Follow Me

Sunday, May 26, 2024

Can I ...

Bismillah.

 

-Muhasabah Diri-

 

*warning* lots of selftalk. if you're not me, baca yang lain aja~

 

***

 

It's been a while since I complete the puzzle from @betterword_kirei. Pun di ig @quote.daribuku.

 

Baca juga: Tentang puzzle, dan history-ku dengan instagram 


Sudah lama, sejak aku ingin memulai lagi puzzle di @betterword_kirei. 26 September, sudah sempat mau pindahin tulisan #mencarimakna dari blog ini, untuk jadi konten di @betterword_kirei.



Lalu 7 Oktober 2023. Serangan dadakan dari saudara yang berada di jauh sana, bentuk jihad mereka, setelah entah berapa kali Ramadhan, muslim di Al Aqsa selalu didzalimi, namun tidak ada yang melawan. Keimanan mereka, perjuangan mereka, dan begitu banyak mata yang terbuka, akan sejarah yang selama ini berusaha disembunyikan. Tapi meski ada begitu banyak mata yang terbuka, tidak sedikit pula yang masih tertidur pulas. I hope I am not part of them. I'm afraid though, cause I see "nothing" changes with me. I'm still busy with my life.


Aku ingin ambil bagian juga, lewat pena,.. meski tidak bisa membuat tulisan baru. Minimal share ulang tulisan lama di blog ini tentang palestina. Maka aku membaca-baca lagi tulisan hasil search keyword "palestina". Tulisan pertama, 25 Mei 2012, Kita Di Sini - Mereka Di Sana.


Tapi rencana tertunda.. lebih tepatnya terus ditunda-tunda, seiring iman yang turun, turun tergerus "excuse" distraksi. Padahal kalau tahu bahwa diri ini sering terbawa arus, kalau tahu bahwa diri ini mudah terdistraksi, bukankah seharusnya tidak berhenti menyalahkan kondisi? Bukankah seharusnya mencari solusi? Terus memperbaiki diri dan latihan disiplin? Bukankah seharusnya tidak membiarkan waktu luang direbut oleh hawa nafsu untuk menghibur diri dengan semua distraksi, sehingga bukannya bekerja untuk kehidupan selanjutlah, malah merasa nyaman duduk di rindang pohon, menutup mata dan mimpi di siang bolong? Padahal bekal makin menipis, dan waktu istirahat sudah hampir habis. Bukankah kematian, tidak harus didahului dengan sakit?


Entah berapa kali aku hendak membuat konten dari tulisan lama Kita Di Sini - Mereka Di Sana. Berapa template di canva yang kucoba, dimensi ini, dimensi itu, kurang-kurang-kurang. Lalu saat merasa cukup, download, upload, baru sadar kalau ternyata keterbacaannya buruk, pemilihan font yang tidak tepat. Lalu postingan kuhapus.


Ramadhan, syawal, dzulqa'dah. Aku bertanya-tanya tadi pagi.. pertanyaan yang kujadikan judul "Can I", bisakah aku membuat konten di ig-ku, atau aku memilih untuk sembunyi dan terbawa arus distraksi lagi dan hanya menggunakan instagram sebagai konsumen. Bukankah buku-buku yang kubaca, adalah bentuk keinginan hati untuk menjadi lebih produktif? Bukankah, jika tidak bisa buku, minimal share di sosial media? Bukankah aku ingin ambil bagian lewat menulis dan doa tentunya...


Saat itulah, Allah memberikanku nikmat untuk sekedar menulis judul ini, kemudian berpindah ke web canva, login menggunakan email betterwordforlife@gmail.com dan mulai menulis tulisan yang baru, namun isinya masih menggambarkan tulisan lama. Semangat untuk menulis semakin menjadi, saat aku menyadari, bahwa tulisan Kita Di Sini - Mereka Di Sana, ditulis tepat 12 tahun, ya 12 tahun di tanggal yang sama.


Jujur rasanya malu, melihat 12 tahun berlalu, dan aku masih saja "dihantui" dengan kondisi diriku di tahun itu yang di sisi tertentu jauh lebih baik daripada diriku saat ini. Masa mudaku dulu, saat masih belum meminum "racun", betapa semangat dan mudah menggerakkan jemari untuk menulis. Dan lihatlah diriku saat ini. Jatuh bangun akibat "racun" yang kuminum sendiri. Belum bisa dibilang baik, tapi sudah jauh lebih baik dibandingkan saat aku berada "di gua di dalam jurang". Jadi... mari jangan menyerah. Let's keep fastabiqul khairat, bukan dengan amal kebaikan orang lain, tapi dengan tulisan-tulisan lawas yang pernah kujejakkan di sini.


***


Semoga Allah memberikan nikmat dan kekuatan untuk melanjutkan puzzle. It won't be easy. As I see you hiding, though no one see you. But let's keep doing. Kuatkan azzam, teguhkan kaki, melangkahlah.


Wallahua'lam.untu

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya