Follow Me

Friday, January 9, 2015

Ups! Tentang Roti Manis dan Bungkusnya


-Muhasabah Diri-





Bismillah



roti manis kalau dibungkus pakai plastik pungut tetap saja namanya roti, tapi siapa yang mau?

Disindir habis2-habisan bung! Iye Makasih #kodenya.

***

Suatu hari nanti, ya suatu hari nanti aku akan post tulisan tentang ini. Tentang kutipan di atas.


Aku tahu, kode itu berkaitan dengan tulisanku yang ini (yakin? Jangan-jangan cuma GR? hihi). Saat itu, aku memberanikan diri menyampaikan kritikan dan ketidaksukaanku terhadap komentarnya. Dan ia, mungkin, setelah membaca itu, berkicau memberi #kode. Dan aku, tentu saja menangkap #kode tersebut.

Intinya, ia berucap :

Pesan/nilai -value- yang baik, jika disampaikan dengan cara yang tidak baik, akan tetap menjadi pesan yang baik. Tapi pertanyaan selanjutnya, siapa yang mau menerima?

Hm. Saat itu perasaanku tak menentu. Hahay. Ngerasa disindir habis-habisan. Iye bung, saya tahu untuk masalah yang satu ini, kau lebih banyak ilmu.

Meski sebagian hatiku berkilah, merasa bahwa terkadang, ada orang-orang yang butuh "dikasari" lewat tulisan/kata yang pedas. Sebagian hatiku yang lain, tetap saja menyetujui sindiran itu. Bahwa roti manis yang dibungkus pakai plastik pungut, siapa yang mau? Nggak ada yang mau, kecuali orang yang butuh banget.

Begitupun dengan nasihat. Begitupun dengan pesan baik. Begitupun dengan nilai yang baik. Ia akan tetap baik. Tapi adakah kita rela, jika orang lain enggan menerimanya, hanya karena kita "membungkusnya" dengan cara yang kurang baik?

Jujur, malu sendiri kalau harus menulis tentang ini. Saya yakin, pembaca lebih paham bagaimana cara yang baik dalam menyampaikan nasihat, pesan atau nilai yang baik. Adapun penulis, huhu, masih harus belajar banyak tentang ini. Masih sering memaki, meski cuma lewat tulisan. *tetap saja itu memaki bel! Huhu. Adapun penulis, huhu, masih harus belajar banyak tentang ini. Masih sering membungkus roti manis dengan plastik pungut.

***

Untuk diri...

Tidak ingin bukan, jika nilai-nilai islam yang indah dan mudah, ditolak oleh orang lain, hanya karena diri, orang yang sok-sokan berdakwah, mengenakan cara yang kurang baik.

Tidak ingin bukan?

Yuk ah! Kembali buka Al Quran, baca An Nahl ayat 125. Berkali-kali. Sampai ayat itu benar-benal masuk ke dalam kalbu. Sampai ayat itu benar-benar bisa terimplementasi dalam laku.

Allahua'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya