Follow Me

Sunday, February 5, 2012

Ke-tidakpeduli-an ku


Bismillahirrahmanirrahim..

ITB Fair? Wajib dateng?



Sebuah acara besar di awal Februari ini, digelar cukup meriah di ITB. Yup. Acara 2 tahun sekali yang dikenal dengan nama ITB Fair ini mengundang perhatian masyarakat dan massa kampus. Selain acara pameran ITB, ada banyak sekali rangkaian acara yang digelar selama 3 hari.

Saya, seorang mahasiswa TPB ITB. Seharusnya seperti kebanyakan yang lain, saya excited dan ingin melihat acara ini, mengingat sebelumnya saya belum pernah menghadiri acara ITB fair. I know it sounds weird, but I am not. I am not that excited.

Kebetulan, pada saat yang bersamaan juga ada kegiatan Muktamar Madani yang diadakan oleh Gamais dalam rangka LPJ kepengurusan sebelumnya dan pelantikan kepengurusan setelahnya. (Can you catch the flow? J Wait, bisa jadi kamu salah tebak.)

Seperti dugaan panitia Muktamar Madani, yang hadir sedikit. ITB Fair, memang sebuah acara yang lebih besar dibanding kegiatan reorganisasi. Acara Muktamar Madani yang 3 hari 2 malam sepi.. teramat sepi untuk sebuah organisasi sebesar Gamais menurutku. Apalagi yang menginap, akhwat.. jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

I’m not gonna tell you, tentang ITB Fair dan Muktamar Madani which one is better.. or which one is more useful for us. No i don’t want to. Aku cuma tergelitik ketika di sebuah forum khusus 2011, seorang ikhwan protes kepada kepala gamais yang baru –dengan sopan tentunya-, “kenapa acara ini bersamaan dengan ITB Fair sih Kak?” begitu kurang kata si fulan. Dan peserta yang lain pun riuh.. Ada banyak yang manggut-manggut setuju.

Mendengar pernyataan tadi, Kakak Kepala Gamais yang baru itu mengiyakan. Dengan santai ia menyampaikan ketidakpasan pemilihan waktu, dan alasan mengapa Muktamar Madani yang rencananya diselenggarakan minggu lalu (27/2-29/2) bisa mundur menjadi minggu ini (3/2-4/2).

Masih belum puas, ikhwan tadi  melontarkan alasan keinginannya melihat-lihat ITB Fair . Ia berpendapat, ia ingin melihat ITB Fair karena belum pernah melihatnya, mengingat ini tahun pertamanya di ITB. Masih dengan senyum di bibir, ia menjawab tentang waktu kosong di acara Muktamar Madani yang bisa dimanfaatkan untuk melihat ITB Fair yaitu antara sholat magrib dan isya. “Atau, setelah Muktamar Madani selesai saja. Kan acaranya selesai sekitar waktu dzuhur,” tambahnya memberi alternatif lain. Dari jawaban yang diberikan, ia seolah mengerti akan gejolak juniornya, dan tidak ingin kejadian ini membuat mereka jadi enggan mengikuti acara-acara gamais.

What about me? Kalau ada yang bertanya tentangku (haha J Sepertinya sih tidak ada). Aneh memang, aku sendiri heran. Diriku, hatiku tidak condong untuk melihat ITB Fair walaupun ini tahun pertamaku. Di saat yang lain ramai mendaftar Gema Inspirasi (sebuah acara talkshow dengan banyak pembicara inspirator), salah satu rangkaian acara ITB Fair aku hanya diam saja. Menggeleng. Dan merasa tak tertarik. Saat mendengar pernyataan protes dari si fulan di atas, aku hanya membatin dalam hati ‘memangnya wajib ya nonton ITB Fair?’.

Tidak. Jangan pikir aku terlalu zuhud terhadap dunia. Aku tidak merasa aku begitu. Ada keheranan di sini, aku hanya tidak peduli. Tidak peduli. Sebuah sifat yang akhir-akhir ini sedang akut menjangkitiku. Aku tidak peduli. Padahal jelas-jelas aku seorang mahasiswa ITB, tingkat pertama pula. ‘Apa kata mereka?’ Sebagian hatiku menentang keras sikap ku itu. ‘Masa anak ITB nggak dateng ITB Fair?’.

Hari terakhir ITB Fair, hari terakhir Mukatamar Madani juga. Setelah mengikuti rangkaian acara Muktamar Madani sejak Jum’at (3/2) hingga Ahad (5/2), aku justru meminta izin untuk tidak mengikuti acara puncak, pelantikan BPH dan Staf Gamais 2012. Ada sebuah rapat kepanitiaan yang harus kuhadiri. Dengan sedikit ragu, aku melangkah membelah ITB melalui sisi barat. Dari Masjid Salman, menuju sekretariat kepanitian yang berada di dekat gerbang belakang ITB. Aku bertanya pada diri ‘don’t you wanna feel this excitement around you?’. Dua kali aku melewati replika maskot ITB Fair 2012 aku membatin dalam hati, ‘lucu sekali.. wish i could have a photo with them’.


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya