Follow Me

Monday, June 23, 2025

Digital Detox: Berbagi Informasi dari AI yang Belum Aku Praktekkan

Bismillah.

 

Ini lanjutan dari sesi curhat ke meta AI.

Baca juga: Curcol ke AI di WhatsApp;

My Homework: Self-Care (Curcol ke Meta AI bagian 2)


Oh ya FYI, sebelum update-an Meta AI di WhatsApp, meski sedikit banyak tahu tentang perkembangan AI, aku pribadi belum pernah mencoba langsung interaksi dengan Chat-GPT. Nyoba curcol ke Meta AI pun karena sering liat iconnya setiap buka wa.

 

***

 

Jadi, setelah informasi panjang tentang Self Care yang jadi PR dan aku lakukan, si meta AI sesuai programnya, mengakhiri informasi dengan pertanyaan lebih lanjut.

 

Which self-care activity resonates with you?

 

Kujawab, "Kayaknya aku butuh digital detox deh. Aku juga setuju kalau baca buku banyak banget bantu aku.", dalam bahasa inggris.

 

Digital detox and reading can significantly improve mental clarity and overall well-being. 

 

Setelah itu, ia menjelaskan panjang lebar tentang tips sukses digital detox. Yang kalau aku mau, bisa aja nih dijadiin satu artikel dengan judul Tips Sukses Digital Detox. Tapi berhubung aku tipe penulis yang sekarang males banget baca artikel model AI, aku memilih untuk menulis di sini dalam bentuk story telling. Bukankah lebih nyaman dibaca kaya gini? Hehe. Aku teringat membaca tulisan curcol ke AI bagian 2, dan menskip copas info berbahasa inggris yang kucantumkan di postingan tersebut. We're just too tired to read that form of information. Lebih suka kalau informasi disampaikan seolah lagi ngobrol. Ya, meskipun itu dalam bentuk tulisan.

 

Jadi apa tipsnya? 

 

***

 

Untuk sukses digital detox, ada 3 hal yang harus dilakukan sebelum memulai digital detox. 

 

1. Menentukan tujuan

Tujuan di sini mencakup definisi durasi detox, apakah pada weekday, atau weekend, atau sepanjang pekan. Juga termasuk tujuan/capaian dari digital detox apa yang kamu inginkan, misalnya relaksasi, atau meningkatkan fokus.

 

2. Beritahu teman dan keluarga

Ini dilakukan agar tidak ada miskomunikasi. Jangan sampai mereka khawatir karena kamu susah dihubungi, atau menambah masalah karena dikira kamu menghindari teman-keluarga karena konflik diantara kalian.

 

3. Jadwalkan Tugas Penting

Selesaikan pekerjaan/tugas urgen sebelum detox. Jangan sampai melalaikan amanah/kewajiban, dengan alasan sedang digital detox.

 

Jika tiga hal tersebut sudah dilakukan, berikut 5 strategi digital detox yang bisa kau lakukan:

 

Mematikan Notifikasi (matikan/sunyikan notifikasi, baik di hp, komputer atau gadget lain)

Gunakan Website Blocker (gunakan tools seperti Freedom, SelfControl atau Cold Turkey)

Singkirkan Aplikasi Sosial Media (bisa dihapus sementara atau batasi akses)

Ganti Screen Time dengan Membaca (prioritaskan buku ketimbang membuka gadget atau laptop)

Hadir dan Sibukkan Diri dengan Kegiatan Offline (olahraga, journaling, bermain puzzle fisik, atau kegiatan kreatif lainnya)

 

Selain strategi digital detox, dicantumkan juga hal-hal yang baiknya kita lakukan setelah proses detox. Cuma tiga, langsung aku kasih teks aslinya dari Meta AI ya.. 

 

# Post-Detox
1. *Gradual re-entry*: Limit screen time initially.
2. *Reflect on experiences*: Journal benefits and challenges.
3. *Establish long-term habits*: Schedule regular digital breaks. 

 

***

 

Sebenarnya selain bahas tentang digital detox, disebutkan juga tips membaca dan rekomendasi buku, karena kan pertanyaan sebelumnya kusebutkan dua hal, digital detox dan reading. Cek dan baca di tangkapan layar di bawah ini.

 


 

Bersambung...

 

Wallahua'lam. 

 

***

 

PS: Buat yang penasaran dengan jawaban AI atas pertanyaanku, boleh langsung coba tanya aja ke Meta AI. Soalnya aku juga gak bisa janji kapan ngelanjutin tulisan topik digital detox ini. Mohon doanya, semoga sih segera ya hehe.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya