Follow Me

Sunday, October 15, 2023

Beyond Ourselves

Bismillah.

 

Setiap dari kita punya perjuangan masing-masing, masalah masing-masing, urusan dan kesibukan masing-masing. Tapi meski begitu, kita, sebenarnya diberikan kemampuan untuk mengatasi hal-hal di luar itu juga. We're not born just for ourselves, there's something beyond ourselves.

 

Saat aku memilih sibuk dengan keluhan diri, merasa kewalahan dengan masalah pribadi, egois memikirkan diri lagi dan lagi. Saat itulah Allah mengingatkanku untuk berhenti berada dalam tempurung kelapa dan melihat lebih luas dari diri sendiri. Di luar sana, ada yang berjuang bukan hanya untuk dirinya sendiri. Tapi juga untuk orang lain, ia tidak hanya berjuang memenuhi peran sebagai hamba, namun juga mengingat tugasnya sebagai khalifah. Mereka bisa saja memilih egois, dan memutuskan untuk sekedar survive seorang diri. Tapi jiwa suci mereka memilih untuk berjuang tidak sekedar untuk diri sendiri. Mereka menggali potensi dalam diri, kemudian membagikan buahnya pada banyak orang. Mereka tidak mengeluh tentang kekurangan mereka, dan fokus pada apa yang mereka punya, untuk memberi, memberi dan terus memberi.


Di tanah yang rasa aman begitu langka, menit-menit ketidakpastian, bahwa bisa jadi dentuman bom berikutnya bukan hanya didengar dan dilihat, tapi juga merenggut nyawa. Mereka berlari dan berlomba dalam kebaikan. Orang di luar mungkin hanya bisa mengasihani mereka, karena banyak yang tidak paham, justru kita lah yang harus dikasihani. Yang memilih menyibukkan diri dengan diri, tenggelam lagi dan lagi. Melupakan begitu banyak kebaikan-kebaikan, potensi yang yang bisa tumbuh dan berbuah. Kerdil, karena memilih berhenti di diri sendiri.


Dan saat ini... mereka yang berjuang bukan hanya untuk diri, tapi untuk hal-hal lebih besar dibandingkan dirinya sendiri. Mereka memang saat ini merasakan sakit yang bertubi, fisik, psikis. Seolah mereka yang butuh bantuan. Tapi nanti.. nanti bisa jadi kita-lah yang menangis, dan merasakan sakit. Saat tahu, bahwa di masa-masa ini, bukan mereka yang membutuhkan bantuan kita. Tapi justru kita, yang butuh untuk membantu. Karena diam kita, adalah kerugian dan penyesalan. Saat gelar syahid menanti mereka, tidakkah kita ingin ikut kebagian, meski sedikit, dari perjuangan mulia mereka? Maka mari berhenti memikirkan diri sendiri saja. Mari berhenti diam dan bersuara. Lakukan apapun yang bisa kita lakukan untuk ambil bagian.

 

Mari ambil bagian. Bahkan sekecil membagikan berita-berita yang benar, saat begitu banyak hoax tersebar. Sekecil membagikan gambaran besarnya, agar tidak banyak tertipu oleh potongan gambar yang membutakan banyak orang dari masalah yang sebenarnya.


Mari ambil bagian. Sungguh, bukan mereka yang akan mengemis bantuan. Tapi kita yang akan menyesal jika kita membiarkan masa ini berlalu tanpa kita meraih sedikit saja, sebagai bentuk bahwa hati kita masih hidup dan berdetak. Sungguh, doa bukanlah hal kecil. Bisa jadi, karena inilah, karena doa kita pada mereka yang sedang berjuang di sana, doa-doa pribadi kita ikut dikabulkan. Wallahua'lam.



***


Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya