Bismillahirrahmanirrahim..
-Refleksi diri-
Tahukah? Beberapa hari ini, sedang ramai-ramainya isu
tentang Syiria.. sebuah negara di timur tengah. Sebuh berita mengenaskan,
tentang penindasan umat muslim di sana. Tentang darah saudara kita yang
tertumpah. Tentang perlakuan keji syiah terhadap sunni.
Sekilas, orang-orang yang tak mengerti banyak tentang islam.
Akan segera menyingkirkan jauh-jauh berita tadi dari hadapannya. Enggan
melanjutkan membaca. Kalaupun membaca, hanya terbesit sedikit iba, ya hanya iba
yang tak disertai aksi.
Memang apa yang bisa aku lakukan? Aku tidak tahu menahu
tentang syiah dan sunni.. Yang mana yang benar, mengapa itu terjadi. I know
nothing. Mereka bilang yang tertindas itu saudaraku? Saudaraku? Aku bahkan
sudah lama lupa, bahwa sesama muslim bersaudara. Karena di sekitarku.. aku tak
merasakan kekeluargaan antar umat muslim. Aku banyak tak tahu, tak mengerti
sama sekali. Bagaimana hati ini bisa tergerak saat mendengar, melihat dan
membaca berita-berita itu?
Jika benar, paragraf di atas sedikit banyak juga terlintas
di benakmu. Maka beristighfarlah.. karena bisa jadi, tanpa sadar kita pernah
berkata:
“Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan
kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan
dibangkitkan lagi.” (Al Mu’minun: 37)
Ada rasa peduli yang harus kita bangun. Kehidupan ini bukan
hanya kehidupan kita di dunia ini! Sesekali tajamkan mata hati. Berempatilah,
bersimpatilah pada masalah umat. Kalaupun kita belum bisa melakukan banyak hal.
Belum bisa menyeru pada yang lain untuk peduli. Cukuplah jadikan diri kita
seorang yang peduli. Tidak tahu? Cari tahu! Jangan hanya informasi yang
terjejer rapi di hadapan. Tapi, tunjukkan rasa pedulimu dengan aktif mencari
tahu. Apa sih sejarah Syiah? Kenapa ia begitu kejam menyiksa umat Islam di
Syiria?
Jadi, jika sekarang, nanti atau esok.. tanpa sengaja kau
menemukan sebuah berita tentang agama mu, tentang islam. Atau berita tentang
saudaramu, umat muslim di belahan dunia manapun. Janganlah bersikap acuh.
Bacalah. Lalu cari tahu mengenai itu. Bangun rasa empati dan simpati. Asah
kepekaan hati kita. Jangan menuli pada jeritan kata hati. Ia menyerumu untuk
peka, bukan untuk acuh tak acuh.
Insya Allah.. Ketika kita sudah lebih peduli pada
permasalahan umat, sudah tahu lebih banyak. Kelak akan ada perasaan gelisah
yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu lebih dari sekedar mencari tahu.
Insya Allah.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya