Bismillah.
-Muhasabah Diri-
Akhir-akhir ini begitu dingin di Purwokerto.
Akhir-akhir ini, apa kabar hati? Apa kabar iman? Dingin juga kah?
***
Malam larut masih terbangun. Waktu yang kubiarkan dicuri. Waktu yang kugunakan dalam kondisi sadar teringat usia yang sudah tidak muda. Waktu yang sedikit ini... masihkah mau disia-siakan?
Mengapa masih nyaman lari dan menutup mata, tidur dan tenggelam?
Bukankah mendustakan kenyataan tidak akan mengubah apa pun?
Ada banyak hal yang bisa disyukuri, mengapa memilih untuk mengeluh?
Ada banyak hal yang bisa dilakukan, mengapa memilih untuk bermalasan?
Telingamu, mungkin kalau bisa bicara, ia ingin lebih banyak mendengarkan lantunan ayat-ayatNya
Matamu, mungkin kalau bisa bicara, juga ingin lebih banyak melihat alam dan ayat-ayatNya
Tanganmu, mungkin kalau bisa bicara, juga ingin bekerja dan berkarya mencari bekal untuk kehidupan yang hakiki.
Kakimu, mungkin kalau bisa bicara, ingin melangkah dan segera berlari menuju RabbNya.
Dan hatimu... ya hatimu... mau sampai kapan kau menutup telinga akan tangisan rindu kepada-Nya?
Jikapun suaranya tidak terdengar, bukankah kau seharusnya merasakan getar dan geraknya? Tidakkah kau merasakan suara tanpa katanya?
***
Hati berbicara tanpa kata, menjawab tanpa suara dan sering menyengat tanpa terlihat. Tapi ia terasa. - Salim A. Fillah*
Saat mencari kutipan ini. Aku menemukan tulisan lama Ustadz Salim A. Fillah yang perlu banget untuk dibaca (cek di sini)
***
Akhir-akhir ini begitu dingin... semoga dingin ini mengantarkan kita untuk mendekat pada Sang Khaliq, yang menciptakan dingin dan panas, serta menciptakan hangat sebagai keseimbangan antara keduanya. Semoga rasa dingin ini, membuat kita teringat dan tidak putus asa dari rahmat-Nya. Karena seperti pergantian malam dan siang, seperti itu pula Allah mengatur perubahan suhu dan cuaca di bumi.
Dan langkah selanjutnya. Janganlah kita menjadi manusia yang merusak bumi, dengan dosa-dosa kita. Pun jangan kita menjadi manusia yang merusak hati, dengan dosa-dosa kita.
Bersegeralah bertobat, bersegeralah mengingatNya. Jangan bosan berdoa meminta petunjuk pada-Nya.
Ya muqallibal quluub tsabbit quluubana 'ala dinik. Ya musharrifal quluub, sharrif quluubana 'ala tha'atik. Aamiin.
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya