Follow Me

Tuesday, February 14, 2012

Pengalaman Pertama -Unforgettable One-




“Kasian banget sih, belum laku.. ” ucap seseorang saat melihat danus-an ku belum habis.  Aku mendengar pernyataan itu, hanya tersenyum kecut. Mencoba tegar. Ralat. Lebih tepatnya mencoba meredam rasa tersinggung karena kalimat yang diucapkannya. Dengan suara lirih, aku menghibur hatiku “maklum.. baru pertama kali nge-danus”. Tentu saja, si orang yang mengasihani aku tadi tidak mendengarnya.

Paragraf di atas, menggambarkan sedikit cuplikan kejadian hari pertama (semoga saja bukan yang terakhir) aku nge-danus. Nge-danus? Kata kerja apaan tuh? Hehe J well, let me tell you some.

Danus merupakan singkatan dari dana dan usaha, aku sendiri merasa aneh mendengar kata danus saat pertama di ITB. Karena sebelumnya aku lebih akrab dengan kata usdan (usaha dana) ketimbang danus (dana dan usaha). Meski ada pembalikan posisi kata, mereka (baca: kata danus dan usdan) memiliki arti yang sama. Intinya : usaha yang dilakukan untuk menghimpun dana untuk kegiatan, organisasi, kepanitiaan tertentu.

Merasa tidak berbakat berdagang, dan bukan pula seorang yang bisa koar-koar (baca : teriak-teriak) demi menjajakan dagangan, aku selalu menolak ketika ada yang menawariku untuk nge-danus. Tapi, tidak selamanya situasi mendukung keputusanku itu (keputusan untuk tidak nge-danus).

Singkat cerita, karena satu dua hal.. aku tergerak untuk membantu nge-danus untuk Gamas ITB (baca: paguyuban mahasiswa ITB dari Banyumas) demi terselenggarakannya LC (Learning Camp) dan ET (Edu Trust).

Hari itu, Selasa (7/2) ada banyak sekali hal yang kudapat dari pengalaman pertama nge-danus. Salah satu yang ekstrim menurutku adalah kejadian yang ada di paragraf pertama tulisan ini. J Dikasihani tanpa babibu. Diucapkan di depanku, oleh orang yang tidak bisa dikatakan mengenalku.

Maybe, it is true that i’m not good in nge-danus. But afterall, walaupun nyisa 8 buah pisang aroma.. aku merasa happy. Aku tahu, aku melakukan ini untuk sesuatu yang kuyakini benar.

Satu lagi aliby, bahwa i’m not good.. but not bad also. Karena setidaknya, aku tak menyerah sampai kuliah hari itu berakhir (pukul 17.40). Setidaknya, aku berusaha menawarkan daganganku ke orang-orang yang kukenal dan bukan laki-laki. Hehe J

I’m not sure.. akankah minggu ini aku nge-danus lagi? Mampukah kutebalkan muka ku lagi, setelah kejadian paragraf pertama di atas? Entahlah. Semoga Allah menetapkan hatiku untuk memutuskan yang terbaik.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya