-Muhasabah Diri-
Bismillah
roti manis kalau dibungkus pakai plastik pungut tetap saja namanya roti, tapi siapa yang mau?
Disindir
habis2-habisan bung! Iye Makasih #kodenya.
***
Suatu hari nanti, ya
suatu hari nanti aku akan post tulisan tentang ini. Tentang kutipan di atas.
Aku tahu, kode itu
berkaitan dengan tulisanku yang ini (yakin? Jangan-jangan cuma GR? hihi). Saat
itu, aku memberanikan diri menyampaikan kritikan dan ketidaksukaanku terhadap
komentarnya. Dan ia, mungkin, setelah membaca itu, berkicau memberi #kode. Dan
aku, tentu saja menangkap #kode tersebut.
Intinya, ia berucap
:
Pesan/nilai -value-
yang baik, jika disampaikan dengan cara yang tidak baik, akan tetap menjadi
pesan yang baik. Tapi pertanyaan selanjutnya, siapa yang mau menerima?
Hm. Saat itu
perasaanku tak menentu. Hahay. Ngerasa disindir habis-habisan. Iye bung, saya
tahu untuk masalah yang satu ini, kau lebih banyak ilmu.
Meski sebagian
hatiku berkilah, merasa bahwa terkadang, ada orang-orang yang butuh
"dikasari" lewat tulisan/kata yang pedas. Sebagian hatiku yang lain,
tetap saja menyetujui sindiran itu. Bahwa roti manis yang dibungkus pakai
plastik pungut, siapa yang mau? Nggak ada yang mau, kecuali orang yang butuh
banget.
Begitupun dengan
nasihat. Begitupun dengan pesan baik. Begitupun dengan nilai yang baik. Ia akan
tetap baik. Tapi adakah kita rela, jika orang lain enggan menerimanya, hanya
karena kita "membungkusnya" dengan cara yang kurang baik?
Jujur, malu sendiri
kalau harus menulis tentang ini. Saya yakin, pembaca lebih paham bagaimana cara
yang baik dalam menyampaikan nasihat, pesan atau nilai yang baik. Adapun
penulis, huhu, masih harus belajar banyak tentang ini. Masih sering memaki,
meski cuma lewat tulisan. *tetap saja itu memaki bel! Huhu. Adapun penulis,
huhu, masih harus belajar banyak tentang ini. Masih sering membungkus roti
manis dengan plastik pungut.
***
Untuk diri...
Tidak ingin bukan,
jika nilai-nilai islam yang indah dan mudah, ditolak oleh orang lain, hanya
karena diri, orang yang sok-sokan berdakwah, mengenakan cara yang kurang baik.
Tidak ingin bukan?
Yuk ah! Kembali buka
Al Quran, baca An Nahl ayat 125. Berkali-kali. Sampai ayat itu benar-benal masuk ke
dalam kalbu. Sampai ayat itu benar-benar bisa terimplementasi dalam laku.
Allahua'lam bishowab.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya