu lara"
Tersenyumlah, dan jutaan keajaiban akan muncul satu per satu. membuatmu semakin malu untuk menangis. sungguh, sebenarnya ada terlalu banyak hal yang membuat kita tersenyum ketimbang hal-hal yang membuat kita menangis (menangis sedih).
:) So, keep smile!
Upgrade Your Life in Silence
-
“BAGAIMANA CARA HIDUP KITA TENANG ? Tidak perlu menyimpan nomor whatsapp
orang2 toxic, tidak peduli itu keluarga atau saudara. Tidak perlu menonton
story w...
1 week ago
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya