Follow Me

Tuesday, March 10, 2015

Hide and Seek


-Muhasabah Diri, Artikel-

Bismillah.

Ini bukan tentang sebuah permainan, ini tentang beberapa kejadian, yang ingin kurangkai dan kuambil hikmahnya.

Seorang teteh di grup sosmed bertanya,
"Oya mau nanya, kmrn ketemu temen yg suka liat page X. Trus dia nebak quotenya sy yg bikin. trus komen, katanya desain2 quotenya agak terlalu feminin. iya ya? ada masukan baiknya gimana?"
***

Beberapa orang seringkali ingin bersembunyi lewat sebuah akun, atau fanpage organisasi/komunitas. Berharap orang lain tidak tahu, bahwa kita lah yang berada di balik layar. Namun kata hide seringkali disematkan dengan kata seek. Suka tidak suka, akan ada seseorang yang menerka, atau mencocok-cocokkan jenis tulisan kita di akun pribadi dan akun organisasi. Suka tidak suka, akan ada orang yang menebak, atau membandingkan model desain poster kita di akun komunitas dan akun pribadi.

Lalu kemudian muncul seseorang, mungkin teman dekat, mungkin orang asing, yang bertanya pada kita, "Ini tulisanmu ya?", "Itu kamu yang desain ya?".

Kemudian kita, atau lebih tepatnya diri menyernyitkan dahi. Ada perasaan kesal dan benci, dan sebuah pertanyaan, "Kok dia bisa tau sih??"

Ya, sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Kita bisa bersembunyi, namun bukan tidak mungkin ada yang menemukan kita.

***

Untuk diri terutama, mari sejenak luruskan niat. Sungguh menjadi sosok seperti Uwais Al Qarni memang sebuah impian kita. Siapa yang tidak mau terkenal di langit tapi tidak terkenal di bumi? Namun menjadi tersembunyi atau menjadi terlihat bukan hasil usaha kita. Allah-lah yang memberikan itu kepada masing-masing dari kita, untuk menguji.

Terlihat atau tersembunyi adalah salah satu ujian dariNya. Apakah ketika kita terlihat, kita menjadi sosok yang ujub, atau ria? Atau dengan terlihat, justru menjadikan kita rendah hati dan sering berucap hamdallah?

Terlihat atau tersembunyi adalah salah satu ujian dariNya. Apakah ketika kita tersembunyi, kita menjadi tidak semangat mengerjakan kebaikan? Atau dengan tersembunyi, justru menjadikan kita terjaga keikhlasannya?

***


Izinkan aku memilih tetap berada di balik layar, meski aku tahu, akan ada orang yang menerka.
Izinkan aku memilih di sini saja.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya