Follow Me

Sunday, March 25, 2012

Syria, Pedulikah Kita?


Bismillahirrahmanirrahim..

-Refleksi diri-

Tahukah? Beberapa hari ini, sedang ramai-ramainya isu tentang Syiria.. sebuah negara di timur tengah. Sebuh berita mengenaskan, tentang penindasan umat muslim di sana. Tentang darah saudara kita yang tertumpah. Tentang perlakuan keji syiah terhadap sunni.


Sekilas, orang-orang yang tak mengerti banyak tentang islam. Akan segera menyingkirkan jauh-jauh berita tadi dari hadapannya. Enggan melanjutkan membaca. Kalaupun membaca, hanya terbesit sedikit iba, ya hanya iba yang tak disertai aksi.

Memang apa yang bisa aku lakukan? Aku tidak tahu menahu tentang syiah dan sunni.. Yang mana yang benar, mengapa itu terjadi. I know nothing. Mereka bilang yang tertindas itu saudaraku? Saudaraku? Aku bahkan sudah lama lupa, bahwa sesama muslim bersaudara. Karena di sekitarku.. aku tak merasakan kekeluargaan antar umat muslim. Aku banyak tak tahu, tak mengerti sama sekali. Bagaimana hati ini bisa tergerak saat mendengar, melihat dan membaca berita-berita itu?

Jika benar, paragraf di atas sedikit banyak juga terlintas di benakmu. Maka beristighfarlah.. karena bisa jadi, tanpa sadar kita pernah berkata:

“Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi.” (Al Mu’minun: 37)

Ada rasa peduli yang harus kita bangun. Kehidupan ini bukan hanya kehidupan kita di dunia ini! Sesekali tajamkan mata hati. Berempatilah, bersimpatilah pada masalah umat. Kalaupun kita belum bisa melakukan banyak hal. Belum bisa menyeru pada yang lain untuk peduli. Cukuplah jadikan diri kita seorang yang peduli. Tidak tahu? Cari tahu! Jangan hanya informasi yang terjejer rapi di hadapan. Tapi, tunjukkan rasa pedulimu dengan aktif mencari tahu. Apa sih sejarah Syiah? Kenapa ia begitu kejam menyiksa umat Islam di Syiria?

Jadi, jika sekarang, nanti atau esok.. tanpa sengaja kau menemukan sebuah berita tentang agama mu, tentang islam. Atau berita tentang saudaramu, umat muslim di belahan dunia manapun. Janganlah bersikap acuh. Bacalah. Lalu cari tahu mengenai itu. Bangun rasa empati dan simpati. Asah kepekaan hati kita. Jangan menuli pada jeritan kata hati. Ia menyerumu untuk peka, bukan untuk acuh tak acuh.

Insya Allah.. Ketika kita sudah lebih peduli pada permasalahan umat, sudah tahu lebih banyak. Kelak akan ada perasaan gelisah yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu lebih dari sekedar mencari tahu. Insya Allah.

Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya