Follow Me

Wednesday, July 14, 2021

SelfD #10: What are my weakness?

Bismillah,


Saat menulis SelfD #9, aku pikir akan mudah untuk menulis ini. Tapi kenyataannya, tidak mudah. Bukan karena bingung dan aku tidak tahu kelemahanku. Justru karena begitu banyak ditambah rasa takut dan enggan membuka diri. Sebagian hatiku ingin menutupnya saja rapat-rapat. Tapi bukan itu kan poin dari tulisan ini. Bukan tentang kekhawatiran pendapat orang lain saat melihat list di sini, bukan tentang itu. Ini tentang mengenali diri. Let's just write it down bell, you know your blog is safe. It's not main road. Somebody will read it maybe. But it can be nobody.


Fuiih. Mari kita list beberapa. Karena di tulisan sebelumnya aku menulis 5, mungkin aku juga menulis 5 di sini, biar seimbang. Tapi nanti liat aja ya perasaanku, bisa saja aku berubah pikiran dan berhenti di tiga saja hehe.


***

Dulu, pas sebelum kuliah, ada matrikulasi, trus aku jadi kenal pembagian personality. I'm a sanguin choleric. Meski lebih besar di sanguinisnya, tapi tetep aja sisi kolerisnya lumayan. Apalagi setelah 'negara api menyerang', kerasa sih kalau sifat kolerisnya makin tinggi.


1. Keras kepala. Ini kelemahan pertamaku. Saat udah memutuskan sesuatu, sulit untuk mengubah komitmen/keputusan tersebut. Bisa siih, tapi harus sabar dan pelan-pelan.


2. Egois. Aku jujur aja membenci sisi ini. Ada begitu banyak momen saat aku merasa aku cuma mikirin diri sendiri sampai lupa untuk melihat sekitar. Harus sering diingatkan supaya lebih peduli pada orang lain. Meski di sisi lain, aku punya kekuatan empati. Jadi gitu deh, suka bingung sendiri sama diri.


3. Gak mau diatur. Ini masuk poin pertama gak sih? Hehe. Anggap saja berbeda. Kelemahan ini, jadi tantangan banget buat aku. Terutama kalau bahas tentang birul walidain. Jujur suka sebel sendiri, karena tahu teorinya tuh, segera menjawab "dalem" kemudian melaksanakan perintah yang diberikan. Tapi aku butuh space waktu dan jarak yang cukup, untuk menenangkan sisi kolerisku. Jadi biasanya, to do list, perintah dll tetep masuk, tapi yang ngatur waktunya aku.

Kalau ibu sama ayah sebenernya udah paham sih. hehe. Kadang aja, suka mikir kejauhan, suatu saat kalau ketemu orang asing hmmm... Oh ya, ini salah satu insecure-ku, apalagi pas belajar di forum femininitas bunda, tentang followership. Itu sesuatu hehe. Gapapa, pelan-pelan. Kelemahan/kekuatan diri itu ada untuk sebagai ujian juga. In syaa Allah bisa jadi pahala, kalau misal kita mau tetep berusaha dan berdoa.


Next.

4. Sensi. Ya, aku orangnya sensitif banget. Reaktif. Mudah tersulut. Tapi biasanya, kalau buat orang yang baru kenal sifat ini gak kelihatan sih. Aku mudah tersinggung, kadang sering senewen sendiri. Seringnya aku simpan sendiri sih, menggumam sendiri, atau tulis di blog/diary. Nangis-nangis sendiri, marah-marah sendiri.

Tapi kalau diajak berantem, biasanya aku ladenin juga. Aksi-ku kalau terpojok/dipojokkan itu menyerang. Bagian ini juga, yang membuat beberapa orang mengira aku "galak". Oh ya, meski aku sensi, aku mudah lupa juga. Jadi kalau misal sama temen deket nih, adu mulut, beda pendapat atau apa, beberapa menit kemudian bisa akur lagi. Duh, kalau bahas ini jadi kangen Asih ^^ Ini salah satu temen yang kalau orang luar liat kita kaya sering berantem, padahal biasa aja, hehe. Cuma sering beda pendapat, dan sama-sama vokal, jadi deh hehe.


5. Overthinking/Khawatiran. Yang satu ini baru mulai bener-bener kerasa setelah "negara api menyerang". Soalnya dulu, aku merasanya aku tipe ekstrovert yang sering melakukan sesuatu baru kemudian mikir. Tapi setelah melalui masa-masa lebih banyak sendiri dan banyak mikir, jadi kebiasaan kayanya. Kadang tahu sih, udah mikir kejauhan, tapi ga mudah untuk meyakinkan diri melangkah ketimbang tenggelam dalam pikiran. Sering parno/takut sendiri juga, harus sering-sering dzikir biar khawatirnya ga mengepung dan membuat diri mikirin the worst-worst case.

Bahas tentang ini, aku kadang mikir. Ini ada hubungannya gak sih sama talent "ideation"? Atau semacam point "think future" yang ada di MBTI itu looh. Soalnya memang benar sih, kalau lihat dari kacamata positif, aku memang suka banget ngonsep, dulu kalau jadi panitia, sering jadi member divisi acara, tapi bagian yang konseptor bukan yang lapangan. Tentang nulis juga, harusnya bisa jadi sisi plus kalau mau nulis fiksi.


****


Panjang ya? Udah panjang, tapi masih pengen nambah. Ternyata ada banyak banget hal yang ingin kubicarakan tentang diriku. Mungkin karena ga keluar lewat lisan, jadi deh giliran ada mediumnya, jadi pengen dilanjutin. Apalagi topiknya tentang ini. Weakness. Hmm. Aku pengen bahas juga tentang dua hal. Yang satu, clumsy. Kalau diterjemahin mirip sama ceroboh, tapi itu gak pas gitu hmm. Tipe orang yang mudah kesandung, atau nabrak sesuatu, atau jatuhin sesuatu, semacam itu. Aku sering tanpa sadar nemu goresan atau luka, gatau kapan kejadiannya.

Satu kelemahan lagi. Distracted. Ini mungkin masalah pertamaku, yang membuatku rasanya stuck dan ga maju jalan. Atau maju sih, tapi progressnya super slow. Yang ini, harusnya bisa diatasin sih kalau punya goal yang terukur dan dikasih time limit. Mohon doanya aja ya hehe


Sekian. Semoga dengan menulis ini, makin mengenal diri dan bisa belajar menerima sekaligus berdamai dengannya. Let's focus on our strength without forgetting our weakness. Semangat~


Allahua'lam.

***




No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya