Follow Me

Showing posts sorted by relevance for query at tibyan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query at tibyan. Sort by date Show all posts

Monday, October 25, 2021

Makna Tilawah

October 25, 2021 0 Comments

Bismillah.


Nukil Buku “At-Tibyan | Imam An-Nawawi”


***


Sebelum bahas judul, aku ingin bercerita bagaimana buku ini sampai di tanganku. November 2020, hadiah dari seorang adik tingkat. Sebuah hadiah yang tidak disangka. Padahal sebenarnya, aku yang seharusnya berterimakasih padanya. Karena lewatnya, aku jadi punya "tempat" yang nyaman untuk menjaga yang interaksiku dengan Quran. Jazakillah khairan katsiran


Buku ini diterbitkan oleh Ummul Qura. Selain judul At-Tibyan, ada juga sub-judul "Adab Membaca & Menghafal Quran". Oh ya, buku ini di tahqiq oleh Muhammad Ibrahim Sunbul. Karena bukunya dengan tahqiq, jadi banyak catatan kakinya. Dan aku suka banget, karena jujur untuk orang sepertiku yang masih belum banyak paham tentang hadits, penjelasan di catatan kaki sangat membantu untuk memahami, plus nambah banyak ilmu baru.


***


Makna Tilawah


Halaman pertama kitab At-Tibyan membahas tentang keutamaan membaca Al-Qur'an dan mengemban Al Qur'an. Imam An-Nawawi menuliskan dua ayat di Surat Fathir.


"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka, dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (Fathir: 29-30)


Masih halaman pertama dari buku At-Tibyan. Catatan kaki pertama. Tentang makna/hakikat membaca. Kalau kita lihat lafal ayatnya (yatluna), ini lebih pas dengan istilah tilawah. Beda dengan membaca yang ada di surat Al 'Alaq, yang lafalnya iqra.


Hakikat membaca dalam konteks ini adalah membaca makna dan mengamalkannya sebagai bentuk pembenaran terhadap beritanya, pelaksanaan terhadap perintahnya, menjauhi larangannya, dan menjadikannya sebagai panutan. Ke mana pun ia menghadap maka engkau juga menghadap pada arah tersebut. Jadi, ruang lingkup membaca Al-Qur'an adalah membaca lafal dan maknanya

 

Masih di catatan kaki nomer 1, disebutkan bahwa membaca makna lebih mulia dari sekedar membaca lafal.


Membaca makna lebih mulia dari sekedar membaca lafal. Orang yang senantiasa membaca makna Al-Qur'an, mereka adalah Ahlul qur'an yang mendapat sanjungan di dunia dan akhirat, karena sesungguhnya merekalah orang yang ahli membaca dan mengamalkan makna dengan sebenar-benarnya. Referensi: Miftah Dar As-Sa'adah (1/202-203) (Ummu Abdillah)


***


Refleksi Diri

*warning* bagian ini, silahkan diskip aja ya, terima kasih~


Sungguh, aku ingin menjadi bagian dari orang-orang yang disebut di ayat tersebut (35:29-30). Siapa sih yang tidak menginginkan perdagangan yang anti rugi?


Baca juga: [MFA2021] Bisnis Anti Rugi – Isabella Kirei


Tapi jujur, aku meragukan diriku. Benarkah aku benar-benar menginginkannya? Apa kabarku dengan Al Qur'an? Sudahkah membacanya? Belum, aku belum akan bertanya tentang tilawah, aku masih bertanya tentang iqra. Itu dulu. Apa kabar? Kalau itu sudah dijawab, sekarang aku bertanya tentang tilawah, sudahkah maknanya dimengerti dan diamalkan? I'm not talking about how you transform automatic in a instant time. I'm talking about a day, do you take a step to a better 'you' every day? Do you really honest, when you say, 'you try'?


Dan jikaaaa.. jika saja jawaban yang kau dapati pahit, dan rasanya ingin mengutuk dan menghakimi diri sendiri. Coba inget-inget kutipan ini. Karena muhasabah jauh berbeda dengan menghakimi diri.


Sebab, ada kebaikan di dalam diri manusia. Di dalam diri setiap orang ada potensi kebaikan, sebagaimana juga ada potensi keburukan. Jika orang-orang yang berperilaku buruk itu dididik, dibina dengan baik, maka potensi kebaikan dalam dirinya itu akan muncul ke permukaan, sebaliknya potensi keburukannya semakin tertekan dan tertutupi. Lalu kebaikan-kebaikan yang mulanya kecil, lama kelamaan semakin besar dan terus membesar, lalu mendominasi hati dan perilakunya, dan jadilah ia sebagai orang baik.

#daribuku *Rasulullah Sang Pendidik* - Al-Ustadz Muhammad Rusli Amin, AMP Press


Jadikan jawaban pertanyaan itu sebagai cambuk. Banyakin doa dan usaha. Semoga kelak Allah jadikan kita termasuk orang-orang yang...


orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi, agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka, dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.


Coba lihat 2 asmaul husna yang Allah letakkan di sana. Allah bahkan tahu ada hambanya yang seperti kamu. Yang terseok-seok dalam melangkah, yang banyak dosa tapi masih pengin jadi bagian dari orang-orang tersebut. He said, innahu ghafurun syakur. TT


Allahua'alam bishowab.

Tuesday, October 22, 2024

Am I a Bad Reader?

October 22, 2024 0 Comments

Bismillah.

 

I was just finished writing my last blog post, when I check, the previous post I submit for 1m1c, and then I realize... I think I haven't finished reading that book. >.<

 

Baca juga: Faktor Biologis Munculnya Depresi pada Seseorang (last blog post)

 

Baca juga: Yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Gratitude Journal (prev post I submit for 1m1c)

 

*** 


Kesadaran itulah yang akhirnya membuatku tergerak untuk menulis ini. Bahwa ternyata aku benar-benar bukan pembaca yang baik. Pertama, aku membaca sangat pelan. Kedua, aku membaca banyak buku dalam satu waktu (tidak fokus). Ketiga, aku banyak memulai membaca buku, kemudian tidak menyelesaikannya. TT hiks. Sedihnya lagi, alasan tidak selesai baca itu bukan karena aku memang kehilangan ketertarikan, tapi karena aku lupa, setelah membaca judul buku baru >.<


Oh ya, tidak ada yang salah berhenti membaca sebelum selesai, atau membaca banyak buku dalam satu waktu. Asalkan alasan dan caranya benar. Aku pernah membaca artikel tentang membaca buku di Medium (in english) dan menuliskan sedikit intinya di blog ini.


Baca juga: Tentang Baca Buku

 

Jadi, di sini, aku hendak menulis beberapa judul buku yang belum selesai kubaca. Mostly e-book.


Tapi sebelum e-book, ada beberapa buku fisik juga yang ingin kulist:

 

1. Buku Re-Make-nya Bagas Rais

 

Lupa taruh dimana bukunya? Semoga sih gak ketinggalan di luar rumah. Semoga di hoopan. 


Baca juga: Sanguin, Melankolis, Koleris, Plegmatis

 

2. Kitab At-Tibyan Imam An Nawawi

 

Terakhir baca kayanya pas challange 66haribacabuku-nya arketipe. Ini bukunya terlihat jelas, gak lupa naruh. Tapi alasan menunda menyelesaikan karena mentalku lemah >< duh, makin merasa bersalah, karena kemarin-kemarin baru baca lagi pengingat tentang 3 reaksi terhadap ilmu/hidayah. Dan ini reaksi yang salah. Merasa lemah.

 

Ya, buku At-Tibyan itu buku tentang adab terhadap Al Quran. Dan jujur rasanya malu untuk meneruskan membaca kalau aku masih punya banyak banget PR untuk ngamalin beberapa halaman yang sudah dibaca.

 

Baca juga: Insight #daribuku At Tibyan 

 

Aku pernah menuliskan ketakutanku melanjutkan dan menyelesaikan membaca At Tibyan di sini.

 

Baca juga: A22: Hadir Majelis Ilmu



3. Buku Deadline Your Life-nya Solikhin Abu Izzudin


Buku ini populer sejak aku SMA, entah siapa yang membeli buku ini, tapi di akhir 2021 aku menemukannya di lemari kaca. Memutuskan membacanya, tapi kemudian terhenti. Alasannya dua, gabungan dari alasan tidak lanjut membaca 2 buka sebelumnya. Lupa naruh di mana dan merasa lemah mental juga >.<

 

Aku ingat tentang buku ini, karena akhir tahun lalu, mengimport tulisan dari blog ini ke medium dan mengganti judul Untukku menjadi Pengingat Untukku di Akhir Tahun 2023.


Baca juga: Untukku 


***

 

See? Baru tiga buku fisik aja udah panjang. Bagaimana dengan e-book? Yakin mau nulis juga listnya? Iya, semoga dengan ditulis, jadi ingat untuk menyelesaikan baca.

 

List e-book yang belum selesai dibaca:

 

Yang ada di "rak buku":

 

 

1. Aku Ingin Dipahami, Bukan Dihakimi - Urfa Qurrota Ainy, S.Psi., PT. Elex Media Komputindo

Mulai baca 2 September 2024, terakhir baca 21 Oktober 2024, halaman 34

 

2. Sirah Nabawiyah - Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi, PT Elex Media Komputindo

Mulai baca 16 Maret 2023, terakhir baca 3 Oktober 2024, halaman 283

 

3. Berpikir Itu "Dipraktekin" - Tim Wesfix, Grasindo

Mulai baca 3 Juni 2024, terakhir baca 15 Oktober 2024, halaman 128 


4. Kecerdasan Sosial Seorang Muslim - Amru Khalid, Aqwam

Mulai baca 12 September 2024, terakhir baca 15 Oktober 2024, halaman 35


5. Hampa - Damalin Basa, Quanta

Mulai baca 14 September 2024, terakhir baca 5 Oktober 2024, halaman 21




Di luar "rak buku":

 

1. Yang Belum Usai - Pijar Psikologi, PT Elex Media Komputindo

Mulai baca 26 April 2024, terakhir baca 10 September 2024, halaman 121

 

2. Funiculi Funicula - Yoshikazu Kawaguchi, GPU

Mulai baca 14 Mei 2024, terakhir baca 22 Oktober 2024, halaman 105

 

3. Syarah Riyadush Shalihin 1 - Imam An-Nawawi, Gema Insani

Mulai baca 14 Januari 2024, terakhir baca 7 Juli 2024, bab 1- halaman 23 


4. Ranah 3 Warna - A. Fuadi, GPU

Mulai baca 4 Mei 2022, terakhir baca 2 September 2024, halaman 231


5. Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan - Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda, PT Gramedia Pustaka Utama

Mulai baca 26 Maret 2024, terakhir baca 28 Mei 2024, halaman 32

 

6. Rantau 1 Muara - A. Fuadi, GPU

Mulai baca 2 Mei 2022, terakhir baca 11 September 2023, halaman 162 


7. Jejak Kenangan (Mamah Gajah Bercerita) - ITB Motherhood, Stiletto

Mulai baca 11 Mei 2023, terakhir baca 27 Oktober 2023, halaman 103


***


Am I a bad reader? Yes. But, will I still read? I do. In syaa Allah.


Di era sosial media, dan gilasan teknologi yang membuat fokus kita makin menurun, dan lebih nyaman mengkonsumsi informasi lewat media video atau audio, membaca tetap dibutuhkan. Especially for me.


Apalagi kalau aku mengingat keterikatan emosiku dengan membaca. Kalau dulu pas kecil, sampai SMA, aku membaca karena menyukainya. Kini aku membaca, karena aku tahu aku membutuhkannya. Buku dan membaca sudah membantuku melalui masa-masa sulit dalam hidup. Membantuku kembali menemukan diriku yang sempat hilang. Membantu belajar lagi apa yang sebenarnya sudah aku pelajari namun aku lupakan. Membantuku melihat realitas dan berhenti tenggelam dalam fase overthinking dan negative thinking. Menulis saja, saat itu tidak cukup. Aku membutuhkan 3 hal, Al Quran, menulis dan membaca. Dan tentu jalan kaki.


So let's keep reading. Hoping someday I'll be a better reader. ^^

 

Terakhir, sebuah pertanyaan untukmu, buku apa yang sedang kau baca? Buku apa saja yang pernah baca dan belum selesai membacanya? Dan apakah berniat untuk melanjutkan dan menyelesaikannya?

Wallahua'lam.

Tuesday, June 21, 2022

A23: Adab, Amalan Tersembunyi, Niat Ikhlas

June 21, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

Another gems from At-Tibyan


****

☑️ #DAY23-0090


📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi


📑 Quote:


Seyogianya seorang murid dididik secara bertahap untuk memiliki adab-adab mulia, dan perilaku-perilaku yang diridai. Melatih jiwanya dengan amalan-amalan yang tersembunyi. Membiasakannya untuk melakukan penjagaan terhadap seluruh perkaranya yang tersembunyi maupun yang tampak. Mendorong supaya semua ucapan dan tindakannya yang berulang-ulang untuk ikhlas, jujur, dan memperbaiki niat, serta senantiasa merasa diawasi oleh Allah 'azza wajall.


💡 Insight:


This is my big homework. Ketika semangat belajar kita sudah ada, lalu kita sudah melangkah dan menyuap sedikit demi sedikit ilmu. PR selanjutnya adalah tiga hal ini. Tiga hal yang tidak mudah dan pasti butuh waktu buat jatuh bangun sembari merendah dan berdoa semoga Allah memudahkan kita.


Semoga kita bukan termasuk mereka yang belajar, tapi adab-nya gak ada. Bukan juga termasuk yang hanya fokus memperbaiki amalan-amalan yang terlihat, lupa bahwa seharusnya ada amal yang kita istimewakan, agar hanya kita dan Allah yang tahu.

Tiba-tiba teringat kisah salah seorang sahabat radhiyallahu anhu yang lewat dua kali dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam dua kali menyebutnya sebagai ahli surga. Sampai sahabat terdekat Rasulullah kepo, dan akhirnya menginap di rumahnya untuk mencari tahu amalan spesialnya. Tapi tidak kunjung menemukannya, hingga akhirnya ia jujur dan bertanya langsung. Dan jawabannya... kebiasaan setiap malam membersihkan hati dan memaafkan orang lain.


Atau tentang terompah Bilal radhiyallahu anhu yang terdengar di Surga. Dan saat ditanya amalan spesial apa yang biasa dilakukannya, dan jawabannnya... shalat dua rakaat sunnah setelah wudhu. TT


Sudahkah kita punya amalan spesial yang tersembunyi dari mata manusia? Sudahkah kita mengamalkannya terus menerus? Sembari berulang memperbaiki niat kita? TT Allahummaghfirli..


Wallahua'lam.


***


PS: I know seharusnya ini tidak ditulis. But let me write this. Sebenarnya aku sedang tidak sama sekali pantas untuk menulis tentang ini. Mengingat beberapa pekan ini aku merasa begitu jauh dari Allah TT But le me just write this to remind myself. 

Wednesday, March 29, 2023

Rahasia Produktif Ibnu Taimiyah

March 29, 2023 0 Comments

Bismillah.

Nukil Buku "Muslim Produktif | Mohammed Faris"



"Ini adalah sarapan pagi saya. Saya tidak sarapan pagi kecuali zikir ini. Jika saya ridak melakukan sarapan pagi ini (berzikir kepada Allah), semua kekuatan saya akan hilang." - Syaikhul Islam, Imam Ibnu Taimiyah


***

 

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita belajar dari rahasia ini?

 

Tentu, kita harus belajar mengamalkannya. Tapi bisakah kita langsung dzikir dari pagi hingga hampir tiap hari? Tentu saja tidak bisa. Kita harus mencoba mengamalkan dari dzikir yang sedikit tapi konsisten. Boleh pilih salah satu dzikir pagi, kemudian kita coba amalkan dulu dzikir itu terus menerus. Yang paling mudah mungkin membaca 3 surat yang pendek dan hampir setiap dari kita hafal. Yup, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-nas. Coba itu dulu. Nanti kalau udah, coba ditingkatin.

 

Oh ya, bicara tentang dzikir, aku pernah denger ceramah kaitan dzikir pagi dan petang dengan sebuah ayat di Surat Maryam,


لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا إِلَّا سَلَٰمًاۖ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا

"Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali (ucapan) salam.

Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang." (Al-Quran 19:62)


Sayang banget videonya sudah gak bisa diakses, padahal niatnya mau embedded ke sini. Tapi intinya, di video tersebut disebutkan salah satu kaitan penghuni surga mendapatkan rezeki di pagi dan petang, karena di saat itu mereka biasa berzikir. Allahummaj'alna minhum.


***


Jujur, menulis ini rasanya berat, aku masih sering lupa untuk berzikir pagi dan petang. Aku tahu bagaimana rasanya menjalani hari tanpa dzikir pagi/petang, how it really affect my productivity. Aku juga tahu, saat aku "bersandar" pada dzikirnya, padahal harusnya ke Allah, bukan pada alatnya. Sama seperti larangan untuk meminta di ruqyah, karena banyak yang bersandar pada "obat ruqyah", bukan pada Yang Maha Menyembuhkan. Teringat juga, was-was setan yang membuat malas dzikir pagi petang karena merasa ketiadaan hati saat melakukannya. Lalu qadarullah, betapa baiknya Allah mempertemukanku pada kutipan di buku At Tibyan,


"Janganlah kau tinggalkan zikir karena ketidakhadiran (hati)mu padanya. Berapa banyak zikir yang tidak ada kehadiran (hati) di dalamnya menghantarkanmu pada zikir yang ada kehadiran (hati) di dalamnya."

#daribuku At Tibyan - Imam An-Nawawi, Ummul Qura


Amalan apapun, ada banyak rintangan dan ujiannya, itulah mengapa kita diminta bersabar dalam ketaatan. Semoga kita tidak menyerah pada diri. Fokus ke usaha, lakukan, lagi dan lagi, meski berulangkali jatuh dan gagal. Jangan lupa, untuk meminta bantuan dari Allah, karena sungguh tanpa bantuan-Nya kita tidak memiliki daya dan upaya untuk melakukan amal shalih sekecil apa pun itu.

 

Terakhir, doa nabi Ibrahim dan doa agar dimudahkan berzikir. Rabbi habli hukmaw- wa-alhiqni bishalihin. Allahumma a'inna 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika. Aamiin.


Wallahua'lam.


***

 

Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Thursday, June 9, 2022

A22: Hadir Majelis Ilmu

June 09, 2022 0 Comments

Bismillah.


Prolog. It's getting harder (mentally),to copy paste what I read from Arketipe's Challenge #66haribacabuku.


Sejak hari ke 22, back then, aku mulai hanya melaporkan kutipan buku saja, tanpa insight. Kau tahu kenapa? Karena saat kita harus membuat insight, kutipan itu bukan lagi sesuatu yang ada di luar. Tapi kita berusaha mengambil dan memasukkannya ke dalam diri kita. It's getting personal, in a good way. Ada refleksi yang harus diambil, dan saat refleksi, hikmah, insight sudah dibuat, ada next step-nya. Harus ada amal yang dilakukan. Harus ada gerakan, harus ada perubahan.


Meski dulu, aku cuma melaporkan quotes-nya saja. Saat menyalinnya di sini, aku berharap menambahkan insight. Meski hanya satu dua kata. Aku berharap kata-kata yang baik itu bukan cuma "pajangan", tapi ditanam menjadi benih yang nantinya tumbuh, berbunga dan berbuah.


***


☑️ #DAY22-0090


📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi


📑 Quote:


Luqman berkata kepada anaknya, "Wahai anakku! Bermajelislah dengan para ulama, dengarkanlah tutur kata para ahli hikmah, dan merapatlah kepada mereka sedekat mungkin, karena sesungguhnya Allah 'azza wajall benar-benar akan menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang tandus dengan curah hujan."


💡 Insight:


I've been complaining a lot in this blogs, how I felt my heart is harden. Bagaimana ia mengeras, dan seolah tidak bergetar lagi. Lalu mendekat pada Quran, memberikan "hujan" dan melunakkannya lagi. Ternyata, ada lagi, hal lain yang bisa menghidupkan hati yang mati. Mendatangi majelis ilmu.


Seburuk apapun kondisimu, serendah apapun posisimu saat ini, dorong dirimu untuk pergi ke masjid, meski di ujung belakang, mendengarkan kajian ilmu di sana. Mungkin suaranya tidak sejelas saat kamu duduk di depan, tapi para ulama dan ahli hikmah tersebut, karena hubungan mereka (hafizhahumullah) dengan Allah, keberkahan ilmunya akan menyentuh, bahkan hatimu yang kau kira mati dan tidak bisa hidup lagi.


Buka buku yang didalamnya terdapat nasihat dan kata-kata hikmah dari para ulama. Baca satu, dua halaman. It will gives you more healing, than whatever wonderful trip you wish you can go. Jadi teringat salah satu nasihat Al-Ustadz. Manusia itu, terdiri dari ruh dan jasad. Namun kadang kita lupa, dan hanya fokus memenuhi kebutuhan jasad. Padahal ruh kita juga butuh healing. Jasad kita butuh healing, entah dengan makan-makanan enak. Or having a relax day on some beautiful resort out there. But our ruh need it too. It needs to be feed with lots of ayah from the Quran. Dan ia juga butuh untuk sejenak 'menaiki mesin waktu' dan mendengarkan nasihat pada ulama salaf.


Beneran deh, untukku terutama, dan untuk siapapun yang mungkin membutuhkan pengingat tentang ini. hadiri majelis ilmu. Physicly is good. Tapi kalau hadir secara fisik gak bisa, minimal, dengarkan kajian online, hadiri pertemuan dunia maya yang di dalamnya mengingatkanmu pada Allah, dibacakan nasihat para ulama.


I felt ashamed writing this actually. Karena aku sendiri masih jatuh bangun dan sering lalai. Harus ada prioritas, sehingga kita meluangkan waktu. Bukan sekedar daftar, kemudian lupa dan tidak hadir. TT


***


Curcol satu lagi boleh. I've been reading At-Tibyan for like... forever, but I haven't finished it yet. Isinya dipenuhi ilmu yang menggedor-gedor hatiku, bertanya-tanya, do you just read it, without practicing it? Berat banget, mentally. I know, bertumbuh itu butuh proses. Tapi aku juga tahu, aku terkadang tidak berjalan dengan kecepatan yang sebenarnya aku bisa. I know I stumble upon unneccesary things. Still often drowning in distraction. But...

Can someone pray for me? I love studying, but I'm afraid of the consequence of it. Aku takut banyak baca, banyak nulis, tapi nol di praktek. I don't want to be someone like that.


Can someone pray for me? Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkan ilmu yang kita baca/pelajari. Can you just pray for youself, berlindunglah pada-Nya, dari apa-apa yang kau takuti.


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

Allaahumma innii a’uudzu bika min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laa yakhsya’, wa min nafsin laa tasyba’, wa min da’watin laa yustajaabulahaa.

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak merasa kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan”. [1]


Wallahua'lam.


***


Keterangan:

[1] sumber: https://bekalislam.firanda.com/3596-doa-berlindung-dari-ilmu-yang-tidak-bermanfaat-dan-hati-yang-tidak-khusyu-jiwa-yang-tidak-pernah-puas-dan-doa-yang-tidak-mustajab.html

Friday, April 15, 2022

My Secret

April 15, 2022 0 Comments
Bismillah.

Judulnya agak gimana hehe. Bener sih secret, tapi bukan yang secret gimana gitu hehe.

Oh ya. Ini free writing juga. Mohon maaf kalau loncat sana sini dan tidak sesuai puebi.

Alhamdulillah kemarin setelah beres challenge #66haribacabuku @menjadi.arketipe, aku ikutan #30drrc (30 days ramadan reading challenge) -nya @salmanreadingcorner x @fimbandung ***mohon maaf kalau ada yg salah id ignya, hehe. gak di double check.

Nah, di challenge kali ini. ada yang beda.

1. Harus baca buku dari halaman 1 di day 1 tantangan

2. Selama masa challenge, tidak boleh ganti buku sebelum selesai dibaca. (Katanya sih mau ada sesi sharing gitu, tapi... kemarin ada yg udah beres duluan, langsung ganti aja. gatau deh sesi sharingnya kapan. mungkin kalau udah day 15, who knows? tanya panitia kali ya harusnya hehe)

3. ada eliminasi, yang > 3x gak laporan maka dikeluarkan dari grup.

Nah, dari 64 orang yang daftar. Yang masih bertahan sampai hari ini : 34 orang.

***

Aku... sudah pernah skip gak laporan sekali.

Tapi, bukan itu rahasia yang mau ceritain di blog ini.

Jadi,.. qadarullah kemarin (Kamis, 14/4) tuh buku Obat Rindu Al-Qur'an-nya ketriwal[1]. Galau kan, gimana dong, kan masih harus laporan.

Akhirnya aku lapor tapi buku lain ><
Berusaha menenangkan diri, kalau gak akan ada yang nyadar hehe. Trus berharap semoga Sabtu ketemu bukunya. Soalnya aku ragu, apakah bukunya di rumah atau ketinggalan di tempat kerja. Dan jumat kan tanggal merah tuh wkwkwk..

Alhamdulillah malem ini bukunya udah ketemu pas aku mau laporan baca hari ini. Udah siap-siap mau baca buku At-Tibyan lagi, beresin kasur dikit, trus nemu deh hehe. Hikmahnya, buku jangan ditaruh di kasur. habis baca letakkan di meja #ntms

***

Ada yang baca sampai sini, selain diriku?

Kalau ada, berikut laporan baca *menyalahi aturan 30drrc* kamis kemarin + laporan yang *sesuai aturan*. >>> jadinya aku taruh di next post aja yaa. tulisan ini mungkin akan kubalikin ke draft lagi soalnya.

Oh ya, kalau laporannya di grup telegram, jadi bisa diedit gitu. Laporan yg kemarin gak sesuai aturan sudah aku ganti dengan yang benar. Alhamdulillah (: That's all my secret.

***


Keterangan:

[1] ketriwal, bahasa jawa. bisa diartikan hilang. tapi kalau aku biasa pakai kata ini untuk menyebut ttg benda yang lupa naruh dimana dan gak ketemu.

Monday, October 4, 2021

Jangan Tinggalkan Dzikir

October 04, 2021 0 Comments

Bismillah.

-Muhasabah Diri-



"Janganlah kau tinggalkan zikir karena ketidakhadiran (hati)mu padanya. Berapa banyak zikir yang tidak ada kehadiran (hati) di dalamnya menghantarkanmu pada zikir yang ada kehadiran (hati) di dalamnya."


#daribuku At Tibyan - Imam An-Nawawi, Ummul Qura

Allahua'lam. 


Wednesday, October 2, 2024

A33: Sahabat dan Tetangga yang Paling Baik

October 02, 2024 0 Comments

Bismillah.

#menjadiarketipe

 


 

☑️ #DAY33-0090

 

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

 

📑 Quote:

Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah sahabat yang paling baik kepada sahabatnya, dan tetangga yang paling baik di sisi Allah, adalah tetangga yang paling baik kepada tetangganya. 


💡 Insight:

 

Bentuk kesempurnaan iman seseorang adalah saat keimanannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga terpancar dalam akhlaknya. Maka orang yang paling baik imannya, adalah yang paling baik pada keluarganya, yang merupakan sahabat yang paling baik juga tetangga yang baik.

 

Aku mungkin belum bisa mencapai level keimanan setinggi itu. Aku masih berusaha memperbaiki akar dan batang pohon imanku, sembari berharap daunnya rimbun dan bisa berbuah manis. Meski jika mau jujur, aku tahu, ada beberapa orang yang memetik buahnya dan merasakan asamnya, pertanda ada yang salah di akar atau batang pohon imanku.

 

Sebagai manusia, kita selalu ingin punya sahabat yang baik. Saat mencari rumah, selain dari orang-orang di dalam rumah, kenyamanan akan didapatkan jika kita memiliki tetangga yang baik. Tapi untuk mendapatkan itu, yang harus kita lakukan adalah menjadi seperti itu. Saat kita berusaha belajar menjadi sahabat yang baik, tetangga yang baik, nanti.. Allah akan bantu kita untuk bertemu dengan sahabat-sahabat dan juga tetangga yang baik.

 

Wallahua'lam.

Monday, May 16, 2022

A18: Amal dari Ilmu

May 16, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY18-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

"Wahai para pengemban ilmu! Amalkanlah yang kalian emban karena seorang alim adalah yang mengamalkan apa yang ia ilmui dan ilmunya selaras dengan amalannya."

💡 Insight:

Tidak apa membaca pelan-pelan. Selembar demi selembar.

Rasa takut tidak bisa mengamalkan itu, biarkan ia tumbuh. Pastikan saja, rasa harap juga tumbuh bersamanya.

Fear is inevitable. It's okay, as long as we know where to ask for protection. Ittaqullah.

Rabbi habli hukman wa alhiqni bishshalihin.

Wallahua'lam.

Monday, July 18, 2022

A25: Ilmu Akan Memperbaiki

July 18, 2022 0 Comments

Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku


☑️ #DAY25-0090


📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi


📑 Quote:


... karena ilmu akan memperbaiki, mendidik dan membetulkan yang salah, meluruskan niat, dan membimbing kepada setiap kebaikan. Jadi, ilmu itu terkadang menggiring penuntutnya untuk memperbaiki niatnya.


💡 Insight:


Jangan berhenti belajar saat kita merasa niat kita bengkok, lanjutkan belajar sembari meluruskan niatnya lagi.


Mohon bantuanNya. Hati kita memang begitu, itulah mengapa Allah menyebutnya al-qalb. Itulah mengapa Rasulullah mengajarkan kita doa ini


"Ya Muqallibal Qulub tsabbit qalbi 'ala dinik".


Wallahua'lam.

Saturday, March 30, 2024

Energi Sosial

March 30, 2024 1 Comments

Bismillah.

 

*disarankan skip prolognya hehe 

Aku masih sedang membaca buku "Muslim Produktif"-nya Mohammed Faris. Buku ini dulu pernah aku baca secara skimming di Gramedia Purwokerto. Lalu aku pinjam bukunya di iPusnas sejak Juli 2022. Sudah hampir 2 tahun, dan belum juga selesai di baca. Jujur setiap membaca buku semacam ini, aku terlalu sering dikelilingi overthinking dan perasaan takut. Takut kalau aku selesai baca, trus nggak ada yang berubah dari diri aku. Tiba-tiba keinget buku "paling menakutkan" yang sengaja nggak kubuka-buka lagi karena dari sedikit halaman awal aja, aku merasa jatuh bangun buat praktekin At Tibyan. TT yang ini di hide aja kali ya..

 

Tapi overthinking, kekhawatiran dan takut itu... sayangnya sering jadi jebakan setan, yang membuatku malah asik tenggelam dalam distraksi. Allahummaghfirli.. Ya Allah bantu hamba-Mu yang lemah ini..

 

***


 

Di buku Produktifitas Muslim karya Mohammed Faris disebutkan bahwa rumus produktif adalah kombinasi dari tujuan, manajemen waktu dan manajemen energi. Nah, dibagian energi dibagi lagi menjadi energi spiritual, energi fisik dan energi sosial. Energi spiritual mengingatkan pentingnya dzikir dan ibadah buat membantu kita makin produktif. Energi fisik banyak bahas tentang manajemen tidur trus pentingnya olahraga. Nah kali ini, energi sosial.


Apa itu Energi Sosial?

 

Energi sosial adalah energi yang kita dapatkan dari orang-orang di sekitar kita, dari lingkungan kita.


Saat membaca penjelasan tentang energi sosial, aku banyak mengangguk-angguk setuju, bahwa terkadang, kita membutuhkan energi penyemangat dari luar, terutama saat motivasi/energi dalam diri sedang turun. Bahkan seorang introvert pun, yang secara natural cara ia mendapatkan energi adalah dengan menyendiri, ternyata juga tetap membutuhkan energi sosial. Bahkan kalau di buku ini, biasanya butuh effort lebih banyak.


"Sangatlah penting bagi orang-orang introvert untuk bersikap lebih proaktif dan mencari energi sosial karena mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan untuk mendapatkan energi seperti itu.

Energi sosial membantu meningkatkan produktivitas Anda dengan menyediakan lingkungan yang kondusif bagi Anda untuk mendiskusikan ide-ide Anda, bekerja, dan bersaing dengan orang-orang yang Anda kenal.

Namun, jika Anda tidak mengelola energi sosial Anda dengan baik, Anda mungkin akan terjebak dalam lingkungan yang menurunkan motivasi dengan orang-orang yang menjauhkan Anda dari proyek-proyek yang produktif."

- Mohammed Faris dalam buku "Produktifitas Muslim"

 

Kalau seseorang ekstrovert, ia akan secara natural pasti mencari energi sosial. Nah, kalau seorang introvert, harus bener-bener proaktif buat cari biar bisa dapetin ini. Caranya gimana?

 

Cara mendapatkan energi sosial yang tepat:

1. Kenali kebutuhan akan energi sosial

Kita harus tahu dulu kebutuhan energi sosial kita. Berapa banyak yang kita butuhkan. Kapan kita membutuhkannya.


2. Putuskan siapa yang ingin Anda ajak bergaul

Pilih orang-orang yang kita merasa nyaman dan cocok untuk mendapatkan energi sosial. Bisa jadi dari keluarga, teman, rekan kerja/rekan tim, penasihat/mentor.


3. Bangun sistem untuk mendapatkan energi sosial secara teratur

Nah ini bagian yang penting banget dilakuin kalau langkah satu dan dua udah selesai. Kita harus nentuin waktu buat dapet energi sosial dari orang yang kita pilih. Meet up, ngobrol, jadwalkan pertemuan, bisa jadi tiap bulan, tiap pekan, atau bahkan tiap hari misal ambil waktu makan siang sekaligus untuk dapetin energi sosial.


"Ingatlah bahwa Anda tidak bisa menerima energi sosial berdasarkan permintaan."

"Jika Anda tidak membangun sistem untuk mendapatkan energi sosial dalam kehidupan Anda, Anda akan merasa terkuras."

#daribuku Produktif Muslim - Mohammed Faris


Ini bener banget sih buatku. Buat yang merasa introvert juga.. jangan sampai kita terlalu lama sendiri, atau terjebak di interaksi-interaksi sosial yang bukannya nambahin energi, eh malah nguras energi. Harus pinter-pinter cari dan buat sistem yang bisa mendukung kita agar energi sosial terpenuhi.


Dan seperti judulnya, karena buku ini mengambil sudut pandang seorang muslim. Aku diingatkan lagi di buku ini tentang betapa islam mengatur tentang ini.


Islam mengatur kita untuk mendapatkan energi sosial secara teratur:

1. Rutin pergi ke masjid

2. Semangat untuk bersikap baik kepada tetangga

3. Anjuran ketika menerima undangan, mengunjungi orang sakit dan mengantarkan jenazah ke kubur

4. Anjuran tentang etika sosial dan menghindari perilaku dalam masyarakat (QS Al Hujurat 11-13)

5. Anjuran untuk makan bersama orang lain


Itu versi highlightnya doang ya, kalau mau baca penjelasan lengkapnya langsung baca bukunya yuk ^^


***


Terakhir, ini ada dua screenshoot tentang bahasan energi sosial, barangkali dengan ini kamu juga ikut teratrik untuk baca bukunya. Atau malah emang udah baca? Kalau udah baca, boleh banget dong, sharing aliran rasa atau bagian mana di buku ini yang paling berkesan buatmu.




Sekian. Bye~


Wallahua'lam.


***


Keterangan : Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

Thursday, August 4, 2022

A26: Jaga Dirimu!

August 04, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

Helloow 👋

Satu bulan tidak menyapa. Ingatanku terakhir menulis adalah di pekan pertama bulan lalu, pekan tematik 1m1c. Time passed, tema baru di 1m1c muncul. Tapi tulisan ini bukan untuk 1m1c. Izin menyapa saja, prolog sedikit gak nyambung, boleh di skip hehe.

Bagi yang baru membaca blog ini, dan menemukan kode A26 di awal judul. Maksudnya apa? Lalu hashtag di awal tulisan. Apa pula itu?

Aku pernah ikut challenge 66 hari baca buku yang diadakan komunitas arketipe (@menjadi.arketipe). Challenge-nya sudah selesai. Archive kutipan dan insight buku yang kubaca saat 66haribacabuku sebenarnya sudah di publish di story ig @betterwordforlife. Tapi aku ingin menyalin ulangnya lagi di sini.

Lebih ke pengingat diri. Agar bacaan tidak berhenti pada bacaan.

Termasuk quote kali ini. Rasanya malu menyalinnya. I have so many homework to strive to be a better me, but I often forget, and just keeping myself busy with routine life (which not always productive).

Sebelum curcol lebih banyak, let's just check the quotes.

***

☑️ #DAY26-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata sebagaimana disebutkan dalam Al Hilyah karya Abu Nu'aim dan selainnya: "Siapa yang tidak menjaga dirinya maka ilmunya tidak akan menjaga dirinya."

Di antara bentuk menjaga ilmu adalah: 'iffah (menjaga diri dari hal-hal yang buruk, hina atau syubhat), menjaga harga diri, tidak tamak, dan tidak meminta-minta pada orang-orang kaya dan tokoh.

Di antara bentuk penjagaan ilmu yang lain adalah menjaga batin dari noda-noda keburukan seperti: ujub, sum'ah, riya', sombong, hasad, nifaq dan ghurur, serta menjaganya dari seluruh kemaksiatan

💡 Insight:

Jaga dirimu... Jangan biarkan ilmu yang sudah dipelajari, sia-sia. Bukankah kita tidak mau menjadi seperti keledai yang mengangkut kitab-kitab yang tebal dan berat? Cek QS Jumuah. Ayat berapa? Read all from start to the end.

***

Wallahua'lam.
 

Keterangan:

[1] Tulisan ini merupakan bagian dari serial kutipan buku yang kulaporkan untuk program 66 hari baca buku @menjadi.arketipe 1 Februari - 7 April 2022. Tulisan lainnya bisa dibaca di #66haribacabuku 

Saturday, July 15, 2023

A30: Tunduk Tapi Ditinggikan

July 15, 2023 0 Comments

Bismillah.

 

#menjadiarketipe #66haribacabuku

 

☑️ #DAY30-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

 

📑 Quote:

Semakin bertambah tawadhu'nya maka semakin bertambah pula kebaikan, cahaya dan derajatnya. Tidaklah seseorang tawadhu' karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya. 


💡 Insight:

Belajarlah tawadhu, karena ujub dan sombong meracuni hati, mengubah diri menjadi rendah, seperti saat iblis terpuruk dikeluarkan dari surga. Belajarlah tawadhu, ingatlah, ada langit di atas langit. Ingatlah, apa yang kita miliki hanya air yang tersisa di jari yang dicelup ke lautan, nikmat dari pemilik dan penguasa samudra, yang ilmunya tidak kering, meski ditulis dengan tinta 7 samudra, dan pensil semua pohon.


وَلَوْ أَنَّمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَـٰمٌۭ وَٱلْبَحْرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ سَبْعَةُ أَبْحُرٍۢ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَـٰتُ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌۭ

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Surat Luqman (31) ayat 27]


***


Tambahan, agak nggak nyambung sama isi bukunya. Tapi pas nyalin ayatnya, aku dapet insight baru, kalau Allah bahkan memberitahu manusia, bahwa kita bisa membuat pensil dengan pohon.


Betapa pohon banyak bermanfaat untuk kita, pensil, kertas, alat yang memudahkan kita untuk menulis dan membaca. Pertanyaannya, sudahkah menulis dan membaca membuat kita semakin mengingat-Nya?


Semoga Allah memudahkan kita untuk menulis dan membaca, semoga Allah memudahkan kita untuk terus mengingat-Nya. Allahumma a-inna 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika. Aamiin.


Wallahua'lam.

 

***

 

Keterangan: Tulisan ini merupakan bagian dari serial kutipan buku yang kulaporkan untuk program 66 hari baca buku @menjadi.arketipe 1 Februari - 7 April 2022. Tulisan lainnya bisa dibaca di #66haribacabuku 

Sunday, May 22, 2022

A19: Kesabaran

May 22, 2022 0 Comments
Bismillah.

#menjadiarketipe #66haribacabuku

☑️ #DAY19-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

"Sabar secara bahasa adalah menahan (al-habsu), adapun secara syar'i adalah menahan jiwa dari sikap tidak sabar, lisan dari keluh kesah, dan anggota badan dari kemaksiatan."

💡 Insight:

Mari melatih kesabaran, menabungnya. Semoga kelak bisa diberi ucapan selamat.

Allahummaj'alna minashshabirin. Aamiin.

Wallahua'lam.

Wednesday, May 11, 2022

A17: Yang Menyelamatkanmu dari Keduanya

May 11, 2022 0 Comments
Bismillah.

☑️ #DAY17-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

📑 Quote:

Fudhail bin Iyadh rahimahullah meriwayatkan, ia berkata, "Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya', dan beramal karena manusia adalah syirik. Ikhlas adalah jika Allah menyelamatkanmu dari keduanya."

💡 Insight:

Cek hatimu, tanyakan berulang niatmu. Karena keikhlasan bukan hal yang mudah dilakukan, ada kalanya bengkok tanpa kita sadari.

Banyak berdoa, semoga Allah jaga hati kita untuk selamat dari riya' dan syirik. Sungguh penyakit yang lebih mematikan itu bukan yang terlihat, tapi yang tidak terlihat dan menggerogoti dari dalam.

Wallahu a'lam.

Sunday, December 10, 2023

A31: Istikharah dan Musyawarah

December 10, 2023 0 Comments

 Bismillah.

 #menjadiarketipe #66haribacabuku

 


 

 

☑️ #DAY31-0090

📖 At-Tibyan, Imam An-Nawawi

 

📑 Quote:

Tidak akan rugi orang yang beristikharah, dan tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah. 


💡 Insight:

Hidup kita penuh dengan pilihan, dari yang sifatnya personal, sampai yang menyangkut urusan banyak orang. Dan saat kita bingung harus memilih yang sama, Allah sudah menyediakan bagi kita 2 cara yang baik untuk kita, istikharah dan musyawarah. Mari manfaatkan dua hal tersebut ^^

Karena akan ada banyak pilihan yang membuat kita bingung dan ragu. Semoga kita dihindarkan dari mengambil keputusan yang membuat kita rugi dan menyesal.

 

***

 

Keterangan: Tulisan ini merupakan bagian dari serial kutipan buku yang kulaporkan untuk program 66 hari baca buku @menjadi.arketipe 1 Februari - 7 April 2022. Tulisan lainnya bisa dibaca di #66haribacabuku atau di page 66 Hari Baca Buku 






Saturday, April 16, 2022

Day 12 - Ramadan Reading Challenge

April 16, 2022 0 Comments
Bismillah.

Perhaps, that day, Allah wants me to read "this", before "that".

***

"this"

#DAY12 #30DRRC

2️⃣2️⃣ – Isabella Kirei 🌧
📚 At-Tibyan - Imam An-Nawawi – hlm.102-114

Hikmah:

🌼 Lebih ditekankan shalat malam dan membaca Al-Qur'an pada malam hari karena:

▪️ lebih dapat menyatukan hati
▪️ lebih menjauhkan diri dari perkara-perkara yang menyibukkan, melalaikan, memalingkan
▪️ lebih terjaga dari riya

🌼 Yang dikategorikan dosa karena melupakan Al-Qur'an, bukan lupa manusiawi, tapi sikap peremehan terhadap hafalan dengan tidak menjaga bacaan dan hafalannya serta mempelajarinya.

"that"

#DAY12 #30DRRC

2️⃣2️⃣ – Isabella Kirei 🌧
📚 Obat Rindu Al-Qur'an - Amru asy-Syarqawi – hlm.64-67

Hikmah:

🌼 Salafush shalih memiliki kebiasaan mengadakan majelis khusus memperdengarkan bacaan Al-Qur'an dan mempelajari kandungannya.

🌼 "Umar bin Khattab radhiyallahu anhu pernah meminta kepada Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu anhu, 'Wahai Abu Musa, tolong ingatkan kami tentang Tuhan kami.' Abu Musa radhiyallahu anhu pun melantunkan Al-Qur'an, seraya mereka menyimak dan menangis."

***

Allah wants to remind me. Ayo baca lebih banyak Qur'an di malam hari. Allah wants to remind me. Jangan lengah dan lalai. Jangan meremehkan hafalan dan penjagaannya.

***

Aku pernah memiliki mindset lebih baik tidak menghafal, jika kemudian nanti melupakan.

Sampai Allah takdirkan aku bertemu shalihaat di sebuah komunitas. One of them remind me the right mindset. Kalau kita tidak mau menghafal karena takut lupa, itu artinya menyerah sebelum berusaha.

Aku pernah menyerah sebelum berusaha maksimal, dan aku tahu penyesalannya. So, let's memorize, even if you're as slow as siput *why I can't find the vocab aaaa... **let's write in Indonesia instead (:

Maka mari menghafal Al Qur'an. Tidak mengapa pelan dan lambat. Tidak mengapa kita kesulitan untuk menghafal dan murajaah. Fokus di proses, syukuri tiap ayat yang Allah berikan. Semoga Allah berkahi. Kita lupa, dan itu tanda bahwa Allah ingin kita lebih banyak mengulang-ulang membaca kalam-Nya. And that too.. is good for you.

***

I actually felt so low writing about this. Cause Allah knows how bad I am, how I still can't focus and easily distracted. How I will not survive if Allah doesn't help me. How I really need so many good supportive environment to keep reminding me, whenever I fall back into darkness.

If.. somebody read this. Let's pray that Allah will help us to be istiqomah in reading and memorizing the Qur'an.

Allahummaj'alil qur'ana rabi'a qulubina wa nura shudurina..

Allahummarhamna bil quran...

Aamiin.

Wallahua'lam.