Follow Me

Monday, October 8, 2012

Jangan Jadi Hakim Gadungan

-muhasabah diri-

Bismillah..
Jangan menghakimi orang, kamu tak tahu apa yang telah dilaluinya.
Kamu mungkin mendengar ceritanya,
tapi kamu tak tahu apa yang dirasakan hatinya.
(Lintang Wahyu Mukti)
***

Jangan menghakimi orang! Don’t judge them. You don’t know who are them either.
Aku memang tak suka pada orang yang sok tahu, yang suka menghakimi sesuatu hal seenak kata. Tapi diantara orang yang sok tahu, aku paling ‘benci – tidak suka’, pada ia yang sok tahu tentang diri. Siapa dia? Ibuku bukan, nenekku bukan, dan tentu saja bukan Tuhanku!

***

Bahkan sekedar menjadi teman dekat seseorang, kita tak berhak merasa sudah tahu banyak tentang seseorang tersebut. Iya, kalau apa yang kita katakan tentangnya itu benar? Kalau tidak? Does it means, we judge them?

Pada ia yang kita pikir pendiam, karena lebih sering ia mengatupkan kedua bibirnya. Karena lebih sering terlihat sunyi saat riuh mengajaknya bersuara. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang pendiam? Atau pendiam hanyalah judge dari kita?

Pada ia yang kita pikir nakal, karena sering membuatmu kesal akan sikapnya. Karena tak jarang, ia berpolah hingga semua orang mengenalnya. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang nakal? Atau nakal hanyalah judge dari kita?

Pada ia yang kita pikir jutek, karena sering kau bersua dengan wajah kusutnya. Karena tak jarang, ia seolah menatap sinis dan berkomentar pedas pada tiap laku kocakmu. Yakinkah kita ia benar-benar seorang yang jutek? Atau jutek hanyalah judge dari kita?

***



Jangan menghakimi! Sungguh diri tidak tahu apa yang telah dilaluinya. Sungguh diri hanya mengamati dari jauh, tak tahu apa yang dirasakannya. Jangan mengikuti prasangka, lantas dengan mudahnya men-judge orang. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk menjauhi prasangka?

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (49:12)

Wallahua’lam bishowab.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya