-muhasabah diri-
Bismillah..
“Being professional is not that easy.” Ujarku lirih. Pada diri.
Pada diri. Pada diri.
Mungkin benar, pernyataan yang diucapkan seseorang.. “sekarang
ini, susah untuk cari mahasiswa yang bisa profesional,”.
***
Being professional is not that easy, but it’s not
impossible. Isn’t it? Hehe :D
Ingin menyemangati diri, yang merasa “susah” untuk menjadi
profesional. Somehow. -.-
Sebutlah satu dua tiga artikel yang tak jadi di submit
karena sudah melewati batas deadline. Udah dingin, tak lagi hot. Atau, sms yang
tak terbalas. Tak konfirmasi. Atau juga... ah -.- entahlah. L
Jujur, seringkali diri ingin “keluar” saja. Malu L menjadi sosok
pengecut. Sosok yang tidak bisa profesional.
Aku ingin menulis untuk diri saja. yang orang lain tak perlu
mengejar-ngerjarku lantaran DL. Aku ingin menulis untuk diri saja, dengan
caraku. Bukan dengan kata yang diwajibkan(dibatasi) jumlah karakternya. Bukan
dengan 5W1H yang ditulis di awal, bukan dengan segitiga terbalik. :’(
Huks. Aku ingin “pergi” saja. Mungkin aku memang belum siap
menghadapi dunia profesional dalam jurnalistik. Well I love writing, tapi bukan
menulis yang seperti ini :’( Aku tertekan. Padahal menulis adalah P3K atas
luka-ku. Padahal menulis adalah senyum atas girangku, dan air mata atas
sedihku. Ia adalah kata yang sendiri, tak berteman dengan nada, kemudian kucoba
peluk dengan makna.
***
Huuu -.- Profesionalitas ini? Menuntutku untuk menulis pada
bidang yang bukan style-ku. Aku memang lebih suka menari dan berputar-putar,
bermain dengan kata. Aku memang lebih suka seperti itu. Ketimbang harus duduk
dan bertatapmuka dengannya, kaku, straight to the point.
Ada banyak alibi lain sebenarnya. Tapi. Tapi. Hehe :D Maaf
nggak jelas. Kesimpulan dari semua ini adalah :
Jangan suka mengeluh
Jangan suka mengeluh, meski sifat itu sudah Allah berikan kepada manusia. (see QS Al Ma’arij : 19-21).
Tapi kan ada pengecualiaannya... masa kamu nggak bisa bel, memenuhi salah satu
dari syarat mereka yang tidak suka mengeluh? :D ayoo semangat!
Sulit, tapi BISA kan?
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah 286)
Still Hard? Open your
eyes, you just don’t see the easy yet.
Wallahua'lam."Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sungguh.. beserta kesulitan ada kemudahan" (QS Al Insyirah 5-6)
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya