Everything is Under Allah's Control
Bismillah.
#tadabbur
Serahkan saja semua, semua hal yang tidak bisa kau kendalikan. Serahkan dan letakkan saja di tangan yang terpercaya. Yang di sana semua hal dalam kontrol dan kendalinya. Tidak pernah terlewat atau terbengkalai. Semua dalam kendali dan kontrolnya. Aman.
***
Seperti yang disebutkan dalam Al Muzzammil,
Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa maksud dari "jadikanlah Dia sebagai pelindung" adalah menyerahkan urusan-urusan kita kepada Allah.
Ustadz Nouman juga menjelaskan tentang ayat ini,
Rabb al masyriku wal magrib menunjukkan sempurnanya kekuasaan Allah. Al masyrik wal magrib, timur dan barat, mencakup dimensi waktu dan tempat. Sebagaimana kita tidak punya kendali terhadap waktu. Sebagaimana terbit dan tenggelamnya matahari, dan berbagai perubahan yang terjadi setiap kali malam berganti pagi dan sebaliknya pagi berganti malam. "Dunia" bergerak dan terus berubah. Ada banyak sekali perubahan dalam hidup kita, yang tanpa sadar terjadi tiap detiknya. Manusia seringkali lalai, membuat ia merasa dalam satu kedip mata, tiba-tiba hari berlalu, bulan berlalu, tahun berlalu. Ada begitu banyak hal yang diluar kendali kita, perubahan dan pergerakan yang terasa begitu cepat, dan kita tidak bisa mengelola semuanya sendiri. Al masyrik wal magrib juga menunjukkan kekuasaan Allah yang terbentang dari timur ke barat. Tidak ada satu pun inchi di alam semesta yang tidak ada dalam kekuasaan Allah. Sedangkan kita, keterbatasan kita terhadap ruang, saat kita berpindah, maka kita tidak lagi bisa melakukan banyak hal selain di tempat tersebut. Memang ada teknologi yang membantu kita melakukan banyak hal tanpa terbatas ruang offline. Tapi semuanya terbatas.
Dijelaskan juga divideo tersebut tentang frase fattakhidzhu wakila. Dari frase tersebut, kita diingatkan bagaimana bodoh, dan lemah kita sehingga kita membutuhkan rahmah dan bantuan Allah atas banyak hal yang berada di luar kendali kita. Bayangkan kalau kita harus mengurus tiap degub jantung kita, atau bagaimana pembagian dan penyaluran gizi dari makanan ke seluruh tubuh kita. Itu baru urusan-urusan dalam tubuh kita. Belum lagi yang di luar itu. Ada banyak aktivitas harian, cita, rencana hidup kita, yang semuanya terkait dengan banyak faktor yang di luar kendali kita. Memang manusia diberikan ruang untuk bisa berusaha dan Allah berikan hukum sebab akibat yang membantu kita untuk tahu apa yang harus kita lakukan untuk mencapai sesuatu. Tapi terlepas dari usaha kita, kita tidak punya kuasa apapun atas hasil yang nanti akan terjadi. Jadi, bukankah hal paling menenangkan yang bisa kita lakukan adalah berserah kepada Allah, rabbul masyriku wal maghrib, laa ilaha illa hu.
Ada satu poin lagi, yang dijelaskan baik dari video maupun dari tafsir Ibnu Katsir. Perintah untuk menyerahkan urusan-urusan kita kepada Allah, perintah untuk tawakkal juga disebutkan di ayat lain (Hud:123, Al Fatihah:5). Artinya apa? Artinya, salah satu bentuk kita beribadah kepada Allah adalah berserah diri dan bertawakkal pada-Nya. Jangan khawatirkan begitu banyak hal yang berada di luar kendali kita. Sadari dan akui betapa lemah dan bodoh diri, lalu berserahlah kepada-Nya, mintalah pertolongan dan perlindungan dari-Nya. Pada hal yang tidak kita ketahui di masa depan sana. Ketidaktahuan kita barangkali adalah rahmat dari-Nya, agar kita cuma perlu fokus pada apa yang ada di masa kini. Agar kita fokus pada usaha yang bisa kita lakukan. Allah will take care all of it. Things that you can't control and you don't even know. Allah will take care of it all.. Cause as it is said in surah Al Muzzammil,
رَّبُّ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱتَّخِذْهُ وَكِيلًۭا
(Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
maka ambillah Dia sebagai pelindung. [Surat Al-Muzzammil (73) ayat 9]
Wallahua'lam bishowab.

.jpg)

