Follow Me

Wednesday, October 23, 2013

Surga Untukmu Yang Memaafkan


-muhasabah diri-

Bismillah...

Jika kata-kata ku, tak berarti apapun. Mari sejenak diam, sama-sama menyimak firman Allah dan sabda Rasulullah. Bukankah masing-masing kita, setiap hari berikrar beriman kepada Allah dan rasulnya -minimal dalam sholat kita-?
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuura: 43)
***
......
Rasulullah saw.menjawab, ‘Aku diberitahu bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah. Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata, ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’.


Allah swt. berkata, ‘Bagaimana mungkin saudaramu ini bisa melakukan itu, karena tidak ada kebaikan sedikitpun yang tersisa dalam dirinya?’
Orang itu berkata, ‘Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya’.
Sampai di sini, mata Rasulullah saw. berkaca-kaca. Beliau saw. tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis. Lalu, beliau saw. berkata, ‘Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya’.
Rasulullah saw. melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi, ‘Angkat kepalamu’. Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata, ‘Ya Rabb, aku melihat di depanku ada tempat yang terbuat dari emas dan istana-istana yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan permata. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb? Untuk orang jujur yang mana, ya Rabb? Untuk syahid yang mana, ya Rabb?’
Allah berkata, ‘Istana-istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya’.
Orang itu berkata, ‘Siapakah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?’
Allah berkata, ‘Engkau mampu membayar harganya’
Orang itu terheran-heran, sambil berkata, ‘Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?’
Allah berkata, ‘Caranya engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.
Orang itu berkata, ‘Ya Rabb, kini aku memaafkannya’
Allah berkata, ‘Kalau begitu, ambil tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu’.
..... (Hadits, riwayat Imam al-Hakim)
Masih di ambil dari hadist yang sama...

Rasulullah juga pernah bersabda, ‘Barangsiapa yang di dalam dirinya ada 3 hal, maka pada hari kiamat nanti Allah akan mudahkan proses hisab terhadap dirinya dan Allah akan memasukkannya ke dalam surga’. Para sahabat bertanya, ‘Apa yang 3 hal itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Yaitu engkau tetap memberi pemberian kepada orang yang menolak pemberianmu, engkau menyambung silaturrahim kepada orang yang memutuskannya, dan engkau memaafkan orang yang berbuat zalim kepadamu. Jika engkau lakukan yang demikian, maka engkau akan masuk surga’. (Hadits, riwayat Imam al-Hakim)
- baca hadist lengkapnya di sini.

***



Memaafkan, memang bukan mudah. Perlu waktu. Well, aku juga masih harus sering ditegur dan dinasihati tentang ini. Karena aku, masih termasuk salah satu dari orang-orang yang susah memaafkan.

Memaafkan. Hm. Sudah kok memaafkan, tapi kok masih diem-dieman?
“Dari Abî Ayûb al-Anshâriy, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ‘bersabda; ‘Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam’. “(HR. Muslim, Hadits No. 2560)
*pssst.. baru tahu, ternyata mendiamkan seorang muslim boleh lebih dari tiga hari.. default-nya memang tidak boleh lebih dari tiga hari. Tapi untuk marah masalah agama, diperbolehkan. Argumentasinya adalah kisah tiga orang yang tidak mengikuti perang tabûk, dan Nabi memperintahkan untuk mendiamkan mereka selama limapuluh hari dengan tujuan mendidik mereka dan karena takut kemunafikan menimpa mereka. (baca selengkapnya di sini.)

***

Terakhir... Ada yang merasa pernah minta maaf dan belum aku maafin? Sms/pm aja yaa... mumpung aku lagi baik J. Yuk memaafkan!

Allahua'lam bishowab.

2 comments:

  1. Salam kenal.Artikel yg bagus sekali. Mo nanya dong.jika kita sudah memaafkan,haruskan memberitahu orang yg dimaafkan tersebut?

    ReplyDelete
  2. salam kenal dian novita^^

    kalau dari sunnah Nabi, saya kurang tahu.

    tapi, kalau pendapat saya. jika kita sudah memaafkan, pemberitahuan-nya tidak perlu lewat lisan. Tidak perlu mengucapkan "aku sudah memaafkan". Cukup dengan sikap kita kepada ia yang sudah kita maafkan kesalahannya. Senyum yang tulus, salam yang tulus, pemberian yg tulus dll.

    Tapi, jika orang yang dimaafkan ingin tahu apakah kita sudah memaafkannya. Itu wajib di jawab. Agar ia tenang setelah tahu bahwa kita sudah memaafkannya.

    Allahua'lam.

    ReplyDelete

ditunggu komentarnya