Follow Me

Wednesday, April 1, 2015

The Moment I'm Ready to Quit

-Muhasabah Diri-
Bismillah..



"The moment you're ready to quit is usually the moment right before the miracle happens." (anonim)

Detik-detik kemarin malam, adalah detik saat aku hendak memutuskan berhenti. Berhenti menjadi anggota grup kompilasi 50 hari. Aku berhutang tujuh tulisan dan dua tugas. Rasanya tidak mungkin jika harus menyelesaikannya malam itu.

I was ready to quit that night.

***


"oke, ini barusan ngobrol sama pak nass
kami berharap bela bisa menyusulkan tugas2 yang belum dikerjakan
kesepakatan ada jeda 2 hari untuk teman-teman
karena melihat potensi menulis bela dan yang lain
yang belum menyelesaikan tugas2"

"Saya malu mba TT. Saya blm nulis dr hari ke 23 TT Saya usahakan mba. Tp saya ga bs janji TT"

"kami melihat tulisanmu berpotensi bel
makanya jangan nyerah ya
siapa tahu ini jadi jalan dakwah bil qolam
pak nass itu serius menggarap temen2"

"Mba syifaa TT. Oke makasih mba.."

"kita beruntung punya guru seperti beliau
semangat!!!
kita niatkan ini bagian dari ibadah, dakwah bil qolam
bismillah"
 ***


And the chance came up when I'm ready to quit. Lalu kini, izinkan aku menulis ini. Aku tahu ada kegelisahan yang melanda. Aku sedang tidak baik-baik saja beberapa waktu ini, hingga hampir semua hal terbengkalai.

Allah... jika ini sebuah kesempatan yang kau beri, agar aku kembali bangkit dan berlari mendekatiMu. Izinkan aku mengambilnya.

Allah.. izinkan aku bersungguh-sungguh akan cita yang kutulis di selembar kertas. There's always a way. It may seems impossible, but nothing is impossible for Allah, isn't it?

Allah.. jangan biarkan aku terus berada di jurang gelap ini,.. bimbing aku untuk kembali meniti jalanMu yang lurus. Jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat.

***

No, I won't quit. I'm not ready to quit. Cause Allah still keep His Door open, I don't have right to close that door.


Allahua'lam bishowab

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya