#fiksi
Bismillah.
Ini tentang cerita
jalan dan kendaraan yang berlalu lalang di atasnya. Ada yang tahu ada berapa
jenis jalan? Jawabannya akan bermacam-macam, tapi itu tidak terlalu penting
bagi Clara. Ia hanya teringat satu jenis jalan, jalan satu arah. Berada di
situasi ini seperti ia ingin berbalik di jalan satu arah. Tidak bisa, bagaimana
terpaksanya tetap saja tidak bisa.
Pagi itu karena
sebuah acara, ia diminta membeli snack untuk pembicara. Ia memilih berjalan
kaki karena memang hari Ahad adalah hari Car Free Day. Tidak ada masalah,
karena memang tidak terlalu jauh dan ia memang senang berjalan. Clara melihat
ke jam tangan dan mempercepat langkahnya karena sebentar lagi acara dimulai.
Ini mudah, karena hari itu spesial, tidak banyak pedagang di trotoar, sengaja
dikosongkan karena akan ada pawai Konferensi Non Blok kalau tidak salah. Tapi
kemudahan itu perlahan menghilang saat tanpa sengaja ia melihat dari kejauhan
sesosok ikhwan mengenakan jaket himpunan Clara.
Awalnya Clara
mengira itu adalah adik tingkatnya,
namun semakin dekat ternyata bukan. Mungkin masih sekitar dua puluh langkah
lagi untuk benar-benar berpapasan, namun langkah Clara makin melambat. Rasanya
Clara ingin berbalik, berpapasan di jalan lebar dan sepi ini somehow membuatnya
merasa tidak nyaman. Ia terus menundukkan kepala dan melanjutkan langkahnya
dengan kecepatan maksimal. Baginya, jika harus berpapasan, maka lebih cepat
lebih baik. Namun baru beberapa langkah, ia melihat sosok di depannya berbelok
dan memilih menyeberang. Saat itulah Clara menghela nafasnya, dan pelan
berbisik, "Terima kasih". Sebuah kata yang mungkin tidak di dengar
sosok yang sudah berada di trotoar seberang jalan.
***
Udah selesai, hehe.
Lagi pengen banyakin nulis hehe, maaf ya kalau dikit-dikit.
Pesan untuk tulisan
ini: Aku tidak tahu tentang temen-temen perempuan lainnya. Tapi aku pribadi ga
terlalu suka kalau berpapasan dengan orang yang kukenal dan bukan mahram.
Antara males dan bingung harus bersikap gimana. Pengalaman disebut sombong
soalnya karena sering pura-pura ga kenal. Biasanya kalau bisa menghindar, aku
lebih memilih lewat jalan lain, jalan yang jarang dilalui orang. Jadi inget
quotes-nya Robert Frost.
and that has made all the difference |
Jadi panjang ya? J
maaf..
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya