Bismillah.
Orang yang sama, dengan pertanyaan yang sama. Bedanya saat ini lewat telepon, saat ia berbincang dengan kakaknya yang sedang berkunjung ke Purwokerto, dan aku mendekat sebentar karena hendak sekedar menyapa.
I hate the question, not because it is rude or anything. But it stab right through the core. Cause it's been a while since I write.
Tapi tentu saja, saat pertanyaan itu dilemparkan, aku menangkapnya dengan senyum tipis dan jawaban yang persis sama. Pertanyaan dejavu. Aku jawab masih di blog. Seseorang di sampingnya menimpali, bahwa aku juga menulis di instagram. *ah, kapan terakhir post di ig betterword? Masih hutang 6 tulisan tentang palestina. Baru kemudian bisa move on buat konten baru. >< Jujur rasanya tersindir dan malu sendiri. I've been hiding for too long, distracted and forget that I should be more productive in writing and making content instead of consumming too many shorts, reels, and other's stories.
Lalu tiba-tiba ia memberikanku saran, coba nulis tentang topik A. Aku hanya diam tersenyum. Kakaknya yang berada di sampingku menimpali dengan canda. Semua tertawa kecil, hanya aku yang diam-diam getir karena aku tahu, aku dan menulis sedang tidak baik-baik saja.
***
Kutuliskan pertanyaan ini sebagai pemantik, pengingat untuk diri. Ayo nulis lagi. It's 2025. It's almost Ramadhan. You're getting old. Begitu sulitkah untuk kembali produktif menulis lagi? Berhenti memutar ide dan menulis di kepalamu. Tuangkan dalam kata dan gerakkan jemarimu. Ada banyak hal yang bisa ditulis. It's better to write than wasting your time on useless things. ><
Tarik nafas, hembuskan. Kuatkan tekad. Ayo menulis lagiiii!
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya