Follow Me

Wednesday, July 7, 2021

Part 5

Bismillah,

#curcol

Aku sedang membaca part 6, satu sub judul lagi, sebelum akhirnya menyapa part 7. Tapi hatiku masih tersangkut di part 5. *oke ini bahasanya lebay hahaha. Pakai bahasa curhat aja lah ya. Tanpa konotasi, tanpa mengabstrak.


***


Tentang buku Pearls from Surah Yusuf yang belum juga selesai kubaca. Aku pernah menulis di sini, tentang lembar refleksi di akhir babnya. Sebenarnya aku tidak pernah berjanji pada siapapun, tapi sepertinya, ada komitmen tak tertulis, bukan, ralat, bukan komitmen. Semacam keinginan. Aku ingin mengisi tiap lembar refleksinya. Tujuannya satu, untuk kebaikan diri. Jujur, ketakutan itu selalu hadir. Aku takut menjelma menjadi keledai yang membawa kitab-kitab. Aku... takut menyerupai bani israil, Aku... takut, menjadi seorang munafik. TT Semoga takut ini ga cuma ditulis, tapi beneran dibuktikan dalam amal. Mari saling mendoakan yang baik-baik.

Ya... aku udah baca part 5, tapi sama sekali gatau harus nulis apa di refleksi. Part 5 terlalu singkat, atau mungkin aku saja yang mati rasa, sehingga gatau harus menulis refleksi apa. Jadi... aku lewati lembar refleksinya, aku lanjutkan. Alasannya? Karena buku fisik yang kubaca saat ini cuma dua, buku ini (sampulnya ungu) dan buku satu lagi (sampulnya hitam). I'll tell you later about the second book. Selebihnya aku baca buku digital. Dan mudah aja, kalau mau laporan baca di grup "bacatiaphari".

Jadi gitu deh, pembatas bukunya sudah berjalan ke part 6, tapi hatiku belum sepenuhnya move on.


***


Part 5, ada 10 ayat yang dibahas. Ayat 58-68. Kalau cuma baca dari buku ini, ga buka mushaf, ga baca tafsir lain. Gatau kenapa aku merasa kurang. Jadi, kutulis postingan ini. Berharap aku berhenti menghabiskan waktu di kuadran 4, dan mulai mengerjakan kuadran 2.

If reading tafsir might sound 'heavy'. Let's listen to the explanation of it. Kalau sudah, diisi lembar refleksinya. Semoga habis itu jadi bisa move on ke part 6.


***


Terakhir, let me just post a du'a here. Semoga ga cuma di salin, tapi bener-bener diufukkan dengan hati yang tulus. *tiba-tiba keinget salah satu kalimat ini, "jangan doa di sosmed". Meski jujur, aku selalu suka membaca doa-doa dari hasil scrolling tumblr. Di sisi lain, aku tahu, dzikir itu baiknya langsung ke Allah, habis shalat, atau di malam sunyi saat semua orang tidur *termasuk aku ><. Tapi jujur, untukku yang terlalu sering liat layar, kadang perlu diingetin dzikir lewat hal-hal seperti itu. Ini juga, untuk mengingatkan diri.


sumber

Allahumma inna na'udzubika min 'ilmin la yanfa' wa min qalbin la yakhsya' wa min nafsin la tasyba' wa min da'watin la yustajabulaha. Aamiin.


Allahua'lam.

 



No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya