Follow Me

Wednesday, January 28, 2015

My Family is Not Religious


Bismillah.

taken from nakindonesia.tumblr.com

The first kind is the one who says, you know Allah actually is giving me guidance in this book. And if I come across some knowledge in this book that is guiding my life in a different direction,

    "I am gonna change my self, I am going to try to change my life according to the dictates of this guidance"

Because you start reciting this Quran, and learning it, and memorizing it, and studying it. And you start realizing that this Quran is offering a life style that’s going this way, and your life style is going that way. So you’ve got to start changing some stuff.
So the way you speak starts changing, the way you dress start changing, the way you eat starts changing, the kinds of friend you have starts changing, the kind of job you have starts going through change, the kind of money you make starts changing, the interaction you have with your family starts changing. And when this change starts happening, the first people to notice are who? The family. Your mother, your sister, your brother, your cousin. They come to you and say,

    "You’re changing man, are you okay?

    I mean we’re all muslim, you don’t have to be that muslim,

    Take that thing off your face,”

They’ll come to this daughter, the father will come to the daughter.

    "Why are you wearing that on your head? You’re not going to go out like that right? This is America!

    Don’t do that!

    Who’s ging to marry you looking like that?

    They’re going to take you away,

    Looking at your beard,”

They will say things like that. Your family! They’re not going to say these things to you because they hate you by the way. You know why they’re saying those things?  Because they love you, and they are scared for you. They think you are becoming crazy. And that’s nothing new. Whenever people started turning to their faith, what do their families consider? Insanity, as the only possible way.

And so what happens, especially the young people here. Listen up! When you start turning a little bit religious, a little too religious than the rest of your family. Or the parents start turning more religious than their kids. When that happens, then those that are not moving at your pace are waiting. Patienly waiting until you get a ‘C’ on your test, until one time you snap at your father. And then they’ll turn around and say,

    "Is this what your Islam teaches you?

    It is all this masjid stuff, that’s why you got a ‘C’

    That’s why you failed.”

You know, so they’re waiting for your mistake, to blame what? The religion.

And when this is going on, this psychological war that’s going in your home. You walk into your home, and it’s a warzone. It’s a warzone.  Your mother, your wife, your husband, your sister, your brother, your cousin, your uncle, whoever they are.  They are saying the most hurtful, sarcastic, poisonous things. That if anybody else said, you would run them over with your car. But then you have to take it from them because they’re your family. And eventually young men 18, 19, 20. You know, you’re known to be hot blooded anyway, so what do you do? You snap.

    "You people are trying to make me follow the forefathers and the culture!

    I’m trying to follow the sunnah!

    And you don’t even have the right aqeedah!”

Slamed the door and walked out.

It happens! It happens to you? No, it didn’t.  But I’ve seen it happen. “And even if I did I wouldn’t tell you.” But this happens,

    "My family just doesn’t understand. "

And you start attending halaqat and classes and courses not becase you want to attend classes and halaqat and courses, it’s because you can’t handle what’s going on at home. And you just want to be away. Seriously, check yourself. Check yourself.

You see that is the biggest failure of our youth. You have to grow thicker skin. You have to grow thicker skin. You’ve got to be able to take it. Whatever they dish out, whatever they say,

    "I wish you were never born.

    Is this why we’re brought you to America?”

Right? Whatever they say, it’s okay. Be the best to your parents. Be the best to your parents. Whatever they’re doing, they can’t be worse off than the father of Ibrahim ‘alayhi salam, who was manufacturing shirk product for mass distribution. And he’s kicking his son - who’s right - out of the house.

A lot of times, youth tell me,

    "Oh man, my parents just don’t get it man, they don’t understand."

So what if they don’t get it? That’s not the point! The point is if you’re holding on to this guidance, then you’ve got to have a thick skin. There are people that came before us that were buried alive because they believed. You can’t take some yelling from your parents? You can’t take some sarcastic comments from your uncles every Eid?

    "Oh we know what you were like last year,"

Right? They’ll say that, take it. People before us took a lot worse. Thank Allah we got it easy. People are always ungrateful. And we are  ungrateful because we don’t have Sabr. Sabr and shukr go together. When you are not patient, you start complaining. And the fact that you’re complaining is a sign that you’re not grateful. Allah is giving you these opportunities to grow your personality. To become forbearing.

And you know? I give you advice. When you take guidance seriously, especially young men and young women, when you are having trouble at home, do more at home! Skip the class, vacuum the house, get your mom some flowers, massage her feet.  You know? Prepare the taxes for your father. Do something!

So instead of associating rebellion with Islam, what do your parents associate with Islam? Service, better character, better behavior. Don’t do it the other way around.

***

Keluargaku Tidak Religius

Yang pertama adalah orang yang mengatakan, kamu tahu Allah sebenarnya memberiku petunjuk dalam kitab ini. Dan jika aku menemukan beberapa pengetahuan dalam buku ini yang membimbing hidupku ke arah yang berbeda, aku berkata:
"Aku akan mengubah diriku, aku akan mencoba mengubah hidupku berdasarkan aturan dari pedoman ini"
Karena kamu mulai membaca Quran ini, dan mempelajarinya, dan menghafalnya, dan memikirkannya. Dan kamu mulai menyadari bahwa Al Quran ini menawarkan sebuah gaya hidup yang berjalan ke arah sini, sedangkan gaya hidupmu ke arah sana. Maka kamu harus mulai mengubah beberapa hal. 

Maka cara kamu berbicara mulai berubah,  cara kamu berpakaian mulai berubah,  cara kamu makan mulai berubah,  teman-teman yang kamu miliki mulai berubah, jenis pekerjaan yang kamu lakukan mulai berubah, cara kamu mendapatkan uangmu mulai berubah, interaksi dengan keluargamu mulai berubah. Dan saat perubahan ini mulai terjadi, siapa orang pertama yang melihatnya? Keluarga. Ibumu, ayahmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, sepupumu. Mereka datang kepadamu dan berkata,
"Kamu berubah bro, kamu baik-baik aja?
Maksudku, kita semua muslim, kamu tidak perlu menjadi muslim yang seperti itu,
Lepaskan benda itu dari wajahmu,” (jenggot-red)”.
Mereka akan datang ke anak perempuan ini, seorang Ayah akan datang ke anak perempuannya. 
"Mengapa kamu memakai itu di kepalamu? Kamu tidak akan keluar rumah seperti itu kan? Ini Amerika!
Jangan lakukan itu!
Siapa yang akan menikahimu kalau kamu seperti itu?”
Mereka akan menangkapmu,
Karena melihat jenggotmu,”
Mereka akan mengatakan hal-hal seperti itu. Keluargamu! By the way, mereka tidak akan mengatakan hal-hal tersebut karena mereka membencimu. Kamu tahu mengapa mereka mengatakan hal-hal tersebut? Karena mereka mencintaimu, dan mereka merasa khawatir akan dirimu. Mereka berpikir kamu mulai gila. Dan itu bukan merupakan hal baru. Setiap saat orang-orang mulai kembali pada keimanan, apa yang keluarga mereka pikirkan? Ketidakwarasan, itu adalah satu-satunya alasan. 

Maka apa yang terjadi, terutama anak-anak muda disini? Dengarkan! Saat kamu mulai berubah sedikit lebih religius, sedikit lebih religius dibanding keluargamu. Atau orangtua mulai menjadi lebih religius dibanding anak-anak mereka. Saat itu terjadi, orang-orang yang tidak ikut bergerak bersamamu sedang menunggu. Menunggu dengan sabar sampai kamu mendapat nilai C pada ujianmu, sampai satu waktu kamu membentak Ayahmu. Dan kemudian mereka akan berbalik dan berkata,
"Apakah ini yang diajarkan Islammu?
Ini karena semua urusan masjid itu, itulah mengapa kamu mendapat nilai ‘C’
Itulah mengapa kamu gagal.”
Kamu tahu? Mereka menunggumu berbuat kesalahan, untuk menyalahkan apa? Agamamu.
Dan saat ini terjadi, perang psikologis yang terjadi di dalam rumahmu. Kamu melangkah masuk ke ruumah, dan itu seperti zona perang. Itu zona perang. Ibumu, istrimu, suamimu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, sepupumu, pamanmu, siapapun mereka. Mereka mengatakan hal-hal yang sangat menyakitkan, sarkastis, jahat. Yang jika orang lain yang mengatakannya, kamu rasanya ingin menabrak mereka dengan mobilmu. Namun kamu harus menerima itu dari mereka, karena mereka adalah keluargamu. Dan pada akhirnya pemuda usia 18, 19, 20, kalian tahu, kalian dikenal memiliki darah panas, jadi apa yang kamu lakukan? Kamu meledak. 
"Kalian berusaha membuatku mengikuti nenek moyang dan budaya!
Aku berusaha mengikuti sunnah!
Dan kamu bahkan tidak memiliki akidah yang benar!”
Membanting pintu dan melangkah keluar.
Ini terjadi! Ini terjadi padamu? Tidak, itu tidak terjadi (padamu). Tetapi saya melihat itu terjadi. “Dan bahkan jika aku melihatnya aku tidak ingin memberitahumu.” Tetapi ini terjadi,
"Keluargaku tidak mengerti. "
Dan kamu mulai menghadiri halaqah dan kelas-kelas dan kursus-kursus bukan karena kamu ingin menghadirinya, tapi karena kamu tidak dapat mengatasi apa yang terjadi di rumah. Dan kamu hanya ingin jauh dari rumah. Serius, coba cek dirimu. Cek dirimu sendiri
Kamu lihat, inilah kegagalan terbesar dari pemuda-pemudi kita. Kamu harus menumbuhkan kulit yang lebih tebal. Kamu harus memiliki kulit yang lebih  tebal. Kamu harus bisa menerimanya, apapun yang mereka hidangkan, apapun yang mereka katakan,
"Aku berharap kamu tidak pernah lahir.
Inikah alasan kami membawamu ke Amerika?”
Benar? Apapun yang mereka katakan, it’s okay. Jadilah yang terbaik kepada orangtuamu. Jadilah yang terbaik kepada orangtuamu. Apapun yang mereka lakukan, mereka tidak bisa lebih buruk daripada Ayah Ibrahim ‘alayhi salam, yang membuat produk syirik untuk didistribusi besar-besaran. Dan ia (Ayah Ibrahim) mengusir anaknya - yang benar- dari rumah. 
Sering kali, anak muda menceritakan kepada saya, 
Oh man, orangtuaku tidak mengerti, mereka tidak memahami.” 
Lalu mengapa jika mereka tidak mengerti? Bukan itu intinya! Intinya adalah jika kamu memegang erat petunjuk ini, maka kamu harus memiliki kulit yang tebal. Ada orang-orang yang hadir sebelum kita, yang dikubur hidup-hidup karena mereka beriman. Kamu tidak dapat menerima beberapa teriakan dari orangtuamu? Kamu tidak dapat menerima beberapa komentar sarkastis dari pamanmu setiap Ied? 
"Oh kami tahu bagaimana kamu tahun yang lalu,"
Benar? Mereka akan mengatakan itu, terima itu. Orang-orang sebelum kita menerima hal-hal yang jauh lebih buruk. Berterima kasihlah kepada Allah karena kita mendapat hal yang mudah. Orang-orang selalu tidak bersyukur. Dan kita tidak bersyukur karena kita tidak memiliki sabr (Kesabaran). Sabar dan syukur berjalan bersamaan. Saat kamu tidak sabar, kamu mulai mengeluh. Dan fakta bahwa kamu mengeluh adalah tanda kamu tidak bersyukur. Allah memberikan kesempatan-kesempatan ini untuk membangun karakter dirimu. Untuk menjadi orang yang sabar.

Dan kamu tahu? Saya memberikan kamu nasihat. Jika kamu mengambil petunjuk ini dengan serius, terutama para pemuda dan pemudi, saat kamu memiliki masalah di rumah, lakukan lebih banyak hal di rumah!  Lewatkan kelas, bersihkan rumah, berikan bunga untuk Ibumu, pijat kakinya. Kamu tahu? Siapkan pajak untuk ayahmu. Lakukan sesuatu!

Sehingga alih-alih menghubungkan pemberontakan dengan Islam, apa yang orang tuamu hubungkan dengan Islam? Pelayanan, karakter yang lebih baik, sikap yang lebih baik. Jangan lakukan hal sebaliknya.
 

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya