Follow Me

Thursday, June 22, 2023

Chance to Reveal Your Feeling

Bismillah.

#bebersihdraft


Beberapa waktu yang lalu aku dihadapkan pada situasi yang menyadarkanku untuk belajar terbuka. (draft 23 Januari 2022)

***

Sudah sejak lama, aku banyak memilih untuk menutup pintu tersebut. Pintu untuk membuka diri. Pintu untuk bercerita tentang sisi diri yang paling ingin kusembunyikan.

Tapi sebagai seorang manusia, perempuan terutama, aku... terkadang juga ingin membuka diri. Seperti kamar yang tertutup rapat, rasanya pengap, panas. Aku butuh untuk membuka pintu, atau jendela, atau bahkan ventilasi kecil, supaya bisa 'bernafas' lebih lega, supaya bisa merasakan sedikit semilir angin. Supaya tidak sesak, dan bisa menjalani hari lebih ringan.

Dan di saat-saat itu, hanya Allah yang tahu kebutuhan itu. Alhamdulillah, aku memiliki sisi extrovert. Allah knows that, so He gives me chances. Kesempatan-kesempatan yang unik, momen tertentu yang membuatku nyaman membuka ventilasi, jendela, atau bahkan pintu. Lalu aku bercerita, dengan ringan tanpa perasaan ingin mengunci rapat-rapat pintu. Lalu aku membuka diri, membiarkan orang yang Allah hadirkan di hariku untuk mengetahui sisi lainku yang biasanya selalu aku sembunyikan.

tapi Alhamdulillah sih. karena aku ada sisi ekstrovert.
ada aja momen Allah kasih aku tempat buat cerita.
Allah knows I need it. So He gave me the way. -Kamis (20/1/2022) 14.41
 
***
 
Aku masih ingat momen apa yang membuatku menulis draft ini. Berawal dari 12 Januari, saat aku posting story postingan @quote.daribuku


Seorang adik tingkat memberikan love reaction, kemudian menyapaku. Dari sana, kami mengobrol lumayan panjang. Awalnya aku banyak bertanya dan membaca. Lalu kemudian kesempatan itu hadir, salah satu bentuk nikmat dari-Nya. Maka aku bercerita juga padanya, sedikit tentangku. Setelah selesai cerita panjang lebar, aku seketika menyadari. It's a rare chance that Allah gave me. Chance to reveal my feeling.
 
Kesempatan untuk bercerita tentang apa yang kita rasakan itu banyak diberikan Allah. Tapi gak semua orang menganggap itu istimewa. Orang-orang ekstrovert mudah menemukan dan menggunakannya. Bagaimana dengan mereka yang introvert, yang terbiasa sibuk dengan pikirannya sendiri? Bagaimana dengan orang-orang yang punya trust issue? Yang ketika kesempatan itu hadir, terbelenggu oleh ketakutan-ketakutan tidak nyata di kepalanya.
 

So when the chance comes to you. Please grab it and use it wisely. Tidak mudah memang untuk mengeja perasaan menjadi kalimat. Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Barangkali satu dua kalimat jujur, bisa menjadi "ventilasi" agar kamu bisa bernafas lebih lega. Siapa tahu, rencana hanya membuka jendela, membuatmu sadar bahwa tidak ada salahnya terbuka pada orang tertentu, lalu kamu tersenyum dan membuka pintu mempersilahkan orang tersebut masuk ke ruanganmu.[1]

 

Semoga Allah memudahkan kita untuk menceritakan perasaan kita pada momen dan orang yang tepat. Dan tentu saja, semoga kita selalu nyaman dan tidak ragu untuk terbuka dan mencurahkan perasaan kita pada-Nya, dalam doa-doa kita, dalam interaksi kita dengan kalam-Nya, juga dalam sujud-sujud kita. Aamiin.


Wallahua'lam,


***

Catatan:

[1] Oh ya, tiba-tiba sekelebat pikiran ini hadir. I know it might sound weird and conservative. Tapi kalau bisa hindari sebisa mungkin untuk terbuka sama lawan jenis non mahram dan bukan suami/istri kita. Cause I know from one or two case, how open up to opposite sex could lead into heartbreak. So when I said to take a chance to reveal your feeling, ini berlaku untuk teman, orangtua, atau orang yang kita tuakan/minta nasihat.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya