Bismillah.
Mimpi, seseorang share tulisanku tetang kompor gas. Di tulisan tersebut aku cerita pengalaman menggunakan kompor gas, ada dua cara menyalakan api, yang pertama yang kaya gas biasa, yang kedua ada semacam slot gitu nyalain apinya diputar. Lalu aku berfilosofi, sok-sok mengambil hikmah, seperti aku biasa menulis blog di sini, Bahwa api itu cahaya. Kalau misal cahaya itu, mungkin bisa mati dan kamu kesulitan menyalakan pakai cara biasa. Ya, bahkan saat kita stuck dan gak tahu cara menyalakan 'cahaya', ternyata ada cara lain. Dengan pakai fasilitas yang cara nyalainnya diputar. As if, I could turn it back. Seolah aku bisa memutarnya kembali, agar bisa menyala lagi. Cahaya itu, cahaya yang telah padam dan mati.
***
Aku belum pernah menulis tentang kompor gas. Kompor gas di mimpiku pun bentuknya beda dan aneh. Aku pun bingung kenapa aku mimpi hal tersebut. Tapi aku ingin menganggap itu sebagai bentuk kasih sayangnya. Sebuah hiburan dari-Nya. Seolah Allah ingin meyakinkanku untuk tetap menulis, sembari berusaha memutar kembali, mencari cara lain untuk menyalakan cahaya di gelap dan kelamnya hati.
Aku... aku ingin tetap menulis kebaikan. Meski aku masih tertatih untuk berjalan di atasnya. Rabbi habli hukmaw wa alhiqni bishalihin. Aamiin.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya