Follow Me

Thursday, September 19, 2024

Yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Gratitude Journal

Bismillah.

#nukilbuku *Yang Belum Usai* - Pijar Psikologi, PT Elex Media Komputindo 

 

Salah satu cara untuk self healing adalah membiasakan lagi bersyukur dengan membuat gratitude journal. Aku pernah merasakan krisis identitas, saat tiba-tiba menemukan diriku berubah hampir 180 derajat menjadi sisi terburuk diri. Diri yang tidak tahu cara bersyukur, diri yang penuh dengan keluhan, diri yang begitu mudah menyalahkan banyak hal dll. Frustasi sendiri ketika menemukan perubahan buruk itu, dan mulai melabeli sifat buruk itu pada diri sendiri. Bagaimana kalau aku memang orang yang tidak bisa bersyukur? Bagaimana kalau aku memang A, B, C dan label-label buruk lainnya. Sampai aku diingatkan lagi lewat buku, bukan buku yang akan kunukil ini, tapi buku lain. Dari buku tersebut, aku mulai sadar bahwa bersyukur, bersabar juga bisa dilatih. Bahwa kita bisa belajar ulang meski sudah pernah jatuh dan berubah menjadi lebih buruk. Dan salah satu cara belajar bersyukur adalah dengan membuat gratitude journal.

 

Dulu, aku sekedar membuat list 3 hal yang kusyukuri hari ini. Sesederhana itu. Tapi setelah membaca buku ini, aku jadi sadar, bahwa ada prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam membuat gratitude journal.

 

***

 

1. Jujur dengan diri sendiri


Pintu gerbang utama untuk menjadi lebih bahagia adalah mengakui bahwa diri sendiri juga punya kelemahan. Mengakui segala emosi negatif yang kita miliki agar bisa terbuka dengan orang lain. Dengan begitu, kita akan merasa secure dan tidak sendiri saat mengalami pengalaman negatif. Jujur dengan diri sendiri merupakan salah satu cara untuk menjadi open minded dalam mengeksplorasi diri lebih jauh lagi. Sebab, tanpa menjadikan pikiran dan perasaan terbuka terhadap segala pandangan, bersyukur akan menjadi pekerjaan yang sulit.

2. Aware terhadap diri sendiri


Aware terhadap kebutuhan emosi diri sendiri.

Membiasakan diri peduli pada hal-hal yang membahagiakan, membuat hidup kita akan mengasah kemampuan bersyukur itu sendiri.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika gratitude journal itu bukan hanya sekedar list, tapi juga deskripsi yang rinci tentang sesuatu yang kita rasakan.
 

 

3. Apresiasi diri


Masa lalu dan masa kini.

Mengapresiasi diri sendiri di masa kini berarti berterima kasih pada kehidupan. Mengapresiasi masa lalu artinya menerima segala kejadian buruk yang pernah kita alami, bahwa kita sudah sampai sejauh ini untuk menghadapinya.

Kaitkan apa yang dialami di masa lalu, dengan kondisi kita di masa kini

 

4. Menyeimbangkan Emosi


Bersyukur bukan meniadakan yang negatif. Melainkan menyeimbangkan yang negatif dan positif.

Dalam menulis gratitude journal kita perlu memaknai hal buruk yang menimpa kita dan mencari sebuah hikmah atas itu.

 

***


Membaca prinsip-prinsip itu, aku jadi menyadari, mungkin memang bukan gratitude journal, tapi aku banyak melakukan 4 hal tersebut saat menulis di blog ini. Selain di blog ini, aku merasa membaca dan menuliskan kutipan-kutipan dari buku-buku bagus membuat pikiranku lebih jernih untuk melihat bahwa ada begitu banyak nikmat yang seringkali kita abaikan, bagaimana fokus pada satu titik hitam membuat hidup kita tidak tenang, padahal yang ada di hadapan kita itu kertas putih.


Untuk siapapun yang sedang butuh membuat gratitude journal, jangan lupa terapkan prinsip-prinsip di atas ya.. Semoga Allah memudahkan kita menjadi hamba yang bersyukur. Karena sungguh, saat kita bersyukur, bukan Allah yang membutuhkannya, tapi kita yang justru sangat membutuhkannya. Semoga kita tidak pernah berputus asa, atau lupa atas sifat Ar Rahman dariNya.


Wallahua'lam bishowab.

 

***


Keterangan : Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

1 comment:

  1. Sepakat. Menulis gratitude journal, especially on a daily basis, beneran membantu banget untuk mengurai benang kusut di dalam sana. So worth doing.

    ReplyDelete

ditunggu komentarnya