Follow Me

Thursday, January 28, 2016

Mana yang Lebih Sulit?

-Muhasabah Pribadi-

Bismillah.

merajut dengan rapi, tak terlalu renggang, tak terlalu rapat
Merapatkan yang renggang, menyambung yang putus, mana yang lebih sulit? Bagiku keduanya sulit. Tentu saja sulit jika dari awal tidak ada niat untu memulai. Tentu saja sulit karena yang dilakukan hanya diam dan tak bergerak. Tentu saja sulit... akan ada banyak alasan yang membuatku kesulitan, juga akan muncul beribu excuse dalam diriku.

Merapatkan yang renggang, menyambung yang putus, mana yang lebih sulit? Bagiku keduanya tidak mudah. Tentu saja tidak mudah merapatkan sesuatu yang jaraknya bukan selebar sela-sela jari. Tentu saja tidak mudah, perlu usaha lebih agar yang jauh mau mendekat, yang dekat mau merapat. Tentu saja tidak mudah... akan ada banyak alasan yang membuatku meragu, juga timbul berkali-kali pikiran negatif dalam diriku.

Merapatkan yang renggang, menyambung yang putus, mana yang lebih mudah? Bagimu keduanya tidak sulit. Tentu saja tidak sulit karena kamu tahu kunci dan teknik untuk merapatkan dengan energi dan cost optimal. Tentu saja tidak sulit karena kamu tahu, saat kamu bergerak satu langkah, yang jauh tidak akan berlari, yang dekat tidak akan berpaling. Tentu saja tidak sulit... ada banyak alasan yang membuatmu yakin, juga membuncah ratusan optimisme dalam dirimu.

Merapatkan yang renggang, menyambung yang putus, mana yang lebih mudah? Bagimu keduanya mudah. Tentu saja mudah karena memperbaiki imanmu akan mempercepat proses perapatan dan penyambungan. Tentu saja mudah karena kamu tahu, saat kamu bergerak satu langkah, yang jauh berlari menuju dirimu, dan yang dekat bergegas memelukmu erat.

***

Ini bukan tentang jalinan rekan kerja, juga bukan jalinan teman bermain. Ini tentang jalinan yang Allah janjikan lebih kuat dari jalinan darah. Ya, lebih kuat dari ikatan darah. Mungkin jalinan itu sekarang terlihat renggah, rapuh, dan sebagian lainnya terputus. Tapi kita bisa merapatkan dan menyambung lagi jalinan ini, semoga dengan terjaganya jalinan ini, iman kita semakin kuat. Dan tentu dengan iman yang tumbuh tinggi besar, in syaa Allah jalinan ini pun makin erat dan kuat.

Yang menulis ini masih perlu banyak belajar tentang bagaimana merapatkan dan menjalin jalinan ukhuwah islamiyah. Masih perlu sering dinasihati, karena hampir selalu memilih tidak merespon, karena belakangan ini sering menghilang merenggang, semoga tidak sampai putus.


Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya