Bismillahirrahmanirrahim..
Sebuah pertanyaan unik, apakah
cinta itu merah? Pink? Atau coklat? Dengan lugu, seorang bocah menjawab, “Cinta
itu coklat”. Mengapa? Tanyaku padanya, lalu berceritalah ia.. tentang apa yang
dilihatnya di televisi : cinta yang diungkapkan lewat sebatang coklat.
Yup. It’s February.
Cinta dan coklat, menjadi sebuah paket istimewa di bulan ini. 14 Februari, hari
Valentine alias hari Kasih Sayang, begitu yang kebanyakan orang tahu. Coklat,
bunga, dan kata-kata cinta bertebaran di hari itu. Mereka mengungkapkan dan
merayakan cinta pada hari tersebut.
Dan kita pun latah,
mengikut saja pada kebiasaan orang barat. Tanpa (mau) tahu asal-usul hari
Valentine. Kita ikut saja, membeli coklat dan memberikannya kepada orang-orang
terkasih. Tanpa tahu, 14 Februari adalah hari terbunuhnya seorang Pendeta
Nasrani (Saint Valentine) yang dihukum mati oleh Romawi karena berhasil
menjadikan 1 keluarga memeluk agama Nasrani.
Padahal
kita tidak beragama Nasrani, kita seorang muslim. Yang telah Allah peringatkan
lewat firmanNya :
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isra : 36)
Masihkah terbesit keinginan untuk
merayakan hari Valentine?
“Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu” (Al Hadist)
Wallahu a'lam bishowab. :)
#sebuah artikel mini untuk lembar cinta roket stei -annisa-
engga bel .. enggaaa kok :D
ReplyDelete:) weddar.. iyaa percaya.
ReplyDeleteKalo ditanya, cinta itu merah, pink atau coklat..? kamu jawab apa dar?
"Cinta itu Merah, Pink, atau Coklat?" saya dengan senang hati akan menjawab... "HITAM".
ReplyDeleteCinta, kadang bisa membutakan segalanya.. *eaaaa
Nice post, harusnya bangsa Indonesia (mayoritasnya muslim), tahu betul bahwa hal ini (Valentine Day, atau apalah..) seharusnya tidak ditiru. Dan memang, sepatutnya tidak boleh ditiru.
Bukankah hari kasih sayang itu setiap hari, dan untuk siapa saja?
dan tentunya, bukan hanya dengan ungkapan melalui sebuah perantara sebatang COKLAT :))
@Ilyas.. thank you for reading and comment.. :)
ReplyDeleteSiip.. setiap orang punya jawaban sendiri atas pertanyaan di judul ini.
Setuju. Yang membuat sedih adalah, mereka yang ikut-ikut merayakan hari Valentine, tidak tahu asal-usul hari Valentine.