Follow Me

Tuesday, May 24, 2022

Why do I...?

Bismillah.

Kenapa hanya di saat-saat seperti ini aku teringat begitu banyak hal yang aku ingin lakukan?

***

I'm afraid I'm still wandering without knowing where I will go. Or what exactly the thing that I should put priority to.

***

Ramadhan kemarin, punya target buat konten untuk instagram @betterword_kirei. Membuka lagi lembaran buku Madarijus Salikin. Menyalin beberapa kutipan, kemudian tersadar. Betapa kalimat tersebut tepat sasaran untukku.

Aku tidak mau menjadi orang yang panjang angannya, lebih banyak bicara (menulis) tapi nol dalam aksi.

Saat aku membagikan berbagai kutipan dari buku-buku, aku ingin aku juga belajar mengamalkannya, pelan tak mengapa, tapi jalan. Dan tentunya tidak ada jalan di tempat di jalan yang lurus ini. Saat kita tidak maju, pasti kita mundur ><

***

Aku pernah dan masih bermimpi menyusun sebuah buku. Kemudian aku dipertemukan fakta, bahwa barangkali, lebih baik membagikan tulisan yang sudah ada dalam buku-buku yang banyak tak tersentuh karena who read a book, literally, in this social media era?

Maybe, if I could just pick up their curiosity, with a quotes, people will come and look for the book, and read it. They'll know how shallow is my writing, and found more beautiful lesson from reading a book, instead of scrolling on social media.

**ahh.. who i am talking to?
I think the paragraph above is actually for me. Who struggle to even read a page a day. Bye bye ladybook. Now I am really have to force myself to read even when I'd like to do another thing that looks more entertaining.

***

So this is a late night selftalk. Doakan ya, semoga konten kutipan dari buku Madarijus Salikin segera terbit hehe.

Ada satu buku lagi juga, yang menanti dijadikan konten setelahnya. Biar genap jadi 9 post tentang buku. Habis itu biar bisa move on ke tema yang baru. Entah itu memilih tulisan dari blog ini, dan dikemas ulang. Atau, maybe, write a simple tadabbur.

***

Talking about tadabbur, here's a challenge from @guidelight.id

Malu sebenernya ngajakin ini, tapi aku sendiri lagi di fase jarang banget tadabbur. TT hiks. semoga Allah memudahkan kita untuk mentadabburi ayat-ayatNya.

Bukankah tadabbur berhubungan dengan kondisi hati?

Afala yatabbarunal Qur'an? Am 'ala qulubin aqfaluha?

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? [Surat Muhammad (47) ayat 24]

Terakhir. I know it rather strange. Cause not may people do this. But let's finish this writing --and reading *for someone who somehow end up reading this till the end--.

Let's finish with kafaratul majlis. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

Wallahua'lam.

****

PS: kalau banyak salah, baik secara konten atau grammar, or anything. Boleh banget dikoreksi, silahkan tinggalkan komentar, bisa anonim (:

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya