Bismillah.
#untukku
*warning* abstract
Sebenarnya aku tidak tahu persis kata apa yang cocok untuk melabeli hal ini. Diksi yang muncul hanya kata-kata negatif. Seolah mataku tertutup awan kelabu bermuatan elektron.
Rasanya ingin pergi jauh, menghindari sebisa mungkin interaksi dengan manusia lain. Karena rasanya, setiap interaksi hanya menimbulkan luka. Entah aku yang melukai orang lain, atau sebaliknya. Rasanya hanya ingin melakukan semuanya sendiri. Ini satu.
Lalu dalam konteks berbeda. Rasanya aku terlalu rakus pada hal yang salah. Padahal berulang diingatkan. Dunia cuma tempat sementara. Kau akan pulang ke akhirat. Jadi mengapa masih menghabiskan waktu untuk sesuatu yang bahkan nilainya tidak lebih berharga dari satu sayap nyamuk?
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya