“Kasian
banget sih, belum laku.. ” ucap seseorang saat melihat danus-an ku belum habis.
Aku mendengar pernyataan itu, hanya tersenyum
kecut. Mencoba tegar. Ralat. Lebih tepatnya mencoba meredam rasa tersinggung
karena kalimat yang diucapkannya. Dengan suara lirih, aku menghibur hatiku “maklum..
baru pertama kali nge-danus”. Tentu saja, si orang yang mengasihani aku tadi
tidak mendengarnya.
Paragraf di
atas, menggambarkan sedikit cuplikan kejadian hari pertama (semoga saja bukan
yang terakhir) aku nge-danus. Nge-danus? Kata kerja apaan tuh? Hehe J well, let me tell you some.
Danus
merupakan singkatan dari dana dan usaha, aku sendiri merasa aneh mendengar kata
danus saat pertama di ITB. Karena sebelumnya aku lebih akrab dengan kata usdan
(usaha dana) ketimbang danus (dana dan usaha). Meski ada pembalikan posisi
kata, mereka (baca: kata danus dan usdan) memiliki arti yang sama. Intinya :
usaha yang dilakukan untuk menghimpun dana untuk kegiatan, organisasi,
kepanitiaan tertentu.
Merasa tidak
berbakat berdagang, dan bukan pula seorang yang bisa koar-koar (baca :
teriak-teriak) demi menjajakan dagangan, aku selalu menolak ketika ada yang
menawariku untuk nge-danus. Tapi, tidak selamanya situasi mendukung keputusanku
itu (keputusan untuk tidak nge-danus).
Singkat cerita,
karena satu dua hal.. aku tergerak untuk membantu nge-danus untuk Gamas ITB (baca:
paguyuban mahasiswa ITB dari Banyumas) demi terselenggarakannya LC (Learning
Camp) dan ET (Edu Trust).
Hari itu,
Selasa (7/2) ada banyak sekali hal yang kudapat dari pengalaman pertama
nge-danus. Salah satu yang ekstrim menurutku adalah kejadian yang ada di
paragraf pertama tulisan ini. J Dikasihani tanpa babibu. Diucapkan di depanku, oleh
orang yang tidak bisa dikatakan mengenalku.
Maybe, it is
true that i’m not good in nge-danus. But afterall, walaupun nyisa 8 buah pisang
aroma.. aku merasa happy. Aku tahu, aku melakukan ini untuk sesuatu yang
kuyakini benar.
Satu lagi
aliby, bahwa i’m not good.. but not bad also. Karena setidaknya, aku tak menyerah
sampai kuliah hari itu berakhir (pukul 17.40). Setidaknya, aku berusaha
menawarkan daganganku ke orang-orang yang kukenal dan bukan laki-laki. Hehe J
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya