Bismillah.
Sedikit tentang bukunya. Buku Boleh Dogn Salah terbitan DAR! Mizan, pasaran bukunya sebenarnya untuk remaja, anak SMP SMA mungkin hehe. Tapi aku tertarik baca di iPusnas karena judul dan keterikatan memoriku dengan penerbit DAR! Mizan.
Oh ya, aku juga pernah menulis di blog tentang buku ini, barangkali ada yang mau baca.
Baca juga: New from iPusnas dan Memaafkan Kesalahan
Nah, diantara tiap babnya ada beberapa lembar refleksi gitu. Dan aku ingin menyalin dan mengisi pertanyaannya di sini. Btw, draft berisi 3 pertanyaan ini sudah mangkir lama di folder draft blog. Tapi cuma 3 pertanyaan. Sedangkan kalimat yang kau baca selain 3 pertanyaan dari buku, baru kutulis pagi ini.
Let's answer the question and finish this post fast.
***
Pertanyaannya:
1. Ada sebuah kesalahan yang sulit aku maafkan..........
2. Aku sulit memaafkan kesalahan karena..........
3. Agar mudah memberi maaf, yang harus aku lakukan..........
***
Jawaban versiku *kamu juga bisa coba jawab ya, di blog masing-masing.
1. Ya, ada sebuah kesalahan yang sulit kumaafkan. Kesalahan besar, yang dampaknya masih kurasakan detik ini. Dan jika aku telusuri, sepertinya kesalahan ini menyangkut juga dengan masa laluku. Kesalahan itu seperti rantai yang sulit diputus. Aku masih berjuang untuk belajar dan beranjak dari kesalahan itu. Masih sering membenci diri karena merasa bodoh dan terjebak lagi.
Tapi alhamdulillah dibandingkan beberapa tahun lalu, saat aku dulu di fase hilang dari peredaran. Sekarang aku sudah lebih baik, at least midsetku sudah tidak lagi kelabu oleh awan negative thinking, prasangka buruk, kekhawatiran irrasional, dan berbagai negative vibes lainnya. Aku masih berjuang, tapi aku sekarang sudah punya amunisi, beda dengan dulu, yang benar-benar.. horrible lah pokoknya.
Kesalahan ini, aku masih sering bingung. Gimana cara menyeimbangkan keras dalam mendisiplinkan diri. Tapi juga tidak terlalu kejam sampai menghakimi diri berlebihan. Ketimbang pilihan untuk berdamai, aku ingin benar-benar bisa lepas darinya, meski dalam prosesnya harus sering-sering inget, biar gak jatuh di lubang yang sama. Mengingat kesalahan itu menyakitkan, tapi semoga rasa sakitnya bukan melemahkan, tapi justru membuat kita makin kuat.
2. Aku sulit memaafkan karena, karena aku belum sepenuhnya belajar dari kesalahan. Aku merasa masih berada di balik bayangannya. Aku belum benar-benar tumbuh. Ada banyak pelajaran yang belum aku ambil dari kesalahan itu. Pun.. aku merasa, aku belum benar-benar membuktikan atau diakui orang lain, bahwa aku lebih bijak dan dewasa setelah melakukan kesalahan itu. Rasanya, I'm still the bad side of me. Ya, gak se-worst dulu sih. But... I still strive for a better me. I'm not giving up, and I won't. In syaa Allah. Mohon doanya yaa *PD banget, kaya ada yang baca aja hehe
3. Agar mudah memaafkan, yang harus kulakukan... kalau kesalahan orang lain padaku, kuncinya adalah mengingat kesalahan diri. Bahwa kita juga bisa salah. Jadi wajar jika orang lain melakukan kesalahan pada kita. They might hurt you, but you also might have hurt them. Sama sering-sering ketemu orang shalih dan dengerin nasihat dari ulama sih (entah dengan ikut kajian atau baca buku).
Ada banyak pengaruh baik yang kudapetin dengan cara melingkupi diriku dengan cahaya, meski aku masih berkubang dalam kegelapan. Rasanya adem kalau pas lagi ketemu orang shalih, diingetin lagi pentingnya punya hati yang bersih, hati yang mudah memaafkan, ya, termasuk memaafkan kesalahan diri. Rasanya, jleb tapi juga nyess pas lagi dengerin kajian, meski yang nyetel kajiannya Ibu, bukan aku hehe. Diingetin tentang Allah yang Maha Memaafkan, dan bagaimana keinginan kita untuk dimaafkan oleh Allah seharusnya membuat kita lebih mudah memaafkan orang lain. Jadi, harusnya, ga ada lagi kalimat "kita ketemu lagi di pengadilan akhiran", na'udzubillah, jangan sampai... karena kita ingin proses yang mudah, kita gak ingin berlama-lama. Pengennya bahkan malaikat gak perlu liat detail buku amal kita yang isinya banyak banget kesalahan dan dosa, dari yang kecil sampai besar. Ya Allah TT
Semoga kita semua termasuk yang menerima catatan amal dari kanan ya. Aamiin. Mari saling mendoakan, agar bisa selamat dunia akhirat.
Sekian. Bye 5!
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya