Follow Me

Monday, October 21, 2013

Ijinkan Aku Mendengarkanmu

kita bukan satu jenis bunga, namun kita tumbuh dan mekar di lahan yang sama
ada kala-nya, akar kita saling berebut air
ada kala-nya, tangkai kita saling terkait
ada kala-nya kita sama-sama tersenyum merasakan hangat matahari
ada kala-nya kita saling memuji, tentang keindahan masing-masing

kita bukan satu jenis bunga, namun kita tumbuh dan mekar di lahan yang sama
adakah kita bertanya, mengapa Allah menakdirkan kita untuk bersama?
adakah untuk melukai sesama? atau untuk yang lain?
adakah kita bertanya, mengapa Allah menakdirkan kita untuk bersama?
mungkinkah, itu untuk kebaikan masing-masing dari kita?


-untuk Sahabat-
Bismillah...
Satu-satu.... Daun-daun...
Berguguran tinggalkan tangkainya...
Satu-satu... Burung kecil...
Beterbangan tinggalkan sarangnya...

Jauh, jauh, tinggi....
Ke langit, yang biru...

Reff : 
Andaikan , aku punya sayap...
Kukan terbang jauh..
Mengelilingi angkasa..
Kan ku ajak ayah bundaku...
Terbang bersamaku...
Melihat indahnya dunia...
Lirik lagu itu, mungkin tak berarti apa-apa. Belum. Sampai suatu saat, kulihat kamu, ya kamu, menulisnya di sana. Seketika perasaan tak bernama memenuhi dadaku, kau tahu aku begitu tak peka, tapi kali ini, you're make me feel so mellow.

Dedaunan, memang pada akhirnya akan berguguran dari tangkainya.
Begitu pula burung-burung kecil, yang akhirnya meninggalkan sarangnya.

Tapi bukankah dedaunan yang gugur, akan menjelma menjadi unsur hara yang membuat subur tanah di sekitar pohon tempat dulu ia melekat?
Tapi bukankah burung-burung yang terbang pergi, akan pulang? menuju pohon yang sama? setidaknya sampai ia menemukan pohon lain yang lebih nyaman sebagai sarang barunya.

Jika boleh memohon, "aku mohon jangan begitu". Aku tahu, di sini mungkin ada luka yang pernah tercipta. Tapi bukankah di sini, pernah ada senyum yang mekar?

Jika boleh meminta, "aku pinta jangan begitu". Aku tahu, di sini mungkin ada air mata, ada sesak, ada perih. Tapi bukankah, di sini, pernah ada canda, tawa, tolong-menolong, nasihat-menasihati.

Jika boleh, "ijinkan aku bertemu dan bertanya. Kemudian mendengarkan." Aku tahu, aku terlalu cuek, tidak peka, jarang mendengar. Aku tidak pernah mau tahu tentang apa yang kamu rasakan. Aku tidak peka, saat-saat dimana kamu butuh seseorang untuk mendengarmu. Maaf, maaf, maaf.

Ijinkan aku mendengarkanmu. Ijinkan aku mendengarkanmu.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya