Follow Me

Tuesday, April 29, 2025

Why Do You Use Social Media?

Bismillah. 

 


Sosial media, media sosial, awalnya diciptakan untuk menghubungkan orang-orang yang jauh. Interaksi di dalamnya, diskusi dan pertukaran dialog di dalamnya, konten dan informasi yang berputar, bagian mana yang membuatmu memakai sosial media?

 

Baru-baru ini ada sebuah pernyataan yang menyindirku. Pernyataan yang membuatku bertanya-tanya pada diri, mengapa, dan untuk apa aku menggunakan sosial media?

 

It is said, that people who go to social media actually escaping from their own reality.

 

That sentence struck me at the heart. As if it's talking about me.

 

***

 

Entah ini bentuk buka aib atau bentuk refleksi. Tapi akhir-akhir ini aku menemukan diriku tenggelam dalam riuh informasi di sosial media. Kebiasaan buruk yang belum juga terputus, padahal kemarin sudah diberi momen Ramadhan ya? TT hiks.

 

Sedih, saat mengetahui aku masih saja menggunakan pola lama saat bertemu dengan masalah. Bukannya menghadapi, tapi justru menghindar dan memilih untuk tenggelam dalam distraksi.

 

Sebenarnya menghindar dan escape sejenak dari masalah itu tak apa. Kadang kita memang butuh waktu sendiri untuk mencerna banyak hal dalam hidup. Tapi kuncinya di kata sejenak. Sebentar saja, ada batas waktu. Bukan justru malah jadi lupa daratan, lalu bukannya menyelam, eh malah terbawa arus dan tenggelam. Padahal bukan ikan yang bisa bernafas di air.

 

***

 

Sedihnya, meski tahu bisa melakukan detox sosial media. Ada tempat sembunyi dan tenggelam lain, yang bisa jadi pelarian baru. World within my mind, panjangnya angan-angan, fiction that I made inside my head.

 

Kalau sudah begini, dan sudah tahu harus segera diputus waktu yang terbuang sia-sia dalam distraksi... next stepnya, selain nulis di sini (biar inget dan jadi lesson learned), aku harus segera bergerak. Membuat rencana, jangan kebanyakan target dulu, buat target kecil yang bisa membuat hari lebih produktif. Ini laptop dipake, jangan cuma main hp doang. Spend your time more to learn, to read, to write, to exercise. Jangan lupakan umur dan kematian yang selalu dekat, lebih dekat dari hidup itu sendiri.

 

Kalau memang tidak bisa sendiri, cari teman. Aku tahu ada banyak komunitas yang sudah vakum, atau kamu memilih untuk keluar karena satu dua alasan pribadimu. Tapi kamu bisa cari komunitas baru, start new, meet new people. Get the positive energy from others. Humble yourself and ask for help. Tentu saja, urutan pertama minta bantuan ke Allah dulu, nanti sambil kamu usaha cari temen, Allah will show you the way.

 

Sekian. Sementara itu saja curhatan kali ini. Keep writing for yourself. At least for yourself. Someday, when you reach your growth, the flowers will bloom, and hopefully you'll taste the sweet fruits.

 

 Wallahua'alam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya