Follow Me

Friday, March 15, 2024

Slowly & Podcast

Bismillah.

 

Hanya ingin menuliskan kabar baru tentang dua hal. Lebih ke catatan untuk diri sekaligus curcol hehe.

 

On Slowly

 

I stop writing letter on Slowly. Dulu, aku hanya mengira menulis surat di sana itu mudah. Aku berharap bisa banyak bertemu orang baru, bertukar pikiran, membahas minat yang mirip.

 

Aku tidak menyadari, bahwa bertukar surat di Slowly, artinya juga belajar untuk membuka diri dan menceritakan tentang diri.

 

Tapi bukannya bercerita pada orang asing, yang mungkin tidak pernah akan kau temui lebih mudah? Ya, bagiku memang lebih mudah. Semua mudah, sampai aku menemukan batu lain.


Aku menemukan diriku terlalu banyak mendeskripsikan gambaran ideal hidup yang aku inginkan, daripada cerita tentang realitas yang ada. Dan saat mengulang introduksi berkali-kali pada orang berbeda, kemudian bercermin. Disitulah kendalanya. Aku kini sadar, bahwa banyak yang kutulis di surat-surat slowly, tidak menggambarkan realita diriku, dan aku tidak ingin itu berulang.


Jadi sementara, aku berhenti menulis di Slowly. Terakhir balas surat 13 Januari. Masih ada 5 surat yang belum sempat kubalas juga.


Apa akun slowly-nya di deactivated? Nope. Akunnya masih aktif. This is my slowly ID N7Z2QX (barangkali ada yang mau add dan kirim surat, as if wkwk). Ada kemungkinan mulai dipakai lagi, meski entah kapan. Tapi intinya masih pengen bales 5 surat yang masuk itu. Kalau misal udah semua, dan gak ada balesan lagi, baru nanti dipikir lagi mau lanjut pakai slowly atau bener-bener harus di deactivated.

 

On Podcast

 

19 Februari kemarin aku baru upload audio baru. Masih amatir. Hehe. Gapapalah, namanya juga podcast percobaan. Aku biasa rekam pakai WaveEditor, kenal aplikasi ini dari daftar projek baca e-book yang berakhir sebagai wacana, tanpa baca satu pun halaman. Aku belum pernah ngulik WaveEditor. Sempet tanya-tanya ke temen yang punya pengalaman lebih di podcast, dia pakai aplikasi lain, tapi tiap rekam, sebelum di publish, biasanya yang dia edit itu volume suara, dibesarin. Buat aku ini masih PR yang entah mau dikerjain apa enggak. wkwkwk. Aku masih lebih suka fokus ke nulis dulu, karena kuantitas nulisku lagi meluncur ke bawah hehe.

 

Oh ya, aku masih suka berangan-angan, bakal ada orang lain yang berminat belajar dunia podcast dengan kolaborasi dan bantu aku bacain tulisan pilihan dari blog ini. Aku masih setengah-setengah untuk mempublish suaraku ke internet. Apalagi sekarang ada teknologi AI. Privasi menurutku lebih penting, pengennya cuma orang-orang yang bener-bener aku kenal dan temui, yang mendengar suaraku. Tapi di satu sisi, aku juga masih berminat membaca tulisan dari blog ini dan publish ke podcast. Berharap dengan begitu, pelajaran dari tulisan makin melekat di diri. Berharap, kalau ada yang nyasar dan lebih suka media audio nggak suka baca, bisa tetap dapat manfaat dari tulisanku. Ya, walaupun kalau sekarang sih percuma ya, karena untuk share tulisan dan promosi podcast aja aku jarang.


Oh ya, tentang podcast, aku beberapa waktu lalu agak sedih pas dapet email kalau google podcast nantinya bakal diberhentikan layanannya dan pindah ke youtube music. Padahal dibandingkan spotify, aku lebih suka google podcast. Kenapa? Karena bisa ngatur kecepatan audio. Kalau pas lagi ngecek rekaman podcast betterword aja aku biasa dicepetin jadi 1,2 atau 1,3. Jadi keinget memori saat dulu google+ tutup lapak. Ya, begitulah teknologi, cepat berganti.

 

***


Anyway, sekian update tentang slowly dan podcast. Bye~

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya