Follow Me

Saturday, March 30, 2024

Energi Sosial

Bismillah.

 

*disarankan skip prolognya hehe 

Aku masih sedang membaca buku "Muslim Produktif"-nya Mohammed Faris. Buku ini dulu pernah aku baca secara skimming di Gramedia Purwokerto. Lalu aku pinjam bukunya di iPusnas sejak Juli 2022. Sudah hampir 2 tahun, dan belum juga selesai di baca. Jujur setiap membaca buku semacam ini, aku terlalu sering dikelilingi overthinking dan perasaan takut. Takut kalau aku selesai baca, trus nggak ada yang berubah dari diri aku. Tiba-tiba keinget buku "paling menakutkan" yang sengaja nggak kubuka-buka lagi karena dari sedikit halaman awal aja, aku merasa jatuh bangun buat praktekin At Tibyan. TT yang ini di hide aja kali ya..

 

Tapi overthinking, kekhawatiran dan takut itu... sayangnya sering jadi jebakan setan, yang membuatku malah asik tenggelam dalam distraksi. Allahummaghfirli.. Ya Allah bantu hamba-Mu yang lemah ini..

 

***


 

Di buku Produktifitas Muslim karya Mohammed Faris disebutkan bahwa rumus produktif adalah kombinasi dari tujuan, manajemen waktu dan manajemen energi. Nah, dibagian energi dibagi lagi menjadi energi spiritual, energi fisik dan energi sosial. Energi spiritual mengingatkan pentingnya dzikir dan ibadah buat membantu kita makin produktif. Energi fisik banyak bahas tentang manajemen tidur trus pentingnya olahraga. Nah kali ini, energi sosial.


Apa itu Energi Sosial?

 

Energi sosial adalah energi yang kita dapatkan dari orang-orang di sekitar kita, dari lingkungan kita.


Saat membaca penjelasan tentang energi sosial, aku banyak mengangguk-angguk setuju, bahwa terkadang, kita membutuhkan energi penyemangat dari luar, terutama saat motivasi/energi dalam diri sedang turun. Bahkan seorang introvert pun, yang secara natural cara ia mendapatkan energi adalah dengan menyendiri, ternyata juga tetap membutuhkan energi sosial. Bahkan kalau di buku ini, biasanya butuh effort lebih banyak.


"Sangatlah penting bagi orang-orang introvert untuk bersikap lebih proaktif dan mencari energi sosial karena mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan untuk mendapatkan energi seperti itu.

Energi sosial membantu meningkatkan produktivitas Anda dengan menyediakan lingkungan yang kondusif bagi Anda untuk mendiskusikan ide-ide Anda, bekerja, dan bersaing dengan orang-orang yang Anda kenal.

Namun, jika Anda tidak mengelola energi sosial Anda dengan baik, Anda mungkin akan terjebak dalam lingkungan yang menurunkan motivasi dengan orang-orang yang menjauhkan Anda dari proyek-proyek yang produktif."

- Mohammed Faris dalam buku "Produktifitas Muslim"

 

Kalau seseorang ekstrovert, ia akan secara natural pasti mencari energi sosial. Nah, kalau seorang introvert, harus bener-bener proaktif buat cari biar bisa dapetin ini. Caranya gimana?

 

Cara mendapatkan energi sosial yang tepat:

1. Kenali kebutuhan akan energi sosial

Kita harus tahu dulu kebutuhan energi sosial kita. Berapa banyak yang kita butuhkan. Kapan kita membutuhkannya.


2. Putuskan siapa yang ingin Anda ajak bergaul

Pilih orang-orang yang kita merasa nyaman dan cocok untuk mendapatkan energi sosial. Bisa jadi dari keluarga, teman, rekan kerja/rekan tim, penasihat/mentor.


3. Bangun sistem untuk mendapatkan energi sosial secara teratur

Nah ini bagian yang penting banget dilakuin kalau langkah satu dan dua udah selesai. Kita harus nentuin waktu buat dapet energi sosial dari orang yang kita pilih. Meet up, ngobrol, jadwalkan pertemuan, bisa jadi tiap bulan, tiap pekan, atau bahkan tiap hari misal ambil waktu makan siang sekaligus untuk dapetin energi sosial.


"Ingatlah bahwa Anda tidak bisa menerima energi sosial berdasarkan permintaan."

"Jika Anda tidak membangun sistem untuk mendapatkan energi sosial dalam kehidupan Anda, Anda akan merasa terkuras."

#daribuku Produktif Muslim - Mohammed Faris


Ini bener banget sih buatku. Buat yang merasa introvert juga.. jangan sampai kita terlalu lama sendiri, atau terjebak di interaksi-interaksi sosial yang bukannya nambahin energi, eh malah nguras energi. Harus pinter-pinter cari dan buat sistem yang bisa mendukung kita agar energi sosial terpenuhi.


Dan seperti judulnya, karena buku ini mengambil sudut pandang seorang muslim. Aku diingatkan lagi di buku ini tentang betapa islam mengatur tentang ini.


Islam mengatur kita untuk mendapatkan energi sosial secara teratur:

1. Rutin pergi ke masjid

2. Semangat untuk bersikap baik kepada tetangga

3. Anjuran ketika menerima undangan, mengunjungi orang sakit dan mengantarkan jenazah ke kubur

4. Anjuran tentang etika sosial dan menghindari perilaku dalam masyarakat (QS Al Hujurat 11-13)

5. Anjuran untuk makan bersama orang lain


Itu versi highlightnya doang ya, kalau mau baca penjelasan lengkapnya langsung baca bukunya yuk ^^


***


Terakhir, ini ada dua screenshoot tentang bahasan energi sosial, barangkali dengan ini kamu juga ikut teratrik untuk baca bukunya. Atau malah emang udah baca? Kalau udah baca, boleh banget dong, sharing aliran rasa atau bagian mana di buku ini yang paling berkesan buatmu.




Sekian. Bye~


Wallahua'lam.


***


Keterangan : Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

1 comment:

  1. aku pun punya bukunya, tapi lupa tuntas tidak ya dibacanya, hehe..

    btw makasih banyak yaa, tulisannya jadi pengingat yang baik..

    ReplyDelete

ditunggu komentarnya