Follow Me

Wednesday, December 16, 2009

Menangis

Duh.. judulnya loh. sebuah kata kerja intransitif, tak membutuhkan objek. kegiatan yang satu ini adalah salah satu pengekspresian manusia atas perasaannya. menangis. dapat dilakukan untuk segala perasaan.

menangis atau mengeluarkan air mata, dapat mengekspresikan kesedihan, kemarahan, kebahagiaan, ketakutan bahkan rasa kantuk (haha XP)

entah mengapa.. kegiatan yang satu ini nggak bisa lepas dari hidupku, dan mungkin hidup semua manusia. bayangkan saja, sejak lahir kita sudah melakukannya. ya kan? lahir-lahir langsung nangis..

tapi satu hal yang aneh, entah mengapa.. susah sekali rasanya untuk nggak menangis dalam waktu yang cukup lama. kalopun hampir kelaksana,, tiba-tiba saja hanya karena hal sepele, langsung deh. ngalir deres air mataku.. tanpa henti. sampe mata pegel. huuwhh..

mungkin emang bener kata orang kalo aku tuu cengeng abis. bener kalo aku tuh terlalu sensitif. dan itu dapat dibuktikan, lewat cara aku menyikapi sesuatu.

pernah suatu hari aku bertanya pada seseorang :
"am i too serious facing this?"

dan jawaban dia :
"you're just so serious facing everything. that's why i told you are so sensitive,"

duuuh.. daleem.! beneran deh, aku emang cengeng dan sensitif. tapi belum pernah ada orang yang terang-terangan nyebut aku sensitif. tapi tu orang.. dengan mudahnya ia menyebutku terlalu sensitif sampai berkali-kali. sampai aku salah tingkah sendiri. coz.. bagiku nggak ada yang salah being so sensitive. tapi entahlah.. ia terus mengulangi pernyataannya tentang diriku yang sensitive.

oke, balik ke menangis.
melalui menangis, akan hadir perasaan lega karena kita sudah mengekspresikan apa yang ada di hati kita. beda halnya dengan memendam perasaan kita. menangis mengurangi beban yang kita pikul di hati.

pernah suatu ketika aku membuat kesimpulan bahwa menangis bukanlah jalan terbaik untuk menenangkan hati kita. gini bunyinya :

crying is not the best way to calm down your heart. smiling is the best one. because crying just burn your heart before make it calm.

kesimpulan itu mungkin aku buat agar aku tak menangis lagi dalam menyelesaikan masalah. dan benar.. setelah kalimat diatas aku buat, aku memilih untuk mengekspresikan segala perasaanku lewat senyuman. even sometimes it doesn't come from my heart. akuu.. jadi lebih mudah menyembunyikan perasaanku.

tapi.. tetep aja. aku tetep menangis dan menangis lagi kalau situasi dan suasana sudah mendukung. mungkin benar menangis membakar hatiku sebelum membuatnya tenang. tapi.. entahlah. aku cuma berhak memilih cara itu dikala cara terbaik sangat susah untuk kulakukan.

menangis..
cry...
qu...

dan kini.. aku membuat kesimpulan baru
"it's okay to cry, but don't cry everytime you want to cry"

ada waktunya kok untuk nangis.. hehe

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya