Follow Me

Thursday, March 26, 2015

Hati-hati Konspirasi Laki-Laki!

-muhasabah diri, untukmu ukhti-
 Bismillah



Tulisan ini diambil dari nakindonesia.tumblr.com

Dari hal-hal yang kamu rekayasa. Rekayasa. Maksudku, melakukan sesuatu, tapi benar-benar dalam rangka merekayasa. Jadi apa yang termasuk dalam merekayasa? Rencana. Kita tidak sekedar merekayasa/membuat sebuah mobil. Kita membuat rancangan, ada bagian, dan bagian, bagian yang lain. Itu yang disebut merekayasa.

Allah tahu siapa diantara kamu yang memiliki permainan. Kalian (laki-laki) mempunyai rencana permainan. Pertama kamu akan memandang perempuan itu. Lalu kamu akan mengedipkan mata. Lalu perempuan tadi mengira kamu kelilipan, dan kamu akan berkata,

L: “Apakah kamu punya facebook? Saya hanya ingin memberitahumu, karena saya ingin mengundangmu ke acara islam yang akan datang.”

Kamu tahu? Mereka akan berkata,
P: “O, insya Allah akhi, silahkan, ini facebook saya.”

Kalian tahu itu, lalu hal itu berlanjut lebih jauh lagi. ini adalah bagian dari rencana. Laki-laki punya seluruh rencana dalam pikirannya, seluruh rencana sudah tergambarkan.

Dan ia memulai dari percakapan yang polos, bertanya PR.
L: “apakah kamu punya tugas yang kemarin? Mungkin kamu punya.”

Ada tiga ratus siswa seangkatan, kenapa kamu pergi ke perempuan itu? Kenapa kamu mendekatinya dan bertanya? Kamu merekayasa seluruh rencana ini.

Hari ini aku berbicara dengan dia sekali. Besok dua kali.
Lalu aku akan berkata, L: “Hai, aku mau beli pizza, kamu mau?”
Kemudian lain waktu aku akan berkata, L: “Hai, kamu mau ikut, pergi jalan jalan?”

L: Apakah kamu ambil kelas lain? (yang baru aku ambil karena tahu kamu ambil kelas itu). Itu dalam kurung tentu saja.
Dia punya keseluruhan rencana. Dan si perempuan berkata,

P: “Oh, kebetulan sekali”.

Tertawakan itu! Tertawakan itu! Mereka tidak mengerti, tidak menyadari.

Dan beberapa perempuan bersikap tegas, benar? Tetapi ada beberapa perempuan yang.. wallahi (demi Allah) kepolosan mereka menyebalkan. Mereka tidak tau apa yang sedang terjadi. Itu sangat menggelikan,

P: “Dia hanya bertanya tentang PRku.”

Apa? Di planet mana kamu tinggal? Ada apa denganmu?

P: “Ada teman laki-laki di kampus, dia banyak bertanya padaku tentang Islam”
P: “Apakah boleh berbicara dengan dia di Starbucks?”
P: “Kami ngobrol sekitar empat jam kemarin tentang syariah”
P: “dan hari ini, ia ingin tahu tentang Akidah”
P: “Dia mempunyai pertanyaan yang sangat banyak, bolehkah aku berbicara dengannya?”
(Kalau ada orang yang menjawab-red)”Tidak.. Akan lebih baik jika…” (misalnya membiarkan laki-laki itu bertanya ke sesama laki-laki, perempuan itu akan langsung menjawab lagi -red)
P: “karena dia berkata merasa lebih nyaman berbicara kepadaku, karena aku yang memulai berbicara tentang Islam padanya”.

PEKAN DEPAN

P: “dia berbicara denganku tentang islam, lalu dia berkata, ‘Jika aku masuk Islam, maukah kamu menikah denganku?’”

Saya tidak masalah dengan dia, tapi apakah kamu pikir itu baik-baik saja? Saya mendapatkan cerita semacam itu setiap waktu. Laki-laki itu merekayasa seluruh rencana. Bukan hanya satu hal, tapi seperti membangun pabrik. Ini benar-benar seperti, rencana untuk membuat ini terjadi.

Dan perempuan tidak boleh NAIF tentang itu. Mereka tidak boleh NAIF tentang itu. Mereka harus belajar.. untuk mempertegas suaranya. Untuk menakut-nakuti laki-laki yang berlaku seperti itu.

L: “Hei, kamu ada facebook?”
P: “Siapa yang ingin tahu??”
L: “ibu”

Berakhir sudah! selesai! Laki - laki tadi tidak akan pernah main-main lagi denganmu. Berakhir sudah! selesai! Kamu tidak akan memiliki masalah itu lagi.

Yang perlu semua wanita lakukan adalah memiliki suara yang tegas. Hal paling menakutkan bagi laki-laki adalah suara tegas ibunya, saudara perempuannya, istrinya.

Suara tegas istrinya..
Sungguh! Malaikat maut!

P: “kapan pulang ke rumah? ”
Bukannya
P: “kapan pulang ke rumah? ”

Ya Tuhan! Ada begitu banyak perbedaan
L (jika ditanya dengan tegas): “sekarang.. Ada apa?”

P: “kapan pulang ke rumah? ”
L “beberapa jam lagi”
P: “kapan pulang ke rumah? ”
L: “a.. aku di mobil, aku di mobil, aku di mobil”.

Jaga suaramu tegas dan tajam, kamu tahu, kamu harus menjadi kuat, tegas.
Dan perempuan secara alami mereka… Sungguh.. saya mempunyai empat anak perempuan. Saya tahu.. perempuan itu mudah tertawa, tersenyum. Mereka bahkan tidak perlu alasan untuk tersenyum. Mereka ber-hihihihi setiap saat.

Anak-anak perempuanku dan temannya, mereka kalau sedang bersama, mereka bahkan tidak saling bicara, mereka hanya duduk dan saling melihat, lalu hihihi hahaha hihihi.. Hanya itu yang mereka lakukan. Dan itu baik-baik saja.
“Mari bermain anak-anak”, (kepada anak-anak perempuan) “dalam empat puluh detik, kalian tidak boleh ketawa”.
“DOR!”
P: hahahaha

Seperti itu, tidak bisa menahan tawanya.
Dan kenapa ini penting? Karena saat laki-laki melihat senyum perempuan,
apa yang terjadi padanya? (melongo, takjub). Seperti ada gambar di belakang kepalanya (melamun). L: “Oh yeah..”

Perempuan tadi bahkan tidak menyadari apa yang ia lakukan. Perempuan tadi tidak terpikir sama sekali, tidak tahu sama sekali tentang efek yang miliki.

L:  ”Ya Tuhan, senyumnya penuh keajaiban”

Dan.. laki-laki kemudian terlihat mabuk.. dan perempuan tadi bahkan tidak tahu. Dan sekarang laki-laki itu akan merencanakan dan membuat skema. Dan dia (laki-laki) suka membuatnya tertawa.

Perempuan itu akan berkata,
P: “tapi dia lucu, aku suka aku ngobrol dengannya karena dia lucu”

kamu tahu? wallahi (demi Allah). Innallaha khobirum bima yasma’un. Allah Maha Mengetahui semua hal ini.

Jika kamu menundukkan pandanganmu, kamu (laki-laki) tidak akan terhipnotis oleh senyumnya. Jika kamu tidak terhipnotis senyumnya, kamu tidak akan mulai menyusun semua rencana, mengganti jadwal kuliahmu dan mendaftar ke semua kelas yang perempuan itu ikuti, dan entah bagaimana menjadi pasangan kerjanya di lab. Kamu tidak akan melakukan semua itu. Kamu akan menjaga dirimu dan muslim lainnya dari perangkap setan. Dari perangkap setan . Tapi ini yang terjadi.

Dan sekarang! Subhanallah! Kita diberkahi dengan facebook. Dimana kita bisa meletakkan semua jenis foto. Laki-laki dan perempuan yang religius. Foto bersama di MSA (Muslim Student Association), kamu tahu. Jadi kamu bisa memandangi senyumnya untuk berjam-jam sekarang. Kamu bisa melakukan itu! Subhanallah. Dan tidak ada yang menganggapnya sebagai masalah. “Kamu terlalu ekstrim, tenang aja”.

Oke! Saya lebih suka tetap ekstrim. Maaf! Saya punya anak-anak perempuan yang perlu dikhawatirkan. Saya pikir mereka akan bertahan tanpa facebook, sungguh. Saya daftar facebook karena ingin terus terhubung dengan sepupu di Pakistan. Karena saya pergi dari Pakistan di tahun 1993 dan belum pernah ke sana lagi. Jadi saya mendaftar facebook

Saya mendapat sekitar ratusan, dan ratusan lalu kemudian ribuan dari - kamu tahu - friend request. Dan bahkan istilah “friend request” mengganggu saya. Itu seperti, “Saya tidak tahu perempuan ini, mengapa ia ingin menjadi teman saya?”. ”Saya tidak ingin menjadi temanmu!”. Saya bahkan tidak suka istilahnya. Tidak suka. Jadi saya berhenti memakai facebook. saya tidak bisa melakukan itu. (menggunakan facebook). Dan bahkan ketika saya mempunyai teman laki-laki di fb, oke, lalu dia mengatakan apa, atau mengajak kita ke halamannya, atau apapun. Lalu ada semua foto-foto lain. *menepuk dahi* Mengapa? 

Kenapa kamu melakukan ini? Mengapa kamu punya gambar kamu sedang memeluk istrimu (di fb)? Mengapa? Itu tidak benar! Ada yang salah dengan itu! Itu seharusnya ada di balik pintu tertutup. Kamu pikir mengapa Allah berfirman “Ketuk dahulu”? (di QS An-Nur, red)

Mengapa kamu meletakkannya di tempat publik? Mengapa kamu tidak perlu mengetuk pintu? Kamu hanya perlu satu klik! Dan kamu masuk ke rumah orang lain. Hal yang Allah sangat tidak ingin kita lakukan. Kita bilang oke, baiklah bagian mengetuk akan tetap ada, namun kita hanya mengambil semua hal yang seharusnya bersifat privasi lalu menaruh itu di web, supaya dunia melihat. Ayolah! Itu absurd!

Saya bukan seorang Mufti, saya tidak bisa memberitahumu, apa itu halal dan haram. Saya tidak akan memberikan fatwa bahwa facebook haram. Saya ada di facebook, Bayyinah ada di facebook. Saya tidak mengatakan padamu facebook haram atau twitter haram, atau apapun. Saya mencoba mengatakan, gunakan itu secara bertanggung jawab.

Alat ini telah membawa banyak kebaikan kepada dunia, kamu tahu, banyak transparansi dalam Jurnalisme. Revolusi telah dimulai, pemberontakan populer, yang tidak bisa dibayangkan datang dari twitter dan facebook. Alat yang bagus! Tapi gunakan secara bertanggung jawab! Kamu tahu, ajaran ini bukan gurauan.


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya