Bismillah..
-muhasabah untuk diri-
Sholat.. rukun islam kedua. Lima kali kewajiban kita tiap harinya.
Sholat menjadi beban tersendiri bagi sebagian orang, mereka merasa seolah memikul beban berton-ton saat kumandang adzan mengetuk gendang telinga. Enggan rasanya melangkahkan kaki untuk mengambil air wudhu dan sholat. Menunda menjadi pilihan, ada saja alasan untuk tidak sholat di awal waktu. Lalu ketika tanpa sengaja terlewat, ia hanya membatin sejenak 'ya allah, aku belum sholat'. Dan jika berlanjut, dilakukan berulang kali.. maka meninggalkan sholat akan menjadi hal biasa. Telinga mereka menuli atas jeritan hati.
Sebagian yang lain hanya menjadikan sholat sebagai formalitas, penggugur kewajiban. Maka sholatnya hanya asal sholat. Lebih suka sholat sendiri ketimbang berjamaah, baginya.. berjamaah itu buang-buang waktu. Maka jangan tanya berapa detik ia bertahan dalam ruku' dan sujudnya. Baginya asalkan sudah sholat maka sudah cukup, toh sudah memenuhi kewajiban.
Sholat.. seperti apa ia bagimu? Jangan keburu kau jawab.. coba renungkan dulu sejenak. Coba ingat-ingat lagi.. Bukankah hakikatnya, sebenarnya kita yang butuh sholat? Bukankah Allah tidak membutuhkan sholat kita? Sekalipun Allah memang menciptakan kita untuk menyembahNya, tanpa sholat dan ibadah kitapun.. Allah akan tetap menjadi Tuhan Semesta Alam. Itu mutlak. Tak dipengaruhi oleh apapun. Lailahaillallah.. Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah..
Tidakkah kita menyadarinya? Bahwa kita yang membutuhkan solat, membutuhkan bersujud kepada Allah untuk menumpahkan keluh kesah kita, untuk mensyukuri limpahan nikmat dariNya, untuk menyejukkan hati yang lelah.
Bukankah hati kita terasa tenang saat kita menghadapNya? Bukankah basuhan air wudhu, ruku' dan sujud kita seolah menyingkirkan beban-beban pelik di dunia yang sementara ini?
"Ia.. adalah sentuhan yang lembut pada hati yang letih dan payah". Maka cintai sholat, ia bukan beban yang membuat kita terbungkuk-bungkuk memikulnya, bukan pula sebuah peraturan formal yang tak memiliki arti lebih selain untuk dipatuhi. Maka cintai sholat, jangan hanya saat dunia terasa sempit dan menyesakkan dada.. tapi juga saat ia terlihat berkilauan indah. Maka ruku' dan sujudlah saat kau ingin meminta pertolongan, karena Allah lah sebaik-baik penolong. maka ruku' dan sujudlah saat kau ingin bersyukur, karena segala puji hanya milik Allah..
Wallahu 'alam..
-muhasabah untuk diri-
Sholat.. rukun islam kedua. Lima kali kewajiban kita tiap harinya.
Sholat menjadi beban tersendiri bagi sebagian orang, mereka merasa seolah memikul beban berton-ton saat kumandang adzan mengetuk gendang telinga. Enggan rasanya melangkahkan kaki untuk mengambil air wudhu dan sholat. Menunda menjadi pilihan, ada saja alasan untuk tidak sholat di awal waktu. Lalu ketika tanpa sengaja terlewat, ia hanya membatin sejenak 'ya allah, aku belum sholat'. Dan jika berlanjut, dilakukan berulang kali.. maka meninggalkan sholat akan menjadi hal biasa. Telinga mereka menuli atas jeritan hati.
Sebagian yang lain hanya menjadikan sholat sebagai formalitas, penggugur kewajiban. Maka sholatnya hanya asal sholat. Lebih suka sholat sendiri ketimbang berjamaah, baginya.. berjamaah itu buang-buang waktu. Maka jangan tanya berapa detik ia bertahan dalam ruku' dan sujudnya. Baginya asalkan sudah sholat maka sudah cukup, toh sudah memenuhi kewajiban.
Sholat.. seperti apa ia bagimu? Jangan keburu kau jawab.. coba renungkan dulu sejenak. Coba ingat-ingat lagi.. Bukankah hakikatnya, sebenarnya kita yang butuh sholat? Bukankah Allah tidak membutuhkan sholat kita? Sekalipun Allah memang menciptakan kita untuk menyembahNya, tanpa sholat dan ibadah kitapun.. Allah akan tetap menjadi Tuhan Semesta Alam. Itu mutlak. Tak dipengaruhi oleh apapun. Lailahaillallah.. Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah..
Tidakkah kita menyadarinya? Bahwa kita yang membutuhkan solat, membutuhkan bersujud kepada Allah untuk menumpahkan keluh kesah kita, untuk mensyukuri limpahan nikmat dariNya, untuk menyejukkan hati yang lelah.
Bukankah hati kita terasa tenang saat kita menghadapNya? Bukankah basuhan air wudhu, ruku' dan sujud kita seolah menyingkirkan beban-beban pelik di dunia yang sementara ini?
Shalat adalah hubungan langsung antara manusia yang fana dengan kekuatan yang abadi. Ia adalah waktu yang telah dipilih untuk pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tak pernah kering.. Ia adalah kunci perbendaharaan yang mencukupi, memuaskan, dan melimpah. Ia adalah pembebasan dari batas-batas realita bumi yang kecil menuju realita alam raya. Ia adalah angin, embun, dan awan di siang hari bolong nan terik. Ia adalah sentuhan yang lembut pada hati yang letih dan payah. (Sayyid Quthb dalam Zhilal)
"Ia.. adalah sentuhan yang lembut pada hati yang letih dan payah". Maka cintai sholat, ia bukan beban yang membuat kita terbungkuk-bungkuk memikulnya, bukan pula sebuah peraturan formal yang tak memiliki arti lebih selain untuk dipatuhi. Maka cintai sholat, jangan hanya saat dunia terasa sempit dan menyesakkan dada.. tapi juga saat ia terlihat berkilauan indah. Maka ruku' dan sujudlah saat kau ingin meminta pertolongan, karena Allah lah sebaik-baik penolong. maka ruku' dan sujudlah saat kau ingin bersyukur, karena segala puji hanya milik Allah..
Wallahu 'alam..
wallahu alam
ReplyDeletenice post :)
thanks :)
ReplyDelete