Follow Me

Sunday, January 10, 2016

Can't Change My Way

#fiksi

Bismillah.

Ini tentang cerita jalan dan kendaraan yang berlalu lalang di atasnya. Ada yang tahu ada berapa jenis jalan? Jawabannya akan bermacam-macam, tapi itu tidak terlalu penting bagi Clara. Ia hanya teringat satu jenis jalan, jalan satu arah. Berada di situasi ini seperti ia ingin berbalik di jalan satu arah. Tidak bisa, bagaimana terpaksanya tetap saja tidak bisa.

Pagi itu karena sebuah acara, ia diminta membeli snack untuk pembicara. Ia memilih berjalan kaki karena memang hari Ahad adalah hari Car Free Day. Tidak ada masalah, karena memang tidak terlalu jauh dan ia memang senang berjalan. Clara melihat ke jam tangan dan mempercepat langkahnya karena sebentar lagi acara dimulai. Ini mudah, karena hari itu spesial, tidak banyak pedagang di trotoar, sengaja dikosongkan karena akan ada pawai Konferensi Non Blok kalau tidak salah. Tapi kemudahan itu perlahan menghilang saat tanpa sengaja ia melihat dari kejauhan sesosok ikhwan mengenakan jaket himpunan Clara.

Awalnya Clara mengira  itu adalah adik tingkatnya, namun semakin dekat ternyata bukan. Mungkin masih sekitar dua puluh langkah lagi untuk benar-benar berpapasan, namun langkah Clara makin melambat. Rasanya Clara ingin berbalik, berpapasan di jalan lebar dan sepi ini somehow membuatnya merasa tidak nyaman. Ia terus menundukkan kepala dan melanjutkan langkahnya dengan kecepatan maksimal. Baginya, jika harus berpapasan, maka lebih cepat lebih baik. Namun baru beberapa langkah, ia melihat sosok di depannya berbelok dan memilih menyeberang. Saat itulah Clara menghela nafasnya, dan pelan berbisik, "Terima kasih". Sebuah kata yang mungkin tidak di dengar sosok yang sudah berada di trotoar seberang jalan.

***

Udah selesai, hehe. Lagi pengen banyakin nulis hehe, maaf ya kalau dikit-dikit.

Pesan untuk tulisan ini: Aku tidak tahu tentang temen-temen perempuan lainnya. Tapi aku pribadi ga terlalu suka kalau berpapasan dengan orang yang kukenal dan bukan mahram. Antara males dan bingung harus bersikap gimana. Pengalaman disebut sombong soalnya karena sering pura-pura ga kenal. Biasanya kalau bisa menghindar, aku lebih memilih lewat jalan lain, jalan yang jarang dilalui orang. Jadi inget quotes-nya Robert Frost.

and that has made all the difference



Jadi panjang ya? J maaf..

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya